Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Saptadi Yuliarto
"Tingginya angka mortalitas syok anak dapat dicegah dengan deteksi dini dan terapi adekuat. Parameter hemodinamik digunakan sebagai dasar tatalaksana syok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan parameter hemodinamik pada pasien syok anak pasca resusitasi cairan dan obat-obatan vasoaktif. Penelitian deskriptif ini dilakukan di instalasi gawat darurat dan rawat intensif RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Januari 2013-September 2014, pada seluruh anak yang mengalami syok. Pengukuran hemodinamik dengan USCOM dilakukan pada jam I dan VI. Sebagian besar pasien mengalami syok hipodinamik dan refrakter cairan pasca resusitasi. Pasca pemberian obat-obatan vasoaktif, terjadi peningkatan inotropy pada sebagian besar kasus, namun diikuti oleh peningkatan afterload.
The high mortality rate in pediatric shock can be prevented by early detection and adequate management. Hemodynamic parameters is useful for guiding shock management. The aim of study was describing hemodynamic parameters in pediatric shock after fluid resuscitation and vasoactive drugs therapy. This descriptive study was conducted at emergency room and intensive care unit, Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, in January 2013 ? September 2014, including all shock children. The hemodynamic was measured by USCOM in 1st and 6th hour. Most patients suffered from hypodynamic and fluid-refractory shock after fluid resuscitation. Post-administration of vasoactive drugs, inotropy and afterload increased in most cases."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ina Yuhanah
"Pendahuluan: Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit kelainan yang didapat sejak lahir dengan berbagai penyebab yang belum diketahui secara pasti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status hemodinamik sebelum dan setelah dilakukan endotracheal closed suction system pada anak pascaoperasi jantung kongenital. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan teknik consecutive sampling pada 65 frekuensi suctioning dari 25 pasien anak usia 1 bulan sampai 6 tahun pascaoperasi jantung kongenital yang terpasang ventilasi mekanik. Hasil: Pada analisis bivariat tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara status hemodinamik denyut jantung, tekanan darah sistolik dan diastolik, frekuensi napas, saturasi oksigen dan Central Venous Pressure (CVP) sebelum dan setelah dilakukan endotracheal closed suction system pada pasien pascaoperasi jantung kongenital pada anak (pValue > 0,05). Metode closed suction system ini dapat direkomendasikan untuk pasien pascaoperasi jantung kongenital pada anak dikarenakan tidak terjadi fluktuasi keadaan hemodinamik pasien saat dilakukan tindakan suctioning.
Introduction: Congenital heart disease (CHD) is a disease that is acquired from birth because of various possible causes, which there is no specific answer yet. Purpose: To determine the difference in hemodynamic status before and after closed endotracheal suction system on post-congenital heart surgery children. Method: This analytic observational study used consecutive sampling on 65 suctioning frequencies of 25 patients, aged one month to six years old, with mechanical ventilation after congenital heart surgery. Result: Bivariate analysis showed there was no significant difference of hemodynamic status (heart rate, systolic and diastolic blood pressure, respiratory rate, saturation, and central venous pressure (CVP) before and after closed endotracheal suction system on post- congenital heart surgery children (p >0.05). Closed endotracheal suction system can be recommended for post-congenital heart surgery children because hemodynamic fluctuations do not occur when suctioning is performed."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library