Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Ratna
Abstrak :
Semakin meningkatnya kasus HIV/AIDS di Indonesia sudah sampai pada tahap yang rnengkhuatirkan sedangkan obat yang bisa menyembuhkan sampai saat ini belum ditemukan. Khususnya DKI Jakarta saat ini menduduki peringkat pertama. Jakarta Utara yang merupakan salah satu daerah DKI Jakarta yang paling padat dan merupakan daerah pelabuhan memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi dan marak dengan pelacuran sangat rentan untuk tempat berkembangriya HIV/AIDS. Berdasarkan pertimbangan inilah maka sejak Mei 1996 telah ditamukan program intervensi dengan pendekatan community-based yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dalam melakukan pencegahan HIV/ AIDS di Kecamatan Cilineing dengan sasaran tahap pertama adalah Kelurahan Cilineing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mania dampak program intervensi tersebut terhadap pengetahuan, sikap dan praktek pencegahan HIV/AIDS. Dengan menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dimana Kelurahan Cilincing sebagai daerah intervensi dan Kelurahan Rorotan sebagai daerah kontrol. Total sampet 400 kepala keluarga berusia 15-49 tahun dimana 200 kepala keluarga dari daerah intervensi dan 200 kepala keluarga dari daerah kontrol, keluarga ini diwawancarai langsung ke nunah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dialah secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji t, tabulasi silang dan regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan peningkatan terjadi namun tidak bermakna secara statistik baik pada kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/IAIDSnya sedang ( P = 0,862) dan kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDS tinggi (P = 0,625). Karakteristik yang berhubungan secara bermakna pada kelompok yang pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya sedang adalah lama pendidikan responden (P 0,003) dan media informasi (P = 0,000). Pada Kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya tinggi tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P = 0,625). Variabel yang menunjukkan hubungan bermakna adalah pendidikan (P = 0,000) dan lama membaca (P=0,006). Bagi responden yang sikapnya negatif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P=0,129). Variabel yang berhubungan secara bennakna adalah pendidikan (P= 0,002) dan media informasi (P=0,000). Peningkatan sikap pada kelompok responden yang memiliki sikap yang positif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak secara bermakna (P = 0,666) dan tidak ada veriabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna. Peningkatan praktek pencegahan pada kelompok yang pencegahan HIV/AIDSnya buruk tidak terjadi secaca bermakna dimana nilai P = 0,095. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama pendidikan responden (P = 0,003) dan media informasi (P = 0,000). Bagi kelompok responden yang praktek pencegahan HIV/AIDSnya baik tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna dimana ditemukan nilai P = 0,231. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama membaca dan umur responden.
The increasing of HIV/AIDS cases in Indonesia is now arrived on terrible condition meanwhile the medicine to cure is not found yet. Especially DKI Jakarta now take the first place on HIV/AIDS cases in Indonesia. North Jakarta as the part of DKI Jakarta is the highest population and harbor area which has the high population mobility and a lot of prostitution areas where the place of HI /AIDS could be well transmitted. Based on this condition since May 1996 the intervention program was organized which purpose to enable the community to prevent HIV/AIDS transmitting by themselves in Kecamatan Cilincing with the started area was Kelurahan Cilincing. The objective of the study was to know the impact of intervention program on the community knowledge, attitude and practice about HIV/ AIDS prevention. The study used quasi-experiment design where Kelurahan Cilincing was the intervention area and Kelurahan Rorotan was the control are. The number of total samples were 400 households which were 200 households came from the intervention area and 200 households from control area. The households were interviewed door to door by using questioner. The collected data was analyzed by using t-test, cross -- tabulation and logistic regression. The result showed the impact of program intervention was not statistically significant even the group with sufficient (P=0,862) and high (P=0,625) knowledge about IIIVIAIDS prevention. The variables those are showed significant relationship in group with sufficient knowledge about HIVIAIDS prevention were length of education (P= 0,003) and media of information factors (P= 0,000). The variables those are showed significant relationship with high knowledge about HIV/AIDS prevention were length of education (P=0,000) and length of reading factors (P= 0,006). Respondent group with negative attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P=0,129) and the variables those are showed the significant relationship were length of education (P- 0,002) and media of information factors (P= 0, 000). The group with positive attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,666) and there was no variables which was significant relationship. The improving of group with worse HIV/AIDS prevention was not statistically significant (P= 0,095). The variables those are showed significant relationship were length of education (P=0,003) and media of information factors (P= 0,000). For the group with good HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,231) and no variables were significantly relationship.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albertina Nasri Lobo
