Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Suharno
"ABSTRAK
Kebutuhan material baja tahan panas di Indonesia sebanding dengan banyaknya industri-industri yang memerlukan peralatan atau perlengkapan yang berkaitan dengan pemakaian pada kondisi operasi temperatur tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan membuat "tray" dari baja tahan panas HK40 yang berkualitas baik sebagai produk substitusi impor dengan bahan baku paduan yang berasal dari dalam negeri. Penelitian ini juga diharapkan dapat dikembangkan oleh industri kecil/menengah pengecoran logam di Indonesia dan dapat dijadikan produk unggulannya.
Terhadap prototipe produk tray yang dihasilkan dilakukan pengujian karakterisasi sifat mekanis, meliputi: kekuatan tarik pada temperatur ruang dan temperatur tinggi, kekuatan luluh, elongasi, reduksi penampang; nilai kekerasan; pengujian creep rupture, struktur mikro, komposisi kimia, komposisi endapan dan pengujian di lapangan di mana prototipe produk tray digunakan di salah satu perusahaan pembuat bearing di Jakarta.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa peluang pengembangan dan pembuatan baja tahan panas dengan komposisi paduan lokal cukup besar. Sifat mekanis (kekuatan tarik, kekerasan dan creep rupture) temperatur ruang maupun temperatur tinggi dari paduan tahan panas lokal mampu menyamai paduan tahan panas impor. Hasil pengujian di lapangan terhadap produk tray yang dikembangkan, juga menunjukkan bahwa kinerja yang baik. Terbukti dari tidak adanya kerusakan pecah atau retak sama sekali pada prototipe produk tray setelah pemakaian selama 3 bulan di lapangan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
R. Agus Murdiyoto
"Pada daerah tropis,tingginya temperatur pada permukaan bumi merupakan suatu hal yang perlu diperhitungkan, agar orang dapat bekerja dengan nyaman. Berbagai alat dipergunakan untuk mengatasi hal tersebut. Posisi lain agar beban alat pendingin tidak bertambah berat,perlu dipasang bahan penyekat ruangan antara ruangan bagian dalam dengan bagian luar yang mempunyai perbedaan temperatur yang besar. Isolasi panas sebagai penyekat ruangan dapat terbuat dari berbagai macam bahan. Pada penelitian ini dipergunakan bahan dari tanaman ilalang yang dicampur dengan semen portland. Dipilih tanaman ilalang, sebab tanaman ini banyak terdapat di lingkungan kita dan merupakan tanaman liar yang tidak disenangi oleh manusia. Setelah daun ilalang dijemur kurang lebih 2-3 hari,kemudian dicampur dengan PC dan air. Setelah itu di cetak pada suatu cetakan yang telah dipersiapkan. Proses pengeringan bahan ini, kurang lebih 7 hari. Pada hari kedelapan dilakukan percobaan untuk mendapatkan harga konduktivitas thermal dari benda uji tersebut. Dari percobaan didapat harga konduktivitas thermal bahan kecil (lebih kecil dari 1), sehingga dapat dikatakan bahwa tanaman ilalang yang dicampur dengan PC + air dapat dipergunakan sebagai bahan isolasi panas untuk penyekat ruangan."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Indharto
"Sledge adalah bitumen hasil endapan padat minyak bumi dalam tangki timbun. Dengari adariya kandungan aspal dan lilin, sludge diharapkan mampu digunakan sebagai bahan baku cat tahan korosi penelitian ini meliputi pengujian karakterislik cat berupa ketahanan korosi dan pelepuhan berupa uji kabut gamin, ketahanan pembentukan pin-hole dengan uji curing 1500C, uji ekspos atmosferik serta uji daya lekat dengan paint adhesion tester, akibat penambahan unsur talk, aspal dan lilin dalam cat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sludge dapat digunakan sebagai bahan dasar car tahan korosi jika dicampur dengan resin epoxy coati polyester sebagai binder. Dengan penambahan talk sebesar 30-40% pada komposisi cat akan meningkatkan kerahanan pelebaran korosi dan ketahanan pembentukan pin-hole sebesar 5-15%. Penambahan unsur aspal 10% pada komposisi cat akan meningkatkan ketahanan pelebaran korosi dan pelepuhan sebesar 20-25%, meningkatkan daya lekat sebesar 20-25%, tetapi menurunkan ketahanan pembentukan pin-hole sampai sebesar 15%. Penambaahan unsur lilin sebesar 9% akan sangar meningkatkan ketahanan pelepuhan dan daya lekat pada sampel setelah dilakukan uji atmosferic exposure selama 3 bulan sebesar 15-20%. Jenis resin epoxy secara umum lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis resin polyester karena sebagai binder lebih bisa mengikat semua campuran komposisi cat sehingga berbentuk lapisan cat yang masif (padat, kering, keras) dengan daya lekat yang baik dan lebih tahan terhadap korosi, pelepuhan dan pembentukan pin-hole.

