Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Indra Siswantara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Akbar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vediantoro
"Hovercraft ringan Proto X-2 yang dirancang untuk enam penumpang dan berbobot 1250 kg,unjuk kerjanya didukung oleh mesin dengan daya maksimal 126 HP yang memutar dua buah fan pada sistem gabungan (integrated system).
Dengan menggunakan sistem gabungan ini diharapkan fan dapat digunakan sebagai gaya dorong sekaligus gaya angkat Hovercraft yang pada penerapannya dilakukan penyekatan aliran pada sisi keluaran fan. Sehingga secara tidaklangsung fan memegang peranan penting didalam unjuk kerja hovercraft.
Fan yang digunakan adalah Multi-Wing fan dengan tipe ®900I12l5Z, fan ini adalah jenis fan industri yang dipakai pada putaran kerja 1450 m1p dan mempunyai kekuatan tip 150 mfs. Pemakaian fan ini untuk hovercraft masih harus dilakukan pengujian ulang terhadap unjuk kerja fan ini sendiri, dikaranakan tidak adanya data-data yang Iengkap untuk fan pada putaran lebih dari 1450 rpm. Dengan melakukan anatisa secara numeris pada satu bladenya yang berupa data-data geometri, data sudut pemasangan sudu dan data dimensi fan itu aendiri, diharapkan dapat mengoptimalisasikan fan guna penerapannya.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suhendar
"Hovercraft adalah salah satu jenis kendaraan yang memanfaatkan fenomena ground effect dengan bantalan udara bertekanan. Sebagai salah satu sarana transportasi, syarat sistem kemudi atau kontrol yang handal sangat di perlukan. Tugas sarjana ini mengambil topik bahasan analisa desain mekanisme sistem kemudi roda puli untuk hovercraft ringan Proto X-2 yang sudah selesai tahap pembuatannya.
Pembahasan yang dilakukan adalah menganalisa desain mekanisme sistem kemudi roda puli yang meliputi; pemilihan sistm roda puli, perhitungan kekuatan tali dan roda puli, perhjtungan sudut belok optimum dengan batasan faktor luar seperti besarnya gaya dorong, kekuatan bahan, kecepatan jelajah, bobot kendaraan dan kondisi operasional hovercraft.
Dengan batasan diatas, hasil dari tugas sarjana ini akan diperoleh spesifikasi sistem kemudi hovercraft ringan berpenumpang enam orang yang telah dikembangkan oleh Tim Hovercraft Universitas Indonesia, sekarang ACVC (Air Cushion Vehicle Club), yaitu PROTO X-2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saar
"Hovercraft Proto X-2 adalah pengembangan iebih Ianiut daripada Hovercraft Proto X-1 yang teiah ada. Dimana maksud diproduksinya Hovercraft Proto X-2 ini adalah untuk menjadi saiah satu kendaraan altematif daiam mengatasi masalah transportasi di negara kita ini.
Kelebihan Hovercratt ini dibandingkan pendahuiunya, selain memiliki kapasitas angkut yang Iebih juga membutuhkan daya guna yang Iebih tinggi. Sehingga membutuhkan daya mesin yang Iebih besar. Pemanfaatan daya mesin yang lebih besar otomatis membutuhkan dudukan penyangga mesin yang Iebih kuat.
Untuk mengetahui kekuatan penyangga mesin Hovercraft Proto X-2 ini maka periu diiakukan suatu analisa terhadap kekuatan struktur dan dampak dari getaran mekanis yang timbul.
Analisa kekuatan struktur engine mounting Hovercraft Proto X-2 ini dilakukan pada sambungan-sambungan yang terdapat pada struktur, yaitu sambungan las dan mur-baut, akibat dari reaksi pembebanan dari mesin itu Sendiri. Reaksi pembebanan mesin pada struktur dihitung dengan bantuan komputer mempergunakan program SAP'90.
