Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Mangesti Tjiptoningsih
"Latar Belakang : Radiasi berperan sebagai salah satu modalitas penatalaksanaan perdarahan pada keganasan. Peranan radiasi sebagai hemostatiks sudah lama digunakan namun masih memerlukan studi lebih lanjut untuk mengevaluasi efektivitasnya, serta ilmu pengetahuan terbaru pada penggunaan parameter biologis dalam penilaiannya. Saat ini di Indonesia masih sedikit publikasi kepustakaan yang memfokuskan tentang radiasi hemostatiks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan respon klinis perdarahan berdasarkan skala perdarahan WHO, mengetahui adanya perbedaan rerata kadar von Willebrand Factor (vWF) plasma antara sebelum dan sesudah radiasi, serta mengevaluasi adanya korelasi dari kadar vWF plasma dengan respon penghentian perdarahan menggunakan skala perdarahan WHO pada perdarahan tumor, sebelum dan sesudah diberikan radiasi hemostatiks.
Metodologi : Studi ini menggunakan pre-post study design tanpa pembanding, dilakukan di Departemen Radioterapi RSCM pada pasien yang mengalami perdarahan akibat kanker yang mendapat terapi radiasi hemostatiks serta memenuhi kriteria inklusi sejak September 2013 sampai dengan Februari 2014. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan vWF plasma dan penilaian klinis skala perdarahan WHO dilakukan sebelum dan sesudah radiasi hemostatiks.
Hasil : Dari total 23 subyek terpilih, terdapat 2 pasien yang meninggal karena perdarahan. Nilai keberhasilan terapi radiasi hemostatiks yang dilakukan pada subyek adalah sebesar 91,3%. Radiasi hemostatiks mampu menurunkan skala perdarahan WHO dari median 3 menjadi median 1 sesudah radiasi dengan nilai p<0,001. Pemberian radiasi hemostatiks meningkatkan kadar vWF plasma secara bermakna dengan perbedaan rerata 12,38 IU/dL (SD 12,75 IU/dL), nilai p=0,001. Terdapat korelasi yang bermakna antara peningkatan kadar vWF plasma sebelum dan sesudah radiasi dengan penurunan skala perdarahan WHO, p=0,019 (R=-0,533).
Kesimpulan : Radiasi hemostatiks terbukti efektif menghentikan perdarahan akibat kanker dan menjadi modalitas pilihan dalam tatalaksana perdarahan akibat kanker. Radiasi mampu menurunkan derajat perdarahan, serta meningkatkan kadar vWF plasma dan terbukti peningkatan vWF plasma berkorelasi bermakna dengan penurunan derajat perdarahan.

Backgorund : Radiation is one of the modality to treat cancer bleeding. Hemostatics irradiation is already known while still need further investigation to evaluate its effectiveness, including its biological parameter. Von Willebrand Factor plasma is already known has major role as initiator of the platelets adhesion in hemostatics. Publication of references in hemostatics irradiation is still infrequent. This study aims to investigate the changes of clinical response based on WHO bleeding scale before and after radiation, also to examine the difference level of vWF plasma before and after radiation, and to search correlation between bleeding scale response to vWF plasma level before and after hemostatics irradiation.
Methods : This study is pre-post study design without control, held in Department of Radiotherapy Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta in cancer bleeding patients who received hemostatics irradiation according to inclusion criteria, since September 2013-February 2014. Blood samples for vWF examination and clinical scoring for WHO bleeding scale data are taken before and after irradiation.
Result : Overall 23 subjects, including 2 patients died because of the bleeding. The effectiveness of hemostatics irradiation is 91,3%. Radiation hemostatics significantly decrease WHO bleeding scale, from median 3 to median 1, p<0,001. The hemostatics irradiation significantly elevate the level of vWF plasma, mean differences 12,38 IU/dL (SD 12,75 IU/dL), p= 0,001. There is also significant correlation between the decrease of WHO bleeding scale and the elevation level of vWF plasma, p=0,019 (R=-0,533).
Conclussion : Hemostatics radiation is proven effectively to stop the cancer bleeding and chosen modality in treating the cancer bleeding in malignancy. Radiation is clinically able to degrade the bleeding scale, and to elevate the level of vWF plasma. Radiation is also proven significant corelation between elevation of vWF plasma and decrement of bleeding scale.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akif Tholibul Huda
"Tubuh manusia memiliki mekanisme hemostatik intrinsik tubuh dengan kapasitas yang terbatas sehingga pada kondisi tertentu hemostatic material sangat diperlukan untuk membantu dalam mempercepat proses pembekuan darah. Gelatin merupakan salah satu hemostatic material yang cocok digunakan sebagai wound dressing karena memiliki sifat antigenitas rendah, biodegradibilitas yang baik, dan biokompatibilitas di lingkungan fisiologis. Gelatin dapat dikombinasikan dengan monetite yang memiliki peran penting untuk membantu memusatkan komponen seluler dan protein darah sehingga dapat mendorong pembentukan gumpalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi konsentrasi monetite 0%, 3%, 5%, 7%, dan 10% terhadap karakteristik sifat porositas, sifat mekanik, perilaku degadrasi, dan sifat toksisitas pada wound dressing dengan bahan dasar gelatin. Sampel disintesis dengan metode freeze drying yaitu metode pengeringan bahan dalam keadaan beku dengan menghilangkan kandungan air secara langsung dari keadaan padat menjadi uap tanpa melalui fase cair. Setelah dilakukan freeze drying, sampel akan dipanaskan menggunakan vacuum drying oven untuk membentuk cross-linking dan dilanjutkan dengan proses karakterisasi. Hasil karakterisasi porositas menunjukkan bahwa monetite memiliki peran dalam mengurangi volume pori yang tersedia sehingga dapat menurunkan sifat porositas spons gelatin 4% hingga 7%. Adapun dari perilaku degradasinya, monetite dapat menjaga integritas jaringan gelatin sehingga meningkatkan kemampuan sampel dalam menahan degradasi. Dan melalui karakterisasi sitotoksisitas, dapat diketahui bahwa penambahan variasi persentase monetite tidak berdampak signifikan terhadap viabilitas pada sampel.

The human body has an intrinsic hemostatic mechanism with a limited capacity so under certain conditions hemostatic material very necessary to help in accelerating the process of blood clotting. Gelatin is one hemostatic material suitable for use as wound dressing because it has the properties of low antigenicity, good biodegradability, and biocompatibility in physiological environments. Gelatin can be combined with monetite which has an important role to help concentrate cellular components and blood proteins so as to promote clot formation. This study was conducted to determine the effect of adding variations in monetite concentrations of 0%, 3%, 5%, 7%, and 10% on the characteristics of porosity, mechanical properties, degradation behavior, and toxicity properties of wound dressing with a gelatin base. Samples were synthesized by the method freeze drying namely the method of drying materials in a frozen state by removing the water content directly from the solid state to vapor without going through the liquid phase. Once done freeze drying, the sample will be heated using vacuum drying oven to form cross-linking and proceed with the characterization process. The results of the porosity characterization show that monetite has a role in reducing the available pore volume so that it can reduce the porosity of the gelatin sponge by 4% to 7%. As for its degradation behavior, monetite can maintain the integrity of the gelatin network thereby increasing the ability of the sample to resist degradation. And through the characterization of cytotoxicity, it can be seen that the addition of variations in the percentage of monetite does not have a significant impact on the viability of the samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library