Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indani Minallah
Abstrak :
Internet adalah media dan sumber informasi yang menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja dan pada tingkat apa saja. Website adalah semua dokumen berlokasi pada web yang berisi informasi dari suatu organisasi untuk berbagai tujuan dan dapat diakses 24 jam/hari di internet. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Berbagai informasi yang dapat diperoleh melalui Internet antara lain lapangan pekerjaan, kesehatan, berita, komunikasi lewat email, mailing list, dan chating, bahkan artikel-artikel ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu, dan lain sebagainya. Penulis tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui manfaat dari teknologi internet di kalangan mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA dalam mencari informasi kesehatan. Dalam menganalisis penelitian ini dikaitkan dengan teori-teori mengenai kebutuhan, kemampuan dan pengetahuan gaya hidup dan pengertian internet serta pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional (potong lintang) yang merupakan penelitian yang ditujukan untuk melihat atau mengetahui hasil dari sebuah kegiatan, yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penulis mengumpulkan data primer dengan cara menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang akan disebarkan oleh peneliti kepada responden yaitu mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa mengetahui tentang teknologi internet secara umumnya (99%). Mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA telah memanfaatkan teknologi internet sebagai fasilitas dalam menunjang pendidikan dan penelitiannya. Tingkat pemanfaatan teknologi internet dalam mencari informasi kesehatan pada mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA cukup bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdan Kamil
Abstrak :
Perilaku informasi memainkan peran signifikan dalam mengurangi risiko pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku informasi melalui setiap fase pandemi COVID-19 pada masyarakat Indonesia yang dikenal erat dengan budaya kolektifnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan sensemaking, yakni menekankan proses yang dijalani individu untuk memahami situasi dan memberikan makna pada informasi yang diterima dari lingkungan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 10 partisipan untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku informasi selama pandemi COVID-19. Analisis data dilakukan menggunakan open, axial dan selective coding yang merupakan bagian dari analisis metode grounded theory. Penelitian ini menemukan perubahan perilaku informasi, termasuk pencarian, pencegahan, dan pembatasan paparan informasi yang bersifat acak pada awal pandemi berangsur menjadi lebih teratur di fase-fase berikutnya. Perubahan ini dipengaruhi oleh “pemenuhan kesenjangan pengetahuan” dan “penggunaan pengetahuan lokal” di antara partisipan sepanjang pandemi. Penelitian ini juga menemukan pada masyarakat Indonesia terdapat beberapa karakteristik khusus yang dipengaruhi oleh budaya kolektif yang kuat dalam melakukan perilaku informasi seperti penggunaan sumber informasi terkait pandemi sebagian besar berasal dari keluarga, tetangga, dan rekan kerja yang dominan sebagai upaya untuk mengisi kesenjangan pengetahuan. Mereka saling bertukar informasi berdasarkan perkembangan terkini dari otoritas kesehatan mengenai situasi pandemi, pertukaran informasi seperti pengetahuan lokal mencakup minuman herbal dan panduan dalam melaksankan ibadah selama pandemi, serta melakukan validasi informasi dari berbagai sumber yang seringkali dipenuhi dengan informasi tidak akurat dan misinformasi. Penelitian ini mengusulkan sebuah kerangka kerja perilaku informasi berbasis sensemaking untuk mitigasi risiko dan pengurangan dalam krisis kesehatan berkelanjutan. Kerangka tersebut terdiri atas empat komponen, yaitu: pemahaman krisis pandemi, identifikasi kebutuhan dan proses perilaku informasi, sumber pengetahuan krisis, serta hasil untuk menentukan tindakan kesehatan. Kesimpulannya, penelitian ini memberikan bukti empiris gambaran perilaku informasi kesehatan, proses sensemaking dan penggunaan pengetahuan lokal yang dilakukan para partisipan seiring dengan perubahan situasi, risiko, dan pengelolaan protokol kesehatan selama enam fase pandemi COVID-19. Temuan awal dan kerangka kerja yang dikembangkan dapat digunakan dalam penelitian masa depan guna memahami perubahan dalam perilaku informasi individu yang relevan dengan krisis-krisis lainnya, seperti bencana alam, krisis ekonomi, atau krisis sosial-politik di wilayah tertentu dan diperluas pada kelompok partisipan lain yang belum dikaji dalam penelitian ini seperti kelompok marjinal yang belum mendapatkan akses informasi kesehatan yang memadai. ......Information behavior plays a significant role in mitigating the risks of the COVID-19 pandemic. This research explores information behavior throughout each phase of