Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nyoman Udhi
"ABSTRAK
Besi tuang nodular saat ini banyak dipakai oleh industri sebagai pengganti Baja tempa dalam pembuatan komponen mesin, karena mernpunyai nilai ekonomis dan sifat mekanik yang baik. Mengingat permintaan sifat mekanik dari berbagai komponen berbeda-beda diharapkan dengan memilih beberapa cara perlakuan panas seperti aniling, normalising, hardening, dan tempering, dapat diperoleh sifat mekanik yang optimum sesuai dengan spesifikasi komponen yang direncanakan.
Aniling dilakukan untuk memperbaiki keuletan dan ketangguhan, mengurangi kekerasan; normalising untuk memperbaiki kekuatan; hardening untuk meningkatkan kekerasan atau memperbaiki kekuatan; sedangkan tempering untuk menghilangkan tegangan sisa akibat proses pendinginan secara cepat.
Dalam pelaksanaan perlakuan panas ini, untuk proses aniling, normalising, dan hardening yang diambil sebagai parameter adalah temperatur austenisasi pada 800, 850, 900, dan 950° C. Sedangkan untuk proses tempering sebagai benda kerja diambil spesimen dari hasil hardening 850° C, temperisasi divariasikan pada temperatur 300, 400, 500, dan 600° C. Parameter lain seperti waktu tahan dan media pendinginan untuk masing-masing perlakuan dibuat tetap. Untuk nrengetahui sifat mekanik sebelum dan sesudah perlakuan panas dilakukan pengamatan mikrostruktur, pengujian tarik, pengujian kekerasan, dan pengujian impak.
Hasil yang diperoleh dari proses aniling menunjukkan adanya peningkatan keuletan (elongasi) dan ketangguhan (impak), sedang kekuatan dan kekerasannya menurun. Impak tertinggi dihasilkan pada temperatur austenisasi 850° C. Dari proses normalising diperoleh peningkatan kekuatan dan kekerasan, tetapi terjadi penurunan elongasi dan impak Kekuatan/kekerasan tertinggi dihasilkan pada temperatur austenisasi 900°C Demikan pula untuk proses hardening, kekuatan dan kekerasan meningkat, sedang impale menurun. Kekuatan/kekerasan tertinggi dihasilkan pada ternperatur austenisasi 850° C. Dalam proses tempering, dibandingkan dengan kondisi hasil hardening, terjadi peningkatan impak, tetapi kekuatan dan kekerasannya menurun. Elongasi dan impak tertinggi dihasilkan pada temperatur temperisasi 600° C."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Petrus G. Raymond
"ABSTRAK
Reboiler merupakan salah sara jenis penukar panas yang sangat penting peranannya dalarn pabrik ammonia. Kerusakan dan keboooran tube yang terjadi pada reboiler akan menyebabkan terganggunya proses perolehan ammonia secara keseluruhan karena setiop reboiler mempunyai fungsinya masing-masing. Analisa kerusakan harus dilakukan agar kerusakan yang sama tidak terulang kembali.
"Reboiler H14-CA" merupakan. Salah satu unit pada proses pemarnian gas sintesa yang mengatami kebocoran pada tubenya. Untuk mengetahui kerusakan dan mencari penyelesaiannya dilakukan pengumpulan data dan informasi sejak awal proses, selama pengoperasian, dan pada saat terjadi kerusakan, serta pengujian pada tube dan ditunjang dengan penelusuran literatur.
Dari hasil analisa, diketahui kerusakan ini disebabkan oleh korosi batas butir retak tegang (SCC-intergranular) dan korosi sumuran Qitting corrosion) yang cukup parah, sehingga material tube mengalami kebocoran. Korosi SCC-intergranular disebabkan olehvadanya sensitasi pada saat proses pengelasan (penyambungan tube) pada rentang temperatur 425-815°C dimana terdapat persentase karbon yang cukup tinggi (0,0368% C) dan persentase krom yang sedikit (13, 45% Cr), larutan benfield yang mengandung klorida (± 9 ppm) dan adanya tensile stress pada material tube. Sedangkan korosi sumaran disebabkan oleh ketidak homogenan material tube (test microhardness menunjukkan kekerasan terendah 17.1 HV nilai tengah 188 HK rata-rata 191,3 HV dan tertinggi 219 HP) dan adanya lingkungan yang korosif, yaitu larutan benfield yang mengandung klorida (± 9 ppm).