Abstrak :
Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses pendampingan wanita pekerja seks komersial sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS oleh Perkumpulan Keluarga Berencanan Indonesia (PKBI) Papua di lokalisasi Tanjung Elmo Sentani. Dewasa ini fenomena masalah HIV/AIDS yang disebabkan oleh pekerja seks, terus meningkat hingga merambah ke dalam insitusi keluarga terutama kaum perempuan dan bayi. Kasus HIV/AIDS khususnya di Papua sejak tahun 1993 hingga sekarang, disebabkan oleh pekerja seks, budaya seks bebas, dan fenomena ketidakadilan jender terhadap perempuan Papua dan perempuan umumnya. PKBI Papua sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat yang membantu dengan berbagai pelayanan sosial kepada Odha dan pekerja seks di Lokalisasi Tanjung Elmo Sentani. Lembaga ini dibentuk sejak tahun 1993, dan bertujuan melakukan pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya, menyediakan pelayanan kesehatan, meningkatkan dan memberdayakan institusi adat serta melakukan kajian-kajian dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kependudukan. Lokalisasi Tanjung Elmo Sentani merupakan lokalisasi yang dipilih pemerintah daerah sebagai wilayah pelaksanaan kebijakan penggunaan 100% kondom bagi pelanggan dan pekerja seks, namun disisi lain kebijakan ini hanya bersifat sosialisasi dan belum dijadikan sebagai peraturan perundang-undangan, sehingga masih ditemukan kasus-kasus HIV diantara pekerja seks di lokalisasi. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui proses pendampingan wanita pekerja seks sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS di lokalisasi Tanjung Elmo oleh PKBI Papua, serta kendala-kendala selama melakukan pendampingan kepada wanita pekerja seks komersial di lokalisasi Tanjung Elmo Sentani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan, observasi dan wawancara dengan informan berjumlah 11 orang (1 orang Direkrut PKBI, 1 orang koordinator lapangan, 1 orang Manajer Kasus, 5 orang Wanita Pekerja Seks, 1 orang Tokoh Masyarakat, 1 orang Mujikari, 1 Orang dari pemerintah), yang dipilih melalui teknik purposive sampling dan snowball sampling. Analisis data menggunakan metode Miles and Huberman dan Spradley. Lokasi penelitian adalah Lokalisasi Tanjung Elmo Sentani Papua Teori dan konsep yang mendasari penelitian ini antara lain dikemukakan oleh Departemen Sosial RI bahwa pendampingan merupakan proses pembimbingan, pemberian kesempatan kepada masyarakat khususnya masyarakat miskin yang dilakukan oleh para pendamping atau fasilitator melalui serangkaian aktivitas yang memungkinkan komunitas tersebut memiliki kemampuan dan kepercayaan diri dalam menghadapi permasalahan di seputar kehidupannya. Sedangkan tahapan proses pendamping difokuskan pada tahapan-tahapan intervensi menurut Zastrow mencakup tahapan persiapan, assesment, perencanan alternatif program, penformulasian rencana aksi, implementasi, evaluasi, terminasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses pendampingan wanita pekerja seks sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS yang dilakukan oleh PKBI Papua di lokalisasi Tanjung Elmo terdiri atas proses persiapan, yaitu dilakukan dengan mempersiapkan tenaga pendamping (outreach worker), melakukan pelatihan dasar pendampingan kepada pendamping selama seminggu, pendalaman materimateri dan media pendukung dan melakukan perekrutan pendamping. Proses perkenalan dilakukan dengan memperkenalkan tim kerja, proram kerja kepada key person (pemerintah, tokoh masyarakat, mujikari, pekerja seks) yang dipusatkan di lokalisasi Tanjung Elmo Sentani. Proses Penjangkauan, yang dilakukan dengan mendatangi pekerja-seks, mujikari yang menetap di lokalisasi Tanjung Elmo, menyampaikan maksud dan tujuan penjangkauan, kemudian mengindentifikasian berbagai masalah dan kebutuhan yang dialami oleh dampingan, serta bersama-sama melakukan perencanaan program pendampingan selanjutnya berdasarkan waktu yang ditentukan, Proses Pelasaksanan pendampingan dilakukan selama lima hari dari jam 13.30-17.30 WIT, materi yang disampaikan: KIE, IMS, VCT, dan sumber-sumber pelayanan kesehatan untuk Odha, mendampingi dampingan jika berobat ke klinik, dan rumah sakit, melakukan advokasi, pemberian motivasi, pelatihan keterampilan kepada dampingan melalui kerjasama dengan pemerintah, mengupayakan pengakuan akan hak dan kesempatan kepada pengidap HIV di lokalisasi Tanjung Elmo. Proses pelaporan dilakukan melalui mekanisme yaitu laporan pendamping, koordinator lapangan, program mananger, direktur lembaga dan akhirnya kepada donatur program. Proses Evaluasi dilakukan melalui