Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Yudip Ari Susanto
Abstrak :
Prevalensi penderita gagal jantung di Indonesia pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 1,5% yang salah satunya dipengaruhi oleh literasi kesehatan masyarakat yang masih rendah. Akibat dari kurangnya literasi kesehatan akan berdampak lebih buruk terhadap pengambilan keputusan oleh pasien dalam mencari dan juga merencanakan perawatan bagi dirinya. Hal-hal mengenai hubungan literasi kesehatan dan self care pasien gagal jantung di rumah sakit yang ada di Indonesia sangat minim informasi dan sedikit dilakukan.Peneliti menggunakan desain cross sectional dan menentukan sampel menggunakan teknik random sampling. Populasi yang diteliti adalah pasien dengan gagal jantung yang ada di Poliklinik RS Jantung Jakarta (RSJJ) dengan jumlah 104 responden selama bulan April 2022 sampai Januari 2023. Instrumen penelitian literasi kesehatan diukur dengan menggunakan. The Heart Failure-Specific Health Literacy Scale dan perilaku self care diukur dengan menggunakan Self Care Heart Failure Index V.6.2Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara literasi kesehatan secara umum dan self care pada pasien dengan gagal jantung dengan p value 0.000 dan nilai r value 0.445 yang artinya tingkat hubungan antar keduanya cukup kuat.Kemudian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya mengenai literasi kesehatan dan self care pasien dengan gagal jantung di daerah-daerah lain di Indonesia agar dapat tercipta masyarakat yang lebih terbuka akan literasi kesehatan maupun self care. ......The prevalence of heart failure sufferers 2018 in Indonesia has increased to 1.5% which is influenced by low citizen’s health literacy. Lack of health literacy caused worse impact on decision making of patient in seeking and planning treatment for themselves. There are only few informations regarding the relationship between health literacy and self-care for heart failure patients in Indonesia. Researcher used a cross-sectional design and determined the sample using a random sampling technique. The population was patients with heart failure at the Polyclinic in Jakarta Heart Center (RSJJ) with the total of respondents are 104 people from April 2022 to January 2023. The health literacy research instrument was measured using The Heart Failure-Specific Health Literacy Scale and self care behavior was measured by using the Self Care Heart Failure Index V.6.2. The results of this study can be concluded that there is a significant relationship between health literacy and self care in patients with heart failure with p value 0.000 and r value 0.445, which means that the relationship between the two is quite strong This research is expected to become basic data for further research regarding health literacy and self care for patients with heart failure in other regions in Indonesia so that a society that is more open to health literacy and self care can be created.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Julianto
Abstrak :

Congestive Heart Failure (CHF) merupakan masalah kesehatan yang progresif dengan tingkat mortalitas dan morbiditas tinggi di Indonesia. Pemberian asuhan keperawatan yang tepat melalui intervensi keperawatan non farmakologi memiliki peran dalam mengatasi masalah keperawatan intoleransi aktivitas yang banyak ditemui pada pasien CHF. Latihan fisik active range of motion adalah salah satu dari banyak intervensi keperawatan yang dapat diterapkan. Tujuan dari pelaksanaan latihan aktif ROM ini adalah untuk mengatasi ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen tubuh. Dengan memperhatikan kondisi klien sebelum dilakukannya intervensi dan waktu pelaksanaan setelah pemberian terapi farmakologi antihipertensi, maka dapat dianalisis melalui evaluasi setelah dilakukan selama empat hari dalam waktu 20 menit setiap kali intervensi dilakukan. Hasil evaluasi tersebut secara subjektif klien tidak melaporkan adanya keluhan dan klien menunjukkan parameter tanda-tanda vital dan hemodinamik dalam batas normal sebagai bagian dari aspek penilaian dari capaian tujuan masalah keperawatan penurunan curah jantung.


