Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
Nurdiyanto
Yogyakarta: BPNB, 2013
959.827 NUR s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hasbi Marwahid
"Penelitian ini melihat pembangunan pariwisata di Yogyakarta terutama pasca perang kemerdekaan. Studi ini mengambil ruang spasial di Daerah Istimewa Yogyakarta. Masa temporal yang diambil antara tahun 1954 sampai tahun 1966, tahun tersebut diambil karena merupakan masa-masa awal pembangunan pariwisata yang digerakkan oleh pemerintah. Kajian pariwisata pasca perang kemerdekaan khususnya pada tahun 1950-an masih menjadi kajian yang terbatas. Kebanyakan penelitian tentang pariwisata masih fokus pada masa kolonial maupun pada masa Orde Baru. Padahal pariwisata pada masa itu berkembang seiring dengan kompleksitas yang terjadi baik di pemerintahan maupun di masyarakat sendiri. Aktivitas-aktivitas pariwisata pada saat itu juga cukup ramai dengan adanya masyarakat yang ingin mengenal daerah-daerah sebagai wujud cinta tanah air. Penelitian ini mengeksplorasi keterlibatan pemerintah dalam membangun kembali pariwisata dengan memanfaatkan segala potensi yang tersedia. Penelitian ini juga memperlihatkan korelasi antara pemerintah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Yogyakarta pada tahun 1950-an seiring dengan pembangunan pariwisata. Pariwisata yang berkembang kemudian menimbulkan berbagai dampak bagi pemerintah maupun masyarakat. Dampak tersebut meliputi bidang ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan pariwisata pada masa ini meski banyak mengalami kendala akan tetapi menjadi pijakan awal bagi pengembangan pariwisata pada dekade selanjutnya.
This study looks at tourism development in Yogyakarta, especially after the war of independence. This study takes the spatial space in the Special Region of Yogyakarta. The temporal period was taken between 1954, and 1966, this year was taken because it was the initial period of government-driven tourism development. The study of tourism after the war of independence, especially in the 1950s, is still a limited study. Most research on tourism still focuses on the colonial period as well as the New Order era. Whereas tourism at that time developed along with the complexities that occurred both in the government and in the community itself. Tourism activities at that time were also quite busy with people who wanted to know the areas as a form of love for the homeland. This study explores the involvement of the government in rebuilding tourism by utilizing all available potential. This study also shows the correlation between the government and the socio-economic conditions of the people in Yogyakarta in the 1950s, along with the development of tourism. Tourism that develops then causes various impacts for the government and society. These impacts cover the economic, social, and cultural fields. The development of tourism at this time, although experiencing many obstacles, became the starting point for tourism development in the next decade."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Babad Giyanti ini disalin dari naskah koleksi KBG van Kunsten en Wetenschappen. Buku Babad Giyanti IX adalah gubahan Jasadipura I. Adapaun ringkasan isinya adalah: 53. Sultan Kabanaran meninggalkan kerajaan, mengungsi ke Sukawati; 54. Menceritakan tentang utusan dari Surakarta ke Betawi serta peperangan kecil-kecil; 55. Gubernur Ogendorp dan utusan Surakarta di Betawi; 56. Gubernur Ogendorp dan utusan menyerang Banten; 57. Sepulang dari Betawi utusan Surakrta bersiap-siap; 58. Perjalanan ke Kedu dibatalkan oleh Sultan Kabanaran tidak jadi ke Mataram; 59. Peprangan di Gowong; 60. Peprangan di Bagelen dan Malaran."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1937
BKL.0683-SJ 28
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Babad Giyanti XI ini adalah gubahan Yasadipura I. Adapun ringkasan isinya adalah: 66. (hlm. 3) Sunan Kabanaran berangkat dari Pagelen untuk menaklukkan daerah pesisir, dalam perjalanan menginap di Talaga Wana; 67. (hlm. 5) Tumenggung Arungbinang dengan dibantu oleh Kompeni mengejar Pangeran Purbaya di Pagelen; 68. (hlm.27) Sunan Kabanaran melanjutkan perjalanan untuk menyerang Pekalongan; 69. (hlm. 45) Raja Kabanaran hendak menyerang Pamalang dan Tegal; 70. (hlm. 49) Sunan Kabanaran ber?besan? dengan Pangeran Natakusuma; 71. (hlm. 51) Tumenggung Arungbinang; 72. (hlm. 57) Sunan Kabanaran pulang ke Mataram, Pekalongan direbut kembali Kompeni; 73. (hlm. 62) Tumenggung Arungbinang dicari oleh putri dari Bulupitu; 74. (hlm. 74) Di Mataram sedang dibicarakan persiapan pernikahan pengantin."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1938
BKL.0684-SJ 29