evaluasi pertriwulan dan evaluasi akhir program, Kendala-kendala yang ditemukan terdiri atas kesiapan mental dan motivasi pekerja seks; mobilisasi tinggi yang dilakukan dampingan; rendahnya kontrol mujikari, sikap pelanggan yang berkunjung, serta keterbatasan akses. Rekomendasi dan saran terutama ditujukan untuk lembaga dan pengambil keputusan (pemerintah) untuk membuka diri menjadi lebih peduli kepada dampingan HIV/AIDS, peningkatan kerjasama dengan pemerintahan dan melalui penyediaan panti-panti Odha, menerapkan pencabutan ijin usaha dan kerja kepada mujikari dan dampingan, serta perekrutan pendamping yang memiliki pengalaman sebagai penyandang masalah. Diperlukan pula peningkatan peran peer educator (PE), menyediakan sarana pelayanan sosial 24 jam, dan mengefektifkan metode social marketing ke daerah-daerah terpencil di Papua yang lebih besar daripada rata-rata skor pada pre-test. ......This thesis contain a result of research concerning a adjacent process of female sex workers commersial as preventif effort of HIV/AIDS by Association of Planning Family Indonesia (PKBI) Papua ini localization of Tanjung Elmo Sentani. This is as the present time of fehnomenons HIV/AIDS problem, that caused by female sex workers, and the rise straight, until cleared in the family institute, especially is woman and her babys. The cases HIV/AIDS in particular the Papua from the time that 1993 years, until now, that caused by sex worker, the free sex culture, the discrimination gender because of sex worker, free sex culture, and fhenomenos of fehnomeno, was to the womens Papua and generally. The PKBI Papua as efforts public services institution was to the support, with all sort social to Odha and sex worker in the localization of Tanjung Elmo. PKBI Papua is formed by private sector institute in 1993, and the goals include enableness of society and family in economics, culture and social, providing health services. Impowering and anableness culture institution and also conducting studies of education, health and residence. The localization of Tanjung Elmo Sentani is represent localization selectied by local government as use policy execution region 100% condom for customer of localization and not yet been made by as low and regulaton, so that still be found by HIV case of among sex wokers in localization. This is research was us approached qualitative with type od description research. Data was clect through literature studies, observation and interviev with inforaman anount to 11 people (1 people Directur PKBI, 1 people of coordinator filed, 1 people case manager, 5 people female sex worker, 1 people from elite figurem 1 people mucikari, 1 people from government), what is selected by through technique of purposive sampling and snowball sampling. Analyse sata use method of Miles and Huberman and Spadley. Localization of research in localization of Tanjung Elmo Sentani. The concept and theori constitution this research for example proposed by social Departemen RI, that adjacent quide process, opportunity gift to society specially the poor society by used and all fasilitator of through with refer to in the activity enabling communitas, own self belief and capability, in be up against problems of around his lif. Which step process asistancy while step in focused process intervention step, that is stage according to Zastrow include; (cover preparation step, assessment, alternative program planning, formulate action planning implementation program, evaluate program, termination). From a result of researcsh khow that by a adjacent process on female sex workers as a preventive effort of HIV/AIDS by PKBI Papua in localization of Tanjung Elmo Sentani, of consisted is the preparation process, tahat is done drown aply is prepare oureach worker, doing elementary training for aoutreach worker, of during a weeks. Deepening of items and media supporting and ecruitment outreach worker. Proses aequaimtanceship done introducedly is team working, work pgram to key person (government, elite figure, mucikari, and female sex worker). The thing which of is centred in localization of Tanjung Emo Sentani. Outreach process, what is doing visit sex workers, mucikari, which expriensed of by client, and alsi together doing program adjacent planning, furthermore be based on a specified time implementation process adjacent, to doing induring five days from hours 13.30-17.30 WIT. The information materi is KIE, IMS,VCT, ams sources health services to Odha, the worked closely with the cleint, when mediciniz to clinic and the hospital, advocacy, motivator, the training of skill to outreach workers, through cooperation gevernmentaly, Striving confession of rights will and apportunity to the peoples with HIV, in Localization of Tanjung Elmo Sentani. Reporting process beging mechanism is reporte from outreach worker, coordinator filed, case manager, director institute and donator ptogram. Evaluate process is begins from evaluating quarterly and the fanaly evaluate program. Constraints found that mentalist and motivation of female sex workers, high mobilization which conducted by clinet. The low control from mujikari, the attitude costumer which vicit in localozation of Tanjung Elmo Sentani, and also the limination acess. Recommendation and suggestion is especially addressed to the institute and decision ,aker (government) to become more expose for care to HIV/AIDS asjacent, increasing of coorperation with governance and by providing a relocation places of Adha, apllying worke and job permission repeal for pimp and adjacent, and also recruitment of adjacent with experience in same adjacent problem. Increasing of Peer Educator (PE) function was also needed, providing 24 hour social services, and effectiveness of social marketing method in isolated area in Papua.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24456
