Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cindy Yunita Permatasari
"Dongeng telah mengusung konsep 'Hidup Bahagia Selamanya', di mana hal itu umumnya ditandai dengan bagaimana para protagonis dalam cerita dapat menikahi pasangan hidup mereka di akhir film. Rumus seperti ini telah banyak digunakan dan dapat dengan mudah ditemukan dalam dongeng klasik. Namun, apakah itu berarti konsep 'Hidup Bahagia Selamanya' benar-benar berakhir di sana? Waralaba Shrek sebagai salah satu kisah dongeng modern telah membawa gagasan ini lebih jauh dengan menciptakan alur cerita yang tidak hanya berakhir dengan bagaimana Shrek sebagai sang protagonis menikahi Fiona yang telah ia selamatkan dari menara kastil yang dijaga oleh seekor naga. Dengan menggunakan teori adaptasi hedonis, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana karakter Shrek tidak begitu saja menggapai 'Hidup Bahagia Selamanya' begitu dia menikah dengan kekasih yang dicintainya karena film-film berikut lainnya mengungkap tantangan kehidupan setelah pernikahan yang perlu dihadapi oleh Shrek, yang mana kemudian dapat membantu dalam mengartikan arti dari konsep 'Hidup Bahagia Selamanya' yang ditawarkan oleh film Shrek.

Fairy tales have brought the concept of having a ‘Happily Ever After’ life, where it is majorly signified by how the protagonists marry the love of their lives at the end of the movies. This same formula then has been brimmingly used and can be easily found in classic fairy tales. However, does it mean that the ‘Happily Ever After’ life truly just culminates there? One of the modern takes on a fairy tale, the Shrek franchise, has stepped this notion up by creating storylines that do not just end with how the protagonist, Shrek, marries Fiona, whom he has rescued from the Dragon's Keep. By using the hedonic adaptation theory, this research aims to explore how the character Shrek does not simply achieve his ultimate 'Happily Ever After' life once he is married to his loved one as the other following movies uncover the life after marriage challenges that the main character needs to deal with, which then can help discover the kind of ‘Happily Ever After’ life that offered by the Shrek movies. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yollanda Nurfasya Arretha
"Studi ini mengeksplorasi peran hedonic browsing dalam konteks tingkat penelantaran keranjang belanja online. Melalui survei yang luas, kami menemukan bahwa hedonic browsing, tindakan menjelajah untuk kesenangan, secara signifikan berkontribusi pada tingkat penelantaran keranjang belanja yang tinggi yang diamati dalam e-commerce. Bertentangan dengan beberapa literatur yang ada, hasil kami menunjukkan bahwa penelantaran keranjang belanja tidak mengurangi kepuasan keseluruhan dengan belanja online dan sebenarnya, mungkin dianggap sebagai bagian integral dari pengalaman belanja online. Studi ini juga menyoroti dampak faktor harga dan ketersediaan penawaran yang lebih baik di tempat lain sebagai pendorong utama untuk penelantaran keranjang. Menariknya, kompleksitas proses checkout ditemukan kurang berdampak pada tingkat penelantaran keranjang belanja, mungkin karena kemajuan terbaru dalam antarmuka checkout e-retailer. Temuan kami menawarkan wawasan penting untuk bisnis e-commerce, menekankan kebutuhan untuk fokus pada peningkatan pengalaman browsing, strategi penetapan harga yang kompetitif, dan proses checkout yang efisien.

