Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seedhouse, David
Chichester: John Wiley & Sons, 2001
613 SEE h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hahn, Dale B.
London: McGraw-Hill, 2002
613 HAH f (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kusmana
"Di alam jagat raya (angkasa/space) dikenal partikel elektron yang bergerak secara teratur yang dapat diamati, lebih tepat disebut Space Resonance (resonansi semesta, getaran jagat raya). Partikel elektron (positron) dapat digambarkan sebagai sepasang persimpangan dan pertemuan gelombang skalar sperikal (spherical scalar waves) pada pusatnya. Struktur dasar positron menjadi hukum-hukum dasar fisika yang asli, termasuk teori kuantum, teori relativitas, inertia, muatan dan elektromagnetis. Salah satu asumsi yang disepakati adalah teori Wave equation (persamaan gelombang), yang melukiskan struktur partikel elektron bermuatan berbentuk gelombang simetris dan speris (lonjong).
Setiap partikel elektron mempunyai dua gelombang, satu yang masuk (In-going wave) dan satu yang keluar (Out-going waver (Gambar 1).
Resonansi Semesta terus menerus menggetarkan alam semesta yang abadi, yang menyebar dan berinteraksi dengan gelombang-gelombang lainnya. Dengan perantaraan gelombang itu pula terjadi komunikasi antar partikel. Partikel yang lebih besar (atom) berkomunikasi, seperti atom C (karbon) dengan atom C atau dengan atom 0 (oksigen) atau dengan atom H (hidrogen). Atom C menjelma di arang (karbon tanah), tetapi juga di intan.
Segala sesuatu di alam semesta selalu saling tergantung satu sama lain. Setiap partikel atau materi berkomunikasi dengan gelombang kuantum dari materi lainnya, sehingga pertukaran energi dan hokum-hukum fisika merupakan suatu simponi alat semesta. Terdapat dua dunia nyata dan paralel yang ambil bagian dalam perangai materi (Prinsip Mach). Dunia pertama yang telah kita kenal, dikuasai oleh hukum alam dan diobservasi menggunakan panca indera serta instrumen laboratorium. Dunia kedua berbentuk skalar gelombang partikel (elektron, proton, neutron dan ether) yang tidak terlihat oleh mata kita, dan hanya dikenal bila terjadi pertukaran energi (frekuensi).
Dunia yang kita tempati bergerak secara teratur dan bentuknya tidak bulat penuh tetapi berbentuk lonjong, serta lintasannya berbentuk speris. Demikian juga partikel yang ada di jagat raya juga bergerak secara speris."
Jakarta: UI-Press, 2003
PGB 0149
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Irwansyah
"Dibandingkan dengan negara tetangga dilingkunganAsia Tenggara, pembiayaan kesehatan di Indonesia masih relative kecil. Sebelum krisis, biaya kesehatan adalah sekitar 2,5 % GDP atau sekitar $ 12.00 per kapita per tahun. Jumlah tersebut menurun drastis menjadi rata-rata dibawah $ 1.00 atau dibawah Rp.10.000; /capital tahun karena adanya krisis yang berkepanjangan ditambah dengan inflasi biaya kesehatan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang peta pembiayaan sektor kesehatan melalui institusi pemerintah menurut sumber dan alokasinya di Kabupaten Lampung Selatan untuk periode tahun 2003. Ruang lingkup penelitian dilakukan di Kabupaten Lampung Selatan yang meliputi Dinas Kesehatan, RSU Kalianda, BKKBN, Dinas PU, Badan PMD, yang kesemuanya yang bersumber dari sektor publik dan memakai dasar alokasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kajian dokumen dan melakukan wawancara mendalam dengan informan terpilih.