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku Babad Giyanti XII ini adalah gubahan Yasadipura I terbitan Bale Pustaka tahun 1938. Adapun ringkasan isinya adalah: 75. (hlm. 13) Menggali gunung Tompomas, Sultan Banten memohon perlidungan kepada Sunan Kabanaran; 76. (hlm. 25) Dipati Cebolang di Surabaya berbalik memusuhi Kompeni, dibantu oleh Sunan Kabanaran; 77. (hlm. 35) Sunan Kabanaran hendak menaklukkan tanah Bang Wetan; 78. (hlm. 45) Adipati Suradiningrat di Pranaraga menyiapakan pasukan untuk menghadapi perang Pangeran Mangkunagara; 79. (hlm. 52) Sunan Kabanaran hendak ke Pranaraga; 80. (hlm. 58) Peperangan di Kedu, Raden Mangkuwijaya dan Tumenggung Jayadirja tewas oleh Kompeni; 81. (hlm. 67) Adipati di Bang Wetan sowan Sunan Kabanaran di Pranaraga; 82. (hlm. 72) Pangeran Mangkunagara pulang ke Mataram, Sunan Kabanaran melanjutkan perjalanan menyerang Surabaya; 83. (hlm. 78) Sunan Kabanaran bermalam di Kartasana, melatih prajurit."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1938
BKL.0685-SJ 30
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"95. (hlm.3) Madiun dan Panaraga (Pranaraga) dapat direbut oleh Pangeran Mangkunagara; 96. (hlm.9) Sunan Kabanaran kalah berperang melawan Pangeran Mangkunagara; 97. (hlm.19) Sunan Kabanaran pulang ke Surakarta untuk menenangkan hati pasukannya. Pangeran Mangkunagara di Panaraga menyelenggarakan pesta perkawinan pamannya Pangeran Purubaya yang berganti nama menjadi Arya Cakranagara; 98. (hlm.24) Sultan Banten berpura-pura menjadi santri dari Gowong hendak menyusul Sunan Kabanaran ke Sukawati. Di Dhukuh Repaking dijadikan mantu oleh Kyai Nuriman; 99. (hlm.32) Sunan Kabanaran menerima surat dari Seh Ibrahim; 100. (hlm.39) Kyai Muriman diberi (sebagai pinjaman) tanah gagatan untuk memberi makan Sultan Banten; 101. (hlm.43) Sunan Kabanaran memberi surat kepada Jnedral melalui tuwan Sarip Besar (Seh Ibrahim) menjelaskan penyebabnya ia pergi dari negaranya; 102. (hlm.55) Perjalanan Sarip Besar yang hendak bertemu dengan Sultan Kabanaran. Sarip Besar singgah di Surakarta; 103. (hlm.72) Pangeran Mangkunagara bertaubat kepada ayahnya, Sunan Kabanaran. Adipati Suryanagara diutus ke Semarang untuk mempersembahkan hadiah kepada Jendral di Betawi."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1938
BKL.0732-SJ 51
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"103. (hlm. 3) Pangeran Mangkunagara bertobat pada ayahnya, Sunan Kabanaran. Adipati Suryanagara diutus ke Semarang untuk mempersembahkan hadiah kepada Jendral di Betawi; 104. (hlm.11) Pangeran Mangkunagara menjadi raja, bermusuhan dengan ayahnya, Sunan Kabanaran; 105. (hlm.23) Sarip Besar bertemu dengan Sunan Kabanaran; 106. (hlm. 41) Pangeran Bintara berkhianat. Pangeran Mangkunagara naik tahta bergelar Sunan Adi Prakosa. Kumpeni mufakat, Sunan Kabanaran tetap menjadi raja Senapati dengan sebutan Sultan dengan karaton di Mataram; 107. (hlm.65) Sultan menyuruh memberangkatkan pasukan Belanda dan Jawa untuk mengejar pasukan Pangeran Mangkunagara; 108. (hlm.73) Tumenggung Kurdhanagara dan anaknya dibunuh. Sunan Kabanaran memberi tanah, 500 untuk makan kuda, kepada putra Sinuhun di Surakarta; 109. (hlm.77) Prajurit Kabanaran dan prajurit Kumpeni perang lawan prajurit Mangkunagara di Tugu. Mangkunagara kalah, kemudian berdiam di Bureng."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1938
BKL.0733-SJ 52
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku ini dicetak berdasarkan naskah yang tersimpan di KGB Van Kunsten en Wetenschapen. 109. (hlm.3) Lanjutan dari jilid XVI; 110. (hlm.19) Dhusun Giyanti dihias untuk keperluan acara pembagian kerajaan (Palihan nagari); 111. (hlm.26) Ketetapan Sultan naik tahta; 112. (hlm.44) Membaca surat perjanjian dan mengamankan hajatan Sultan; 113. (hlm.52) Membahas pengangkatan Patih Dalem di yogyakarta; 114. (hlm.63) Kangjeng Sultan melantik para abdi; 115. (hlm.70) Kangjeng Sultan bertemu dengan Kangjeng Sunan."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1938
BKL.0734-SJ 53
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
R.Ng. [Raden Ngabehi] Yasadipura I
"Buku ini dicetak berdasarkan naskah yang tersimpan di KBG VanKunsten en Wetenschappen. 115. (hlm.3) Lanjutan dari jilid XVII mengenai Kangjeng Sultan bertemu dengan Kangjeng Sunan; 116. (hlm.17) Persiapan untuk penyerangan ke Pranaraga; 117. (hlm.28) Adipati Pringgalaya dimarahi oleh Sultan dan Sunan; 118. (hlm.45) Sultan bertanya pada putranya mengenai keberangkatan penyerangan; 119. (hlm.57) Pangeran Mangkunagara dan pasukannya pergi dari dusun Mamenang hendak menyerang daerah pesisir. Di Pajang, tentara Mangkunagara berkelahi dengan prajurit Surakarta; 120. (hlm.68) Pangeran Mangkunara dikejar oleh Sultan."
Betawi Sentrem: Bale Pustaka, 1938
BKL.0735-SJ 54
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
G. Moedjanto
Yogyakarta: Kanisius, 1994
959.8 MOE k (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library