Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Agustin Nursyahbani
"Gaya hidup muslimah perkotaan melalui pilihan model berjilbabnya menjadi fokus kajian dari skripsi ini, khususnya yang dipraktekkan Hijabers Community, sebuah kelompok atau kumpulan muslimah muda berjilbab. Studi ini berupaya menggali bagaimana gaya berjilbab dan berbusana yang fashionable pada Hijabers Community dikonstruksikan dan kemudian digunakan sebagai simbol untuk merepresentasikan gaya hidup muslimah perkotaan. Penelitan ini dilakukan di Jakarta dengan metode kualitatif (studi kasus), yang didukung dengan data survey guna menggambarkan karakteristik maupun aktivitas gaya hidup anggota HC yang berjumlah 31 orang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa di kalangan muslimah anggota komite HC terindikasi berkembang gaya hidup konsumtif yang melekat dengan budaya "leisure time‟ dilihat berdasar pilihan aktivitas, tempat dan strukturkonsumsinya. Kesamaan latar belakang sosial-ekonomi antar anggota komite HC berkontribusi pada kesamaan pilihan pola konsumsi, yang sekaligus jadi simbol status, serta gaya hidup anggota komite Hijabers Community. Pilihan ini juga berperan dalam pemaknaan anggota komite Hijabers Community terhadap gaya berbusana berjilbab yang fashionable, yang dibentuk oleh habitus prestise dan keislaman yang moderat. Nilai dan norma HC sebagai kelompok berperan dalam penanaman dan penyebarluasan nilai keislaman dalam berbusana, yang sekaligus menjadi modal simbolik Hijabers Community pada ranah kultur fashion muslimah perkotaan. Modal simbolik ini menjadi potensi berkembangnya modal ekonomi maupun sosial, bahkan kultural, karena gaya berjilbab dan berbusana HC yang fashionable dapat mengkonstruksi makna Islam dan Jilbab sekaligus merepresentasikan gaya hidup muslimah perkotaan.

This study concerns the lifestyle of urban Muslim women shown by their style of veil, especially in Hijabers Community as a community for young Muslim women wearing veil. The purpose is to dig into styles of hijab and the fashionable clothings of the members used as a symbol to represent the lifestyle of urban Muslim women. This study conduct in Jakarta uses qualitative method and supported by survey data to describe lifestyle of 31 Hijabers Community‟s comittee. The data collected showed a consumptive lifestyle that comes along with "leisure time" culture of the Hijabers Community members, shown by activity choice, place dan consumption structure. Their homogeneous social-economic condition shapes a common selection of consumption among the committee members of Hijabers Community at the same time become a status symbol and lifestyle of Hijabers Community‟s comittee. This selections have a role in meanings of the committee members of Hijabers Community towards lifestyle and fashionable style ,were shaped by the habitus of prestige and moderate Islam. Group‟s values and norms takes a role at socializing Islamic values relating to clothing style and become symbolic capital for Hijabers Community in field of urban muslim women‟s fashion. This symbolic capital potentials to brings advantages to in accumulating their own social, economic even cultural capitals. Because Hijabers Community veiling style and fashionable clothings can constructs Islamic meaning and also represents urban Muslim women‟s lifestyles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwita Fajardianie
"Penelitian ini membahas bagaimana kini jilbab yang telah menjadi gaya hidup di masyarakat muslim Indonesia dijadikan komoditas pada majalah Noor. Jilbab yang digunakan oleh perempuan muslim pada dasarnya untuk menutupi auratnya, namun kini ditampilkan sebagai jilbab yang fashionable dengan betbagai macam model. Maka penelitian ini mencoba mengkaji gambar-gambar jilbab yang ditampilkan oleh majalah Noor dengan menggunakan teknik analisis semiotika dari Roland Barthes.
Tujuan penelitian ini, untuk mencoba mengangkat mitos yang ada pada gambar-gambar tersebut. Mitos yang dihasilkan pada gambar tersebut menunjukkan bahwa perempuan haruslah cantik. Dari mitos tersebut kemudian peneliti menemukan bahwa jilbab dijadikan komoditas oleh media dengan menunjukkan bahwa setiap perempuan yang menggunakan jilbab dapat juga tampil cantik dan modis. Hal tersebut tentu tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi isis media seperti pekerja media, rutinitas, organisasi, ekstra media, dan ideology yang ada pada majalah Noor.

