Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Rizaldy
Abstrak :
Konsumsi energi pada sebagian besar bangunan di Indonesia didominasi oleh pendinginan. Thermal Storage dengan Ice Slurry bisa digunakan untuk mengurangi biaya operasional karena Ice Slurry diproduksi di malam hari saat biaya listrik rendah lalu digunakan di siang hari. Gedung A Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia DTM UI digunakan sebagai model dalam studi ini. Data Primer untuk Kalkulasi didapat dari Ice Slurry Generator generasi ke-7 dengan kecepatan putar motor konstan dan variasi putaran pompa 1800, 1920, dan 2040 RPM. Laju Produksi meningkat dan daya yang dibutuhkan menurun pada percobaan ke-2 dan seiring ditingkatkannya putaran pompa. Cooling Load Gedung A DTM UI dari jam 6 pagi hingga jam 9 malam telah diobservasi . Dimensi Thermal Storage dengan Ice Slurry telah didesain untuk dapat menampung Ice Slurry yang digunakan untuk kebutuhan pendinginan model dengan pengoperasian Daily Partial Storage. ......Energy consumption in mostly building in Indonesia is dominated by air conditioning. Thermal Storage with Ice Slurry could be utilized as a decrease in cost because Ice Slurry is produced at night when the tariff is usually low. Building A Department of Mechanical Engineering Universitas Indonesia was used as a model in this study. Primary Data for Calculation were obtained from 7th Generation Ice Slurry Generator with constant Motor Speed and Pump Speed variation at 1800, 1920, and 2040 RPM. Production Rate is increases and Power needed is decreases on second experiment and increase in pump speed. Cooling Load of the model from 6 AM until 9 PM was observed. Dimension of the Thermal Storage with Ice Slurry has been designed to be able to accommodate Ice Slurry used with Daily Partial Storage mode.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianta Mustofa Kamal
Abstrak :
Penyimpan Energi Termal dengan sistem chilled water storage pada dasarnya adalah suatu konsep efisiensi dari sistem pendingin yang beroperasi sepanjang hari. Untuk kerja sistem ini dipengaruhi oleh isolator tanki yang digunakan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu pengujian untuk memilih isolator tanki yang paling baik. Eksperimen dilakukan dengan membuat tiga model storage tank, yang masing-masing model tersebut berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm, dan tingginya 30 cm serta diisolasi dengan Styrofoam, Armaflex, dan Polyurethane-foam. Ketiga isolator tersebut dapat ditemukan di pasaran. Pengamatan terhadap temperatur dilakukan setiap jam secara kontinu hingga 48 jam dan selama 8 jam untuk kondisi lingkungan konstan. dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa polyurethane-foam merupakan isolator tanki yang paling baik. ......Thermal Energy storage with chilled water storage system is a concept of cooling system which operated for 24 hours. Since the work of this system is affected by tank insulation used, it is necessary to do the test to choose the best tank insulation. The testing of experiment was done by making three models of storage tank in which each model had 30 cm in length, 30 cm in width, and 30 cm in height. Those insulations, which can easily be found in market, were isolated with Styrofoam, Arm flex, and Polyurethane-foam. The observation of the temperature was consecutively done for every one hour until 48 hours and for every 8 hours that its ambient temperature was constant. The result of the experiment showed that polyurethane-foam was the best tank insulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranu Januar
Abstrak :
Thermophoretic force adalah gaya yang menyebabkan partikel bergerak pada permukaan pemindahan kalor yang disebabkan oleh perbedaan temperatur. Simulasi ini dilaksanakan untuk membandingkan hasil simului dengan eksperimen. Perangkat lunak yang diggunakan untuk simulasi ini adalah Fluent 5.3. Simulasi ini diawali dengan pembuatan model peralaian eksperimen menurut data ada, yang menggunakan jarak antar plat sebesar 4 cm 4.5 cm dan 5 cm dan pada temperaxur yang berbeda, temperatur yang digunakan adalah 30°, 50° dan 100° kemudian meneliti berbagai kernungkinan bergeralmya partikel yang dialdbatkan oleh gaya lain di samping Thermophoreric force seperti gaya apung, gerak Brown, electophoresis dan Sajinan LM Force. Hasil simulasi menunjukkan panikel tersebut bergerak ke temperarur yang Iebih rendah, semakin besar perbedaan temperatur yang diberkan maka semakin besar pula gaya yang di terima oleh partikel tersebut. ......Thermophoretic force is the movement of particle causes an existence of force, which because of different temperature at surface of heat transfers because the force particles move to the lower temperature. This simulation is done to compare the result of simulation with expeximent. The software used for this simulation is Fluent 5.3. This simulation early by making model of research appliance x according to existing data that is using distance between plate equal to 4 cm 4.5 cm and 5 cm and different temperature used are 33°, 50° and 100° then analyze possibilities movement of particle effected by force besides the Thermophoretic force like buoyancy, Brownian, electrophoresis and SaEinan lih foree. Result of simulation shows the particle move to the lower temperature, greater of given different temperature hence is greater of foroe happen to ‘the panicle.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schmidt, Frank W.
