Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Hendro Yudho
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Dwi Hendro YudhoProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Peran Jaminan Kesehatan Di Era JKN Terhadap PemanfaatanPersalinan Di Fasilitas Kesehatan Di Indonesia Tahun 2015-2016Pembimbing : Prof. Dr. drg. Jaslis Ilyas MPHBerdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI angka kematian ibu AKI menunjukkan penurunan dari 390 tahun 1991 menjadi sebesar 305 per 100.000kelahiran hidup pada tahun 2015. Walaupun demikian pencapaian AKI di 2015 tersebutmasih jauh dari target yang ditetapkan dalam Program MDGs sebesar 102, sehingga targetdari MDGs tidak tercapai. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI adalah persalinanyang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas kesehatan.Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan masih tinggi persalinan dilakukan dirumah yang disebabkan sulitnya akses menuju fasilitas kesehatan dan keterbatasanfinansial. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk mengurangi hambatanfinansial terhadap pemanfaatan layanan kesehatan adalah kepemilikan jaminankesehatan. Penelitian ini bertujuan membuktikan kepemilikan jaminan kesehatan dapatmeningkatkan pemanfaatan persalinan di fasilitas kesehatan setelah dikontrol denganvariabel Sosio demografi, Enabling Resouces, dan faktor sistem kesehatan di tahun 2015-2016. Desain studi yang digunakan adalah potong lintang dan pendekatan kuantitatifdengan menggunakan data sekunder berupa data susenas 2015-2016 dan podes 2014.Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebesar 33.695 tahun 2015 dan 33.348tahun 2016. Untuk menjawab tujuan penelitian ini dilakukan analisis multivariat denganpendekatan probit-marginal effect dan memasukkan analisis endogenitas terhadapjaminan kesehatan.Hasil analisis menunjukkan Ibu yang memiliki jaminan kesehatan menaikkan peluangmelakukan persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 5,2 2015 dan 5,4 2016 biladibandingkan yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Sedangkan berdasarkan jenisjaminan kesehatan, bahwa kepemilikan JKN-KIS meningkatkan 4,6 dan 5,1 danjaminan kesehatan non JKN-KIS meningkatkan sebesar 4,6 dan 6,6 probabilitas ibumelakukan persalinan di fasilitas kesehatan bila dibandingkan yang tidak memilikijaminan kesehatan pada tahun 2015-2016. Walaupun demikian masih ditemukan ibu yangtidak memiliki jaminan kesehatan sebesar 46,1 tahun 2016, jarak fasilitas kesehatanyang jauh dan jumlah fasilitas kesehatan yang lebih sedikit memberikan pengaruh ibudengan status ekonomi rendah yang memiliki jaminan kesehatan tidak melakukanpersalinan di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya intervensi berupapeningkatan kepesertaan JKN-KIS, mempertahankan pembiayaan DAK non fisik bidangkesehatan program Jampersal yang berhubungan dengan pemberian biaya operasionaldan transportasi bagi ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan. Serta mempertahankanpembiayaan DAK fisik bidang kesehatan dengan prioritas kegiatan pembangunanpuskesmas, sarana penunjang dan penyediaan puskesmas keliling.Kata kunci: JKN-KIS, Persalinan di fasilitas kesehatan, Podes, Susenas
ABSTRACT
ABSTRACTName Dwi Hendro YudhoStudy Programme Ilmu Kesehatan MasyarakatTitle The role of Health Insurance in The National Health Security JKN Era towards the Utilization of Institutional Delivery inIndonesia 2015 2016Supervisor Prof. Dr. drg. Jaslis Ilyas MPHIndonesian Demography and Health Survey reveals that maternal mortality ratio from1991 until 2015 has decreased from 390 per 100.000 live births to 305 per 100.000 livebirths, yet that progress has not met the target of MDGs 102 per 100.000 live births .Providing the assistance from skilled health personnel and promoting institutionaldelivery are the efforts to decrease the number of maternal mortality. Previous studiesshowed that a high number of non institutional delivery was due to limited access to reachthe healthcare facility and financial challenges. One of the mechanisms that couldalleviate challenges in covering the health care cost in family level is by enrolling in aNational Health Security. The aim of this study was proving that the health insuranceincreased the utilization of institutional deliveries after controlling the socio demographyvariable, enabling resources, and health care system factors in 2015 ndash 2016.This was a cross sectional study and using the quantitative approach. The National Socio Economic Survey SUSENAS 2015 2016 and The Village Potential PODES 2014 datawere the secondary data for this study. There was 33.695 sample from the data in 2015and there was 33.348 sample from the data in 2016 included in the analysis. Multivariateanalysis was performed to answer the objective of the research with the probit marginalapproach