Analisa terhadap dampak getaran mekanis yang timbul didasari untuk mencari nilai konstanta kekakuan pegas dinamis, untuk mendapatkan frekuensi pribadi yang berbeda dengan frekuensi pribadi sistem. Sehingga dapat menghindari resonansi.
Hasil analisa yang dilakukan secara umum membuktikan bahwa struktur engine mounting Hovercraft Proto X-2 sekarang cukup kuat dan memadai, sebagai salah satu faktor penentu kelayakan Hovercraft proto X-2 menjadi kendaraan alternatif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Sullivan
"Kendaraan allematif hovercraft bergerak dengan prinsip udara bertekanan dalam sualu bantalan udara. Tekanan terscbut dihasilkan dari aliran udara yang terus-menerus yang dialirkan ke dalarn bantalan udara.
Bagi kendaraan tersebut berat mempakan satu faktor penting dalam perancangan Berat hovercraft menentukan tekanan statis dalam banlalan udara_ Dari situ akan ditentukan besamya laju aliran udara dari fan penggerak. Makin besar debit udara yang dibutuhkan semakin besar pula konsumsi daya yang dibutuhkan untuk mcmutar fan.
Pengurangan berat perlu dilakukan setelah tinjauan stmktur asli yang dilakukan dengan simulasi program komputer analisa struktur MSC/NASTRAN memunculkan hasil bahwa stmktur terlalu kuat. Strulctur altematif dibuat dimana pada masing-masing struktur altematif tersebut dilakukan penggantian profil dari tiap-nap rangka batang yang membentuk struktur transmisi. Dengan simulasi MSC/NASTRAN terhadap ketiga altematif struktur rangka tersebut dilihat apakah tegangan kombinasi yang timbul akibat pembebanan statis masih bemilai lebih kecil daripada tegangan ijin material.
Tegangan kombinasi dihasilkan dari perhitungan komputasi oleh MSCfNASTRAN dengan menggunakan ilmu mekanika teknik statis dan metode elemen hingga. Dibutuhkan parameter-parameter seperti elemen, nodal, beban dan tumpuan (constraint) untuk membentuk suatu model struktur yang akan disimulasikan. Dari ketiga altematif tersebut akhimya dipilih sam struktur yang paling ringan yang masih berada dalam batas keamanan yang diijinkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nugroho
"Sistim transmisi adalah suatu sistem pemindah daya dan putaran yang menghubungkan antara penggerak (mesin) dengan yang digerakkan. Pada hovercraft yang dimaksudkan dengan sistem transmisi adalah suatu rangkaian elemen yang memindahkan daya dari mesin ke fan. Hovercraft proto X-2 menggunakan sistem integrated dimana daya sebuah mesin dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan daya dari sistem angkat dan sistem dorong. Dalam kasus proto x-2, maka data dari mesin akan disalurkan oleh sistim transmisi untuk memutar dua buah axial fan. Sistem transmisi ini sendiri terdiri dari sebuah rangkaian elemen yang meneruskan putaran dan daya dari mesin, sebuah rangkaian poros puli penggerak yang kemudian disalurkan ke kedua poros fan kiri/ kanan dengan menggunakan fan belt.
Pembahasan yang dilakukan adalah merancang dan menghitung suatu rangkaian elemen yang meneruskan putaran dan daya dari mesin sesuai dengan kondisi operasonalnya, menghitung kekuatan rangkaian tersebut dan menghitung serta mengukur efisiensi keseluruhan sistem.
Dengan rincian diatas, hasil dari skripsi ini akan diperoleh spesifikasi rangkaian elemen tersebut dan data-data mengenai unjuk kerjanya pada hovercraft proto x-2, guna penelitian dan pengembangan dimasa yang akan datang. "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Royen
"Vorrex lube adalah ala! yang dapa! memisahlcan energi yang ada yang ada pada fluida. Sekalrpun efsiensinya lebih rendah cibandingkan dengan ala! pendingin konvensional, narmm ada keunizmgan yang diberikan oleh vorfex lube, seperli; geomerri/konstrnlrsi yang sederhana, lidak memerlulcan rejryeran dan ridak ada bagian yang bergerak.
