Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Wilfried Hasiholan
Abstrak :
Sistiserkosis adalah penyakit yang disebabkan oleh stadium larva cacing pita babi yaitu Taenia solium. Manusia merupakan hospes definitif dan sekaligus hospes perantara, sedangkan babi dan anjing merupakan hoepes perantara cacing ini. Di Indonesia. sistiserkosis terutama ditemukan di tiga propinsi yaitu Sumatera Utara, Bali dan Papua. Angka prevalensi sistiserkosis di beberapa propinsi di Indonesia berada pada rentang 1,0% -42,7%, prevalensi tertinggi ditemukan di Papua (42,7%). Kecamatan Wamena terletak di Kabupaten Jayawijaya, dibagian tengah propinsi Papua serta berbatasan dengan Papua Nugini disebelah timur. Tingkat kebersihan masih sangat rendah dan pemakaian jamban masih belum menjadi kebiasaan, sehingga penduduk berisiko terkena sistiserkosis. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mencuci tangan sebelum makan dengan kejadian sistiserkosis pada penduduk Kecamatan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Propinsi Papua Tahun 2002. Pada hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa faktor mencuci tangan sebelum makan berhubungan dengan kejadian sistiserkosis, setelah dikontrol variabel lain dengan OR 5,611 (95% CI 3,066 - 10,269). Dengan kata lain dapat disederhanakan bahwa responden yang tidak mencuci tangan sebelum makan memiliki risiko 5,611 kali menderita sistiserkosis dibanding yang tidak mencuci tangan. Disarankan agar melakukan penyuluhan kesehatan terutama di daerah endemis tentang kebersihan diri yaitu mencuci tangan sebelum makan, dengan kampanye kepada masyarakat melalui media massa seperti radio, televisi, pemutaran film, spanduk, papan iklan. Disamping itu dapat dilakukan pendekatan melalui sosio anthropologi bagi masyarakat umum antara lain dengan menggunakan bahasa setempat. Daftar pustaka : 33 (1974 - 2001)
The Association Between Washing Hands, Before Meals And The Occurrence Of Cysticercosis In Wamena Sub-District Jayawijaya District, Papua Province In 2002Human cysticercosis is a disease caused by the larval stage of the pig tapeworm, Taenia solium. Man is the definite and also intermediate host of this tapeworm, whereas the pig and dog are intermediate hosts. In Indonesia, cysticercosis, is mostly found in three provinces i.e. North Sumatera. Bali and Papua. The prevalence rate of cysticercosis in several provinces of Indonesia range from 1.0 % - 42,7 %, the highest prevalence rate is found in Papua (42,7 %). Wamena Sub-district is located in Jayawijaya District, in the center of the province of Papua and on the eastern side is bordered to Papua Nugini. The hygienic is very low and people are not in the habit in using sanitary facilities, therefore the risk of people to be infected with this tapeworm is high. The objective of this case control study was to determine the association between washing hands, before meals and the occurrence of cysticercosis. Data were collected in Wamena Sub-district, Jayawijaya District, Papua Province during January-February 2002. This study shows that the relationship between washing hands, before meals and the occurrence of cysticercosis, after being adjusted by frequency of bathing and water sources is significantly associated OR= 5,611 ; 95% CI: 3,066 - 10,289. This means that respondents who were not washing hands before meals have the risk 5,611 times more to suffer from cysticercosis compared to respondents who are washing their hands. Furthermore the covariate variable among nine variables associated with the occurrence cysticercosis. It was suggested to conduct health education, especially in endemic areas, on personal hygiene, i.e. washing hands before meals, with campaigns for the community through mass media such as radio, television, films, banners and advertising boards. Beside that the socio-anthropologic approach for the general community should be considered, using the local languages.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lyana Indah Wijayanti
Abstrak :
Program Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan suatu upaya pada fasilitas kesehatan untuk mengurangi penyebaran infeksi. Di RSCM Kencana selama ini telah dilakukan program pengendalian infeksi ini, salah satunya melalui audit monitoring hand hygiene para petugasnya namun masih menggunakan sistem paper-based sehingga memiliki banyak keterbatasan. Di zaman sekarang, teknologi informasi digital semakin berkembang, salah satunya di dunia kesehatan. Teknologi ini berpotensi dalam memfilter dan mengolah data menjadi sebuah informasi, kemudian disimpan dalam sebuah database sehingga dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang lebih banyak. Penelitian ini bertujuan memberikan rancangan suatu aplikasi digital agar memudahkan proses pengambilan data audit hand hygiene pada perawat IPCN dan Link di area Unit RSCM Kencana dengan perancangan desain aplikasi menggunakan DFD (Data Flow Diagram) level nol dan level satu. Adapun teori dalam perancangan ini menggunakan metode waterfall dengan variabel investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem dan implementasi sistem. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam mengaudit kebersihan cuci tangan menggunakan aplikasi android-based sehingga dapat memudahkan dalam menghasilkan data dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan nantinya.