Congestive Heart Failure (CHF) are progressive health problems with high mortality and morbidity in Indonesia. The provision of appropriate nursing care through non-pharmacological nursing interventions has a role in overcoming the nursing problem of activity intolerance as the major problem of CHF. Active range of motion is one of many nursing interventions that can be applied. The purpose of performing active ROM exercises is to overcome the imbalance between the bodys oxygen supply and demand. By paying attention to the clients condition before the intervention and the time of implementation after the administration of antihypertensive pharmacological therapy, evaluation of the evaluation can be carried out for four days within 20 minutes of each intervention. The results of the subjective evaluation that the client did not report complaints and the client showed vital signs and hemodynamic parameters within normal limits as part of the report on nursing goals that determine the reduction in cardiac output.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chaera Maya Sari
Abstrak :
Penyakit dengan gangguan sistem kardiovaskular merupakan salah satu penyumbang angka kematian tertinggi di tingkat dunia. Upaya tindakan pencegahan dan perawatan terus dikembangkan untuk mengatasi masalah ini. Perawat spesialis memegang peranan penting sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien, menerapkan pelaksanaan Evidence Base Nursing dan melakukan inovasi keperawatan. Praktik residensi spesialis keperawatan medikal bedah telah dilaksanakan untuk mengaplikasikan peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, peneliti dan inovator. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan pada 30 kasus kelolaan resume dan kasus kelolaan utama ADHF dengan teori Model Adaptasi Roy. Peran sebagai peneliti dijalankan dengan menerapkan tindakan keperawatan berbasis pembuktian ilmiah (Evidence Base Nursing) yaitu tindakan pemberian aromaterapi Peppermint secara inhalasi untuk menurunkan tingkat kelelahan pada pasien gagal jantung yang dirawat inap. Peran perawat sebagai inovator dijalankan dengan menyusun proyek inovasi tentang assesment frailty pada pasien gagal jantung. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa Model Adaptasi Roy efektif digunakan untuk pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular, aromaterapi Peppermint dapat digunakan untuk menurunkan tingkat kelelahan pada pasien gagal jantung. Selain itu Assesment Frailty dapat diterapkan pada pasien dengan gagal jantung untuk merekomendasikan jenis latihan fisik yang bisa dilakukan. ......Diseases with disorders of the cardiovascular system are one of the highest contributors to death rates at world level. Efforts for preventive and maintenance measures continue to be developed to overcome this problem. Specialist nurses play an important role as providers of direct nursing care to patients, implementing Evidence Base Nursing and implementing nursing innovations. Medical surgical nursing specialist residency practice has been implemented to apply the role of nurses as providers of nursing care, researchers and innovators. The role as a provider of direct nursing care was carried out by providing nursing care to 30 resume management cases and ADHF main management cases using Roy's Adaptation Model theory. The role as a researcher is carried out by implementing nursing actions based on scientific evidence (Evidence Base Nursing), namely the action of inhaling Peppermint aromatherapy to reduce the level of fatigue in hospitalized heart failure patients. The role of nurses as innovators is carried out by preparing innovation projects regarding frailty assessment in heart failure patients. The results of the practice analysis show that the Roy Adaptation Model is effective for patients with cardiovascular system disorders, Peppermint aromatherapy can be used to reduce fatigue levels in heart failure patients. In addition, the Frailty Assessment can be applied to patients with heart failure to recommend types of physical exercise that can be done.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Majid
Abstrak :
Penelitian cross sectional dengan sampel 96 responden di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUD Kota yogyakarta dan RSUD Sleman. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rawat inap ulang di rumah sakit pada pasied dengan CHF. Analisis chi-square dan multiple logistic regression. Hasil menunjukkan, ada hubungan yang signifikan antara faktor kepatuhan terhadap terapi, riwayat hipertensi, usia, kepatuhan terhadap diet, kepatuhan terhadap cairan dan tingkat kecemasan dengan kejadian rawat inap ulang di rumah sakit pada pasien dengan gagal jantung kongestif. Faktor yang paling dominan adalah riwayat hipertensi.