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Zafira
Abstrak :
Untuk menanggulangi masalah penyakit HIV & AIDS, upaya yang sering dilakukan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pemerintah, institusi kesehatan, maupun masyarakat kurang memperhatikan dampak sosial yang ditimbulkan dari HIV & AIDS. Salah satunya adalah stigma terhadap ODHA. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakatmengenai HIV & AIDS. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana hubungan antara pengetahuan mengenai HIV & AIDS dengan tingkat stigma terhadap ODHA. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survey 80 orang ibu di Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan tingkat stigma terhadap ODHA yang tinggi, cenderung memiliki pengetahuan yang rendah mengenai HIV & AIDS. Stigma terhadap ODHA terangkum dalam empat dimensi stigma yang terukur secara empiris. ......Coping with HIV & AIDS disease, people often use some promotive, preventive, curative, and rehabilitative approaches. Goverment, health institutions, and society usually ignore about social effects of HIV & AIDS. One major problem is PLWHA stigma. In many cases, people usually lack of proper knowledge about HIV & AIDS. This study describes the relationship between HIV & AIDS knowledge and PLWHA stigma. Using quantitative approach, this study conduct a survey of 80 woman in East Jakarta. The result found that woman with higher PLWHA stigma tends to have a lower knowledge of HIV & AIDS. The emerging of PLWHA stigma is constructed by a well measured four stigma domain.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Perwita Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model analisis data HIV AIDS dan IMS untuk secara optimal dimanfaatkan pada program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Metodologi penelitian menggunakan desain kualitatif operasional research, dengan informan 4 orang. Instrumen yang digunakan adalah data HIV AIDS dan IMS dari aplikasi SIHA offline tingkat puskesmas, dengan cara wawancara mendalam. Hasil analisis adalah belum optimalnya luaran aplikasi SIHA dalam mendukung proses analisis data sesuai kebutuhan. Perlu dilakukan evaluasi ulang pada data input, proses dan output dari sistem aplikasi SIHA.
ABSTRACT
The study aims to create a model of data analysis HIV AIDS, and STDs in Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Research methodology using design the qualitative of operational research, with informant 4 people. Instruments used is data HIV AIDS, and STDs of offline SIHA applications from puskesmas, by means of indepth interviews. The results of the analysis is not optimal the SIHA application outcome in support of the process of data analysis as needed. Re-evaluation needs to be done on the data input, process and output of the application system SIHA.
2014
S61232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fauzi Rahman
Abstrak :
Berdasarkan data terakhir dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan per Desember 2014, secara kumulatif jumlah kasus HIV dan AIDS berdasarkan provinsi telah mencapai angka 32.711 kasus HIV dan 5.494 kasus AIDS, pada periode tersebut DKI Jakarta menempati posisi pertama, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat. Pengobatan bagi pasien HIV/AIDS untuk meningkatkan mutu dan harapan hidupnya adalah dengan menjalani Terapi ARV. Skripsi ini membahas hubungan antara Faktor Predisposisi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan status marital), Faktor Pemungkin (jarak ke layanan kesehatan), Faktor Penguat (faktor risiko, lama terapi dan dukungan keluarga) dengan Ketidakpatuhan Pasien HIV/AIDS dalam meminum obat ARV. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien yang aktif terapi ARV sampai dengan Januari 2015 sebagai data sekunder dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 105 pasien HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara dan Kramatjati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,3% pasien tidak patuh dalam berobat. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan ketidakpatuhan pasien adalah status bekerja (Bekerja, PR= 2,6, 95%CI=1,0-6,7) dan status marital (Belum Menikah, PR=0,3, 95%CI=0,1-0,7). Banyaknya pasien HIV/AIDS dengan status bekerja tidak patuh dalam minum obat ARV diperlukannya peningkatan akses pengambilan obat di layanan kesehatan, dengan waktu pengambilan obat diluar jam pelayanan diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV/AIDS dengan status bekerja.
