Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Abstrak :
Kalor adalah suatu bentuk perpindahan energi dari suatu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan temperatur antara keduanya. Kalor dapat dihasilkan akibat adanya aliran arus listrik yang mengalir pada suatu konduktor. Nilai kalor yang dibangkitkan oleh arus listrik ini ditentukan oleh besamya arus yang mengalir dan ditentukan juga oleh nilai resistansi yang terdapat pada suatu konduktor tersebut. Kalor banyak dihasilkan oleh alat-alat listrik yang menggunakan kumparan. Isolator zat cair, banyak digunakan sebagai pendingin pada alat-alat listrik yang menggunakan kumparan. Kalor yang dibangkitkan oleh kumparan akan disalurkan kepada isolator untuk kemudian dilepas kembali ke udara. Analisis terhadap aliran kalor ini dijelaskan dengan melihat perpindahan kalor yang terjadi pada kumparan dan pada isolator zat cair itu sendiri. Kenaikan temperatur dapat dijadikan suatu tolak ukur untuk mengetahui aliran kalor yang terjadi pada suatu kumparan di dalam isolator zat cair. Untuk mengetahui aliran kalor yang terjadi pada kumparan di dalam isolator zat cair, dilakukukan serangkaian pengujian yang akan memperbandingkan kenaikan temperatur permukaan kumparan yang dialiri arus pada udara terbuka dengan kenaikan temperatur kumparan yang dialiri arus pada suatu isolator zat cair. Dari hasil pengujian, temperatur kumparan di dalam minyak transformator lebih rendah dibandingkan dengan temperatur kumparan di udara terbuka. pertukaran energi antara kumparan dengan minyak transformator dapat dianalisis dengan mengetahui kapasitas kalor pada kumparan dan minyak transformator. Kapasitas kalor kumparan 3 lapis adalah 190,81 J/_C dan kumparan 5 lapis adalah 249,06 J/_C. Sedangkan kapasitas kalor minyak transformator dengan media pemanas kumparan 3 lapis adalah 3013,2 J/_C.dan untuk kumparan 5 lapis adalah 6247,9 J/_C.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davies, E.J.
London : Peter Peregrinus, 1990
621.402 DAV c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soo, S. L
Tokyo: Maruzen Company Ltd, 1959
621.4022 SOO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Foster Wheeler Corporation, 1957
621.4 HEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kinsky, Roger
New York : McGraw-Hill, 1977
621.402 KIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Taborek, J
New York: McGraw-Hill, 1983
621.4025 TAB h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Artono Koestoer
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
621.422 KOE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sunjarianto P.
Abstrak :
ABSTRACT
Air conditioning system merupakan bagian sistem gedung yang memakai Iistrik terbesar, mencapai 40% hingga 60% dari total konsumsi energi listrik untuk gedung. Dengan keluarnya kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi atas biaya penggunaan listrik secara berangsur-angsur hingga nol persen mengakibatkan semakin meningkatnya biaya listrik. Dalam situasi persaingan yang menuntut ditingkatkannya efisiensi di segala sektor, thermal storage merupakan salah ,satu alternatif untuk menekan biaya pendinginan gedung.

Pada sistem pendinginan konvensional, semua peralatan AC dan pemipaan dirancang untuk memenuhi beban puncak pendinginan. Sistem konvensional bekerja pada beban puncak selama sistem bekerja. Beban puncak tersebut sesuai dengan beban pendinginan maksimum pada rancangan untuk keamanan terpenuhinya beban pendinginan yang sedang dibutuhkan. Konsep thermal storage yang dipakai pada sistem pendinginan adalah sebagai salah satu alternatif dalam penggunaan peralatan AC yang dirancang untuk memenuhi beban puncak, dengan memakai sistem yang lebih kecil. Sistem ini akan beroperasi sepanjang hari menyimpan kelebihan kapasitas pendinginan selama periode bukan beban puncak (off-peak periods) dan menggunakan kapasitas pendinginan yang disimpan tersebut selama periode beban puncak (on-peak periods).
1999
S36886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duago Pijar Wicaksono
Abstrak :
Heat engine thermoacoustic mengkonversi panas menjadi daya akustik tanpa adanya komponen yang bergerak. Untuk mengembangkan lebih jauh performa dari termoakustik jenis ini, maka diperlukan karakterisasi dari parameter-parameter yang bekerja. Pada pengujian kali ini dilakukan karakterisasi termoakustik berdasarkan posisi stack dan onset temperature dengan tujuan untuk mengetahui posisi stack dan besaran nilai onset temperature yang optimal. Variasi yang dilakukan pada pengujian ini untuk posisi stack yaitu pada posisi 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100 mm dari ujung tabung tertutup, sedangkan untuk variasi onset temperatur dilakukan pada suhu awal termoakustik mulai bekerja (terendah 3950C) sampai 5000C. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan stack yang terbuat dari bahan dasar keramik dan menggunakan pemanas berbentuk nozzle serta panjang resonator 200 mm. Kecenderungan daya akustik yang dihasilkan mempunyai kemiripan dengan persamaan yang diusulkan oleh Swift et al [1], dengan daya terbesar yang dihasilkan terjadi pada saat posisi stack 50 mm dari ujung tabung tertutup dan onset temperature 5000C sebesar 9,81x10-4 Watt ......Heat engine thermoacoustic converts heat into acoustic power with no moving parts. In order to improve the performance of the heat engine termoacoustic, working parameters should be optimized. In this examination, the thermoacoustic is characterized based on stack position and onset temperature in order to acknowledge the optimal value from both parameters. Stack position varieties chosen for this examination are 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 and 100 mm from close-end tube, and onset temperature varieties chosen start from the lowest temperature that the engine regarded to be working (lowest 4100C) to 5000C. This examination uses nozzle shaped heater, ceramic stack, and 200 mm glass resonator. This experimental results indentified follows the equation proposed by Swift et al [1,] which have the largest value of acoustic power (9,81x10-4 Watts) where the stack placed 50 mm from close-end tube and the onset temperature regulated for 5000C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>