New York: McGraw-Hill, 1981
621.4028 SCH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Prawiraharjo
Abstrak :
Seiring dengan pertumbuhan dunia usaha, kebutuhan akan wang perkantoran dan segala aspek yang mendukungnya turut meningkat, diantaranya adalah pertumbuhan permintaan sistem pengaturan temperatur ruangan dan tenaga listrik untuk sistem tersebut Salah satu care untuk memenuhi pemlintaan tersebut dengan memaksimalkan kemampuan yang ada dan menekan biaya, adalah dengan memindahkan pemwintaan daya Iislrik untuk pendinginan ke periode off-peak dari periode on-peak, Untuk menyimpan qbeban pendinginan yang dihasilkan setama periode off-pek untuk digunakan selama periode on-peak ini digunakan thermal storage. Serangkaian uji ooba eksperimental, analitikal maupun dengan menggunakan software seperti CFD (Cornputationat Fluid Dynamics) tetah banyak dilakukan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang menarik yang terjadi di dalamnya Serta usaha-usaha untuk meningkatkan kinerja thermal storage itu sendiri. Simulasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran distribusi pola aliran, kecepatan, temperatur, dan massa jenis di dalam langki penyimpanan thermal storage. Untuk itu digunakan kecepatan masuk (di inlet) yang sama dengan kecepatan air keluar (di outlet), sebesar 0,01625 mls, dengan temperatur inlet 304,13 K, dan temperatur penyimpanan 291 K (perbedaan temperatur 13,3 K). Dengan bantuan software CFD, simulasi kondisi di dalam tangki penyimpanan selama proses berlangsung dapat dibuat dengan menggunakan komputer, sehingga dengan mudah dan jeias perubahan distribusi pola aliran, temperatur, kecepatan, dan massa jenis yang terjadi di dalam tangki penyimpanan tersebut, terutama di Iapisan batas antara air panas yang masuk metalut inlet dan air dingin yang disimpan. Selain itu didapat pula data bahwa di dalam tangki, air dengan temperatur 291 K hanya terdapat sampai pada detik ke 1340. Sementara dengan kapasitas tangki yang sama, tetapi tanpa penambahan air, tangki akan kosong pada setelah 196923 detik. Dan karena bila tem-peratur air yang keluar melalui outlet melebihi 291 K chiller Sudan harus dinyalakan untuk membantu proses pengaturan temperatur ruangan, maka etisiensi tangki penyimpanan adalah 68,047%.
1999
S36943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Thermal energy storage technologies for sustainability is a broad-based overview describing the state-of-the-art in latent, sensible, and thermo-chemical energy storage systems and their applications across industries. Beginning with a discussion of the efficiency and conservation advantages of balancing energy demand with production, the book goes on to describe current state-of-the art technologies. Not stopping with description, the authors also discuss design, modeling, and simulation of representative systems, and end with several case studies of systems in use.
London: Academic Press, 2014
e20427784
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Inka Anggraeni
Abstrak :
Bersamaan dengan adanya pandemi COVID-19, tren wisata alam mengalami peningkatan. Glamour camping (glamping) menjadi salah satu akomodasi wisata alam yang menjadi pilihan favorit warga kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendinginan dan pemanasan pasif dengan menggabungkan bambu dan PCM bio-based minyak kelapa sebagai pengontrol suhu pada glamping di dataran tinggi Indonesia. Penelitian dimulai dengan melakukan pre-test pada salah satu kawasan glamping di daerah Ciwidey, Bandung untuk mendapatkan data eksisting 24 jam. Hasil data kemudian dijadikan acuan untuk melakukan eksperimen laboratorium simulasi suhu dengan model percobaan material PCM dengan bambu. Eksperimen simulasi suhu dilakukan menggunakan constant climate chamber dengan pengaturan suhu minimum dan maksimum sesuai data eksisting yang didapatkan selama pre-test. Untuk mendapatkan efektivitas pengontrolan suhu oleh minyak kelapa, digunakan dua model. Model pertama sebagai kontrol tanpa PCM dan model kedua sebagai eksperimen dengan PCM. Berdasarkan hasil eksperimen, terbukti bahwa dengan menggunakan PCM dalam bambu dapat mengontrol suhu dalam ruangan saat masa pendinginan dan pemanasan. ......Along with the COVID-19 pandemic, the trend of natural tourism has increased. Glamor camping (glamping) is one of the natural tourist accommodations that is a favorite choice for city residents. This study aims to explore passive cooling and heating by combining bamboo and PCM bio-based coconut oil as a temperature controller in glamping in the Indonesian highlands. The study began by conducting a pre-test in one of the glamping areas in Ciwidey, Bandung to obtain 24-hour existing data. The data results are then used as a reference for conducting temperature simulation laboratory experiments with an experimental model of PCM material with bamboo. Temperature simulation experiments were carried out using a constant climate chamber with minimum and maximum temperature settings according to the existing data obtained during the pre-test. To obtain the effectiveness of temperature control by coconut oil, two models were used. The first model as a control without PCM and the second model as an experiment with PCM. Based on the experimental results, it is proven that using PCM in bamboo can control the indoor temperature during cooling and heating periods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Wiyono