and incorporating the endogenous analysis of National Health Security.The result showed that the probabilities of institutional deliveries has increased to 5.2 2015 and 5.4 2016 among the mothers who were covered by the health insurance.Based on the type of health insurance, by enrolling in National Health Security Program Healthy Indonesia Card JKN KIS have increased by 4.6 and 5.1 of institutionaldeliveries. While those who were covered by health insurance outside the JKN KIS haveincreased the institutional deliveries by 4.4 and 6.6 .Nevertheless, there was 46.1 mother in 2016 who have not yet covered by any healthinsurance. Those who were covered by the health insurance but their distance to the healthfacility was far and the number health facility was low affecting the mother for noninstitutionaldeliveries. Hence, there should be intervention in increasing the coverage ofJKN KIS and sustaining the Special Allocation Funds DAK for the non physical budgetin health care program such as the Jampersal which linked to the allocations of operationaland transportation funds for mothers who are going to have delivery in a medical facility.In addition to that, the DAK for physical budget in health care should be sustained bygiving priority in the construction of Puskesmas, the supporting facilities, and theprovision of mobile Puskesmas.Keywords Institutional Delivery, JKN KIS, Podes, Susenas
2018
T51157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriya Syaputri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN badan usaha di BPJS Kesehatan KCU Jakarta Pusat Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional melalui pendekatan kuantitatif serta didukung informasi kualitatif dari narasumber pada pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa badan usaha yang tidak patuh membayar iuran ada sebesar 44,9%. Sementara itu, didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara riwayat kesehatan dalam jaminan kesehatan dengan kepatuhan pembayaran iuran JKN badan usaha.
ABSTRACT
This study aims to discover the factors associated with firm compliance of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Contribution Payment in Central Jakarta Main Branch Office of BPJS Kesehatan in 2014. This study uses cross-sectional study design with quantitative study and supported by qualitative information from informants. Based on the result of the study, it is known that there are 44,9% firms that do not comply contribution payment. Beside that, there is significant difference between membership history in health insurance with the firm compliance of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) contribution payment.
2015
S60552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renatha Gloria Sudyat
Abstrak :
Program promotif preventif penyakit kronis atau program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) atau manajemen penyakit kronis adalah salah satu program asuransi kesehatan sosial untuk mendukung dan mewujudkan perilaku hidup sehat terkendali dalam masyarakat yang memiliki penyakit kronis dan demi terciptanya Universal Health Coverage (UHC), program promotif preventif penyakit kronis harus dirasakan oleh seluruh masyarakat dengan memberikan jaminan kesehatan yang menyeluruh/terintegrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dari jurnal, text book, dan website dalam negeri maupun luar negeri. Hasil penelitan menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang kompeten, fasilitas yang mencukupi, pendanaan yang baik dan mencukupi, kebijakan yang ada dan diterapkan dengan baik, perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program yang terkoordinasi dengan baik dapat membuat tercapainya tujuan program tersebut, di samping adanya hambatan yang terjadi. Oleh karena itu, badan penyelenggara dan FKTP harus membuat strategi untuk mengatasi hambatan yang ada. Adapun pelajaran yang kita dapat dari negara lain adalah Indonesia harus memiliki sistem pendanaan yang lebih kuat dan terkoordinasi, memperkuat dasar program promotif preventif penyakit kronis asuransi kesehatan sosial. Kesimpulannya, penyelenggaraan Prolanis di Indonesia masih kurang baik, target Prolanis belum tercapai. Negara lain pun masih memiliki kekurangan, tetapi saran penulis untuk BPJS Kesehatan dan FKTP harus mempelajari kelebihan dari sistem yang sudah baik di negara lain dan mencontoh beberapa strateginya. ......Chronic promotive and preventive program or chronic disease management program (Prolanis) is one of the social health insurance programs that supports the realization of healthy living behavior in a controlled society with chronic diseases and for the creation of Universal Health Coverage (UHC), a promotive program prevention of chronic diseases must be felt by the whole community by providing comprehensive/integrated health insurance. The research