Sludge is a bitumen product of oil and gas solid sedimentation in storage rank The contain of sludge is asphalt and wax, it could be for used to paint resistance. This risearch was covering of paint?s test that consists are corrosion and blistering resislancy by salt spray test, pin-holing with curing test at 150°C, aimosferic exposure test and adhesive test, coused by additional talk asphalt and war in paint's element.
The results of this riseach was indicate that sludge feasible using for corrosion resistance paint if mixed with epoxy and polyester resin as for binder. By additional talk around 30 - 40% in paint composition will be increas creepage of scribe resistance and pin-holing resistance araound 7 - 15%, For Adding by asphalt elements 10% in paint composition will he increase creepage of scribe resistance and pin-holing resistance around 20-25%, increased adhesive force around 20-25% ; but to decreased pin-holing resistance reach 15%. Added wax element 9% will more increasing blistering resitance and adhesion force after epos'ure atmosferic test during 3 mounth around 15-20%. In generally the kind of epoxy resin in was peter than polyester resin caused by such as binder could be most binded for all component therefore paint layer was made such massive form (solid, cure, hard) with good adhesive force and more resistance corrosion, blistering and pin-holing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Posma M.
"Penelitian terhadap tube superheater, material A 213 T 22, yang dioperasikan pada temperatur tinggi selama sekitar 15 tahun, dilakukan melalui tahapan karakterisasi dan evaluasi sisa umur, dengan tujuan untuk mengidentifikasi struktur mikro awal serta sejauh mana perubahan dimensi, komposisi, sifat mekanis, struktur mikro yang telah terjadi dengan membandingkannya terhadap tube baru, dan menentukan sisa umur pada kondisi disain maupun operasi. Hasil karakterisasi dari uji metalographi, Scanning Electron Microscope ( SEM ), analisa mikro dengan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), struktur mikro awal tube adalah ferrit dan endapan karbida terdispersi pada matriks ferrit. Hasil pengukuran dimensi menunjukkan tebal aktual tube masih lebih besar dari disain, uji komposisi dengan Optical Emission Spectrometer tidak terlihat adanya perubahan komposisi, uji tarik menggunakan Universal Testing Machine memberi gambaran bahwa sifat mekanis tube bekas pakai, seperti tensile strength, yield strength serta elongation telah mengalami degradasi yang terjadi akibat proses. aging selama tube dioperasikan pada temperatur tinggi. Hasil uji stress rupture dan evaluasi sisa umur menggunakan Persamaan Parameter Larson Miller, didapat sisa umur tube pada kondisi disain adalah 5,41 tahun dan operasi 7,47 tahun. Berdasarkan seluruh data dan hasil evaluasi diatas, sebaiknya penggantian tube superheater (replacement), dilaksanakan paling lambat tahun 2005."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metals Park, Ohio: ASM Interantional, 1998
671 SUP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Taufan
"ABSTRAK
Material sebagai unsur pernbentuk alat produk telcnologi yang diperlukan
dalam hidup manusia sampai saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat,
bempa peningkatan kualitas material yang telah dikenal sebelumnya maupun
dengan adanya inovasi baru dari jenis-jenis material yang sebelumnya tidak lazim
dipergunakan sebagai alat produk teknologi. Pengaruh perlakuan panas
mempakan salah satu metode yang digunal-can dalarn rangl-ca peningkatan kualitas
material besi tuang kelabu, yang dapat dilcatakan hampir selalu hadir dalam besi
tuang kelabu tetapi pengaruhnya yang pasti masih menjadi penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk rnempelajari pengaruh temperatur terhadap
kekerasan, distribusi pengerasan, dan struktur mikro pada proses perlalcuan panas
besi tuang lcelabu. Parameter penelitian adalah temperatur 700, 750, 800, 850, dan
900°C dengan masing-masing waktu tahan 30 menit_ ?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kekerasan pada
temperatur 700, 750, dan SO0°C masing-masing sebesar 12,44 %, 8,61 %, dan
8,61 % dan teijadi peningkatan kekerasan pada temperatur 850 dan 900°C
masing-masing sebesar 73,47 % dan 117,22 %. Distribusi pengerasan ketika
sampel clipanaskan pada temperatur austenisasi dan kemuclian clicelup dalam oli
menunjukkan bahwa bagian atas sampel memiliki kekerasan yang lebih besar
dibandingkan bagian tengahnya Struktur mikro sampel yang dipanasl-can pada
temperatur 700, 750, clan 800°C adalah grafit clengan matriks perlit clan ferit.
Sedangkan struktur mil-:ro sampel yang dipanaslcan pada temperatur 850 dan
900°C adalah grafit dan bainit."