The Infection Control Program is an effort on health facilities to reduce the spread of infection. During the RSCM Kencana program, this infection control program has been carried out, one of which is through the monitoring of hand hygiene audits of its officers but still using paper-based systems so that it has many limitations. Today, digital information technology is growing, one of them in the world of health. This technology has the potential to filter and process data into information, then stored in a database so that it can store more information. This study aims to provide a design for a digital application to facilitate the hand hygiene audit data collection process for IPCN nurses and links in the RSCM Kencana Unit area with the design of application designs using zero level and one level DFD (Data Flow Diagrams). The theory in this design uses the waterfall method with variable system investigation, system analysis, system design and system implementation. The results of this study are expected to provide convenience to users in auditing hand washing hygiene using an android-based application so that it can facilitate the production of data and information as consideration in the decision making process.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Agus Setiawan
Abstrak :
Kejadian infeksi nosokomial dalam pelayanan kesehatan baik di Indonesia maupun dunia masih mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan masih rendahnya tenaga kesehatan dalam menerapkan hand hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan hand hygiene dengan kesesuaian pelaksanaan teknik hand hygiene pada mahasiswa reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 230 sampel yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen tingkat pengetahuan hand hygiene modifikasi dari WHO dan lembar observasi dari WHO tahun 2006. Analisis statistik menggunakan chi-square dengan hasil bahwa tingkat pengetahuan hand hygiene memiliki hubungan sangat bermakna dengan kesesuaian pelaksanaan teknik hand hygiene X2=144,24; p=0,000; ?=0,05 . Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pengetahuan hand hygiene agar dapat meningkatkan penerapan hand hygiene dengan benar dan sesuai. ......The incident nosocomial infections of health services both in indonesia and the world still was increasing every year. It was because the health workers have poor practice of hand hygiene. Research aimed to analize relationship between level of knowledge of hand hygiene with conformity the implementation of the technique hand hygiene in bachelor degree students majoring nursing university of indonesia. The research used design cross sectional with 230 samples which is chosen by stratified random sampling. This research used of the instruments level of knowledge hand hygiene modification from WHO and observation sheet from WHO 2006. Statistic analyze used chi square with the result that level of knowledge of hand hygiene had correlation with conformity the implementation of the technique hand hygiene X2 144,24 p 0,000 0,05 . This study recommended to improved the knowledge of hand hygiene to improve the implementation of hand hygiene.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wulandary
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang hubungan pengetahuan, sikap, pengawasan, pelatihan dan fasilitas dengan pelaksanaan hand hygiene oleh perawat pada ruang Gambir Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional serta observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan lembar observasi, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat uji spearman. Hasil penelitian ini menggambarkan hasil kepatuhan pelaksanaan hand hygiene sebesar 70,13 dan menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan,sikap dan pengawasan dengan pelaksanaan hand hygiene. ......This present study explains about the relationship of knowledge, attitude, supervision, training, and facilities with the hand hygiene implementation among nurses in ruang Gambir Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita Tahun 2017. This study uses a quantitative method and cross sectional design. Data were collected through questionnaires and observation form. Data analysis done by using univariate and bivariate Spearman test analyzes. Result indicated that 70,13 of participants compliance with hand hygiene implementation and shows the relationship between knowledge, attitude, and supevision related to hand hygiene implementation.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisa Indriyani