This inquiry is aimed to see how hijab has become a lifestyle for Indonesian Moslems, and holds its role as a commodity, exposed in Noor magazine. Hijab is knowingly used for Moslem women, basically, to cover their nakedness, but it is now commonly shown fashionably and comes in various styles. Using Roland Barthes‟ semiotic analysis, this inquiry tries to assess the images of hijab which are being presented by Noor magazine.
The aim of this inquiry is to find myths from the images in the magazine. The myth found from the images, signifies that women should look beautiful. This shows that hijab is being modified into a commodity by the media by showing that women that wear hijab can also look beautiful and stylish. This result is an outcome from several elements that affect the media contents, such as the media worker, the routines, the organization,extra media, and the ideology which existed in Noor magazine.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Dewi
"Jilbab dalam perkembangannya ternyata tidak hanya dimaknai sebagai simbol kepatuhan umat Muslim terhadap tuntunan agama. Jilbab juga dimaknai secara berbeda, yaitu sebagai simbol fashion, khususnya oleh anggota komunitas Hijabers di Jakarta. Perkembangan fashion di bidang jilbab telah membuat komunitas ini menyebarkan pemaknaan simbol baru mengenai jilbab.

Veil in its development was not only meant as a symbol of Muslim adherence to their religious beliefs. Veil is also interpreted differently, specifically as a symbol of fashion, especially by members of the Hijabers Community in Jakarta. The developments of fashion in hijab has made this community spread the meaning of the new symbol of the veil.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Khairunnisa S.
"Berbagai alasan mengapa wanita di Indonesia menggunakan hijab saat ini, membuat
Penggunaan hijab sendiri memiliki berbagai makna dibalik penggunaan hijab. Sebagian wanita muslimah di Indonesia yang memakai jilbab mengartikan hijab itu bagian dari syariah, ketakwaan, identitas, penanda bagian, perlawanan, fashion, mengikuti modernitas, dan melindungi diri dari laki-laki. Proses berjilbab bagi wanita muslimah bukanlah tujuan, tetapi masih sebuah proses. Proses-proses ini ditinjau sehingga menimbulkan kebingungan dalam menafsirkan memakai hijab kembali. Hal ini menimbulkan fenomena baru yaitu trend melepas jilbab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mencari tahu mengapa melepas jilbab bisa dibentuk dan bagaimana wanita muslimah yang telah melepas hijab dalam memaknai hijab, serta bagaimana membentuk identitas identitas baru Wanita muslimah yang melepas jilbabnya. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
(FISIP UI) sebagai salah satu fakultas yang dikenal sebagai fakultas sekuler dengan dinamika yang sangat tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambar Wanita muslimah yang telah melepas jilbabnya, bagi para informan difokuskan pada pada perilaku lahiriah dan pemeliharaan aturan berpakaian tertentu, bukan pada makna praktik berkerudung. Karena itu, menjauhkan diri dari model ketakwaan seseorang wanita muslimah. Penelitian ini kemudian menemukan bahwa melepas jilbab menanamkan hubungan baru dengan tubuhnya, terkait dengan bagian-bagian tubuhnya yang terlihat dengan dengan cara baru, membentuk kembali kepekaannya terhadap pandangan dunia luar di beberapa bagian tubuh yang sampai saat itu tetap tertutup, sebagai bagian dari 'privasi' pribadinya.