method used is literature review from journals, text books, and websites in the country and abroad. The results of the research show that competent human resources, adequate facilities, good and sufficient funding, existing and well-implemented policies, planning, organizing, and implementing a well-coordinated program can make achievement of the program's objectives, in addition to obstacles that happened. Therefore the organizing body and FKTP must make a strategy to overcome existing obstacles. As for the lessons we have learned from other countries, Indonesia must have a stronger and coordinated funding system, strengthening the basis of a preventive chronic health disease preventive health insurance program. In conclusion, the implementation of Prolanis in Indonesia is still not good, the Prolanis target has not been reached. Other countries still have shortcomings, but the writer's suggestion for BPJS Health and FKTP must study the advantages of a good system in another country and follow some of its strategies.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Rahmayuni
Abstrak :
Penelitian ini merupakan literature review mengenai faktor- faktor yang berkaitan dengan angka rujukan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) peserta JKN. Tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan dan faktor apa saja yang berkaitan dengan angka rujukan rawat jalan tingkat pertama (RJTP) peserta JKN. Tinjauan literatur menggunakan pedoman PRISMA. Didapatkan 12 jurnal yang layak uji dan semua jurnal menggunakan metode kualitatif. Terdapat 4 faktor yang diidentifikasi berkaitan dengan masih tingginya angka rujukan rawat jalan di FKTP, yaitu masih kurangnya jumlah tenaga kesehatan atau SDM di fasilitas kesehatan tingkat pertama, kurangnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai sistem rujukan dan fungsinya sebagai gatekeeper, belum memadainya ketersediaan fasilitas dan alat kesehatan, serta ketidakcukupan ketersediaan obat- obatan atau bahan medis habis pakai. ......This research is the literature review regarding the factors that related with the first level outpatient referral rate (RJTP) of JKN participants. The purpose of this paper is to discover an overview of the implementation and several factors are associated with the first level outpatient referral rate (RJTP) for JKN participants. The literature review in this paper is using PRISMA guidelines. There were 12 journals that were worth for the test and all journals used qualitative methods. There are 4 factors are identified that the number of outpatient on referrals is still quite high at FKTP, that are the lack of number of health workers or human resources in first-level health facilities, lack of understanding of health workers regarding the referral system and the function as gatekeepers, inadequate availability of medical facilities and devices, as well as insufficient availability of medicines or medical consumables.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Erick Hizkia Pangihutan
Abstrak :
ABSTRAK
Asuransi Kesehatan merupakan salah satu produk perlindungan asuransi yang memiliki manfaat menggantikan biaya atau kerugian yang sudah dikeluarkan oleh seorang tertanggung karena mengalami sakit. Sebagai kewajiban terhadap perusahaan asuransi, seorang tertanggung harus membayar premi kepada perusahaan asuransi. Penetapan premi asuransi yang wajar dihitung dengan melakukan evaluasi data pengalaman klaim yang sudah terjadi di periode lalu. Tugas utama seorang aktuaris di dalam perusahaan asuransi adalah melakukan perhitungan cadangan klaim (Loss Reserving) dan pembuatan tarif premi (ratemaking). Perhitungan cadangan klaim yang tepat perlu dilakukan sebagai dasar untuk melakukan pembuatan tarif premi. Dalam melakukan estimasi cadangan klaim, seorang aktuaris harus memperhatikan keterlambatan dalam melakukan pembayaran klaim (delay time). Adanya keterlambatan pelaporan dan pembayaran klaim menjadi penyebab utama mengapa perusahaan asuransi perlu menyediakan cadangan klaim IBNR (Incurred But Not Reported) yang memadai untuk memenuhi kewajiban perusahaan asuransi di periode yang akan datang. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan penaksiran cadangan klaim IBNR adalah klasik chain ladder dan metode Bornhuetter ? Ferguson. Cadangan klaim yang terlalu besar akan membuat tarif premi asuransi cenderung mahal sehingga akan susah untuk dijual ke pasar dan dapat menyebabkan profit perusahaan yang diharapkan tidak tercapai. Sedangkan jika jumlah cadangan klaim terlalu kecil dikhawatirkan tidak akan cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan asuransi untuk membayar klaim di periode yang akan datang. Dengan menggunakan metode klasik chain-ladder dan metode Bornhuetter ? Ferguson dapat diperoleh hasil estimasi cadangan klaim IBNR dengan tingkat kewajaran yang lebih baik.