Abstrak :
Kasus diare pada golongan umur 5-14 tahun memiliki jumlah yang cukup tinggi. Untuk meminimalisir resiko terjadinya penularan penyakit diare diperlukan tindakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) karena terbukti efektif untuk mematikan virus diare. Namun, kesadaran masyarakat terhadap CTPS masih terbilang rendah sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan salah satunya bisa dilakukan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi CTPS pada siswa-siswi sekolah dasar di Kecamatan Jiput. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa SDN Banyuresmi 1 dan SDN Jiput 4. Jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen yaitu one group pretest-posttest design. Analisis penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat adanya suatu perubahan pengetahuan, sikap, dan motivasi siswa mengenai CTPS sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan secara statistik dari pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap pengetahuan, sikap dan motivasi tentang cuci tangan pakai sabun siswa sekolah dasar di Kecamatan Jiput. ......Cases of diarrhea in the age group 5-14 years have a fairly high number. To minimize the risk of transmission of diarrheal disease, it is necessary to wash hands with soap because it is proven to be effective in killing the diarrhea virus. However, public awareness of washing hands with soap is still relatively low so that health education is needed, one of which can be done by the demonstration method and the lecture method. This study is to determine the effect of health education using the demonstration method and the lecture method on the level of knowledge, attitudes and motivation of washing hands with soap in elementary school students in Jiput District. Data were collected using a questionnaire that was distributed to students at SDN Banyuresmi 1 and SDN Jiput 4. The type of quantitative research and quasi-experimental research design was one group pretest-posttest design. The analysis of this study used the Wilcoxon test to see a change in students' knowledge, attitudes, and motivation regarding washing hands with soap before and after the intervention was given. The results showed that there was a statistically significant increase in the effect of health education with the demonstration method and the lecture method on the knowledge, attitudes and motivation of elementary school students about washing hands with soap in Jiput District.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulita Suprihatin
Abstrak :
WHO memperkirakan lebih dari sepertiga kematian anak secara global karena diare. Banyak penelitian membuktikan cuci tangan pakai sabun cost effective mencegah kesakitan dan kematian anak dibawah lima tahun akibat diare dan infeksi saluran pernapasan. Namun perilaku cuci tangan pakai sabun bukan perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat. Hasil survey Dinas Kesehatan Kota Bogor tahun 2012 didapatkan perilaku cuci tangan pakai sabun masyarakat Kelurahan Pasir Kuda baru 35,5%. Penelitian ini membahas faktor predisposisi, pemungkin dan penguat perilaku ibu/pengasuh bayi sebagai upaya pencegahan kejadian diare. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil analisis multivariat variabel pengetahuan dan ketersediaan sarana ada hubungan bermakna. Saran penelitian meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar serta meningkatkan kemitraan dengan Dinas Bina Marga untuk perluasan ketersedian dan kemudahan akses air bersih sepanjang tahun. ...... WHO estimates that more than one third of child deaths due to diarrhea globally. Many studies have shown Handwashing cost effective to prevent the morbidity and mortality of children under five are caused by diarrhea and respiratory tract infections. However, handwashing with soap is not the usual behavior. Results Bogor City Health Department survey in 2012 found the behavior of handwashing with soap in Kelurahan Pasir Kuda community 35.5%. This study discusses the factors predisposing, enabling, and reinforcing behavior of handwashing the mother / baby sitter. Quantitative research with cross sectional design. Multivariate analysis variable availability of existing knowledge and handwashing equipment relationships. To be advised improve knowledge of effective handwashing step and cooperation between Bina Marga Bogor City Department to develop water supply.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni A.