the COVID-19 pandemic in Indonesia, known for its strong collective culture. Employing a sensemaking approach, which emphasizes the process individuals undergo to comprehend situations and attribute meaning to the information received from their environment. Data were collected through in-depth interviews with 10 participants to gain insights into information behavior during the COVID-19 pandemic. Data analysis was conducted using open, axial, and selective coding, which are part of the grounded theory analysis method. The study found changes in information behavior strategies, including information seeking, prevention, and limiting exposure to random information, transitioning from disorderly at the onset of the pandemic to more organized in subsequent phases. These changes were influenced by "knowledge gap fulfillment" and "use of local knowledge" among participants throughout the pandemic. Findings also revealed specific characteristics within Indonesian society influenced by its strong collective culture in conducting information behavior, such as reliance on sources of information primarily from family, neighbors, and colleagues dominantly as efforts to fill knowledge gaps. They exchanged information based on the latest developments from health authorities regarding the pandemic situation, information exchange such as local knowledge including herbal drinks and guidance in practicing religious rituals during the pandemic, as well as validating information from various sources often filled with inaccurate information and misinformation. This research proposes a framework for sensemaking-based information behavior strategies for risk mitigation and reduction in ongoing health crises. The framework consists of four main components: understanding the pandemic crisis, identification of information behavior needs and strategies, crisis knowledge sources, and outcomes to determine health actions. In conclusion, this research provides empirical evidence of the depiction of health information behavior, sensemaking processes, and the utilization of local knowledge by participants amidst the evolving situations, risks, and management of health protocols during the six phases of the COVID-19 pandemic. The initial findings and framework developed can be utilized for future research to comprehend changes in individual information behaviors relevant to other crises such as natural disasters, economic crises, or socio-political crises in specific regions, and can be expanded to other participant groups not examined in this study, including marginalized populations who may not have adequate access to health information.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Iskandar Arifin
Abstrak :
ABSTRAK
Faktor?faktor yang Meiipengaruhi Kesalahan Pencata tan dan Pelaporan Fada Petugas SP2TP Puskesmas di Kabupaten Dati II Banyumas, Jawa Tengah tahun 1989. 165 halaman - bagan, - tabel, 4 lampiran.

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas sudah dilakukan di Seluruh Puskesmas di Indonesia sejak lama yakni sejak tahun 1981, hal ini berdasarkan pada Surat Keputusan Henteri RI No. 63/Menkes/SK/II/8I dan berlaku sejak bulan April 1981.

Di Kabupaten Dati II Banyunas Sistem Pencatatan dan Pelaporan ini, juga sudah dilaksanakafl pada senua Puskesmas (34 E?uskesaias dan 27 Kecamatan) lengkap dengan tenaganya dan mekanisme pelaksanaannya. Namun selama pelaksanaannya masih saja ditemui kesalahan kesalahan dalam arti bahwa laporan yang diterima oleh petugas di tingkat Kabupaten (SP2TP Kabupaten) tidak sama dengan yang diterima oleh para Kepala Seksi Dinas Kesehatan, yang seharusnya adalah ama karena berasal dan sumber yang sama yaitu Puskesmas kecamatan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan apakah ada hubungan antara Peranan Kepala Puskesmas (Bimbingan dan Pengawasan), Peranan Petugas SP2TP itu sendiri, Koordinasi, Umpan Balik, Dana dan Sarana serta Kriteria pelaporan tersebut dengan Kesalahan Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas.

Penelitian ini nerupakan penelitian yang bersifat Diskriptif analisis dengan menggunakan Kuesioner. Dengan bantuan analisa statistik yakni uji Khi Kuadrat, uji Phi dan uji Fisher?s Exact Test dapat ditarik Kesimpulan bahwa dan beberapa Variabel dan Sub Variabel yang dipakai ada yang berhubungan bermakna dengan Kesalahan Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas.

Untuk Vaniabel Peranan Kepala Puskesmas secara Keseluruhan terbukti ada hubungan yang bermakna dengan Kesalahan Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas dan ini bila dilihat sub-sub variabelnya, maka Sub variabel Pengecekan kembali oleh Kepala Puskesnas yang berhubungan secara bermakna dengan Kesalahan Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas. Sedang variabel dan sub variabel lainnya yang ada hubungannya dengan Kesalahan Pencatatan dan Pelaporan adalah sub Variabel Kemampuan Petugas untuk mengetahuì jenis formulir yang digunakan dalam Pencatatan dan pelaporan Puskesmas.