The use of hijab itself has various meanings behind the use of hijab. Some Muslim women in Indonesia who wear the hijab interpret the hijab as part of sharia, piety, identity, part marker, resistance, fashion, following modernity, and protecting themselves from men. The process of veiling for Muslim women is not a goal, but still a process. These processes are reviewed so that it creates confusion in interpreting wearing the hijab again. This gives rise to a new phenomenon, namely the trend of removing the hijab. The purpose of this study is to examine and find out why removing the hijab can be formed and how Muslim women who have removed their hijab interpret the hijab, as well as how to form a new identity for Muslim women who take off their headscarves. This study uses an ethnographic method conducted at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia
(FISIP UI) as one of the faculties known as a secular faculty with very high dynamics. The results of this study indicate that the image of Muslim women who have removed their headscarves, for the informants, is focused on outward behavior and the maintenance of certain dress codes, not on the meaning of veiling practices. Therefore, stay away from the model of piety of a Muslim woman. This research then found that removing the hijab instilled a new relationship with her body, related to the parts of her body that were seen in new ways, reshaping her sensitivity to the view of the outside world in some parts of the body that until then had remained closed, as part of 'privacy'. personal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Karim Amin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh religiusitas, pengetahuan dan sikap terhadap intensi menggunakan jilbab syar 39;i. Dengan menggunakan Theory of Reasoned Action TRA penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: bagaimana pengetahuan wanita muslimah tentang jilbab, dan bagaimana pengaruh religiusitas dan sikap terhadap intensi mereka untuk menggunakan jilbab syar 39;i.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Sampel yang digunakan 300 responden muslimah berjilbab di 3 provinsi di Indonesia, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Barat. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup untuk menilai hubungan antara religiusitas, pengetahuan, sikap dan intensi menggunakan jilbab syar 39;i. Metode analisis menggunakan analisis regresi berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas dan pengetahuan sama-sama memiliki hubungan atau pengaruh positif terhadap sikap. Adapun religiusitas dan pengetahuan tidak berpengaruh langsung terhadap intensi, tetapi mempunyai pengaruh tidak langsung melalui sikap.Kata kunci: TRA, Muslimah, Jilbab, religiusitas, pengetahuan, sikap, intensi.

This study aims to reveal the influence of religiosity, knowledge and attitudes towards intention to use Islamic veil. By using the Theory of Reasoned Action TRA this research is directed to answer the following questions how is Muslim womens 39 knowledge about veil, and how the influence of religiosity and attitudes towards their intention to use Islamic veil.This research used a quantitative approach. Sampling techniques using convenience sampling. A sample used 300 respondents of veiled muslim women in 3 provinces in Indonesia Jakarta, Banten and West Java. Data collection techniques using self administrated questionnaire with closed ended questions to assess the relationship between religiosity, knowledge, and attitude towards intention to use Islamic veil. Methods of analysis using multiple regression analysis.The results of this research showed that both religiosity and knowledge have a relationship or a positive influence towards attitude. As for the religiosity and knowledge have no effect directly against intention, but indirect influence through attitude.Keywords TRA, Muslim Women, Veil, Religiosity, Knowledge, Attitudes, Intention."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayuni Setyabudi Enggardini
"Makalah ini membahas inovasi budaya yang dilakukan cosplayer berhijab masa kini. Pembahasan dalam makalah ini menggunakan teori inovasi budaya oleh Douglas Holt dan Douglas Cameron. Penelitian ini difokuskan pada cosplayer berhijab di Indonesia masa kini dengan menggunakan metode kualitatif. Hijab cosplay muncul di Indonesia dan menjadi suatu genre baru dalam dunia cosplay. Inovasi budaya yang dilakukan cosplayer berhijab membentuk karakter-karakter baru yang unik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu bentuk-bentuk inovasi budaya yang dilakukan cosplayer berhijab di Indonesia masa kini.

This study reports about cultural innovations that hijab cosplayer made today. The study uses the theory of cultural innovation by Douglas Holt and Douglas Cameron. This research is focused on hijab cosplayer in Indonesia today by using qualitative method. Hijab cosplay appeared in Indonesia and became a new genre in the cosplay world. Cultural innovations by cosplayer form unique new characters. The purpose of this study is to find out the forms of cultural innovation made by hijab cosplayer in Indonesia today. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erina Citra Ilmy
"Fashion telah menjadi suatu gaya hidup dalam berpenampilan yang dapat mencerminkan identitas diri. Saat ini, wanita Muslim memiliki kesadaran lebih terhadap citra diri dan identitas sosial mereka sehingga mempengaruhi konsumsi mereka salah satunya terhadap hijab fashion. Hijab fashion merepresentasikan citra dari wanita Muslim yang membawa pesan taat pada perintah agama namun juga terlihat fashionable. Disisi lain, ternyata konsumsi pakaian fashion juga memiliki tujuan tersirat untuk menunjukan status sosial seseorang karena dianggap sebagai barang konsumsi publik. Dengan demikian, hijab fashion berpotensi memiliki hubungan dengan materialisme dan konsumsi status. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran fashion (fashion consciousness) pada konsumsi hijab fashion dan hubungannya terhadap religiusitas,konsumsi status, dan materialisme. Sampel penelitian ini adalah wanita milenial berhijab di Indonesia. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya berpakaian, motivasi fashion, sumber pengetahuan fashion, keunikan fashion, materialisme, dan konsumsi status secara positif mempengaruhi kesadaran fashion. Sementara religiusitas signifikan memoderasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran fashion terhadap kesadaran fashion secara keseluruhan, kecuali pada faktor materialisme dan sumber pengetahuan fashion. Sementara, kesadaran fashion secara positif mempengaruhi konsumsi hijab fashion. 