ABSTRACT
Health insurance is one of many insurance products that have benefit to cover the cost of incurred losses by an insured because of an illness. As the liabilities to the insurer, insured must pay the premiums to the company. The determination of a reasonable premium is calculated by evaluating the data of experience claims incurred in previous periods. The main task of an actuary in the insurance company is estimating claims reserves (Loss Reserving) and calculating of premium rates (ratemaking). In order to calculate premium rates, the right method of estimation claims reserves needs to be done. While estimating of claims reserves, an actuary should put consideration the delay time in payment of claims. Due to delay in reporting and payment of claims, is the main reason why insurance companies need to provide a sufficient IBNR reserves to fulfill the obligation of insurance company in the coming period. There are some loss reserving methods insurance companies can use such as classic chain-ladder and Bornhuetter ? Ferguson. If the result estimation of claims reserves is over the realization amount of claims payment then it could be affected to premium, pricing tends to be expensive, and resulted declining in sales performance. Meanwhile, if the number of claims reserves are below than the realization amount of claims payment, feared that insurance companies would not be sufficient to meet the obligations in the coming period. By using the classic chain-ladder and Bornhuetter ? Ferguson method, the result of reserves estimation can be obtained with reasonable levels of IBNR. ;
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Susanawati
Abstrak :
ABSTRAK
Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang menerima pelimpahan risiko atas diri tertanggung, sehingga perusahaan asuransi perlu memperhatikan kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat terjadinya klaim. Mengestimasi kerugian klaim merupakan tugas penting bagi perusahaan asuransi untuk memprediksi kewajiban mereka. Total kerugian dalam portofolio perusahaan didefinisikan sebagai sejumlah kerugian polis. Kerugian polis pada asuransi kesehatan dapat dihitung berdasarkan dua variabel, yaitu frekuensi dan severity klaim. Dalam literatur Statistika, joint distribution adalah metode analisis statistika yang dapat menggabungkan dua distribusi data yang berbeda, salah satunya adalah Copula. Tesis ini memberikan penjelasan tentang Copula dalam mengestimasi kerugian polis pada asuransi kesehatan dimana studi kasus yang diambil adalah perusahaan asuransi XYZ. Selanjutnya, penulis melakukan regresi antara kedua Generalized Linear Model (GLM) dari frekuensi klaim dan severity klaim dengan menggunakan model regresi berbasis copula yang diestimasi dengan Maximum Likelihood Estimation (MLE). Model terbaik dan keakuratan model ditentukan berdasarkan nilai Akaike Information Criterion (AIC) dan Root Mean Square Error (RMSE) terkecil. Pada akhirnya, model regresi berbasis copula Frank lebih baik dibandingkan model regresi berbasis copula lainnya yang dapat digunakan untuk memprediksi kerugian polis asuransi kesehatan pada periode berikutnya
ABSTRACT
The insurance company is a company that received delegation of the risks it has insured, so that this company needs to pay attention to losses incurred as a result of a claim. Estimating losses of claim is an important task for insurance companies to predict their obligations. Total losses in the company's portfolio is defined as the amount of loss policy. Losses in the health insurance policy can be calculated based on two variables: the frequency and severity of claims. In the literature of Statistics, joint distribution is a method of statistical analysis that can combine two different data distribution, it is Copula. This thesis aims to provide a study of Copula for the estimation of loss claims in health insurance, case study is taken from an insurance company XYZ. Further, the authors conducted a regression between the Generalized Linear Model (GLM) of claim frequency and claim severity using Copula-based Regression Model is estimated by Maximum Likelihood Estimation (MLE). The best model and model accuracy is determined based on the smallest of Akaike Information Criterion (AIC) and Root Mean Square Error (RMSE). In the end of analysis, Frank Copula-based Regression Model is better than other Copulabased Regression Model that can be used to predict the loss of health insurance policy in the next period.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelin Aprilianty