Abstrak :
Mencuci tangan dengan sabun merupakan tindakan sederhana yang dapat mencegah berbagai macam penyakit salah satunya diare, namun tindakan tersebut masih jarang dilakukan oleh anak sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi perilaku dengan teknik modeling terhadap perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah dasar (6-12 tahun). Metode yang digunakan quasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok; 38 anak sebagai kelompok intervensi dan 38 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling yang dilanjutkan dengan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan modifikasi perilaku dengan teknik modeling berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), dan keterampilan (p=0,000) cuci tangan anak sekolah. Analisis lebih lanjut menunjukkan modifikasi perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga (p=0,000). Modifikasi perilaku dengan teknik modeling dapat diterapkan sebagai salah satu upaya peningkatan perilaku mencuci tangan pada anak sekolah yang dapat diintegrasikan dalam pelayanan keperawatan di sekolah. ...... Hand washing is a simple action that can prevent a variety of diseases especially diarrhea, but this action is still rarely carried out by school children. The aim of this study was to determine the effect of behavior modification with modeling techniques on hand washing behavior at primary school age children (6-12 years). The research design was quasi experiment consisting of two groups; 38 subjects as intervention groups and 38 subjects as control groups. The sampling technique used stratified random sampling, followed by simple random sampling. The results showed a behavior modification significantly affect of knowledge (p=0.000), attitude (p=0.000), and skills of hand washing (p=0.000). Further analysis showed that behavior modification is influenced by family knowledge (p=0.000). Behavior modification with modeling techniques can be applied as one effort to increase hand washing behavior of school children that could be integrated in the school nursing service.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berto
Abstrak :
Latar Belakang :Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA merupakan salah satu dari penyakit nosokomial Healthcare Acquired Infections HAIs , namun seringkali para petugas medis hanya menggunakan masker dalam rangka mencegah ISPA. Petugas kesehatan diharuskan untuk melakukan kewaspadaan standar kepada seluruh pasien. Metode :Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif yang dilakukan di RS. S pada bulan Desember 2016. Sampel terbagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok yang patuh cuci tangan dan kelompok yang tidak patuh cuci tangan. Angka kejadian ISPA dipantau selama 3 bulan pada masing-masing kelompok. Variabel yang diteliti adalah kepatuhan cuci tangan, pekerja yang bertugas di area berisiko tinggi, umur, masa kerja, jenis kelamin, status gizi, profesi pekerjaan, dan kebiasaan merokok. Hasil :Dari total 429 sampel, didapatkan 39 kejadian ISPA 9,1 . Faktor umur, masa kerja, jenis kelamin, status gizi, kebiasaan merokok tidak berpengaruh terhadap insiden ISPA. Karyawan yang bekerja di area berisiko tinggi berpengaruh terhadap kejadian ISPA p = 0,021, RR 0,38, 95 IK 0,165 ndash; 0,866 . Pekerjaan sebagai penunjang medis p = 0,043, RR 8,53, 95 IK 1,073 ndash; 67,946 dan dokter umum p = 0,037, RR 9,86, 95 IK 1,150 ndash; 84,562 memiliki pengaruh terhadap insiden ISPA. Kesimpulan dan saran.Pekerja yang bertugas di area berisiko tinggi memiliki pengaruh terhadap kejadian ISPA p = 0,021, IK95 0,165 ndash; 0,866 , dan dapat mengurangi risiko terkena ISPA hingga 62,1 . Pencegahan ISPA harus dilakukan sesuai dengan cara transmisi penyakit, yaitu dengan melakukan kewaspadaan standar sesuai dengan jenis penyakit.