Studi ini menunjukkan bahwa alokasi anggaran pembiayaan sektor kesehatan adalah sebesar Rp. 41.857,38 atau US $ 4.87 per kapita per tahun. Angka dinilai cukup karena sudah memenuhi standard per kapita dari Bank Dunia sebesar Rp.41.174,-
Walaupun jumlahnya sudah besar, tetapi alokasi dana belum mengacu pada program prioritas, yakni zona pantai sehat, peningkatan mutu pelayanan kesehatan, dan peningkatan manajemen pelayanan. Hal ini terbukti dari minimnya alokasi dana untuk program-program tersebut, dibandingkan dengan program lain yang tidak menjadi prioritas. Disamping itu juga peruntukkan alokasi dana untuk program dimaksud kurang mendukung untuk keberhasilan suatu program. Lebih banyak ditemukan mata anggaran yang bersifat umum, belum spesifik untuk menjangkau sasaran program yang diharapkan.
Dari wawancara mendalam didapat informasi bahwa sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas untuk mendapat prioritas perolehan dana-APBD. Sedangkan dari hasil perhitungan pembiayaan diperoleh bahwa sektor kesehatan mendapat alokasi dana 6,12% dari APBD, masih lebih rendah dari alokasi dana beberapa sektor lain.
Sebagai kesimpulan bahwa dari analisis kecukupan, alokasi dana sudah memadai karena sudah memenuhi standard Bank Dunia. Namun dari analisis terhadap program prioritas, alokasi anggarannya tidak sesuai dengan besarnya proporsi yang ditetapkan untuk suatu program prioritas.
Disarankan agar dalam menyusun perencanaan anggaran, menyesuaikan dengan program prioritas yang telah disusun, dengan cara meningkatkan alokasi pembiayaannya, disamping juga jenis kegiatan, sifat program, dan mata anggaran harus lebih menyentuh kepentingan rakyat.
Daftar bacaan : 32 (1977-2002)

Compared to neighbor countries within South East Asia, health financing in Indonesia is relatively still little. Prior to crisis, the GDP share for health is about 2.5% or about $ 12.00 per capita per year. This amount was drastically reduced to average below $ 1.00 or below Rp 10,000 per capita per year due to prolonging crisis and added by high inflation rate of health cost.
This research aims at getting a description of map of health financing of government institutions based on sources and its allocation in the District of Lampung Selatan for the period of 2003. The scope of research is including District Health Office, General Hospital Kalianda, Family Planning, Civil Work Office, and Community Empowerment Board; which is all fund are from public sector and is using allocation based method. Data collected by literature review and in-depth interview with selected informer.
This study shows that budget allocation for health sector is about Rp 41.857,38 or US$ 4.87 per capita per year. This figure is adequate and met with the standard per capita from the World Bank at Rp 41.174.
Although the amount of allocation is big, however the allocation is not line with program priority such as healthy beach zone, and improvement quality and management of health service. This evidence can be seen from the low amount of budget allocation compared to program, which is not a priority. Beside that, the purpose of allocated fund for program is not directly support the success of program. Mostly found that budget line is still using general category and not yet specifically to reach to the expected target program.
From in depth interview shows that health sector is priority to get government allocation fund. Meanwhile from computation shows that health sector get only 6.12% of total government allocation fund, and this figure is still below other sectors.
As conclusion, from the viewpoint of adequacy, budget allocation is met to the standard of the World Bank. However, from the viewpoint of program priority, budget allocation is not inline with the proportion of predetermined program priority.
Suggested that in the process of budget planning has to follow program priority that is predetermined before, increasing the allocation of budget, variety of activities, type of program, and budget lines has to fulfill the need of people.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Aliyudin
"Penyelenggaraan haji merupakan tugas nasional dan tugas ini dilaksanakan oleh pemerintah secara interdepartemental. Departemen Kesehatan merupakan Departemen terkait dalam penyelenggaraan haji yang bertanggungjawab dalam masalah pengamanan kesehatan bagi calon /jemaah haji Indonesia.
