Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silitonga, Riris Ocktryna
Abstrak :
Pasien HIV/AIDS mengalami kondisi depresi dan ansietas sebesar 20-40%, kondisi ini disebabkan karena penyakit yang dideritanya sehingga mempengaruhi dalam menerima dan menjalankan pengobatan serta perawatan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh Acceptance and Commitement Therapy dan Family Psychoeducation terhadap kemampuan menerima dan berkomitmen dalam mengatasi kondisi depresi dan ansietas pada pasien HIV/AIDS di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Desain: Quasi Eksperimen Pre-Post test With control Group” dengan intervensi Acceptance Commitment Therapy (ACT) dan Family Psychoeducation (FPE) sampel 60 pasien HIV/AIDS, dengan cara Consecutive Sampling, 30 pasien mendapat ACT dan FPE dan 30 ACT. Hasil: pasien yang mendapat ACT dan FPE secara bermakna menurunkan kondisi depresi dan ansietas lebih besar dibanding hanya ACT. Pasien yang mendapatkan ACT dan FPE meningkat kemampuan menerima dan berkomitmen secara bermakna menurunkan kondisi depresi lebih besar dibandingkan dengan hanya ACT. Rekomendasi penggunaan ACT dan FPE sebagai psikoterapi untuk menurunkan kondisi depresi dan ansietas pasien HIV/AIDS ......HIV / AIDS patients experience depression and anxiety at 20-40%, this condition is due to her illness that affect the treatment received and the running and maintenance. Aim determine the influence of Acceptance and commitement Therapy and Family psychoeducation on the ability to accept and commit and overcome depression and anxiety in patients with HIV/AIDS in Cipto Mangunkusumo hospital. Design: Quasi Experiments With Pre-post test control group "with the intervention Acceptance Commitment Therapy (ACT) and Family psychoeducation (FPE) samples of 60 patients with HIV/AIDS, with Consecutive Sampling, 30 patients received ACT & FPE and 30 received only ACT. Results: The patients were given ACT and FPE significantly reduced depression and anxiety conditions are also bigger than just ACT. Patients who received ACT and FPE obtained increased ability to accept and commit significantly reduced depression greater than the ACT. Recommended use of ACT and FPE as psychotherapy for depression and anxiety reduce HIV/AIDS patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessi Marantika Nilam Sari
Abstrak :
Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan menjadi faktor risiko munculnya jenis HIV yang resisten terhadap obat, yang dapat ditularkan kepada orang lain. Kepatuhan terhadap pengobatan yang buruk tidak hanya membahayakan kesehatan individu tetapi juga meningkatkan penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ketidakpatuhan minum obat ARV pada ODHIV yang mendapatkan terapi ARV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di poli HIV Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dan waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2023 menggunakan data sekunder. Populasi penelitian berjumlah 1.337 ODHIV yang aktif menjalani pengobatan antiretroviral di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dengan menggunakan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga sampel penelitian berjumlah 1.286 ODHIV. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa usia ≥ 35 tahun (56,45), laki-laki (61,20%), pendidikan rendah (87,10%), belum kawin atau cerai (51,92%), domisili dalam kabupaten Tangerang (55,88%), mendapatkan konseling kepatuhan (63,73%), memiliki jaminan kesehatan (51,92%), ≥5km akses layanan kesehatan (54,07%), IO non TB (40,90%), stadium lanjut (63,69%), viral load ≥40 mL (46,73%), tidak ada efek samping obat (53,34%), lamanya pengobatan >5 tahun (72,01%), masuk kedalam populasi kunci (88,01%) dan tidak mendapat dukungan (61,12%). Hasil analisis kai kuadrat secara statistik ada hubungan antara umur, jenis kelamin, status pendidikan, status perkawinan, domisili, pelayanan konseling kepatuhan, stadium klinis WHO, viral load, lamanya pengobatan ARV, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya (P-Value<0,05) dengan ketidakpatuhan minum obat ARV. Hasil analisis cox regression dengan faktor yang secara statistik berhubungan terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral pada ODHIV adalah umur (P-Value=0,01) nilai PR 1,20 dengan 95% CI (1,05-1,38), status perkawinan (P-Value=0,02) nilai PR 1,18 dengan 95% CI (1,03-1,36), domisili (P-Value=0,01) nilai PR 1,19 dengan 95% CI (1,04-1,36), viral load (P-Value=0,001) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,10-1,43), lamanya pengobatan ARV (P-Value=0,005) nilai PR 1,25 dengan 95% CI (1,07-1,47), kelompok populasi kunci (P-Value=0,02) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,04-1,56), dukungan teman sebaya (P-Value=0,04) nilai PR 1,15 dengan 95% CI (1,00-1,32). Faktor umur, status perkawinan, domisili, viral load, lamanya pengobatan, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya memiliki pengaruh terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada ODHIV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. ......Lack of treatment adherence becomes a risk factor for the emergence of drug-resistant strains of HIV, which can be transmitted to others. Poor adherence to treatment harms the individual’s health and increases the risk of transmission. This study aims to observe the factors associated with the occurrence of non-adherence to taking ARV drugs in PLHIV who receive ARV therapy at the Regional General Hospital of Tangerang Regency. This type of study uses observational research with a cross-sectional design. The study was conducted at the HIV Specialist of the Regional Govern Hospital of Tangerang Regency and the time of the study was carried out in November 2023 using secondary data. The study population amounted to 1,337 PLHIV who were actively undergoing antiretroviral treatment at the Regional General Hospital of Tangerang Regency using total sampling by inclusion and exclusion criteria so that the study sample amounted to 1,286 PLHIV. The results of the univariate analysis showed that the age of ≥ 35 years (56.45), male (61.20%), low education (87.10%), unmarried or divorced (51.92%), domiciled in Tangerang district (55.88%), received compliance counselling (63.73%), had health insurance (51.92%), ≥5km of health service access area (54.07%), non-TB IO (40.90%), advanced stage (63.69%), viral load ≥40 mL (46.73%), no drug side effects (53.34%), duration of treatment ≥5 years (72.01%), entered into key populations (88.01%) and received no support (61.12%). The results of the kai squared analysis statistically showed there was an association between age, sex, educational status, marital status, domicile, adherence to counselling services, WHO clinical stage, viral load, duration of ARV treatment, key population groups and peer support (P-Value<0.05) with non-adherence to taking ARV drugs. The results of Cox Regression analysis with factors statistically related to non-adherence to taking antiretroviral drugs in ODHIV were age (P-Value = 0.01), PR value 1.20 with 95% CI (1.05-1.38), marital status (P-Value = 0.02), PR value 1.18 with 95% CI (1.03-1.36), domicile (P-Value = 0.01), PR value 1.19 with 95% CI (1.04-1.36), viral load (P-Value = 0.001), PR value 1.27 with 95% CI (1.10-1.43), duration of ARV treatment (P-Value = 0.005), PR value 1.25 with 95% CI (1.07-1.47), key population group (P-Value = 0.02), PR value 1.27 with 95% CI (1.04-1.56), peer support (P-Value = 0.04), PR value 1.15 with 95% CI (1.00-1.32). Factors such as age, marital status, domicile, viral load, duration of treatment, key population groups and peer support have an influence on non-adherence to taking antiretroviral drugs (ARV) in PLHIV at the Regional General Hospital of Tangerang Regency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: World Health Organization, 2004
613 WOR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library