Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penerapan model pelayanan sosial penyandang HIV-AIDS berbasis masyarakat merupakan replikasi dari model yang telah ditemukan sebelumnya melalui uji coba. Tujuan penerapan model ini adalah untuk memantapkan model yang telah ditemukan tersebut, agar lebih memiliki nilai aksesibilitas dan aksesibilitas dan akseptabilitas, sehingga dapat dimanfaatkan oleh siapapun sebagai media untuk memberikan pelayanan terhadap penyandang HIV-AIDS...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"HIV/AIDS epidemic in Indonesia has been taken place for more than 15 years and still be prolonged because of the determinant factors that easily transmission of the disease. An effort to prevention HIV/AIDS trnasmission program is to promote information to individual as well as communities, which spwcial attention to certain characteristic."
BUPESIK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Hingga saat ini, AIDS masih dianggap sebagai penyakit yang menakutkan. Belum lagi stigma yang berkembang di masyarakat yang menganggap para penderita AIDS sebagai orang yang memiliki cara hidup yang berbeda dengan yang dianggap dapat diterima oleh orang banyak, sehingga tidak jarang penderita HIV/AIDS yang akan kembali ke rumah justru akan dikucilkan oleh masyarakat sehingga dapat menimbulkan reaksi kecemasan penderita. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan klien HIV / AIDS yang akan kembali ke rumah / lingkungan keluarga dilakukan penelitian terhadap 20 responden yang dirawat di IRNA-A lantai VI dan lRNA-B lantai IV Kiri RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dari tanggal 8-12-2004 sampai tanggal 22—12—2004. Metoda yang digunakan adalah deskripsi sederhana dan alat pengumpul data berupa kuesioner. Hasil peneIitian yang didapat menggambarkan bahwa dukungan psikologis merupakan faktor yang paling tinggi mempengaruhi tingkat kecemasan klien yaitu sebesar 16,6%. Faktor — faktor lain yang mempengaruhi tingkat kecemasan penderita yaitu status fisik (15,2%), faktor perilaku (15,07%), problem dalam keluarga (14,6%), faktor sosial budaya (13,56%), mekanisme koping yang dimiliki (13,18%), serta akses pelayanan kesehatan (11,6%). Semantara derajat kecemasan klien HIV / AIDS yang akan kembali ke rumah paling tinggi pada tingkat kecemasan ringan yaitu sebesar 50%."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5330
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sophia
"In the developing countries, millions of HIV positive-infected women of childbearing age are currently not using contraceptive to delay or terminate pregnancy. Prevention of unintended pregnancy among HIV positive-infected women is very important to improve these women and their baby`s quality of life. This study aimed to analyze factors related to the unmet need among HIV positive-infected women of childbearing age. This study used cross-sectional method with 130 samples taken consecutively. This study was conducted on March 24 to June 30, 2015 at Mawar Clinic in Bandung City. Interviews using a questionnaire were performed to collect data that were then analyzed by using chi square test and multiple logistic regression. The results showed that desire to have children (OR= 2.67; 95%CI= 1.034 - 6.891, husband`s support (OR= 7.803; 95%CI = 2.037 - 29.884) affected the unmet need and husband`s HIV status (OR= 0.168; 95%CI= .064 - 0.44) had lower effect to the unmet need. The husband`s support was found as the most influential factor to the unmet need in this study. The husband`s role is important in reducing the unmet need among the HIV positive-infected women, so that contraceptive counseling in pair should be performed.

Jutaan wanita usia subur (WUS) dengan HIV positif di negara berkembang saat ini tidak menggunakan kontrasepsi untuk menunda atau mengakhiri kehamilan. Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan pada WUS dengan HIV positif sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap unmet need pada WUS dengan HIV positif. Metode penelitian adalah cross sectional dengan sampel berjumlah 130 WUS dengan HIV positif yang diambil secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan pada 24 Maret - 30 Juni 2015 di Klinik Mawar Kota Bandung. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, kemudian data dianalisis dengan uji kai kuadrat dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keinginan memiliki anak dengan OR= 2,67 (CI 95%= 1,034 - 6,891), dukungan suami dengan OR= 7,803 (CI95%= 2,037 - 29,884) berpengaruh terhadap unmet need dan status HIV suami dengan OR= 0,168 (CI95%= 0,064 - 0,44) berpengaruh lebih rendah untuk terjadi unmet need. Dukungan suami merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap unmet need. Peran suami merupakan faktor penting untuk menurunkan angka unmet need pada WUS dengan HIV positif sehingga disarankan untuk dilakukan konseling kontrasepsi berpasangan."