Hail yang penting dan Penelitian ini adalah disusunnya Strategi Pemecahan Masalah Pencatatan dan pelaporan, perbaikan Pelaksanaan Koordinasi, umpan Balik dan Supervisi serta Pendidikan Tambahan.

Dilakukan penelitian lanjutan yang mencakup sampel yang lebih besar untuk menghindari bias pada hipotesa yang tidak terbukti.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Gusti Ayu Kusdiah Gemeliarana
Abstrak :
ABSTRAK
Rekam Medis Elektronik/Electronic Health Record (EHR) merupakan sistem rekam medis yang terkait dengan informasi kesehatan seseorang. Teknologi electronic health record ini berupaya mengubah layanan kesehatan menjadi lebih baik. Masalah yang sering terjadi adalah sulitnya mengelola arsip untuk pengelompokan data-data rekam medis pasien berdasarkan kategori tertentu seperti tahun pencatatan atau biodata pasien. Dalam penyimpanan data dibutuhkan tempat penyimpanan yang besar untuk menampung data rekam medis dan membutuhkan waktu yang relatif lama dalam pencarian data sehingga dapat mengganggu proses penanganan pasien.

Dalam tesis ini, dilakukan implementasi sistem untuk mengevaluasi pemanfaatan teknologi blockchain dalam dunia kesehatan. Prototipe didasarkan pada kerangka blockchain open source yang disebut Hyperledger Composer yang dibangun di bawah Hyperledger Fabric platform yang dibuat untuk menunjukkan kelayakan sistem tersebut. Selanjutnya dilakukan evaluasi kinerja sistem berbasis blockchain untuk penanganan transaksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknologi blockchain yang dibangun dalam Hyperledger Composer dengan jumlah transaksi sebanyak 100, dimana 100 transaksi tersebut berhasil disimpan di dalam blockchain dalam waktu sekitar total 159 ms dan rata-rata waktu transaksi sebesar 1.59 ms per transaksi. Hal ini berarti semua transaksi dalam sistem Hyperledger dicatat dalam waktu yang relatif cepat, hal ini dikarenakan umunya waktu pencatatan transaksi rekam medis oleh seorang admin membutuhkan waktu beberapa menit.
ABSTRACT
Electronic Health Record (EHR) is a medical record system that is related to a person's health information. This electronic health record technology seeks to change health services for the better. The problem that often occurs is the difficulty of managing records for grouping patient medical records based on certain categories such as the year of recording or biodata of patients. In data storage a large storage area is needed to hold medical record data and requires a relatively long time in searching data so that it can interfere with the patient's handling process.

In this thesis, a system is implemented to evaluate the use of blockchain technology in the world of health. The prototype is based on an open source blockchain framework called Hyperledger Composer that was built under the Hyperledger Fabric platform created to demonstrate the feasibility of the system. Next, is the performance of the blockchain based system for handling transactions. The results showed that blockchain technology was built in Hyperledger Composer with a total transaction of 100, of which 100 transactions were successfully stored on the blockchain in about 159 ms in total and the average transaction time was 1.59 ms per transaction. This means that all transactions in the Hyperledger system are recorded in a relatively fast time, this is because generally the time of recording a medical record transaction by an admin takes several minutes
2019
T53354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wini Sri Wahyuni
Abstrak :
Kanker liver pada citra hasil CT-Scan memiliki bentuk, lokasi serta tekstur yang berbeda – beda disetiap citra. Perbedaan contrast antara abnormalitas dan liver sehat sering kali tidak dapat terlihat jelas, sehingga menyulitkan dalam evaluasi. Abnormalitas liver antara lain pembengkakan, fibrosis, kehadiran tumor jinak atau tumor ganas. Perbedaan contrast rendah dengan ukuran lebar dalam citra mudah dikenali sebagai abnormalitas, namun untuk massa kecil dan contrast rendah sulit dievaluasi. Dalam penelitian ini telah dilakukan CAD dengan tujuan untuk membantu evaluasi abnormalitas liver utamanya abnormalitas dengan ukuran kecil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode segmentasi berdasarkan active contour. Data yang digunakan merupakan data sekunder citra abdomen yang dihasilkan dari modalitas Computed Tomography Scanner (CT-Scan) RSUD Cibinong Bogor. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan observasi pada data pasien citra liver abnormal dari pasien-pasien kanker liver dan citra liver normal dari pasien-pasien penyakit lainnya sesuai dengan diagnosis dokter. Sedangkan untuk olah data digunakan proses ekstraksi fitur menggunakan analisis tekstur Gray-Level Co-occurrence Matrix (GLCM) dengan machine learning berupa Artificial Neural Network (ANN) untuk deteksi abnormalitas citra. Hasil penelitian menyatakan bahwa ANN dapat digunakan untuk mengelompokkan citra kedalam grup normal dan abnormal dengan akurasi sebesar 89% sensitivitas 86%, spesifisitas 92%, presisi 91%, error keseluruhan 10%. ......Liver abnormalities in CT image commonly have different shape, location and texture. The contrast between abnormalities and healthy liver often cannot be clearly seen, making it difficult to evaluate. Liver abnormalities include swelling, fibrosis, the presence of benign tumors or malignant tumors. Low contrast differences with width measurements in images are easily recognized as abnormalities, but for small masses and low contrast it is difficult to evaluate. In this study CAD was carried out with the aim to help evaluate liver abnormalities, especially small size abnormalities. The segmentation method based on active contour is the method was employed in this research. The data which used was secondary data resulting abdomen image  from modalities of Computed Tomography Scanner (CT-Scan) of Cibinong Hospital, Bogor. The data collection techniques was used in this research were data abnormal liver image from patients liver cancer and normal liver image from patients other diseases according to the doctor's diagnosis. Meanwhile, the technique used to processing data was extraction feature process with analysis Gray-Level Co-occurrence Matrix (GLCM) texture and machine learning of Artificial Neural Network (ANN) for detection abnormality image. Results of this research stated that ANN can used for classify image to normal and abnormal group with accuracy of 89%, sensitivity of 86%, specificity of 92%, precision of 91%, and error of 10%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Yuka Asmara
Abstrak :
ABSTRAK
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menjadi kabupaten paling inovatif di Indonesia, khususnya dalam hal inovasi pelayanan kesehatan (IPK). Sama halnya dengan inovasi di pemerintah daerah lainnya, praktik IPK di Kabupaten Banyuwangi juga tidak terlepas dari tingginya peran kepala daerah. Artinya, keberlanjutan IPK di Kabupaten Banyuwangi akan dipertanyakan jika Bupati Banyuwangi saat ini tidak menjabat lagi. Studi ini merupakan pendekatan post-positivistik dengan jenis penelitian kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan kesiapan Pemkab Banyuwangi dalam menjaga keberlanjutan inovasi melalui Sistem Inovasi Total (SIT) Ato- F. Teknik pengumpulan data dilakukan secara mixed method baik melalui kuesioner dan wawancara mendalam serta dokumentasi. Penelitian yang dilakukan sejak 1 Oktober 2018 hingga 30 Mei 2019, menghasilkan 2 (dua) temuan penelitian. Temuan pertama, kesiapan Pemkab Banyuwangi dalam berubah dapat dikatakan siap, namun kesiapan tersebut belum disertai dengan adanya kesiapan sistem inovasi yang terlembaga di dalam organisasi tersebut. Kasus IPK di Kabupaten Banyuwangi, keempat elemen SIT A-to-F tidak hadir secara utuh. Di elemen proses inovasi, Bupati Banyuwangi memainkan peran mulai dari A-to-F, namun bagaimana teknik inovasi, anggaran, waktu yang dialokasikan masih belum terdokumentasi dengan baik. Begitu pula budaya kreatif yang saat ini mulai terbentuk karena tingginya peran Bupati Banyuwangi dalam menginisiasi hal tersebut. Sementara itu, 2 (dua) elemen lainnya yaitu perencanaan strategis inovasi dan metrikinsentif inovasi masih belum ada di Pemkab Banyuwangi. Temuan kedua, untuk menjaga keberlanjutan inovasi melalui SIT A-to-F, ada faktor-faktor yang menjadi pendorong dan juga penghambat. Ada lima faktor pendorong yaitu adanya regulasi, adanya kompetisi inovasi, perekrutan sumber daya manusia unggul, keterlibatan organisasi non pemerintah, dan komitmen pimpinan organisasi. Sementara itu lima faktor penghambat yaitu belum ada program inovasi secara khusus, belum ada peraturan daerah terkait inovasi, belum ada studi-studi kebijakan terkait inovasi pelayanan publik, belum ada mekanisme insentif khusus bagi inovator, dan tingginya intervensi Bupati Banyuwangi.