"
2001
S41481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kudrat Sunandar
"Sampai saat ini, proses pembentukan lapisan fouling masih merupakan phenomena yang kompleks, sehingga masih menjadi pusat perhatian para ahli perpindahan kalor untuk mengeliminasi atau bahkan menghilangkannya, berkaitan dengan masalah efisiensi energi. Salah satu upaya untuk mengeliminasi masalah tersebut adalah dengan sistim on-line cleaning, diantaranya dengan bola taprogge. Bola taprogge disirkulasi didalam tube dengan kecepatan relatif sama dengan kecepatan air laut (fluida pendingin), pada saat bola berada dalam tube, permukaan bola menggosok lapisan kotoran pada permukaan dalam tube.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja sebuah kondenser yang dilengkapi dengan bola taprogge dengan melihat besarnya parameter faktor pengotoran dan efektivitas kondenser, melalui pengamatan dan pengumpulan data : temperatur dan laju alir masa fluida serta tekanan kondensasi.
Dalam tesis ini nilai faktor pengotoran dinyatakan sebagai perbedaan perubahan koefisien transfer panas total dalam keadaan kotor yang merupakan fungsi waktu dengan koefisien transfer panas total dalam keadaan bersih, sedangkan nilai efektivitas kondenser dinyatakan sebagai perbandingan antara beda temperatur fluida masuk dan keluar terhadap beda temperatur kondensasi dan temperatur fluida masuk
Setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data selama 24 jam operasi dan dengan analisa yang ditunjukan oleh data operasi selama 7 bulan memperlihatkan bahwa besarnya faktor pengotoran dapat dijaga konstan diantara 0.00010 dan 0.00014 sedangkan angka efektivitas kondensernya berkisar antara 0.40 sampai 0.46, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistim on-line cleaning dengan bola taprogge merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk mempertahankan kinerja kondenser.

Heat exchanger performance depends on heat transfer between two working fluids, and the existence of fouling will decreased its performance. Up to now, fouling is a difficult phenomenon to understand on its characteristics, engineers concerned with heat transfer in a particular interest in conserving energy.
The deposition of dirt on heat transfer surfaces can be greatly reduced by proper design of heat exchangers and by using chemical and mechanical on-line mitigation techniques. One of some mitigation techniques is cleaning mechanically called on-line cleaning with taprogge balls
The thesis is confines on performance of condenser that equipped with on-line cleaning with taprogge system. Fouled overall heat transfer coefficient changes as time function. The difference of its change and clean overall heat transfer coefficient as a fouling factor, effectiveness of condenser are parameters to see condenser's performance. Data are collected for 24 hours of operations and the analysis found that for both fouling factor and effectiveness are constants and it is extended between 0.00010 to 0.00014 and 0.40 to 0.46 for fouling factor and effectiveness, respectively. According to these facts, on-line cleaning with taprogge balls is an effective system to keep the fouling factor is constant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Jayadi
"Pada kondensasi tetes, sifat dari jatuhnya tetesan sangat mempengaruhi perpindahan kalor. Sangat diharapkan bahwa perpindahan kalor selama proses kondensasi tetes dapat ditingkatkan jika frekuensi jatuh tetesan lebih sering dan lebar alur tempat jatuhnya tetesan diatur. Penelitian yang akan dibahas pada tesis ini bersifat eksperimental yang bertujuan untuk menghitung fluks kalor dan koefisien perpindahan kalor kondensasi tetes pada plat kondenser datar dengan sudut kemiringan 450 dan 600 permukaan rata dan beralur. Pada plat kondenser permukaan beralur, bentuk alur setengah lingkaran dengan jari jari 1.5 mm dan posisi alur vertikal. Kedua plat kondenser tersebut terbuat dari tembaga murni dengan permukaan berbentuk lingkaran berdiameter 70 mm dan permukaannya dilapisi dengan lapisan tipis emas. Dari grafik hasil penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan koefisien perpindahan kalor pada plat kondenser dengan permukaan beralur, dan didapat pula bahwa pada plat kondenser dengan kemiringan 450 lebih besar koefisien perpindahan kalomya dibandingkan dengan kemiringan 600. Juga ditunjukan bahwa semakin besar temperatur masuk fluida pendingin maka semakin besar pula koefisien perpindahan kalornya.

At dropwise condensation, nature of falling it is drops very influencing of heat transfer. Very expected that heat transfer during condense process the drops can be improved if frequency falling of the drops a more regular and wide groove the place fall the drops arranged Research which studied at this handing out have the character of experimental which aim to calculate the heat flux and coefficient heat transfer condense the drops at liquefier plat level off with the inclination angle 45° and 600 surface flatten and grooved At grooved surface condenser plate, form the semicircle path with the radius 1.5 mm and vertical path position. Both condenser plate are made of native cooper with the surface is in form of circle with diameter 70 mm and its surface is arranged in layers with the flimsy surface of gold From graph result of this research show the increasement of coefficient heat transfer at condenser plate with the groove surface, and got also that heat transfer coefficient at condenser plate with inclination 450 is bigger compared to inclination 60°. Also show that is ever greater of temperature enter cooler fluid hence ever greater also heat transfer coefficient."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16151
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornwell, K.
London : English Language Book, 1981
536 COR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hausen, Helmuth
New York : McGraw-Hill, 1983
536.2 HAU h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Holman, Jack Philip
Jakarta: Erlangga, 1995
536.2 HOL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Artono Koestoer
Jakarta: Salemba Teknika, 2002
536.2 RAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eckert, E.R.G.
New Delhi : Tata McGraw-Hill, 1979
536.2 ECK h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>