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya berkas klaim pasien rawat inapBPJS Kesehatan di RSUD Tanah Abang yang terlambat dalam penyelesaianklaim. Adanya penangguhan pembayaran klaim pending pasien JKN sebesarRp154,073,700 oleh BPJS Kesehatan terhadap RSUD Tanah Abang akibat adanyaberkas yang pending, menyebabkan kejadian tunda bayar. Penundaan pembayaranklaim idealnya tidak terjadi apabila berkas klaim dapat dikelola dengan baik.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancaramendalam, telaah dokumen, dan observasi. Penelitian yang dilaksanakan padabulan Mei-Juni 2018 ini, menemukan bahwa proses pengelolaan berkas klaimsudah baik, namun dalam setiap tahapan proses pengelolaan klaim masih terdapatkekurangan yang terjadi baik dari segi teknis, SDM, sistem informasi, dan saranaprasarana. Saran bagi RSUD Tanah Abang adalah untuk melakukan pengawasandalam proses pengelolaan berkas klaim dan pemenuhan kebutuhan dalam prosespengelolaan berkas klaim. ......Based on I Presidential Regulation number 72 of 2012 states that theNational Health System is a health management organized by all components ofthe Indonesian nation in an integrated and mutually supportive to ensure theachievement of the highest degree of public health as a manifestation of thewelfare of society according to the 1945 Constitution. This research is motivatedby the claim file of inpatient BPJS Kesehatan in RSUD Tanah Abang which is latein the settlement of the claim. The existence of suspension of payment claimspending JKN patients amounting to Rp154,073,700, by BPJS Health to RSUDTanah Abang due to the pending file, causing the delay event. The defaultpayment claim delay does not occur if the claim file can be properly managed.This research uses qualitative approach with in depth interview method,document review, and observation. The research, conducted in May June 2018,found that the claims file management process was good, but in every stage ofclaims management process there were still deficiencies in terms of technical,human resources, information system, and infrastructure. Suggestion for RSUDTanah Abang is to conduct supervision in the process of claim file managementand fulfillment requirement in process of claim file management.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avivah Gusti Rahma
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai input, proses dan output dari program Prolanis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan peserta prolanis memiliki pengetahuan dan persepsi baik mengenai Prolanis, jarak dan dukungan bukan menjadi penghambat untuk mengikuti kegiatan Prolanis. Kemudian, klinik mempunyai sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan fasilitas yang cukup, serta memahami kebijakan yang sedang diterapkan. Namun, klinik belum memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) dan kegiatan edukasi dan Home Visit masih belum rutin dilaksanakan. Output pada kegiatan Prolanis menunjukkan semua peserta mengalami peningkatan pada kondisi kesehatannya, hanya saja hasil pemeriksaan peserta PPDM masih jauh dari tujuan Prolanis yaitu 75% peserta memiliki kondisi baik. ......This study aims to obtain information about the input, process and output of Prolanis program. This research is qualitative and quantitative descriptive research using in-depth interviews, observation and document review methods. The results showed that prolanist participants had good knowledge and perceptions about Prolanis, distance and support were not become an obstacles to participating in Prolanis activities. Then, the clinic has adequate human resources, financial resources and facilities, and understands how the policies that are being implemented. However, the clinic does not yet have an SOP (Standard Operating Procedure) and educational activities and a Home Visit are still not routinely implemented. The output of Prolanis activities showed that all participants experienced an increase in their health condition, but the results of the PPDM participants examination were still far from Prolanis goal, that is 75% of participants had good conditions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiswantoro
Abstrak :
Saat ini ada 3 metode pendaftaran BPJS Kesehatan yang dapat digunakan olehcalon peserta Jaminan Kesehatan Nasional JKN Perorangan menurut PeraturanDireksi BPJS Kesehatan No. 32 Tahun 2015 yaitu melalui kantor cabang, website danbank. Data terkini menyebutkan 96,03 melakukan pendaftaran melalui kantorcabang BPJS Kesehatan.Penelitian ini membahas tentang faktor yang mempengaruhi pengetahuancalon peserta JKN perorangan tentang metode pendaftaran di BPJS Kesehatan.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain studi crosssectional. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 96 calon peserta JaminanKesehatan Nasional Perorangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respondenmemiliki pengetahuan tinggi 56,25 tentang metode pendaftaran calon peserta JKNperorangan. Terdapat 7 variabel yang mempunyai hubungan signifikan yaitu umur,pendidikan, pekerjaan, penghasilan, pengalaman rawat inap, dukungan sosial danfrekuensi terpapar informasi terhadap pengetahuan tentang metode pendaftaran calonpeserta JKN perorangan yang memeiliki p value le; 0,05. Sedangkan variabel yangtidak mempunyai hubungan signifikan ada 3 variabel yaitu jenis kelamin,pengalaman dengan asuransi dan sumber informasi yang memiliki p value > 0,05.