ABSTRACT
Regency of Banyuwangi is the leader of all regencies in term of public health service innovation (IPK). In line with innovation practices of local governments at general, IPK practices cannot be removed from high role of a local leader of Banyuwangi. It means that sustainable IPK practice will be questioned if the recent Regent of Banyuwangi will be substituted in next period. The approach used in this study is the post-positivism with type of qualitative research to yield descriptive data, aiming to describe readiness of Regency of Banyuwangi in maintaining sustainable innovation through Total Innovation System (TIS) of A-to-F model. Data collection technique were derived by means of mixed method through questionare, depth interview and documentation as well. The duration of research time which was started from October 1st 2018 up to May 30th, 2019, yielding two study findings. First finding, readiness of Regency of Banyuwangi in context of organizational change is ready, but this readiness has not been accompanied by the readiness of an institutionalized innovation system within the organization. Case of IPK in Banyuwangi Regency, those elements of TIS A-to-F are not present completely. At innovation process element, the Regent of Banyuwangi plays role starting from A-to-F functions, but how innovation technique, fund resouces, and time are not well documented. At creative culture element, role of Regent of Banyuwangi is central in creating this culture. While, two elemens both strategic innovation planning and metricincentive of innovation are not appearing in Regency of Banyuwangi. Second finding, to maintain sustainable innovation through TIS of A-to-F model, there are supporting and hindering factors. The supporting factors are existence of regulation, existence of innovation competition, excellent human resources recruitment, involvement of nongovernment organizations, and leadership commitment. Whereas, the hindering factors are absence of special innovation program, absence of local government regulation of innovation, absence of policy and innovation studies, absence of special incentive mechanism for innovators, and high intervention of Regent of Banyuwangi.
2019
T53761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nopianto Ricaesar
Abstrak :
Transformasi sistem kesehatan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dengan cara memperbaiki infrastruktur, meningkatkan kualitas obat-obatan, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, memperkuat koordinasi antara pelayanan kesehatan, dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan kesehatan. Pilar penting dalam transformasi sistem kesehatan Indonesia adalah transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan), yang bertujuan untuk menyediakan jumlah dan distribusi SDM kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.Untuk memastikan mutu pelatihan kesehatan dan mutu SDM kesehatan, institusi penyelenggara harus terakreditasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019. Akreditasi institusi saat ini masih dilakukan secara manual, termasuk pengusulan, penilaian, dan penilaian ulang dengan pengiriman dokumen melalui email. Untuk meningkatkan efektivitasnya, perlu dilakukan transformasi digital dalam sistem informasi akreditasi institusi pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah rancangan sistem informasi akreditasi institusi pelatihan bidang kesehatan.Metode pengembangan menggunakan System Development Life Cyle (SDLC) dengan model prototipe sampai pada tahapan uji coba sistem. Desain sistem dilakukan dengan pembuatan diagram konteks, ERD, TRD, Data Dictionary, Flow Chart dan DFD, dan kemudian dilanjutkan pembuatan user interface. ......by improving infrastructure, improving the quality of medicines, increasing the competence of health workers, strengthening coordination between health services, and involving community participation in decision-making related to health services. An important pillar in the transformation of the Indonesian health system is the transformation of Health Human Resources (HR Health), which aims to provide an even distribution of health human resources throughout Indonesia. To ensure the quality of health training and the quality of health human resources, implementing institutions must be accredited according to regulations. Government Number 67 of 2019. Institutional accreditation is currently still carried out manually, including proposals, assessments, and reassessments by sending documents via email. To increase its effectiveness, it is necessary to carry out digital transformation in the training institution accreditation information system. The purpose of this study was to create a design information system for training institution accreditation in the health sector. The development method used the System Development Life Cycle (SDLC) with a prototype model up to the system trial stage. System design is carried out by making context diagrams, ERD, TRD, Data Dictionary, Flow Chart and DFD, and then continuing with the creation of the user interface.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani
Abstrak :