Peneltian aliran vorteks yang diadakan di jurusan Mesin FTU1' sejauh ini hanya pada vortex tube berpenampang lingkaran biasa. Penelirian pada perzambahan inlemya pun masih berlrisar pada sam penampang saja. Apa yang redadi apabila penambahan inlet tangensial terbenlur masalah desain/mamjaktur ? Apalcah perlu umuk memenuhi seluruh lingkaran penampang swirl generalor zmiuk mendapalkan pemmman remperalur yang lebih oplimal ?
Peneliiian perrambahan inlet tangensial secara aksial dlanggqp perlu zmluk menjawab pertanyaan seperri av alas. Bagaimana pengaruh pemzmbahan inlet rangensial dalam arah sumbu vorler-Mya. Uniuk visualisasi yang Iebih jelas teniarrg bagaimana pola aliran dalam labung vorlelas, digunakan pemodelan 3D dalam simulasi ini. Beberapa data eksperimen jnga digunakcm untuk mencari nilai awal seperti inlensilas lurbnlen, kecepalan, dan sebagaiqya.
Simulasi ini menggzmakan model nlrbnlen RNG K-a Model mrlmlen ini memberikan beberapa kelebihan balk dalam lfeakuralan, penghemalan grid maupwn dalcrm pergrelesaian lcasusjluida yang didominasl aliran berpufar.
Penambahan jumlah inle! langensial pada arah aksial menunjuklran kerzailcan lemperalur drop sampai pada balas~balas terlenlu. T emperalur drop lidak lranya dilenlukan oleh kecepatan udara berpular, namzm bagaimana rancangan suam vorlex tube dapal menjaga keslabilan pularan (vorleks) dalam tabzmg tersebur.

Vortex Tube is a device that can seperates fluid 's energi into hot and cold one. Although the ejiciency of vortex tube is relativebf less than the one in the conventional cooler, still there 's some advantages offered by vortex tube, i.e,° simple geometry/construction, no rejrigeran 's needed and non-moving part(s) of it.
So far, research on vortex flow held in F TU] ont)/for ordinary circle section at the swirl generator. Research on the increment of the inlet tangential is also in one section. What will happen if incremental of the tangential inlet limited by the abiligv of desain/manufacture ? Is it necessary to malre the tangential inlet all over the place Hn one section of course) to get the optimal result of temperature drop ?
The research on the increment of tangential inlet is considered important according the question above. What is the eject of tangential inlet in the direction of its vortex ?s axis. To have relatively clearer visualisation of the flow pattern in this helical vortex tube, we 'll use 3D simulation. Some of the experimental data will be used too, to have the initial value such as turbulence intensigv, velocity and so on.
This simulation accomplished by using turbulence RNG if-e model. This kind of turbulence model offers some better result in accuracy, grid conservation and even in the case of solving fluid dominated by swirling flows.
The increment of tangential inlet in axial direction shows some increasing ternpreature drop for some limit. Temperature drop is not only ejected by the velocigv of the swirling _/low, but also by how the design of the vortex tube can maintain the swirling flow to remain at it is axis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhandyawan
"Integrated circular hovercraft proto-x1 adalah rancang bangun hovercraft mini yang dibuat dengan konsep kendaraan rekreasi. Dalam operasionalnya, kendaraan ini memiliki kapasitas total 150 kg dengan satu orang penumpang. Dari proses evaluasi kerja di lapangan, rancang bangun circular hovercraft ini belum mampu menunjukkan performa kerja normal sebuah hovercraft, yang meliputi kemampuan berjalan diatas udara dan kemempuan bermanuver. Berangkat dari permasalahan ini, proses evaluasi dan redesain dilakukan pada satu bagian spesifik hovercraft, yaitu bag skirt hovercraft. Bag skirt adalah bagian krusial hovercraft yang secara langsung mempengaruhi nulai cushion pressure dan gaya angkat (lift force) . Proses modifikasi dilakukan terhadap transfer hole pada bag skirt dan pengecilan dimensi dari bag skirt untuk mendapatkan nilai cushion pressure yang optimal dan sesuai dengan spesifikasi fan yang digunakan. Analisis cushion pressure dan debit aliran udara dilakukan dengan bantuan apliasi CFD. Sebagai tambahan, analisis perancangan sistem rotary plate untuk menjaga hovercraft agar tetap mengapung pada saat dioperaasikan di wilayah perairan juga menjadi pokok bahasan dalam penulisan tugas akhir ini.

