Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwan Mustajab
Abstrak :
Spray dryer adalah salah satu alat yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan bahan, baik produk makanan atau produk farmasi yang sebagian besar materi penyusunnya sensitive terhadap panas. Pada penelitian awal untuk belimbing, spray dryer tanpa sistem refrigerasi evaporator dan kondensor membutuhkan suhu udara pengering 110 o C, temperature tersebut dapat merusak vitamin C pada bahan sampai 50%, sehingga nilai gizi produk menurun. Tingginya temperature udara pengering yang mencapai 110°C , karena kondisi udara depok memiliki kelembaban yang tinggi sekitar 85 %. Untuk mengatasinya maka didesain spray dryer dengan memanfaatkan evaporator dan kondensor suatu sistem refrigerasi, dengan harapan bisa menurunkan kelembaban tersebut dengan mengalirkan udara lingkungan ke sistem refrigerasi evaporator dan kondensor, sehingga udara yang memasuki spray dryer relative sudah kering. Evaporator berfungsi sebagai dehumidifier sedangkan kondensor berfungsi sebagai heater, sehingga panas yang diberikan oleh udara di evaporator akan diambil kembali oleh udara tersebut. Berdasarkan riset terdahulu (simulasi), maka penambahan komponen evaporator dan kondensor pada spray dryer akan menghasilkan udara pengering dengan kelembaban spesifik 0.0066 (berasal dari udara dengan kelembaban spesifik 0,0182). Dengan demikian pengeringan bisa bekerja dengan lebih cepat dan pada temperature yang rendah sehingga produk yang dihasilkan akan berbentuk serbuk kering atau caramel dengan vitamin C dan gizi yang lainnya tidak terlalu rusak karena pemanasan.
Spray dryer is one of the devices can be processed to make material organic more longer for kept, both the food product or pharmacy product which is most of the component sensitive with heating process. From the research previously for fruit product "belimbing", Spray dryer without refrigeration system need temperature for drying 110 o C, with that high temperature can be damage vitamin content around 50%, so the gizi product decreased. The reason high temperature for drying 110°C, because of the humidity indepok so high around 85%, to handle that need to design Spray dryer with using evaporator & condenser of refrigeration system, with goal can be decreased the humidity with flow the environment air to that refrigeration system, so the air which entering the Spray dryer has been dried. The evaporator working as dehumidifier and condenser as heater, so the heat given by air in evaporator will be used again. Based on the research previously from simulation, the effect of adding component evaporator &condenser on Spray dryer will produce dry air with the specific humidity 0,0066 (come from air specific humidity 0,0182). So then the spray dryer can work more fast & low temperature make the product as dry dust or caramel with the vitamin C & other organic material In good condition, not damage because of drying process with low temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T29972
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Langley, Billy C.
Reston, Virginia: Reston Publishing Co., 1983
621.4025 LAN h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Burhanuddin Fauzi
Abstrak :
Karakteristik pengeringan sangat ditentukan oleh nilai konstanta laju pengeringan dan energi aktivasi bahan. Pemahaman terkait proses pada pengering pompa kalor penting diketahui untuk optimalisasi proses pengeringan kopi. Biji kopi robusta berkulit tanduk dikeringkan pada laju aliran udara, temperatur, dan kelembaban spesifik yang berbeda. Pengeringan dilakukan pada variasi temperatur heater 60, 65, 70, 75, dan 80 °C selama 5 jam, dengan laju aliran udara sebesar 400, 550, dan 700 lpm. Kelembaban spesifik divariasikan berdasarkan temperatur keluaran evaporator sebesar 10, 15, dan 20 °C. Pengeringan juga dilakukan tanpa sistem refrigerasi. Sehingga terdapat 4 variasi kelembaban spesifik. Variasi nilai kelembaban spesifik diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata temperatur keluaran evaporator dan kelembaban relatif selama periode pengeringan. Nilai  paling besar diperoleh pada variasi temperatur 80 °C dengan kelembaban spesifik 6,16 g H2O/kg dry air pada laju aliran udara 700 lpm dengan nilai 10,69x10-3 s-1. Nilai energi aktivasi paling besar adalah 45,93 kJ/mol yang diperoleh pada variasi kelembaban spesifik 17,24 g H2O/kg dry air dan laju aliran udara 400 lpm. Penurunan kadar air akan semakin cepat dengan meningkatnya laju aliran udara, meningkatnya temperatur pengeringan, dan kelembaban spesifik yang semakin kecil. ......The drying characteristics are largely determined by the value of the drying rate constant and the activation