This study explores the role of hedonic browsing in the context of online shopping cart abandonment rates. Through an extensive survey, we found that hedonic browsing, the act of browsing for pleasure, significantly contributes to the high rates of shopping cart abandonment observed in e-commerce. Contrary to some existing literature, our results suggest that shopping cart abandonment does not detract from overall satisfaction with online shopping and may, in fact, be viewed as an integral part of the online shopping experience. The study also highlighted the impact of price factors and the availability of better deals elsewhere as prominent drivers for cart abandonment. Interestingly, the complexity of the checkout process was found to be less impactful on shopping cart abandonment rates, possibly due to recent advancements in e-retailer checkout interfaces. Our findings offer critical insights for e-commerce businesses, emphasising the need for a focus on enhancing the browsing experience, competitive pricing strategies, and efficient checkout processes."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Elena Natanael Santoso
"Gaya hidup minimalisme pada akarnya merupakan sebuah aplikasi dari bagaimana individu merespon dan memaknai akumulasi material yang berlebihan. Dengan mengeliminasi hal yang dianggap berlebihan dalam hidup, banyak pengikutnya percaya bahwa hal tersebut dapat meningkatkan kualitas lain dalam kehidupan mereka sekaligus berkontribusi terhadap lingkungan. Namun, kehadiran minimalisme dalam budaya arus utama menghadirkan sebuah paradoks dimana dalam reproduksinya, terutama di Instagram, hanya beroperasi sebagai estetika anti-konsumerisme untuk pemenuhan motif hedonisme dan gratifikasi diri dari mengkonsumsi secara berbeda. Menggunakan metode desk research, tulisan ini mengungkapkan bagaimana tigainfluencer minimalisme–C.S Lestari (@cslestari), Ode to Less (@odetoless), dan Allan Fadlansyah (@allanfadlansyah)–membingkai imaji minimalisme-nya melalui berbagai narasi dan konten yang dibagikan serta didukung oleh proses revisi estetika. Lalu, menggunakan teori hedonisme alternatif milik Soper, penelitian ini juga memperlihatkan bahwa influencer tersebut adalah affluent customers yang dapat melakukan eliminasi material serta konsumsi mewah sebagai praktik (anti-)konsumsi secara berbeda.

Minimalist lifestyle, at its core, is a manifestation of how individuals put meaning on their material over-consumption into action. By reducing the clutter of their lives, many of its followers claim that it increases their other life qualities while contributing to the environment. But, the popularization of minimalism into mainstream culture has presented us a paradox where its reproduction, especially in Instagram, only serves as anti-consumption aesthetic to fulfill the hedonistic motive and self-gratification of consuming differently. Drawing on data collected from a desk research method, this article analyzes how three minimalist influencers––C.S Lestari (@cslestari), Ode to Less (@odetoless), and Allan Fadlansyah (@allanfadlansyah) –frame their minimalism through shared narrative and content, supported by process of aesthetic revisioning. Then, using Soper’s alternative hedonism theory, this article shows how these influencers fit into the category of affluent customers with their abilities to eliminate material and consume affluently as their different mode of (anti-)consumption practice.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Qoriyanti
"Penelitian ini merupakan adaptasi dari penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan di Pakistan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi konsumen terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan. Data dikumpulkan melalui self-administrated questionnaire kepada responden yang berdomisili di DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar yang pernah berbelanja di fashion store di pusat perbelanjaan modern (mall).
Peneliti menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk menganalisis pengaruh dari nilai belanja hedonis dan utilitarian, fashion involvement, pro-environmental attitude, dan religuisitas terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan.
Hasil dari penelitian ini adalah hanya nilai belanja utilitarian, pro-environmental attitude, dan religiusitas intrapersonal yang memengaruhi konsumsi fashion yang berkelanjutan. Sedangkan, religiusitas hanya meningkatkan pengaruh positif dari fashion involvement dan pro-environmental attitude terhadap konsumsi fashion yang berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pelaku bisnis fashion agar dapat memprioritaskan aspek keberlanjutan dalam proses produksinya.