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik telah diimplementasikan di tujuh puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Kepahiang sejak tahun 2018. Hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pemanfaatan Aplikasi SIKDA Generik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan rancangan cross-sectional untuk mengevaluasi pemanfaatan SIKDA Generik. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 orang pengguna SIKDA Generik. Dengan menyebarkan kuesioner melalui WhatsApp (WA). Metode analisis yang digunakan adalah metode SEM PLS. Pada penelitian ini, dari hasil analisis deskriptif, 82.7 % responden menyatakan bahwa faktor kualitas sistem pada pemanfaatan aplikasi SIKDA Generik adalah cukup baik, faktor kualitas informasi 92% responden menyatakan cukup baik, faktor pengaruh sosial 60% responden menyatakan cukup baik, faktor ekspektasi kinerja 64 % responden menyatakan cukup baik, faktor sikap 88% responden menyatakan cukup baik, faktor kepuasan keseluruhan 85,3%, responden menyatakan cukup baik faktor kebermanfaatan 86,7% responden menyatakan cukup baik faktor kondisi fasilitas 90,7% responden menyatakan kurang baik. pengujian hipotesis pada inner model dalam path-analysis beberapa konstruk yang tidak berpengaruh yaitu pengaruh sosial tidak berpengaruh terhadap ekspektasi kinerja, kondisi fasilitas tidak berpengaruh terhadap kepuasan keseluruhan. Sedangkan untuk konstruk ekspektasi kinerja dipengaruhi oleh kualitas sistem dan kualitas informasi, sikap dipengaruhi oleh kondisi fasilitas dan ekspektasi kinerja, kepuasan keseluruhan dipengaruhi oleh sikap dan kebermanfaatan. ......The Generic Regional Health Information System (SIKDA) has been implemented in seven puskesmas located in the Kepahiang Regency area since 2018. Until now, there has never been an evaluation of the use of the Generic SIKDA Application. This research is a quantitative research with survey methods and cross-sectional design to evaluate the use of Generic SIKDA. The sample in this study was 75 users of Generic SIKDA. By distributing questionnaires via WhatsApp (WA). The analysis method used is the PLS SEM method. In this study, from the results of descriptive analysis, 82.7% of respondents stated that the system quality factor in the use of the Generic SIKDA application was quite good, the information quality factor 92% of respondents stated quite good, theanalysis method used is the PLS SEM method. In this study, from the results of descriptive analysis, 82.7% of respondents stated that the system quality factor in the use of the Generic SIKDA application was quite good, the information quality factor 92% of respondents stated quite good, the social influence factor 60% of respondents stated quite good, the performance expectation factor 64% of respondents stated quite good, the attitude factor 88% of respondents stated quite good, the overall satisfaction factor 85.3%, Respondents stated quite good usability factor 86.7% of respondents stated quite good facility condition factor 90.7% of respondents stated not good. Testing hypotheses on the inner model in path-analysis has some constructs that have no effect, stated not good. Testing hypotheses on the inner model in path-analysis has some constructs that have no effect, namely social influence has no effect on performance expectations, facility conditions have no effect on overall satisfaction. As for the construct of performance expectations influenced by system quality and information quality, attitudes are influenced by facility conditions and performance expectations, overall satisfaction is influenced by attitudes and usefulness.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Patriajaya
Abstrak :
Penelitian ini mengenai rencana strategi pemasaran Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional dengan pendekatan metode kualitatif. Penelitian ini telah mengidentifikasi dan menguraikan situasi Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa dalam posisi tumbuh dan berkembang dimana strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah optimalisasi kegiatan pemasaran yang didasarkan pada pengembangan riset dan analisa pasar. Untuk itu ditetapkan anggaran sebesar Rp.200 000,000, dengan harapan Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa akan mendapatkan jumlah kunjungan pemeriksaan sebagai Preventif Gangguan Jiwa pada tahun 2014 sekitar 20%. Disarankan agar Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa segera membuat rencana pengembangan riset dan analisa pemasaran untuk memulai kegiatan pemasarannya ......This research about marketing strategy plan of Mental Check Up Unit of Mental Health Soehartoo Heerdjan Year 2013 This research type is operational research with qualitative method approach. This research has identified and elaborates situation of Mental Check Up Unit in grow and build position while marketing strategy recommended is optimalisation of marketing activity based on by propagation of research and market analysis. For the purpose is specified budget equal to IDR. 200.000,000 on the chance of Mental Check Up Unit for Mental disorder preventive increased patient visits at 2014 around 20%. Suggested that Mental Check Up unit soon blocks in expansion of research and marketing analysis to start the marketing activity.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>