Based on Regulation of Directors BPJS Kesehatan No. 32 2015, there arethree methods of registration to BPJS Kesehatan which can be done by people whowant to become the members of national health insurance Jaminan KesehatanNasional JKN those are registration through branch office, websites and banks.Curent data said 96.03 people register through the branch office of BPJSKesehatan.This research discusses the factor affecting knowledge of individual nationalhealth insurance candidates on registration methods in the bpjs kesehatan. The studytakes on a quantitative approach with a cross sectional design. The respondents of thisstudy consist of 96 individual national health insurance candidates. The result showedthat respondents have a high level of knowledge 56,25 about the registrationmethods for individual national health insurance candidates. There are 7 variables hassignificant relationship that is age, education, occupation, income, inpatientexperience, social support and frequency of information exposure to the knowledgeof individual national health insurance candidates on registration methods which hasa p value le 0,005. While the variables that do not significantly related there are 3variables that is sex, experience with insurance and information sources which has pvalue 0,05.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Vinadi
Abstrak :
Pelaksanaan program skrining riwayat kesehatan merupakan tindakan preventif yang dilakukan di berbagai negara. Dengan menerapkan skrining riwayat kesehatan diharapkan mampu mencegah sedari dini terjadinya komplikasi serta dampak pembiayaan kesehatan pada penyakit yang dilakukan skrining. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaaan serta determinan dan dampak yang dihasilkan dari program skrining riwayat kesehatan di berbagai negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature review. Pencarian studi dilakukan melalui online database yaitu PubMed, ScienceDirect, Proquest, dan Wiley Online Library. Terdapat 12 studi yang termasuk ke dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program skrining riwayat kesehatan telah diterapkan di berbagai negara dengan sasaran jenis penyakit yang berbeda-beda, mayoritas menggunakan mekanisme pengiriman undangan yang terbilang cukup efektif dalam meningkatkan partisipasi skrining. Peran faktor pengetahuan dan kesadaran, dukungan unsur tenaga kesehatan professional, dan status pendidikan peserta sangat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program skrining kesehatan. Dampak positif yang dihasilkan oleh program skrining adalah menurunkan angka kejadian dan kematian pada penyakit yang dilakukan skrining. Namun, juga didapatkan dampak jangka pendek yang terjadi pada pembiayaan kesehatan di sektor rawat jalan dan rawat inap. Meskipun begitu, dampak pada pembiayaan kesehatan terbilang tidak terlalu signifikan dan masih dapat diatasi. ...... The implementation of a health history screening program is a preventive measure carried out in various countries. By implementing medical history screening, it is expected to be able to prevent early complications and the impact of health financing on diseases being screened.This study aims to describe the implementation as well as the determinants and impacts resulting from health history screening programs in various countries. The method used in this study is the literature review method. Study searches were conducted through online databases such as PubMed, ScienceDirect, Proquest, and Wiley Online Library. There are 12 studies included in this research. The results of this study indicate that a health history screening program has been implemented in various countries with different types of disease targets, the majority of several countries use an invitation of health screening which is quite effective in increasing screening participation. The role of knowledge and awareness factors, support from professional health personnel, and the educational status of participants greatly affect the effectiveness of the implementation of the health screening program. The positive impact generated by the screening program is to reduce the incidence and mortality of the disease being screened. However, there are also short-term impacts that occur on health financing in the outpatient and inpatient sectors. Even so, the impact on health financing is not too significant and can still be overcome.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>