Di tingkat Kabupaten, tanggung jawab penyelenggraan pelayanan kesehatan haji berada pada Dinas Kesehatan Kabupaten.
Pencatatan dan pelaporan Kesehatan /Haji di Kabupaten Tangerang saat ini masih dilaksanakan secara manual, data diterima dari Puskesmas kemudian direkapitulasi sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Propinsi.
Hasil evaluasi pelayanan kesehatan haji di Kabupaten Tangerang dilemukan beberapa masalah kesehatan haji yang berhubungan dengan lemahnya sistem informasi kesehatan haji.
Upaya mengatasi permasalahan sistem informasi kesehatan haji di Kabupaten Tangerang, dilaksanakan dengan mengembangkan sistem informasi kesehatan haji melalui pembuatan suatu prototype program yang menghasilkan informasi kesehatan haji dalam bentuk tabel dan grafik yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung manajemen program kesehatan haji ditingkat Kabupaten . Melalui sistem informasi ini proses pengolahan dan analisis data dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, lebih mudah dan lebih akurat.
Metode penelitian menggunakan pendekatan pengembangan sistem, dengan tahapan antara lain : penentuan entitas, analisis sistem, rancangan sistem, pembuatan prototype serta ujicoba prototype.
Uji coba sistem dilaksanakan di Laboratorium Komputasi Informatika Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, meliputi ; efesiensi, reiabilitas, efektifitas, akurasi dan aksesibilitas sistem. Ujicoba sistem juga menilai kelemahan dan kelebihan sistem .
Daftar Pustaka : 44 (1992 --- 2002).

Government of Indonesia facilitates the services for haji, these services provided inter departmentally, and one of these departments is Ministry of Health. Ministry of health handle the hajji's health. In district level, this responsibility is district Health Office burden.
Recording and reporting the hajji's health in district of Tangerang do manually, data which have accepted from health centers recapitulated as report material to Province Health Office. Results from evaluation on health service for hajj have found some weaknesses in this information system.
An effort to handling problem in this information system on Hajji's Health, is to develop a new information system by making a software prototype which could presenting information by tables or graphics to support Hajji's Health information system. This information system assists the data processing and analyzing more quickly and more accurate.
This study using system development approach, by determining entities, system analysis, system design, and determining the criteria of test drive prototype.
This prototype has been passed the test in computer lab of Faculty of Public Health University of Indonesia. This test including: efficiency, effectively, accuracy, system accessibility and to assess weakness and advantage of this system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Krianto
"ABSTRAK
Efektifitas dari suatu program komunikasi kesehatan yang berkelanjutan ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya adalah kebutuhan yang tinggi dari khalayak akan informasi kesehatan. Kebutuhan yang tinggi akan informasi kesehatan pada hakekatnya merupakan resultante dari minat, kebutuhan, masalah diri dan peta pengetahuan. Di lihat dari perspektif perluasan peta pengetahuan, kebutuhan informasi erat hubungannya dengan keterpaparan khalayak terhadap beragam saluran komunikasi, di antaranya pemaparan media komunikasi massa dan pemaparan komunikasi interpersonal. Namun penelitian yang mengupas hubungan antara keterpaparan terhadap informasi dengan kebutuhan informasi, terutama di Jawa Barat masih kurang. Oleh karena itu penelitian ini memusatkan perhatian pada upaya untuk memperoleh gambaran bagaimana hubungan antara dua variabel tersebut.
Penelitian ini menggunakan hasil Studi Jaringan Informasi Kesehatan di Jawa Barat tahun 1994, yang merupakan kerjasama Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia dengan Sub Pinas PKM Jawa Barat. Dengan demikian tahap penetapan disain penelitian dan pengumpulan data tidak dilakukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemaparan media komunikasi massa dan pemaparan komunikasi interpersonal memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat kebutuhan informasi kesehatan. Namun keterpaparan terhadap informasi kesehatan melalui komunikasi interpersonal memiliki nilai OR (4-5.0) yang lebih besar dari pada OR pemaparan media komunikasi massa (1.3-2.0). Adapun model hubungan antar dua variabel tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan informasi adalah fungsi dari pemaparan komunikasi interpersonal, pemaparan media elektronik (televisi, radio), media cetak (poster-poster kesehatan, surat kabar) dan karakteristik tempat tinggal.