Based on the latest data from the Directorate General of disease control and environmental health Ministry of health per December 2014, cumulatively the number of cases of HIV and AIDS on the basis of the province has reached 32711 cases of HIV and AIDS cases, 5494 from the Jakarta ranked first, followed by East Java and West Java. Treatment for HIV/AIDS patients to improve the quality of its life expectancy and is to undergo Therapy ARV. In all regions of Indonesia in HIV treatment HIV amounted to 166,919 people, and are eligible to receive ARV therapy as much as 119,017 people or about 71,30%, receive ARV therapy as much as 93964 or 78.95% of all HIV sufferers who are eligible to receive ARV therapy, and amounted 21.05% 25053 or haven't received ARV therapy. This research discuss the relation about lot of factor, predispositions factors (age, sex, education, job status and marital status), enabling factors (distance to health services), Amplifier Factors (Risk Factor, length of therapy and family support) with the Non-Adherent HIV/AIDS patients following ARV Therapy. This research conducted using secondary data just as medical record with the design of study Cross Sectional. This research recorded 105 HIV/AIDS patients as sample at Puskesmas Jatinegara and Puskesmas Kramatjati. Result of this research is 34,3% patients is disobey the ARV Therapy. Result show 2 variable had association with non-adherent is working status (p=0,045, OR= 3,6) and marital status (p=0,001,OR=6,7).
Universitas Indonesia, 2016
S62010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Ministry of Health, Government of Indonesia, 2000
614.599 3 IND (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
Abstrak :
Tingkat pengetahuan pelajar/remaja SMA pada tahun 2002 rendah yaitu hanya 38,5 % dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 63 %. Rendahnya tingkat pengetahuan ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingginya prevalensi HIV/AIDS terutama di DKI Jakarta. Generasi muda adalah penerus bangsa, oleh karena itu penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan HIV/AIDS pada pelajar. Penelitian mengenai pengetahuan siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, tentang HIV/AIDS tahun 2008, dilakukan karena belum diketahuinya tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS di SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2008 dengan subjek penelitian yaitu siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, menggunakan kuesioner untuk pengambilan data. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Uji yang dilakukan adalah uji univariat (melihat frekuensi, mean, median, modus) dan uji bivariat (dengan uji X2). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS sebesar 51,8 %, cara-cara penularan HIV/AIDS 69,3 %, gejala HIV/AIDS 62,0 %, dan cara-cara pencegahan HIV/AIDS 62,8 %. Distribusi karakteristik responden yaitu 56,2 % responden perempuan, 53,3 % berusia 17 tahun, 60,6 % dari bidang ilmu IPA, dan 52,6 % memperoleh 6 sumber informasi. Hasil uji hubungan menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan usia, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan : jenis kelamin, bidang ilmu, ataupun jumlah sumber informasi. Beberapa saran untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa, antara lain memasukkan informasi tentang HIV/AIDS ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah dan ekstrakurikuler, menambah koleksi perpustakaan tentang HIV/AIDS, mempersiapkan para guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk bisa menyampaikan informasi seputar HIV/AIDS kepada siswa, membuat acara-acara seputar HIV/AIDS seperti seminar, lomba debat, cerdas cermat, atau karya tulis bagi siswa, selain itu juga dapat dibentuk organisasi siswa peduli HIV/AIDS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risyda Zakiyah Hanim
Abstrak :
Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan skrining malnutrisi pada pasien HIV/AIDS menggunakan Modiffied Subjective Global Asessessment dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa kuisioner MSGA-HIV akurat dan reliable untuk menilai status resiko malnutrisi khusus pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA. ......Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Roy's Adaptation Model and Bandura's Cognitive Social Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing practice based on scientific evidence (evidence-based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency is practiced. As nursing care providers, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach in 1 main managed case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the application of malnutrition screening to HIV/AIDS patients using the modified Subjective Global Assessment and the results of this evidence- based nursing show that the Modified SGA HIV questionnaire is accurate and reliable for assessing the risk status of specific malnutrition in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, innovative knowledge education has been carried out related to the prevention of opportunistic infections in which educational media has also been formed to be barcoded and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLHIV.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Luthfi Adillah
Abstrak :
Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan permainan Kartu Inovatif Stop Stigma (KISS) dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan menurunkan self stigma pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA. ......Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various research. Roy's Adaptation Model and Bandura's Social Cognitive Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing implementation based on scientific evidence (evidence based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency practice takes place. As providers of nursing care, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach to 1 primary management case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the Innovative Stop Stigma (KISS) Card game and the results of this evidence-based nursing show increased knowledge about HIV/AIDS and reduced self-stigma in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, we have carried out knowledge education innovations related to the prevention of opportunistic infections in which the educational media is also made of barcodes and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLWHA.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2001
R 616.979 2 DEK
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>