Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Saras Serani Sesari
Abstrak :
Pendahuluan: Instrumen untuk mengevaluasi disfungsi seksual pada wanita yang terbukti validitasnya. Salah satu instrumen tersebut adalah kuesioner Female Sexual Function Index. Kuesioner ini juga memiliki banyak terjemahan yang berhasil. Penerjemahan kuesioner tersebut menjadi Bahasa Indonesia dan validasinya terakhir dilakukan menggunakan versi orisinal FSFI-6 yang berisi banyak pertanyaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerjemahkan dan memvalidasi versi singkat FSFI-6 untuk membuat sebuah instrumen yang lebih fisibel dalam keadaan klinis untuk subjeknya.
Bahan & Metode: Kuesioner FSFI-6 diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terjemahan tersebut dilakukan hanya oleh wanita pada periode
Januari 2018 sampai April 2018. Uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, dan uji normalitas dilakukan dengan data yang diperoleh. Penilaian validitas dan reliabilitas
FSFI-G terjemahan menggunakan nilai rdan Cronbach's Alpha. FSFI-6 terjemahan. Semua uji statistik dilakukan dengan perangkat lunak SPSS v20.
Hasil & Diskusi: Setiap pertannyaan pada kuesioner FSFI-6 terjemahan Bahasa Indoneia mendapat nilai r yang lebih besar dari 0,3. Kuesioner FSFI-6 terjemahan Bahasan Indonesia bernilai Cronbach's Alpha yang lebih besar dari 06., yaitu 0.831
Kesimpulan: Versi singkat kuesioner FSFI-6 terjemahan Bahasa Indonesia sudah valid dan reliabel.
......Introduction: There are many instruments designed to evaluate sexual dysfunction in women. Some of them also have tested the validity. One of these questionnaires is Female Sexual Function Index which has been successfully translated into many different languages. The previous study about translation and validation of FSFI-6 questionnaire into Bahasa Indonesia was conducted on the original version of FSFI-6 which consisted of many questions. Hence, this study was conducted to validate and translate the short version of the original questionnaire to make it more feasible in a clinical setting for the subjects.
Material & Methods: FSFI-6 was translated into Bahasa Indonesia, then the data were collected via questionnaires by al women in RSCM during the data collection period (January 2018 until April 2018). The data obtained were processed for validity and reliability using the SPSS software program 20. The tests conducted on the data were normality test, validity test, descriptive analysis, and reliability testing. The r value and the value of Cronbach's Alpha were the parameters used to determine the validity and reliability of the questionnaire.
Results & Discussion: The r value on each question in translated FSFI-6 questionnaire was greater than 0.3, while the value of Cronbach's Alpha of the questionnaire FSFI-6 was greater than 0.6, that was equal to 0.831.
Conclusion: The FSFI-6 questionnaire short version that has been translated into Bahasa Indonesia is valid and reliable
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rakyan Farrasani
Abstrak :
Romantisasi kekerasan dalam pacaran relasi heteroseksual merupakan permasalahan kriminologis karena merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan. Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana film Story of Kale sebagai film bergenre romaan wacana yang digunakan telah meromantisasi kekerasan dalam pacaran terhadap perempuan dalam hubungan heteroseksual. Dengan menggunakan analisis wacana kritis feminis tulisan ini menemukan terdapatnya wacana normalisasi dominasi maskulin melalui dialog yang terdapat pada sebelas adegan dalam film yang meromantisasi perilaku kekerasan dalam pacaran, ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan kejahatan kepada perempuan.
......The romanticization of violence in heterosexual relationships is a criminological problem because it is a form of violence against women. This writing aims to explain how the film Story of Kale as a romance genre film with the theme of violence, especially in the dialogue and discourse used has romanticized the dating of violence against women in heterosexual relationships. By using feminist critical discourse analysis, this paper finds the discourse of normalizing domination of domination through dialogues contained in eleven scenes in the film that romanticize courtship behaviour, inequality, injustice, and crimes against women.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library