Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Yuliarti Isabella
Abstrak :

ABSTRAK
Tegel adalah sebuah benda berbentuk pipih dan tipis, terbuat dari tanah liat yang dibakar, umumnya digunakan untuk bahan atap, lantai, dan perapian, juga dapat digunakan sebagai hiasan pada dinding untuk ruang dalam dan luar dari suatu bangunan. Berdasarkan jenisnya tegel dibagi menjadi, dua yaitu tegel polos dan berhias.

Hiasan yang terdapat pada tegel ada dua jenis yaitu hiasan lepas yang terdiri dari ragam hias flora, fauna, geometris, manusia serta pemandangan. Untuk jenis kedua adalah hiasan naratif berupa hiasan berisi adegan-adegan cerita yang memperlihatkan sejumlah peristiwa dari Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Tegel dengan hiasan naratif ini seperti yang didapati di landhuis Reinier de Klerk, Jakarta Barat.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: memperoleh gambaran tentang tegel-tegel yang berada di landhuis Reinier de Klerk beserta kisah-kisah dari Alkitab yang dimunculkan pada tegel serta maksud keberadaannya di landhuis tersebut.

Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang dikehendaki adalah: (1) studi kepustakaan, (2) pengamatan terhadap tegel dengan memperhatikan semua yang digambarkan pada keseluruhan adegan cerita yang ditampilkan. Pada saat melakukan pengamatan yang harus diperhatikan adalah: tokoh yang dimunculkan, atribut tokoh tersebut, dan sikap tokoh sehingga dapat diketahui kisah yang digambarkan pada tegel tersebut.

Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: berdasarkan hasil identifikasi terhadap 819 buah yang menghiasi dinding landhuis Reinier de Klerk didapatkan 120 adegan cerita yang berbeda dan 1 tegel yang bukan merupakan adegan cerita, yaitu sebuah tegel yang menggambarkan sumur. Adegan cerita yang dapat diketahui kisahnya sebanyak 113 adegan, sedangkan 7 adegan cerita tidak dapat diketahui kisahnya.Berdasarkan 113 cerita yang digambarkan pada tegel, 56 kisah dari Perjanjian Lama dan 57 kisah dari Perjanjian Baru. Secara keseluruhan kisah-kisah dari Perjanjian Lama terdapat pada 394 tegel, sedangkan kisah-kisah dari Perjanjian Baru terdapat pada 392 tegel. Cerita yang tidak dapat diidentifikasi terdapat pada 31 buah tegel. 2 tegel kondisinya rusak, sehingga samasekali tidak memberi informasi apapun.
,br> Kesimpulan-kesimpulan yang dicapai dalam penelitian ini adalah: penempatan tegel-tegel yang menghiasi dinding Landhuis Reinier de FClerk tidak sesuai dengan urutan cerita yang terdapat di dalam Alkitab. Ada dua yang menyebabkannya: pertama; karena adanya perpindahan posisi tegel, yaitu scat landhuis digunakan oleh pemerintah sebagai gedung Fertambangan. Sehingga mungkin ketika perubahan terjadi, tegel tidak dipasang kembali sesuai urutan ceritanya. Kedua; karena memang tidak ada aturan yang mengharuskan tegel bergambar cerita Alkitab dipasang sesuai dengan urutan cerita.
1997
S11575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Utaminingsih
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai bangunan-bangunan sitinggil pada kompleks keraton Kasepuhan ini bertujuan untuk menjelaskan dan memberi gambaran lengkap mengenai bentuk bangunan-bangunan sitinggil yang terdapat pada kompleks kraton Kasepuhan dan bangunan-bangunan serupa yang telah ada pada masa sebelumnya, berupa penggambaran pada relief di candi-candi masa Majapahit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi dalam beberapa tahap, yaitu pertama, tahap penggumpulan data: dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung yang di dalamnya dilakukan kegiatan-kegiatan seperti pencatan, pengukuran, penggambaran dan pemotretan; serta studi kepustakaan yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan .penelitian. Kedua, tahap pengolahan data: dilakukan dengan melakukan pemeriari dan analisis terhadap bentuk bangunan_bangunan sitinggil yang terdapat pada halaman kraton Kasepuhan tersebut. Sclanjutnya, ketiga, yaitu tahap penafsiran data: dilakukan dengan melakukan perbandingan bentuk bangunan-bangunan sitinggil dengan bangunan-bangunan yang rnempunyai bentuk serupa yang terdapat pada relief di candi-candi Majapahit. Selain itu juga digunakan juga sumber-sumber sejarah sebagai data penunjang. Hasilnya menunjukkan bahwa, terdapat banyak persamaan bentuk antara bangunan-bangunan sitinggil dengan gambaran bangunan-bangunan yang terdapat pada relief di candi-candi dari masa Majapahit. Ternyata persamaan-persamaan itu menunjukan terdapatnya suatu kesinambunganan konsepsi maupun gaya seni bangunan Jawa-Hindu, khususnya dari periode Jawa Timur dalam hal ini Majapahit yang tetap berlanjut hingga ke masa Jawa-Islam, dalam hal ini Cirebon.
1996
S12029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ahadi
Abstrak :
Bangunan pendidikan, seperti bangunan-bangunan lainnya memilik peran penting dalam pengungkapan tiga tujuan arkeologi. Penelitian terhadap bangunan pendidikan kali ini bertujuan untuk mengungkapkan banguanan pendidikan secara mikro (ruang dalam sebuah bangunan) dan semi mikro (persebaran bangunan dan hubungannya dengan wilyah pemukiman di kota Bandung). Terdapat tiga hal yang merupakan ciri pokok studi permukiman, yaitu: 1. persebaran 2. hubungn-hubungn dan 3. satuan ruang, serta asumsi-asumsi dasar yang melatarinya. Data primer pada penelitian ini adalah sembilan bangunan pendidikan lama, Yaitu: SMPN 1, SMPN 2, SMPN 5, SMPN 7, SMP Providentia, SMKN 1, SMUN 3, dan 5, SMUN 20, dan SMP dan SMU St. Angela...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library