Abstrak :
Teknologi heat treatment merupalcan telazologi yang perlu climililri olelz seliap induslri manufalctur terutama yang menglzasilkan produlc pengecoran logam. lnduslri pengecaran Iogam yang ada di Indonesia tidak lzanya dimiliki alelz industri besar letapi banyak yang berbasis industri kecil-menengah sebagaimana terdapat di Sentra industri pengecoran logam Batur Jaya, Caper, Klaten, .lawa lengalz. Pembuatan dapur heat treatment di sentra inclustri logam tersebut diiringi dengan transfer teknoloi heat treatment kepada merelra merupakan lang/cah awal yang dapat menjadi contoh bagi sentra industri lcecil lainnya. Perancangan dapur dimulai dengan menentukan jenis balzan bakar yang digunakan dan berar maksinnim material yang alcan diperlakukarz panas (500 Kg).Berdasarkan data dialas malfa dilakukan per/:itungan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan material sannsai tenmeratur minimal 923 ?C dan perhitungan lcalor bdltan balrar yang dihafilkan. Bersamatm clengan ilu dilakukan perancangan dapur serta penentz/an jenis material apa yang digunakan unluk lconstruksi dapur. Selzingga dapat ditentukan jumlah kalor yang dibzitu/:kan unluk memanaskan dapur yang aklzirnya dapat ditentukan jumlah bahan bakar dan oksigen yang dibutuhkan untulfpemanasan material. Melalui pengujian dapur kita melihat target target temperatur minimal relah dicapai yaitu diatas 923 ?C. Melihat kondisi dapur, remperalur yang tercatat pada termacouple adalah temperatur ruang dapur terutama bagian atax dapur sehingga temperatur material sebenarnya telah melebihi lemperarur yang tercatat. Pemakaian bahan balcar yang digunalran dalam 4 kali percobaan unluk material tertentu tidalcjaulz berbeda dengan data perlzitungan konsumsi material. Kelebihan pemakain bahan balrar tersebut karena balu tahan api yang tidak berg-una yang ierdapat dalam dapur. Validasi dapur melalui perlakuan panas fnormalisasy baja tuang mangan memperlihatlran terjadinva perubahan sim/dur mikro yailu penglzalusan dan penyeragaman butir dan edapan yang diikuti dengan peninglfatan nilai lcekerasan. Dengan demikian dapur yang dibuat dapar disimpulkan telah beroperasi dengan baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prastika Dwi Agustin
Abstrak :
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis. Dengan cuaca dan suhu ekstrem yang terjadi, hampir di seluruh bangunan menggunakan air conditioner untuk mendapatkan kenyamanan termal. Phase Change Material (PCM) merupakan Thermal Energy Storage (TES) dengan prinsip kerja kalor laten dapat dijadikan salah satu alternatif dalam mengurangi konsumsi energi akibat penggunaan air conditioner di bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sifat termal, pada material bangunan yang diintegrasikan dengan material PCM yaitu beeswax. Dengan melakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh dari penambahan beeswax ke material bangunan terhadap temperatur yang dihasilkan dan dibandingkan dengan material bangunan tanpa penambahan beeswax. Variasi dari penelitian ini adalah temperatur heater sebagai sumber panas (35, 40, 45 oC). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penambahan beeswax menghasilkan temperatur dinding dalam yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak ditambahkan beeswax. Dengan konduktivitas termal batako-beeswax yang didapatkan dari hasil pengujian sebesar 0,0211-0,0212 W/moC dan difusivitas komposit sebesar 2,89x10-6 m2/s. Hal ini membuktikan bahwa dengan menambahkan PCM pada material bangunan, PCM akan menyerap kalor dan panas yang akan masuk ke ruangan akan tereduksi. ......Indonesia is one of the countries that has a tropical climate. With the weather and extreme temperatures occurring, almost all buildings use air conditioner to get the thermal comfort. Phase Change Material (PCM) is a Thermal Energy Storage (TES) with latent heat working principle can be an alternative in reducing energy consumption due to the use of air conditioner in the building. The purpose of this research is to determine the characteristics of thermal properties in building materials integrated with PCM material namely beeswax. By conducting thermal properties testing to determine the effect of adding a beeswax to the building material to the resulting temperature and compared to the building material without the addition of beeswax. Variations of this research is the temperature of heater as heat source (35, 40, 45 oC). The results of the study showed that the addition of beeswax resulted in a lower inner wall temperature compared to those not added by beeswax. With the thermal conductivity of beeswax-concrete composite obtained from the test result are 0.0211-0.0212 W/m oC and the composite diffusivity at 2.89x10-6 m2/s. This proves that by adding PCM to the building material, the PCM will absorb the heat and the heat that enter the room will be reduced.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library