Jendral achmad yani ehalth institute, diploma program for midwifery, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Herdiman Theodorus
Jakarta: UI-Press, 2006
PGB 0168
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Arwin A.P. Akib
Jakarta: UI-Press, 2007
PGB 0183
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Zubairi Djoerban
Jakarta: UI-Press, 2003
PGB 0207
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanti Kisworini
"Latar Belakang : Infeksi Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan penyakit imunodefisiensi sekunder terbanyak dan masih merupakan masalah kesehatan penting di dunia. Terapi antiretroviral (ART) diharapkan dapat mengurangi angka kejadian baru dan angka kematian karena HIV/AIDS. Data untuk mengevaluasi keberhasilan ART, gambaran pola viral load (VL) sebagai respos ART serta faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan terapi belum ada di Indonesia.
Metode : Penelitian kohort retrospektif, memakai data rekam medis di Poliklinik Alergi-Imunologi Anak RSCM Jakarta sejak Juli 2003 sampai September 2022 pada anak sampai usia 18 tahun yang terdiagnosis HIV dan minimal mempunyai 3 hasil pemeriksaan VL.
Hasil : Terdapat 137 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Keberhasilan ART setelah 12 bulan terapi sebesar 50,36% dan setelah 24 bulan terapi sebesar 64,23%. Pola VL terbanyak sebagai respons ART adalah Pola VL tersupresi 48,2%, kemudian early viral failure sebesar 34,3%, persistent low level viremia sebesar 15,3%, 1,5% sebagai viral failure dan 0,7% sebagai viral blips. Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan terapi setelah 12 bulan terapi secara bermakna adalah status nutrisi baseline gizi baik dengan RR : 2,15 (IK 95% : 1,07-2,59) nilai p : 0,026. Setelah 24 bulan terapi adalah status nutrisi baseline gizi baik dengan RR 1,66 (IK 95% 1,09-1,86) dengan nilai p : 0,024.
Kesimpulan : Keberhasilan terapi ARV setelah 12 bulan 50,36% dan 64,23% dicapai setelah 24 bulan. Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan terapi secara bermakna pada 12 bulan dan pada 24 bulan adalah status nutrisi baseline gizi baik. Pelaksanaan pemeriksaan VL untuk diagnostik dan pemantauan terapi ARV memerlukan dukungan ketersediaan fasilitas diagnostik yang konsisten. Didapatkan 3 pola VL terbanyak adalah virus tersupresi, early viral failure dan persistent low level viremia.

Background : Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS is still main health problem in the world. The use of antiretroviral therapy (ART) is expected to reduce new cases, and mortality of HIV/AIDS. Data to evaluate the success of ART, description of Viral Load (VL) patterns in response to ART and factors that affected VL suppression doesn’t yet exist in Indonesia.
Methods: A retrospective cohort study, using medical record at the Pediatric Allergy-Immunology outpatient clinic RSCM Jakarta from July 2003 to September 2022 in children up to 18 years of age who were diagnosed with HIV and had at least 3 VL test results
Results: There were 137 children who met the criteria. The success of ART after 12 months was 50.36% and after 24 months was 64.23%. The highest VL pattern in response to ART was a suppressed VL pattern of 48.2%, then early viral failure of 34.3% and persistent low-level viremia of 15.3%, viral failure of 1.5% and 0.7% as viral blips. Factors that significantly affected the success of therapy after 12 months of therapy was good nutritional status RR 2.15 (95% CI : 1.1-4.2) p : 0.026. After 24 months of therapy was good nutritional status with RR 1.66 (95% CI : 1.07-2.59) p : 0.024.
Conclusion: The success of therapy after 12 months was 50.36% and 64.23% after 24 months. Factors that affected the success of therapy at 12 months and 24 months of therapy was good nutritional status. The VL examination as confirmation of the diagnostic and success of therapy required consistent diagnostic tools availability. It was found 3 most patterns of VL was virus suppression, early viral failure and persistent low level viremia.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>