This study is adopted from previous study was conducted in Pakistan. This study aims to determine factors those affect consumer to sustainable fashion consumption. Data was collected from self-administrated questionnaire within DKI Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, and Makassar who had bought at a fashion store in a modern shopping center (mall).
This research using a Structural Equation Modelling (SEM) to analyze the effect of hedonic and utilitarian shopping value, fashion involvement, pro-environmental attitude and religiosity on sustainable fashion consumption.
The results of this study that only the utilitarian shopping value, pro-environmental attitude, and religiosity that affect sustainable fashion consumption. However, religiosity is only a positive increase from the fashion involvement and a pro-environmental attitude towards sustainable fashion consumption. The results of this study can be used as a reference for business clothing in order to prioritize sustainability aspects in the production process.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anandar Juliantara
"Manusia dalam aktivitasnya senantiasa tali-temali dengan persoalan nilai. Pemberian atribut terhadap suatu gejala dan fenomena menegaskan bahwa manusia tidak tersekat dari masalah moral dan penilaian terhadapnya. Natalitas, penuaan penduduk (ageing population) hingga lonjakan populasi menelurkan fenomena sandwich generation atau generasi roti lapis. Istilah ini menggambarkan orang-orang yang terjepit di antara tuntutan simultan untuk merawat dan memberikan dukungan emosional, finansial serta sumber daya ekstensif lainnya bagi orang tua dan anak-anak mereka yang masih bergantung. Diskursus mengenai generasi sandwich demikian tidak hanya terisolir dalam demografi atas persebaran kelompok produktif dan non-produktif, tetapi menyentuh ranah yang lebih kompleks, yakni etika sebab bersinggungan dengan masalah kewajiban yang kemudian dieksplikasi sebagai tanggung jawab. Dalam praktiknya, generasi ini berkonfigurasi dengan pilihan serta pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sebagai makhluk yang rasional, manusia secara lazim memilih alternatif yang melahirkan kebahagiaan (pleasure) dan penghindaran dari rasa sakit (pain). Penelitian ini secara spesifik memberikan gambaran mengenai fenomena sandwich generation dengan metode analisis deskriptif. Konsep-konsep dalam tradisi utilitarian dengan meminjam algoritma kalkulus hedonisme, Jeremy Bentham untuk menghitung jumlah dan tingkat kebahagiaan yang ditimbulkan oleh suatu tindakan, diharapkan dapat menjadi perkakas bagi wawasan dan pertimbangan keputusan moral individu dalam keterjepitan.

Humans activities are always linked with values. Giving the attributes to the phenomenon shows that humans cannot be distinguished from moral problems and judgments. Natality, ageing population, and population spikes have promote the phenomenon of sandwich generation. This term used to describe people who are caught between the simultaneous demands of caring for and providing extensive emotional, financial, and other resource support for parents and their dependent children. The discourse of the sandwich generation is not only insulated in the demographics of the distribution of productive and non-productive but touches a more complex realm, which is ethics because it intersects with the issue of obligation that is then interpreted as a responsibility. In practice, this generation is configured with certain choices and considerations. As rational beings, humans choose alternatives that lend us to happiness (pleasure) and escape the pain. This study specifically confers an overview of the phenomenon of sandwich generation with descriptive analysis method. Concepts in the utilitarian belief by borrowing the hedonism calculus algorithm, Jeremy Bentham to calculate the amount and level of happiness caused by an action are expected to be a machine or insight and consideration of individual moral decisions in sandwiches."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sri Handayani
"Dalam meningkatkan strategi bersaing jangka panjang perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen baru khususnya masyarakat kelas menengah atas, Blitzmegaplex sebagai satu-satunya pesaing di dunia sinema, berusaha memenuhi kepuasan pelanggannya dengan menawarkan nilai-nilai hedonis yang sesuai dengan harapan pelanggan. Untuk mewujudkannya, Blitzmegaplex kembali membuka sebuah auditorium terbaru berfasilitas canggih, yaitu auditorium 4Dx di Blitzmegaplex Mall of Indonesia (MOI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai-nilai hedonis terhadap kepuasan pelanggan yang menonton di auditorium 4Dx Blitzmegaplex Mall of Indonesia (MOI) Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel purposive. Pada penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa nilai-nilai hedonis memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan di auditorium 4Dx Blitzmegaplex Mall of Indonesia (MOI) Jakarta.

In order to enhance the company's long-term competitive strategy to retain customers and attract new customers, especially upper-middle-class society, Blitzmegaplex as the only competitor in the world of cinema, trying to satisfy its cutomers by offering hedonic values in accordance with the customer expectations. To make it happen, Blitzmegaplex latest re-open a fully-sophisticated auditorium, the auditorium 4DX Blitzmegaplex Mall of Indonesia (MOI).
This research was intended to observe the effect of hedonic values to customer satisfaction, whose watching in the auditorium 4DX Blitzmegaplex Mall of Indonesia (MOI) of Jakarta. This research applied quantitative approach and purposive sampling technique, with 100 respondents were asked for filling up the quetionnaires. This research proved that the hedonic values has an influence on customer satisfaction in the auditorium 4DX Blitzmegaplex Mall of Indonesia (MOI) of Jakarta."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shannice Ayangketi
"Pengaruh motivasi belanja hedonic novelty, fun, praise from others, escapism dan social interaction terhadap niat pembelian impulsif pada studi kasus brand Miniso. Perkembangan ritel di Indonesia sangat besar, hal ini ditunjukkan dengan perkembangan pesat brand Miniso. konsumen muda berperan penting dalam pertumbuhan ritel di Indonesia termasuk brand ritel Miniso. Metode yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah Multiple Regression. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara dimensi motivasi benlaja hedonis dengan niat pembelian impulsif. Namun faktor ketersediaan uang, ketersediaan waktu dan definisi tugas tidak memoderasi hubungan secara signifikan.

