Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994
922.99 HAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Uhamka Press, 2008
923.6 BUY (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Amirhamzah
Jakarta : Puspita Sari Indah, 1993
928 YUN h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nazar Muhdi
Jakarta: HSP (Swadaya Putra), 2012
297.74 MUH i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Ketika menulis bukunya yang terkenal, "Tasawuf Modern", Hamka sesungguhnya telah meletakan dasar-dasar sufisme baru di tanah air. Dalam buku ini terdapat alur pemikiran yang memberi penghargaan yang wajar kepada penghayatan esoteris Islam yang tetap dalam kendali ajaran-ajaran standar syariah dan menekankan perlunya perlibatan diri dalam masyarakat. Berbeda dengan "Sufisme Klasik" yang menganut faham isolatif (i'tizaliyah) yaitu menjauh dari masyarakat. Jadi, "Sufime modern" yang dianut Hamka menekankan pada perbaikan akhlak dan keterlibatan langsung pada masyarakat secara permanen. Karena itu, tegas Hamka, tasawuf diperlukan oleh masyarakat. Pemikiran tasawuf Hamka berbeda dengan faham tradisionalis. Ada pikiran dan gagasan baru dalam tasawuf yang dibaewa Hamka. Dalam faham Tasawufnya, Hamka tidak pernah memisahkan antara urusan dunia dan akhirat. Hamka termasuk ulama yang mengkritik keras faham tasawuf yang anti dunia dan cenderung menjauhkan diri dari persoalan yang dihadapi masyarakat. bentuk tasawuf pembaharuan Hamka yang ada dalam :Tasawuf Modern" berbeda dengan yang lain. Tasawuf Modern Hamka sebenarnya sama dengan Neo-Sufisme. Beliau perintis Neo-Sufisme di Indonesia
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Pradono
Abstrak :
Menempatkan kedudukan agama yang jelas di dalam masyarakat merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama islam, khususnya sejak akhir abad 19. Di Indonesia sendiri. perdebatan tentang hubungan antara agama dan negara dalam pemikiran politik islam telah mengalami puncaknya selama dasawarsa 1950-an. Selama rentang periode 10 tahun tersebut banyak intelektual muslim yang berbicara tentang 'negara berdasarkan islam', khususnya dalam _sidang-sidang Dewan Konstituante. Salah seoranq diantara mereka adalah Hamka. Konsep negara dalam pemikiran Hamka selama periode 1950-an adalah negara yang berdiri atas dasar 'Kedaulatan Ilahi'. Konsep ini yang disebut aliran integralistik berbeda - paling tidak - dengan dua paham lainnya yang juga berbicara tentang hubungan antara agama dan negara. yaitu aliran simbiotik dan aliran sekularistik Bila aliran simbiotik mengatakan bahwa agama dan negara berhubungan timbal balik dan saling memerlukan sedangkan aliran sekularistik mengajukan pemisahan antara agama dan negara. maka aliran integralistik justru mengatakan bahwa antara agama { islam } dengan negara tidak dapat dipisahkan. Alasannya adalah islam. sebagai sebuah agama, telah meliputi bukan saja tuntutan moral sebuah agama. telah meliputi bukan raja tuntutan moral dan peribadatan melainkan juga petunjuk-petunjuk mengenai Cara mengatur sega1a aspek kehidupan politik. ekonomi dan sosial. Pendek kata, islam merupakan suatu agama yang sempurna dan amat lengkap.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S12220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzy Sulianti
Abstrak :
Alasan penulis memilih Buya Hamka dan kritik yang di_lakukannya terhadap adat Minangkabau sebagai topik skripsi ini adalah pertama: penulis mengagumi pribadi tokoh Buya Hamka sendiri, khususnya dalam peranannya sebagai seorang ulama, karena sikap dan pandangannya yang luwes dalam meng_hadapi setiap masalah agama yang diajukan kepadanya. Kedua, penulis menyukai gaya bahasa yang digunakannya, baik dalam tulisan-tulisannya maupun khotbah-khotbahnya. Gaya bahasa yang digunakannya sangat menarik, sederhana, namun cukup komunikatif sehingga mudah diikuti oleh para pembaca atau pendengarnya yang berasal dari berbagai lapisan masya_rakat dan golongan. Dan terakhir, penulis juga merasa tertarik kepada kritik yang dilakukannya terhadap adat Minangka_bau yang menurut pendapatnya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan juga tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Alasan yang terakhir inilah yang akan penulis bahas dalam skripsi ini, yaitu mengenai kritiknya terhadap adat Minangkabau_
1985
S13382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2019
923.6 HIS h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Panji Masyarakat, 1982
922.97 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1984
922.92 HAM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>