Integrated circular hovercraft proto-x1 was a mini hovercraft that already constructed before. The concept that used in this craft was related to 150 kg of total capacity with one single operator. In real application, hovercraft hasn?t show it?s performance in hovering and manuvering yet. From this cese, evaluation and reverse engineering design may be needed in a spesific part of hovercraft, that is bag skrit to increase it?s optimum performance. Bag skirt was a crutial part that influence cushion pressure and lift force that produced in cushion area. Modification and redisgn of bag skirt transfer hole and bag skirt diameter conducted in order to get optimum cushion pressure as a function of fan capacity. CFD simulation is used to analyst all important variable, such cushion pressure and volume flow rate. In addition, design of ?rotary plate? will be added in original design. This design guarantying that hovercraft can floating on the water at the starting point of it?s real operation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S36225
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Darmawan
"Perkembangan hovercraft hingga saat ini telah memiliki kemajuan yang pesat hingga tercipta beberapa desain untuk berbagai macam tujuan penggunaan. Dalam proses mencapai desain yang sesuai ditemukan berbagai kendala baik dari segi dimensi, bentuk, aplikasi, dan lain-lain Sehingga dalam proses tersebut diperlukan banyak penelitian dan percobaan yang berkaitan dengan desain agar kinerja maksimal hovercraft dapat dicapai. Berdasarkan hal itu maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu optimasi desain pembagi udara dan analisis aliran udara yang melalui pembagi udara tersebut serta mengintegrasikannya kedalam sistem integrated circular hovercraft proto X-1.
Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio pembagi udara serta pengaruh pemakaian guide vanes terhadap distribusi tekanan pada daerah bag dan distribusi kecepatan pada daerah thrust dengan menggunakan metode computational fluid dynamics (CFD) sehingga didapat desain yang paling optimal untuk meningkatkan performa hovercraft.
Dari analisis hasil simulasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa desain pembagi aliran udara dengan rasio 2/3 (2/3 bagian menuju bag dan 1/3 bagian menuju thrust) dengan menggunakan guide vanes pada sisi masuk bag dapat meningkatkan nilai tekanan dan kestabilan distribusi tekanan pada bag serta meningkatkan nilai kecepatan udara keluar pada bagian thrust.

Nowadays, The development of hovercraft shows a rapid improvement so that a lot of design were created for several purposes. In order to get a suit design, alot of obstacles were found which came from its dimension, shape, aplication, ect, so that alot of trials and experiments related to design are needed in order to get maximum performance of hovercraft. Related on that matter, in this final assignment will be discussed about optimizing spliter design and analizing airflow through these spliter also integrating it into the an integrated circular hovercraft proto X-1 system.
Analysis was done in order to find out the effects of spliter ratio and guide vanes aplication to the bag pressure distribution and velocity distribution through the thrust area by using computational fluid dynamics (CFD) method for the purpose of getting optimum design to reach the hovercraft?s maximum performance.
From the analysis result, it was found that spliter with ratio of 2/3 with guide vanes applied on bag inlet area could increase bag pressure value, bag pressure stability and also increase velocity value through the thrust area."
2008
S36229
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>