2000
S41583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Agung JF
"Penggunaan baja cor tahan panas banyak dijumpai pada komponen-komponen industri yang beroperasi pada temperatur tinggi lebih dari 650 "C. Sayangnya saat ini sebagian besar kebutuhan baja ini di tanah air dipenuhi oleh material impor, hanya sebagian kecil saja industri yang mampu membuat baja lahan panas ini, itupun bahan baku proses yang dipergunakan sebagian besar merupakan bahan baku impor. Disisi lain Indonesia merupakan negara penghasil bahan baku utama proses pembuatan baja tahan panas tersebut yaitu bahan baku Ferro Nikel, sehingga peluang untuk pengembangan material tahan panas ini di tanah air untuk dapat mensubstitusi produk impor sangatlah besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi S0211 creep rupture baja cor tahan panas HK 40 berbahan baku Ferro nikel Iokal yang akan berguna dalam proses desain serta perkiraan umur pakai dari komponen-komponen industri yang mempergunakan material baja cor tahan panas ini. Pengujian creep rupture baja HK 40 berbahan baku Ferro Nike/ lokal dilakukan pada temperatur 700, 733, 766 dan 800 "C dengan beban konstan 182 MPa dengan menggunakan standar uji ASTM E 139-96. Pemilihan temperatur uji ini didasarkan atas perilaku dari baja cor tahan panas HK 40 yang akan membentuk endapan karbida jenis MBC6 dan M6C pada range temperatur 600 sampai dengan 950 °C yang sangat berpengaruh terhadap sifat creep rupture baja cor HK 40 ini. Data-data sifat creep rupture baja cor tahan panas berbahan baku Ferro Nikel Lolfal tersebut kemudian dibandingkan dengan HK 40 berbahan baku Ni impor dan data Iiteratur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat creep rupture baja cor lahan panas HK 40 berbahan baku Fe-N7 lokal lebih baik dibandingkan dengan yang berbahan baku Ni impor dan melebihi dura creep rupture HK 40 standar AC! pada range temperatur 700 - 800 °C. Akan tetapi di sisi lain baja cor HK 40 berbaham baku Ferro Nlkel lokal ini memiliki duktililas yang relatif rendah Serta banyak mengandung impurities non metalic inclusion jenis olrsida."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba G., Edward Hasoloan
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T39695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Wahyuningsih
"[ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian sifat listrik bahan perovskit SrFeO3 dan LaFeO3 pada
temperatur tinggi pada kisaran temperatur ruang hingga 250 0C. Sampel disinter
950 0C selama 6 jam. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan SrFeO3 memilik fase
tunggal dan memiliki struktur kristal kubik dengan space grup pm3m dan
grainsize 20 nm, dan LaFeO3 memiliki struktur kristal orthorombik dengan space
grup Pbnm dan grainsize 22 nm. Data impedansi disajikan dalam bentuk nyquist
plot dan bode plot yang digunakan untuk mengidentifikasi parameter rangkaian
ekivalen. Sifat listrik bahan SrFeO3 dan LaFeO3 dapat dideskripsikan dengan
rangkaian R, RC paralel maupun kombinasi dari keduanya yang menunjukan
adanya kontribusi grain dan grain boundary. Energi aktivasi diperoleh dari
hubungan konduktivitas dc sebagai fungsi temperatur. Energi aktivasi sampel
SrFeO3 dan LaFeO3 adalah 0,1817 eV dan 0,0158 eV.

ABSTRACT
The electrical properties of SrFeO3 and LaFeO3 perovskite materials are
investigated at high temperatures from room temperature to 250 0C. Samples are
sintered at 950 0C for 6 hours. XRD characterization show SrFeO3 has a single
phase and having cubic structure with pm3m space group and grainzise 20 nm.
LaFeO3 having orthorombic structure with Pbnm space group and grainsize 22 nm.
Impedance data are presented in the nyquist plot and bode plot which is used to
identify an equivalent circuit. The electrical properties of SrFeO3 and LaFeO3
perovskite materials can described by R, RC parallel or both combination that
seem a grain and grain boundary. The value of the activation energy which is
evaluated from dc conductivity as a function of temperature. The activation
energy of SrFeO3 and LaFeO3 is 0.1817 eV and 0.0158 eV., The electrical properties of SrFeO3 and LaFeO3 perovskite materials are
investigated at high temperatures from room temperature to 250 0C. Samples are
sintered at 950 0C for 6 hours. XRD characterization show SrFeO3 has a single
phase and having cubic structure with pm3m space group and grainzise 20 nm.
LaFeO3 having orthorombic structure with Pbnm space group and grainsize 22 nm.
Impedance data are presented in the nyquist plot and bode plot which is used to
identify an equivalent circuit. The electrical properties of SrFeO3 and LaFeO3
perovskite materials can described by R, RC parallel or both combination that
seem a grain and grain boundary. The value of the activation energy which is
evaluated from dc conductivity as a function of temperature. The activation
energy of SrFeO3 and LaFeO3 is 0.1817 eV and 0.0158 eV.]"
2015
T43840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Current fleets of conventional and nuclear power plants face increasing hostile environmental conditions due to increasingly high temperature operation for improved capacity and efficiency, and the need for long term service. Additional challenges are presented by the requirement to cycle plants to meet peak-load operation. This book presents a comprehensive review of structural materials in conventional and nuclear energy applications. Opening chapters address operational challenges and structural alloy requirements in different types of power plants. The following sections review power plant structural alloys and methods to mitigate critical materials degradation in power plants.
"
Cambridge, UK: Woodhead, 2014
e20427727
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>