Background Acute Respiratory Infections ARI is one of nosochomial infection included in Healthcare Acquired Infections HAIs , most of the health care workers only uses mask as preventive measure. Health care workers should do the standard precautions to all the patients. Methods A retrospective cohort study was done on a hospital during December 2016. The population was divided into 2 groups. Group 1 was those who perfectly washed their hands, and group 2 was those who did not perfectly washed their hands, and will be looked 3 months forward to see the incidens of ARI. The variables analyzed were the complience of hand washing, workers at high risk services, age, work hour, gender, nutritional status, profession and smoking habit. Results From 429 subjects in this study, there were 39 incidence of ARI 9.1 . Age, work hour, gender, nutritional status and smoking habit had no effect towards the incidence of ARI. Workers at high risk services had effects towards the incidence of ARI p value 0.021, RR 0.38, CI95 0,165 ndash 0,866 .The profession of medical support p value 0.043, RR 8.53, CI95 1,073 ndash 67,946 and general practitioner p value 0.037, RR 9.86, CI95 1,150 ndash 84,562 were more prone to ARI. Conclusion and recommendation Workers at high risk services had effect towards the incidence of ARI. Prevention against ARI had to be done as how the diseases were transmitted. By increasing the standard precautions awareness of medical personal to a certain diseases.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firdaus
Abstrak :
Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan elemen strategi implementasi multimodal WHO di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari. Dengan pendekatan kualitatif, Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam langkah baik (89,6%) dan ketersediaan handrub berbahan dasar alkohol merupakan faktor yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam langkah. Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan, Strategi Implementasi WHO, infeksi terkait pelayanan kesehatan.
Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element of WHO multimodal strategy implementation approach in Mitra Medika Batanghari Hospital. The design was cross-sectional, used quantitative approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step of hand-washing practice was good (89,6%) and availability of alcohol based handrub to be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of hand washing practice. Keywords: Hand washing practice, Implementation strategy WHO, Health-care assosiated infections.
2020
T54980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Arinda Putri
Abstrak :
Indonesia masih memiliki prevalensi kasus infeksi parasit usus pada anak yang tinggi karena berbagai faktor seperti iklim dan suhu yang mendukung perkembangan parasit hingga sosioekonomi yang rendah. Anak-anak di TPA Bantar Gebang memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi oleh karena sanitasi lingkungan yang buruk sehingga menjaga kebersihan diri menjadi hal yang penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara angka infeksi parasit usus pada anak-anak di Bantar Gebang dan kebiasaan mencuci tangan yang termasuk pola hidup yang sehat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Pengambilan data dari 100 subjek penelitian dilakukan pada Mei 2012. Data diolah dengan program SPSS 21.0 dengan uji Fisher. Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang adalah 80% dengan parasit penyebab infeksi terbanyak adalah Blastocystis hominis (59%). Berdasarkan hasil perhitungan data, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara angka infeksi parasit usus dengan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perlu dilakukan upaya untuk mengurangi angka infeksi melalui penyuluhan pola hidup bersih dan sehat oleh petugas kesehatan dan perbaikan sistem pengolahan sampah oleh pemerintah setempat.
Indonesia still has high prevalence of intestinal parasitic infections in children due to various factors such as climate and temperature which supports the development of parasites, to low socioeconomic class. Children in TPA Bantar Gebang have a greater risk for infection because of poor environmental sanitation, so that maintaining personal hygiene is important. The purpose of this study is to determine the relationship between the prevalence of intestinal parasitic infections in children in Bantar Gebang and the habit of washing hands as one of hygiene practices. The study design was cross sectional. The data was collected from 100 subjects in May 2012. The data was then processed with SPSS 21.0 program with Fisher test. The results showed that intestinal parasite infection rates in children in TPA Bantar Gebang was 80% with the highest rate of infection caused by Blastocystis hominis (59%). Based on calculations, we found no significant association between the prevalence of intestinal parasitic infections and washing hands before eating and after defecation. Efforts should be made to reduce the number of infections through counseling about clean and healthy lifestyle by health workers and improvement of waste management system by the local government.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>