The influence of hedonic spending motivation novelty, fun, praise from others, escapism and social interaction on impulse buying intentions on the Miniso brand case study. The development of retail in Indonesia is very big, this is indicated by the rapid development of brand Miniso. young consumers play an important role in retail growth in Indonesia including the Miniso retail brand. The method used to process the data in this study is Multiple Regression. The results show that there is a significant influence between benevolent hedonist motivation with impulse buying intention. But the money availability, time availability and task definition factor does not moderate relationships significantly."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Trisusanti Annisa
"ABSTRAK
The Bling Ring 2013 adalah film drama yang mengangkat kisah nyata dari enam remaja Amerika yang membobol rumah selebritis Hollywood dengan menggunakan teknologi canggih untukdapat melacak rumah para selebriti tersebut. Film ini mengeksplorasi masalah yang dihadapi oleh remaja Amerika akan adanya budaya pemujaan selebriti yang menyebabkan mereka menjadi hedonis dan narsisis. Meskipun terdapat banyak ahli yang membahas film ini dari sudut pandang psikologi, tidak banyak yang menganalisis masalah ini berdasarkan sudut pandang budaya populer dalam representasi karakter. Dengan menggunakan konsep pemujaan selebriti, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana budaya populer mempengaruhi perilaku menyimpang yang ditunjukkan oleh karakter dalam film Bling Ring. Penelitian ini memberitahu bahwa perilaku ldquo;memuja rdquo; yang dilakukan oleh karakter-karakter yang ada dalam film the Bling Ring sebenarnya berbanding terbalik dengan istilah memuja yang semua orang pahami.

ABSTRACT
The Bling Ring 2013 is a drama film which elevates an actual event of six American teenagers who burglarized Hollywood celebrity house by using the advanced technology to track those celebrities rsquo; house. This movie explores the American teenagers rsquo; problem in dealing with the celebrity worshipping culture that causes them to become hedonist and narcissist. Although there are a lot of scholars who have discussed the movie from the psychological point of view, not many have analyzed the movie based on the view point of popular culture about the character rsquo;s representation. By using the concept of celebrity worshipping, this article aims to analyze how popular culture affects the misbehavior that shown in the Bling Ring movie. This article notifies that the act of ldquo;worshipping rdquo; which done by the characters in the Bling Ring movie is actually the exact opposite of the term ldquo;worshipping rdquo; that everyone knows. "
Lengkap +
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rosfalia Nurlaily
"Skripsi ini membahas bagaimana novel The Picture of Dorian Gray merepresentasikan pandangan Oscar Wilde mengenai filosofi New Hedonism, yang dapat dilihat melalui analisis empat tokoh utama dalam novel yang berlatar belakang era Victoria di Inggris ini. Keempat tokoh tersebut adalah Basil Hallward, Sybil Vane, Lord Henry Wotton, and Dorian Gray. Pendekatan utama yang digunakan untuk menganalisis teks tersebut adalah teori Psikoanalisis Sigmund Freud mengenai agen-agen psikis, insting, dan mekanisme pertahanan, serta teori New Hedonism Walter Lippmann.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan Oscar Wilde dalam memandang filosofi hedonisme baru dan nilai-nilai masyarakat era Victoria guna membalik persepsi pembaca pada umumnya, yang memercayai bahwa novel ini memberikan pengaruh buruk bagi moralitas masyarakat. Dengan mengkaji hal apa yang mendorong tindakan-tindakan keempat tokoh dan menghubungkannya dengan nilai moral masyarakat era Victoria, penelitian ini berusaha memahami pesan moral yang ingin disampaikan Wilde melalui tulisannya tersebut.
Kesimpulan yang diambil penulis adalah bahwa novel ini, melalui tokoh-tokohnya, menunjukkan ambivalensi Wilde dalam merepresentasikan filosofi New Hedonism dan nilai-nilai masyarakat era Victoria.

