Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindito Adi Nugroho
"Banjir merupakan salah satu masalah utama yang melanda kota-kota yang berada di pinggir sungai, termasuk Kota Solo yang berada di hulu Bengawan Solo. Untuk meminimalisasi kerugian akibat banjir, mitigasi bencana banjir melalui pemodelan wilayah banjir menjadi penting.
Penelitian ini mengkaji pemodelan spasial di Kota Solo dengan menggunakan variabel curah hujan, tinggi muka air sungai, ketinggian tempat, koefisien limpasan, dan kedalaman banjir. Survei lapang pada 13 lokasi yang hasilnya dikaitkan dengan informasi hasil pengolahan data, selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk melihat kaitan antar variable dan pemodelan wilayah banjir berbasis grid dilakukan dengan menggunakan software arcgis 9.3. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peristiwa banjir di Kota Solo cenderung meningkat dari tahun 2007 sampai 2009, baik dari segi frekuensi kejadian maupun luasan wilayah banjir.
Hasil pemodelan banjir di Kota Solo menunjukkan bahwa wilayah yang sering terendam banjir berada di bagian timur dan tenggara Kota Solo dan berada di sepadan sungai. Kota Solo mulai terendam air pada saat tinggi muka air Bengawan solo mencapai angka 6 m, yang terjadi di Kelurahan Sangkrah. Semakin tinggi muka air Bengawan Solo, semakin luas wilayah yang berpotensi tergenang air.

Floods are one of the main problems that plagued the cities on the shores of the River, including the city of Solo in Solo River upstream. To minimize losses due to floods, the disaster mitigation of flooding through the modeling of the region from floods is important.
This study examined the spatial modeling in Solo by using variable rainfall, river water, high altitude, runoff coefficient, and depth of flooding. Field surveys at 13 locations that the results related to the information the results of data processing, statistical analysis was then performed to see the relationship between variables and application of grid-based model of flood zones is done using the software ArcGIS 9.3. Results obtained showed that the incidence of flooding in the city of Solo is likely to increase from 2007 to 2009, both in terms of frequency of occurrence and level of flooding.
The results of modeling of floods in the town of solo shows frequently flooded areas in eastern and southeastern cities, and rivers are commensurate solo. Solo City began under water at high water level reaches 6 m Bengawan solo, which occurred in the village of Sangkrah. If water level of the Solo River showed a high value, the potentially flooded are also larger.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1340
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Paundra Sakti
"Konsep Island Charging adalah alternatif solusi untuk melistriki daerah kepulauan dan daerah Isolated System. Konsep ini mentransfer energi listrik ke konsumen dengan memanfaatkan moda transportasi darat dan laut dimana energi listrik tersimpan pada baterai kapasitas besar. Salah satu opsi pembangkit listrik untuk pengecasan baterai tersebut bisa menggunakan sistem interkoneksi dengan jaringan kelistrikan setempat (On-Grid). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dimana dan seberapa besar kapasitas PV Charging Station yang optimum di sistem kelistrikan Timor NTT. Berdasarkan hasil analisa aliran daya, rugi-rugi daya aktif maka didapat lokasi PV Charging Station yang optimum ialah di gardu induk Nonohonis. Sedangkan berdasarkan simulasi PV On-Grid dan analisa biaya energi (COE) menggunakan software HOMER, maka didapat kapasitas optimum ialah sebesar 1679 s.d 18.458 kW dengan energi bersih yang dihasilkan adalah sebesar 6978 s.d 87.220 kWh/hari dan COE sebesar 4,8 cents/kWh.

The Island Charging concept is an alternative solution for electrifying island areas and isolated systems. This concept transfers electrical energy to consumers by using public transportation modes where electrical energy is stored in large capacity batteries. One of the power plant options for charging the battery can use an interconnection system with the local electricity network (On-Grid). This study aims to determine where and how much of the PV Charging Station capacity can be connected to the Grid Timor NTT. Based on the results of power flow analysis, active power losses, the optimum location for the PV Charging Station is at the Nonohonis substation. Meanwhile, based on On-Grid PV simulation and energy cost analysis (COE) using HOMER software, the optimum capacity is 1679 to 18,458 kW with the net energy produced is 6978 to 87,220 kWh/day and COE is 4.8 cents/kWh. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sickle, Jan van
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2017
910.285 SIC b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library