Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Ratanto
"Indikator untuk mengukur kualitas pelayanan adalah kepuasan klien. Kepuasan klien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan berada dibawah standar. Kepuasan klien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik klien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan mahasiswa fakultas kesehatan dan fakultas non kesehatan terhadap pelayanan PKM UI Serta faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan klien atau mahasiswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif pada 106 responden yang dilakukan di PKM UI Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa fakultas kesehatan adalah 75,47 % dan mahasiswa fakultas non kesehatau adalah 62,26 %. Dari analisis data didapat bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan adalah mutu pelayanan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5629
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hutabarat, Christina Novalina
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana pemanfaatan posyandu lansia dipuskesmas sarudik.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Rapid Assesment Procedure. Data penelitian diperoleh dengan instrument panduan wawancara mendalam. Hasil penelitian menemukan adanya kecenderungan hubungan antara faktor predisposisi, faktor enabling, faktor penguat dan faktor kebutuhan dengan pemanfaatan posyandu lansia. Adapun faktor predisposisi yang dimaksud adalah umur,jenis kelamin, pengetahuan, sikap dan kepercayaan sedangkan faktor enabling adalah sarana diposyandu lansia,jarak,biaya dan faktor penguat yaitu dukungan petugas kesehatan, keluarga, teman sebaya, keterpaparan media informasi serta faktor kebutuhan yaitu adanya keluhan kesehatan. Hasil penelitian menyarankan agar kepala dinas perlu melakukan advokasi kepada Bupati untuk mendapat dukungan biaya dalam rangka pelaksanaan pelatihan pada koordinator lansia dan meningkatkan kegiatan promkes diposyandu lansia.Selain itu bagi peneliti lain agar meneliti lebih lanjut tentang pemanfaatan posyandu lansia ini dengan cara studi ekperiment pengaruh promosi kesehatan terhadap pemanfaatan posyandu lansia.
This thesis discusses how the use of elderly in the puskesmas sarudik. Research is a qualitative study using the Rapid Assessment research Procedure.Data obtained by interview guide instrument independent. The result of study found a trend of the relationship between predisposing factors, enabling factors, reinforcing factors and factors need to use posyandu lansia. Predisposing factor in question is the age, sex, knowledge, attitudes and beliefs while enabling factor is the means in posyandu elderly, distance, cost and reinforcing factors that support health care workers, family, peers, information and media exposure factor is the existence of a complaint needs health.The result of this research suggests that agency heads need to advocate to the Regents for the support costs for the implementation of the training coordinator for the elderly and enhance the activities promkes in posyandu lansia. Beside it for other researchers to investigate more about posyandu utilization by the elderly is ekperiment study the effect of utilization of health promotion posyandu elderly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Purba, Elida Hairunida Br.
"Posyandu berguna untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Dengan sampel 298 ibu balita yang dipilih secara acak di 20 posyandu. Hasil penelitian didapatkan ibu balita yang berperilaku baik berkunjung ke posyandu masih rendah sebanyak 39,9%. Ada 5 variabel yang secara statistik berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu yaitu lebih banyak pada ibu yang berpendidikan dibawah SMP, berpengetahuan baik, bersikap positif, memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) serta membutuhkan pelayanan posyandu. Disarankan untuk melakukan dan meningkatkan monitoring upaya promosi kesehatan dengan supervisi langsung ke posyandu dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kegiatan yang ada di Posyandu.
Posyandu is useful to empower communities and to provide the easiest of obtaining basic health services. The objectives of this study was conducted to determine the related factors with the behavior visits to posyandu on toddlers mothers in the working area of health center Depok Pancoran Mas in 2012. This study was a descriptive with cross sectional design. There were 298 samples of toddlers mothers randomly chosen in 20 posyandu. The results obtained are wellbehaved toddler mothers as much as 39.9%. There are five variables that were statistically related with the behavior visits to posyandu namely: there were more on educated mothers under Junior School, good knowledge, positive thinking, the ownership of Health Child Card (KMS) and the needs to posyandu. It is further recommended to perform and improve the monitoring of health promotion efforts with direct supervision to posyandu and provide counseling to the public about the existing activities in posyandu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Purba, Theresia Rhabina Noviandari
"Jamkesmas di Wilayah Puskesmas Kota Jambi Tahun 2011 Jamkesmas merupakan program pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan masyarakat miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Jamkesmas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Wilayah kerja Puskesmas Pal Merah I Kecamatan Jambi Selatan. Responden penelitian ini adalah 100 orang yang dipilih secara acak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 54% responden memanfaatkan Jamkesmas. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan Jamkesmas diperlukan adanya dukungan keluarga dan petugas kesehatan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, mempermudah aksesibilitas, Serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program Jamkesmas melalui sosialisasi yang efektif.
Jamkesmas is a govemment program for poor people to keeping their health needed. The purpose of this research is to find some factors related to utilization of Jamkesmas. This Study is a quantitative research which uses cross Sectional design. The population Was community in public health service of Paal Merah I area. 100 respondents were selected by random sampling. The results show 54% respondents used Jamkesmas. In order to increase utilization of Jamkesmas, people need supports from their family and health servants to using health service, easier accessibility, and more information about Jamkesmas."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Swesti Sari Suciati
"Integrated Care Pathway merupakan suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu berdasarkan standar pelayanan medis berbasis bukti bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. ICP Apendiktomi dibentuk tahun 2013 di RS Awal Bros Batam. Namun belum terdapat analisa ICP terhadap Patient Outcomes dan lama rawat. Penelitian ini melalui pendekatan kuantitatif dilengkapi kualitatif berdasarkan 7 kriteria Malcolm Baldrige. Hasil penelitian ini adalah kepatuhan pelaksanaan ICP menurunkan lama rawat. Namun kepatuhan ICP tidak memiliki hubungan dengan patient outcomes. Hasil analisis berdasarkan kriteria Baldrige menyarankan adanya indikator pencapaian untuk efektifitas pelaksanaan ICP.
Integrated Care Pathway is a planning concept of integrated services based on standards of evidence based medical services aimed at improving quality of service. Apendictomy ICP was formed in 2013 at the Awal Bros Batam. Unfortunately there has been no analysis of ICP on patient outcomes and length of stay. This was a quantitative study which continued by qualitative study using Malcolm Baldrige Criteria. The results showed that the compliance of ICP lowering patient rsquo s length of stay. Meanwhile, the compliance of ICP has no relationship with patient outcomes. The analysis based on the Baldrige criteria suggested to develop performance indicators for effectiveness of ICP implementation."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library