energy of the material. It is important to understand the process related to heat pump dryers to optimize the coffee drying process. The wet parchment robusta coffee beans are dried at different air flow rates, temperatures, and specific humidity. Drying was carried out at heater temperature variations of 60, 65, 70, 75 and 80 °C for 5 hours, with air flow rates of 400, 550 and 700 lpm. Specific humidity is varied based on the evaporator output temperature of 10, 15, and 20 °C. Drying is also carried out without a refrigeration system. So, there are 4 variations of specific humidity. Variations in specific humidity values are obtained from the results of calculating the average evaporator outlet temperature and relative humidity during the drying period. The highest  value was obtained at a temperature variation of 80 °C with a specific humidity of 6.16 g H2O/kg dry air at an air flow rate of 700 lpm with a value of 10.69x10-3 s-1. The highest activation energy value is 45.93 kJ/mol obtained at a specific humidity variation of 17.24 g H2O/kg dry air and an air flow rate of 400 lpm. The decrease in water content will be faster with increasing air flow rate, increasing drying temperature, and decreasing specific humidity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidz Nurhantoko
Abstrak :
Getaran suatu komponen mesin yang telah melewati standar yang ditentukan dapat menurunkan performa kerja mesin dan menyebabkan kerusakan sehingga dapat terjadi overhaul. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pemantauan kondisi getaran pada komponen mesin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu dimana komponen akan mengalami kerusakan berdasarkan data kondisi terdahulu dan mendiagnosa penyebab getaran yang terjadi sehingga dapat menghasilkan suatu penjadwalan pemeliharaan berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. Metode yang digunakan ialah analisa kecenderungan yang disesuaikan dengan ISO 10816 dan analisa spectrum getaran. A Kondisi getaran yang terjadi pada unit High Pressure Boiler Feed Pump 2 yaitu DE Pompa = 7,19 mm/s pada bulan Maret tahun 2019, DE Motor = 4,60 mm/s pada bulan Agustus tahun 2019, NDE Pompa = 4,51 mm/s pada bulan September 2019, dan NDE Motor = 4,53 mm/s pada bulan Juli tahun 2020. Pada analisa spectrum ditemukan bahwa terjadi gejala kerusakan antara lain Blade Pass Frequency, Rotor Bar Pass Frequency, Journal Bearing Looseness, Resonansi, dan Unbalance. ......Vibrations of a machine components that have passed the prescribed standards can decrease the performance of the work of the machine and cause damage that can happen to an overhaul. Therefore it takes a vibration condition monitoring system on the engine components. The purpose of this research is to determine the time in which the components will be damaged based on the previous conditions and diagnose the cause of the vibration that occurs so it can generate a maintenance scheduling based on the time period specified. The method used is the trending analysis that adapted to ISO 10816 and vibration spectrum analysis. Measurement of vibration conditions has been conducted on two units High Pressure Boiler Feed Pump, as measured at four points, namely the Drive End of the pump, the Motor Drive End, Non Drive End of the pump, the Non Drive End Motor on each point made on the axial axis, horizontal and vertical. The conditions of the vibration that occurs at the unit 39 s High Pressure Boiler Feed Pump 2 IE DE Pump 7.19 mm s in March 2019, DE Motors 4.60 mm s in August of 2019, NDE Pump 4.51 mm s in September 2019, and NDE Motor 4.53 mm s in July to know 2020 n. On the analysis of the spectrum found that symptoms of damage among other Blade Pass Frequency, Rotor Bar Pass Frequency, Journal Bearing Looseness, Resonance, and Unbalance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Susanto
Abstrak :
Cool-Hot box adalah alat yang digunakan untuk penyimpanan makanan ataupun minuman dengan menggunakan kondisi panas dan dingin. Carrier box merupakan salah satu alat pelengkap sebagai benda penyimpanan yang berguna pada transportasi motor. Sebagai fungsi tambahan carrier box bisa berguna sebagai penyimpanan barang yang membutuhkan sistem pendingin atau pemanas. Penelitian sebelumnya telah dikembangkan carrier box motor untuk sistem pendingin saja dengan pompa kalor menggunakan termoelektrik dan heatpipe. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat carrier box menjadi sistem pendingin sekaligus pemanas yang menggunakan pompa kalor termoelektrik berupa heat-pipe fan dan heatsink fan dengan double peltier. Hasil dari cool-hot box dapat ditargetkan sebagai sistem pendingin mencapai suhu 0 - 5ºC dan pemanas diatas 60ºC.