Dari hasil penelitian ini disarankan agar dalam upaya meningkatkan kebutuhan informasi kesehatan dilakukan pendekatan kepada pengelola program untuk mendayagunakan potensi jaringan informasi setempat, sekaligus meningkatkan upaya komunikasi massa melalui televisi, poster, radio, dan surat kabar.

ABSTRACT
Effectivity of the sustainable health communication program depend on any factors, such as high information need among the audience. High information need is the resultance of attention, need, self problem and cognitive map. If seen the expanding on the cognitive map, information need have strong relation with audience exposed of the any communication channels, such as mass communication and interpersonal communication exposure. But the research that studying on the relationship between information exposed and information need, especially of the pregnant women and under five years children mother on West Java is minimally. Thus, focusing the research is making the description on the relationship between two variables.
This research used the data of the Health Information Network Study, in West Java, 1994. The study is cooperation among Department of Health Education and Behavioral Science, Faculty of Public Health, University of Indonesia with Health Community Education Affairs, Province of West Java. Just the research design fixing and data collection not doing.
The result from this research give me the description that mass communication exposure and interpersonal communication exposure have the significance relationship with health information need among the audience. But the interpersonal communication exposed have the Odds Ratio (4-5.0) bigger than the mass communication exposed (1.3-2.0). Information need model is the function of interpersonal communication exposure, electronic media exposure (television and radio), printed media (posters, newspapers) and residential characteristic. From the result, I am proposing, if we are improving the health information need, we must approaching to program mangers to use the local information network, and similarly launching the mass communication effort via television, posters, radio and newspapers.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ch. M. Kristanti
"ABSTRAK
Dilakukan analisis regresi linier pada data sekunder hasil penelitian kesegaran jasmani pelajar SLTA Jakarta, 1990 yang merupakan studi Cross Sectional.
Tujuan penelitian untuk mengetahui daya tahan kardiorespirasi pelajar SLTA Jakarta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini nilai VO2 max menggambarkan daya tahan kardiorespirasi seseorang.
Sebesar 52,4% pelajar SLTA Jakarta mempunyai daya tahan kardiorespirasi dalam kondisi ?kurang?. Ni1ai V02 max. dipengaruhi oleh seks, umur, BMI, kegiatan olahraga dankadar Hb. Nilai V02 max pada laki-laki lebih besar 700/kg BB/mt dibandingkan dengan perempuan. BMI (body mass index) berpengaruh terhadap kesegaran jasmani, setiap kenaikan BMI 1 kg/meter diikuti dengan penurunan V02 max sebesar1,05 ml/kg BB/menit. Kegiatan olahraga berpengaruh terhadap V02 max, setiap kenaikan kegiatan olahraga 1 jam per bulan efektif diikuti dengan kenaikan V02 max sebesar 0,02 ml/kg BB/menit. Dalam penelitian ini Hb berpengaruh terhadap V02 max, setiap kenaikan kadar Hb 1 gr/dl diikuti dengan penurunan VO2 max sebesar 0,31 ml/kg BB/mt. Garis regresi hanya dapat menerangkan 25% dari variasi V02 max.
Untuk mengetahui pengaruh berbagai variasi terhadap nilai V02 max, perlu pengukuran V02 max secara langsung tanpa melalui faktor koreksi."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulkardi
Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada, 2002
610.7 YUL m
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Payne, Wayne A.
New York: McGraw-Hill, 2002
613 PAY u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Tara
Jakarta: Restu Agung, T.t.
613 ELI b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>