This undergraduate thesis discusses how the novel The Picture of Dorian Gray represents Oscar Wilde's perspective towards the philosophy of New Hedonism, which is analysed through the four most significant characters in this Victorian English novel, Basil Hallward, Sybil Vane, Lord Henry Wotton, and Dorian Gray. The major approaches applied in analysing the text are Sigmund Freud's psychoanalitical theories on the psychic apparatus, instincts, and defense mechanisms, and Walter Lippmann‟s philosophical theory on New Hedonism.
The research aims at determining Wilde‟s position towards the new hedonistic philosophy and the Victorian values in order to counter the general belief that this novel serves as an immoral influence for the society. By analysing the characters' motives in choosing their actions and relating them to the moral values held by the Victorian society, this research tries to understand the message Wilde wants to convey in his work.
As a conclusion, the analysis on the characters proves that the novel shows Wilde's ambivalent attitude towards the New Hedonism as well as the Victorian values.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasqia Azizah Maulani
"Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai festival belanja online terbesar yang paling banyak diminati oleh konsumen di Indonesia menjadi salah satu strategi yang dilakukan pemasar untuk meningkatkan gross merchandise value (GMV). Dengan menginduksi nilai belanja utilitarian dan hedonis ke konsumen ketika Harbolnas maka dapat menciptakan niat konsumen untuk melakukan pembelian impulsif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi utilitarian browsing dan hedonic browsing dan pengaruhnya terhadap niat untuk melakukan pembelian impulsif dalam menggunakan aplikasi belanja online. Penelitian ini menggunakan kerangka S-O-R dengan variabel interpersonal influence, visual appeal, dan portability sebagai stimulus, utilitarian browsing dan hedonic browsing sebagai organisme, dan urge to buy impulsively sebagai respons. Desain penelitian yang digunakan yaitu konklusif deskriptif dengan metode single cross sectional. Survei dilakukan kepada 737 responden warga negara Indonesia yang mengetahui Harbolnas Shopee 12.12, memiliki teman yang menggunakan aplikasi Shopee, dalam waktu 1 minggu terakhir telah membuka aplikasi Shopee, serta pernah melakukan pencarian dan pembelian produk melalui aplikasi Shopee ketika Shopee 12.12 Day. Survei dilakukan secara online dengan metode judgmental sampling yang kemudian diolah dengan menggunakan teknik Partial Least Squares Structural Equation Modelling PLS SEM. Hasil yang diperoleh adalah interpersonal influence, visual appeal, dan portability memiliki pengaruh terhadap utilitarian browsing dan hedonic browsing; serta utilitarian browsing dan hedonic browsing memiliki pengaruh terhadap urge to buy impulsively. Implikasi manajerial serta saran untuk penelitian di masa mendatang dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

National Online Shopping Day (Harbolnas) as the largest and most demanded online shopping festival in Indonesia, is one of the strategies undertaken by marketers to increase their gross merchandise value (GMV). By inducing the utilitarian value and hedonic value to consumers during Harbolnas, it is hoped to create consumer intentions to make impulsive purchases. Study was conducted to analyze the factors that affect utilitarian browsing and hedonic browsing towards urge to buy impulsively using online shopping applications. This study uses the S-O-R framework with interpersonal influence, visual appeal, and portability as stimulus; utilitarian browsing and hedonic browsing as organisms; and urge to buy impulsively in response. The research design used is descriptive-conclusive with single cross sectional method. Survey was conducted on 737 respondents of Indonesian citizens who knew Harbolnas Shopee 12.12, had friends who used the Shopee App, within the past week had opened the Shopee App, and had searched and purchased products through the Shopee App when Shopee 12.12 Day. The survey was conducted online with judgmental sampling method which was then processed using the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) technique. The results obtained are interpersonal influence, visual appeal, and portability positively influences utilitarian browsing and hedonic browsing; utilitarian browsing and hedonic browsing positively influences consumers urge to buy impulsively. Managerial implications and suggestions for future research are discussed further in this study."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>