Cool Hot Box is a device that usually for saving goods that required cold or hot conditions such as food, drink, vaccine blood etc. Cool Hot box is accessory of motorcycle used as a storage of property so it is useful in transportation field using motorcycle. For adding functional value of box carrier, it is needed to make a system refrigerant that can save the goods on cold condition and heating system to warm those goods too. Research before had been developed a box carrier motorcycle using thermoelectric module using heat-pipe as appear on cold side only. The objective of this research is to know the cooling and heating performance and characteristic ob carrier box that using heat-pipe fan and heat-sink fan on the other side of double peltier. The results of the research are carrier box implied with double peltier on heatpipe that can produce the cabin temperature 5 - 10ºC and heating over 60ºC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50948
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcholis Gary Akbar
Abstrak :
Kualitas kayu, sebagai bahan furniture, sangat ditentukan oleh jumlah Moisture Content (MC) yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu proses pengeringan pada kayu, untuk mengurangi jumlah MC, sebelum kayu tersebut di-assembly dan digunakan. Jenis pengering kayu yang digunakan sangat ditentukan oleh iklim, jenis kayu, jumlah kayu, dan kualitas kayu yang ingin dicapai. Kualitas yang disyaratkan costumer adalah MC kayu yang mencapai 8-12%. Untuk jenis kayu ringan dan jumlah kayu yang sedikit, dapat digunakan sistem pengering dengan menggunakan heat pump. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini dilakukan suatu proses perancangan sistem pengering kayu dengan memanfaatkan prinsip dehumidifier pada heat pump. Analisis dilakukan dengan membandingkan dan memilih sistem-sistem yang biasa digunakan di daerah tropis, serta membahas perhitungan teoritis desain yang dilakukan. Desain sendiri dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan embodiment design dan pemanfaatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Adapun temperatur kondensasi pada sistem yang didesain adalah 50_C, temperatur evaporasi 10_C, dan daya kompresor yang digunakan 5 pk. Diharapkan hasil desain alat ini dapat digunakan sebagai bahan pengujian, pengembangan, dan pemanfaatan lebih lanjut untuk memperoleh hasil pengeringan yang lebih optimal. ......Wood quality, as furniture's material, is mostly based on amount of Moisture Content (MC) inside the wood. Therefore, a process is needed to dry the wood, for reducing amount of MC, before its assembling and using steps. Kinds of used wood dryer depends on the climate, kinds of wood, number of wood, and expected wood's quality. Customer's needs make a requirement for MC about 8-12%. For a little number of softwood, it can be used an heat pump for drying process. Because of that, in this final project, a dryer system desain is done with using dehumidifier's principles. Analysis process is done by comparing and choosing customary sistems which is used at the tropical area, and also investigating design's theoritical calculation. Design itself is done by using embodiment design steps and Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Designed system, in this final project, has condensing temperature about 50_C, evaporating temperature 10_C, and compressor's power about 5 hp. The designing result is expected to be used as a tool for experiment and development in order to get optimal drying result.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasan Hadiwahyana
Abstrak :
Kualitas kayu, sebagai bahan furniture, sangat ditentukan oleh jumlah Moisture Content (MC) yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan suatu proses pengeringan pada kayu, untuk mengurangi jumlah MC, sebelum kayu tersebut di-assembly dan digunakan. Jenis pengering kayu yang digunakan sangat ditentukan oleh iklim, jenis kayu, jumlah kayu, dan kualitas kayu yang ingin dicapai. Kualitas yang disyaratkan costumer adalah MC kayu yang mencapai 8-12%. Untuk jenis kayu ringan dan jumlah kayu yang sedikit, dapat digunakan sistem pengering dengan menggunakan heat pump. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini dilakukan suatu proses perancangan sistem pengering kayu dengan memanfaatkan prinsip dehumidifier pada heat pump. Analisis dilakukan dengan membandingkan dan memilih sistem-sistem yang biasa digunakan di daerah tropis, serta membahas perhitungan teoritis desain yang dilakukan. Desain sendiri dilakukan sesuai dengan tahapantahapan embodiment design dan pemanfaatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Adapun temperatur kondensasi pada sistem yang didesain adalah 50_C, temperatur evaporasi 10_C, dan daya kompresor yang digunakan 5 pk. Diharapkan hasil desain alat ini dapat digunakan sebagai bahan pengujian, pengembangan, dan pemanfaatan lebih lanjut untuk memperoleh hasil pengeringan yang lebih optimal. ......Wood quality, as furniture's material, is mostly based on amount of Moisture Content (MC) inside the wood. Therefore, a process is needed to dry the wood, for reducing amount of MC, before its assembling and using steps. Kinds of used wood dryer depends on the climate, kinds of wood, number of wood, and expected wood's quality. Customer's needs make a requirement for MC about 8-12%. For a little number of softwood, it can be used an heat pump for drying process. Because of that, in this final project, a dryer system desain is done with using dehumidifier's principles. Analysis process is done by comparing and choosing customary sistems which is used at the tropical area, and also investigating design's theoritical calculation. Design itself is done by using embodiment design steps and Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Designed system, in this final project, has condensing temperature about 50_C, evaporating temperature 10_C, and compressor's power about 5 hp. The designing result is expected to be used as a tool for experiment and development in order to get optimal drying result.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyayu Aisyah
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan akan energi dan maraknya isu mengenai permasalahan lingkungan membuat para ahli terus mengembangkan teknologi yang tepat agar dapat mengatasi kedua masalah tersebut. Heat pump dinilai dapat menjadi salah satu teknologi yang menjanjikan. Hingga saat ini pengaplikasian heat pump lebih banyak pada pengkondisian ruangan dan memproduksi air panas bertemperatur sekitar 50-60oC, maka pada tesis ini dilakukan suatu pemodelan sistem heat pump yang diintegrasikan dengan energi matahari yakni kolektor thermal yang dapat menghasilkan steam bertemperatur 110oC. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan software Matlab dan REFPROP. Kemudian dilakukan optimasi terhadap sistem dimana Coefficient of Performance dan Total Cost dipilih sebagai fungsi objektif. Selain itu aspek lingkungan juga dipertimbangkan dalam pemodelan, dimana digunakan refrigeran alami yang ramah lingkungan. Adapun optimasi dilakukan dengan menggunakan multi objective genetic algorithm. Dari tesis ini diketahui performa dan nilai ekonomis dari sistem heat pump yang optimal adalah pada temperatur evaporasi adalah 319.3oC, temperatur suction compressor adalah 371.9oC dan temperatur kondensasi adalah 387oC dengan campuran refrigeran 98.97 R601 dan 1.03 R744 yang menghasilkan nilai COP sistem 7.81 dan total cost 73,698 dollar.
ABSTRACT
The increasing demand of energy and environmental issues make the scientists continue to develop appropriate technology in order to overcome both of these problems. Heat pump is considered to be one of the promising technology to overcome these problems. Until now, the application of heat pump is more focussed on the air conditioning and producing of hot water at temperature approximately 50 60oC. In this thesis, a heat pump system was modeling. This system was integrated with the solar thermal collectors to generate heat and produce steam up to 110oC. The model is designed by using Matlab software and REFPROP. Then for the optimization procedure of the system, the Coefficient of Performance and Total Cost chosen as the objective function. Besides the environmental aspects are also considered in the modeling. This system used natural refrigerants that are environmentally friendly. The optimization is done by using multi objective genetic algorithms. The optimization result showed that the composition of refrigerant R601 89.7 and R744 10.3 in heat pump system for mid temperature application has the optimum COP of 7.81 and total cost of 73,698 dollars.
2017
T47338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>