Fashion has become a lifestyle in appearance that can reflect self-identity. Nowadays, Muslim women having more conscious of their self-image and social identity, which affects their consumption, one of which is hijab fashion. Hijab fashion represents the image of Muslim women who carry a message obedient as religious orders but also looks fashionable. On the other hand, consumption of fashion clothing also has an implied purpose to show one's social status because it is considered as a public consumption good. Thus, hijab fashion has a potential relationship with materialism and status consumption. The purpose of this study is to determine factors that influencing fashion consciousness on hijab fashion consumption and its relationship to religiosity, status consumption, and materialism. The sample of this study consist of millennial women wearing hijab in Indonesia. This study using Structural Equation Modeling (SEM) for data processing methods. The results showed that dressing style, fashion motivation, sources of fashion knowledge, fashion uniqueness, materialism, and status consumption are positively influence fashion consciousness. While religiosity is significantly moderated the influence of a whole factor that effect fashion consciousness against fashion consciousness, except for materialism and the source of fashion knowledge factors. Meanwhile, fashion consciousness has positively affects the hijab fashion consumption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Itsa Nabila
"Penggunaan turban—salah satu variasi model hijab kontemporer yang berbentuk seperti sorban; terbuat dari kain yang dililit pada bagian kepala—menjadi fenomena tren mode hijab abad ke-20. Penelitian ini berisi tentang penggunaan turban pada wanita muslim sebagai salah satu bentuk perkembangan gaya hijab di Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan sejarah turban, perkembangan turban sebagai tren mode hijab, hingga tren hijab gaya turban pada kalangan mahasiswi di Universitas Indonesia. Hasil wawancara meliputi; inspirasi informan dalam menggunakan turban, hal yang membuat informan tertarik mengenakan turban, makna turban bagi informan, hingga tanggapan yang diterima dari masyarakat kepada informan. Penelitian ini disusun menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui teknik wawancara dan studi kepustakaan. Adapun wawancara dilakukan dengan lima orang informan yang merupakan pengguna hijab gaya turban dan mahasiswi aktif Universitas Indonesia. Sementara studi kepustakaan dilakukan dengan mencari sumber referensi seperti artikel, jurnal, skripsi, dan buku yang berkaitan dengan turban dan perkembangannya di dunia mode hijab kontemporer.

 

Kata kunci: Hijab; Turban; Wanita; Mahasiswi; Universitas Indonesia


The use of turban-a variation of the contemporary hijab which style is look alike male turban; made of scarf wrapped around the head-became a phenomenon of 20th century hijab fashion trends. The focus of this study is about the use of turban in moslem women as a form of hijab style development at Universitas Indonesia. The purpose of this study is to explain the history of turban, turban development as a hijab fashion trend, and the turban hijab trends among female students at Universitas Indonesia. The result of the interview including; the informant`s inspiration in using turban, things that made the informant interested in wearing a turban, the meaning of turban according to informant, and the responses they received from the public. This research was compiled using descriptive qualitative methods through interview techniques and literature study. Also, the interviews were conducted with five informants who are wearing turban and active students of Universitas Indonesia. While the literature study is carried out by looking for reference source such as articles, journals, theses, and books related to turban and its development in the world of contemporary hijab fashion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indadari Mindrayanti
Jakarta: Noura, 2013
297.261 IND h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indadari Mindrayanti
Jakarta: Noura, 2013
297.261 IND h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>