The cross sectional study on 96 samples. Its target to know factors related to readmission on patient with CHF, was taken from RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUD Yogyakarta and RSUD Sleman. The objectives in to know factors related to readmission patient with CHF. Multiple Logistic Regression analysis abd chi square, at CI 95%. Result: there is a significant relation between compliance factor to therapy, hypertensionhistory, age, compliance to diet, compilance diution, and anxiety level with readmission CHF patient. The most dominant factor is hypertension history.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29362
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
Abstrak :
Penderita gagal jantung di negara maju dan negara berkembang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penanganan yang optimal klien gagal jantung akan membantu perkembangan kondisi klien. Dukungan dan pendekatan yang holistik juga dibutuhkan sejak klien terdiagnosa. Peran perawat sangat penting dalam memberikan pelayanan yang berorientasi pada masalah psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan model intervensi keperawatan psikososial pada klien gagal jantung yang mampu meningkatkan kemampuan manajemen diri dan kemandirian klien gagal jantung. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama penelitian kualitatif fenomenologi dan review literatur , tahap kedua penelitian quasi eksperimen. Besar sampel 156, 78 kelompok intervensi, 78 kelompok kontrol. Penerapan model intervensi berupa edukasi, motivasi, dan konsultasi diberikan kepada kelompok intervensi, sedangkan kelompok kontrol diberikan tindakan standar rumah sakit. Hasil penelitian sebagian besar responden berusia < 60 tahun berjenis kelamin laki-laki, beragama islam, dari suku luar Jawa, masih bekerja, berstatus menikah, dengan penghasilan diatas 2 juta rupiah dan tinggal dirumah sendiri. Model intervensi keperawatan psikososial berpengaruh secara signifikan pada kemampuan manajemen diri (p<0.05) dan kemandirian (p<0.05) klien gagal jantung. Model intervensi keperawatan psikososial dapat dijadikan bagian asuhan keperawatan dalam merawat klien gagal jantung untuk meningkatkan kemampuan manajemen diri dan kemandirian klien. ......Heart failure (HF) patients are increasing in both developed and developing countries. Since the client has been diagnosed, holistic support and approach are also required. Nurses have a critical role in providing treatment aimed at addressing psychosocial issues. The goal of this study is to develop a model of psychosocial nursing intervention for HF failure patients that can increase their self-management skills and independence. This study is divided into two sections. The first stage consists of phenomenological qualitative research and a literature study, followed by quasi-experimental research. The sample size is 156, with 78 in the intervention group and 78 in the control group. The intervention group received the intervention model in the form of education, motivation, and consultation, whereas the control group received normal hospital measures. According to the study's findings, the majority of respondents aged 60 were male, Muslim, from ethnic groups other than Java, still working, married, and living alone at home. The psychosocial nursing intervention model has a substantial effect on self-management (p <0.05) and Self-reliance (p <0.05) in clients with HF. The psychosocial nursing intervention approach can be utilized as part of nursing care for clients with HF to increase self-management capacities and self-reliance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Escana
Abstrak :
Pembatasan cairan sebagai salah satu intervensi pada pasien gagal jantung masih menjadi kontroversi terkait manfaat yang diperoleh. Karya ilmiah ini merupakan studi kasus yang dilakukan selama lima hari terhadap pasien gagal jantung akut dekompensasi di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembatasan dan pemantauan cairan pada pasien gagal jantung yang mengalami kongesti. Hasil yang didapat yaitu terjadi penurunan berat badan, lingkar perut, klinis kongesti dan persepsi rasa haus setelah dilakukan pembatasan dan pemantauan cairan. Karya ilmiah ini menyarankan bahwa pembatasan cairan perlu dilakukan pada pasien gagal jantung yang mengalami kongesti untuk mengurangi beban kerja jantung dan pemantauan cairan juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam perawatan mandiri guna mencegah kejadian rawat inap berulang sehingga dapat terjadi peningkatan kualitas hidup pasien gagal jantung di area perkotaan.
Analysis of Nursing Care in Patient Acute Decompensated Heart Failure and Intervention of Fluid Restriction and Monitoring. Fluid restriction is one of heart failure nursing intervention still controversy regarding the benefits of these interventions. This scientific paper is a case study conducted for five days on acute decompensated heart failure patients in a hospital in Jakarta. This case study aims to determine the effectiveness of fluid restriction and monitoring in congestive heart failure patients. The results showed there a decrease in body weight, abdominal circumference, clinical congestion and perception of thirst after restriction and monitoring of fluids. This scientific paper suggests that fluid restriction needs to be applied in heart failure patients who have congestion to reduce cardiac workload and fluid monitoring also needs to be done to improve the ability of patients in self-care to prevent rehospitalizations so there is an enhancement quality of life in heart failure patients in urban society
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library