Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Binsar Maruli Tua
Abstrak :
Bangunan-bangunan gedung merupakan kontributor terbesar konsumsi energi di berbagai negara. Konsumsi energi ini telah menyebabkan masalah serius seperti pemanasan global. Salah satu upaya mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan pembangunan green building. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap percepatan implementasi green building di DKI Jakarta ditinjau dari perspektif owner dan developer serta melakukan strategi penyelesaian. Hasil AHP menunjukkan bahwa faktor efisiensi energi bangunan, regulasi pemerintah mengenai energi bangunan, pendidikan green building dan nilai investasi green building merupakan empat faktor peringkat teratas yang perlu dilakukan strategi tepat terhadap percepatan implementasi green building. ...... Buildings are the largest contributor of energy consumption in various countries. Energy consumption has led to serious problems such as global warming. One effort to reduce the impact of global warming is with green building construction. This study aims to determine what factors affect the acceleration of the implementation of green building in Jakarta viewed from the perspective of owners and developers as well as perform settlement strategy. AHP results indicate that buildings energy efficiency, government regulations regarding building energy, green building education and green building investment value factor as top four ranking factors that need to be done strategy to accelerate the implementation of green building.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmala Sari
Abstrak :
Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan bangunan sangatlah besar, sebuah bangunan akan memerlukan energi yang besar, listrik, air, dan juga menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mencegah hal tersebut, dibutuhkan suatu konsep pembangunan yang meperhatikan keadaan lingkungan. Konsep inilah yang dikenal dengan konsep green building. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk membandingkan berdasarkan kondisi green yang ada dalam Greenship Existing Building yang dibuat oleh GBCI dengan keadaan pada gedung S dan gedung EC Fakultas Teknik Universitas Indonesia, dengan cara observasi langsung dan wawancara verifikasi. Pengukuran pada Greenship terbagi atas enam aspek yang terdiri dari : Tepat Guna Lahan, Efisiensi Energi &Konservasi, Konservasi Air, Sumber & Siklus Material, Kualitas Udara & Kenyamanan Udara, Manajemen Lingkungan Bangunan. Hasil dari penelitian ini berupa perbandingan antara kondisi green dengan keadaan aktual pada gedung gedung S dengan metode GAP Analysis, serta rencana tindak untuk mencapai kondisi green yang diharapkan sesuai dengan Greenship Existing Building yang dibuat oleh GBCI.
The environmental impact caused by the construction of the building is very large, a building will require great energy, electricity, water, and also produces large amounts of waste. To prevent that, a concept of development that caring the state of the environment is needed. The concept is known as the green building concept. This final project was conducted to compare the green conditions in Existing Building Greenship made by GBCI with the actual condition of campus S and EC, Faculty of Engineering, University of Indonesia, by direct observation and interview. Greenship Measurement divided into six aspects, consist of: Appropriate Site Development (ASD), Energy Efficiency & Conservation (EEC), Water Conservation (WAC), Material Resources & Cycle (MRC), Indoor Air Health & Comfort (IHC), Building & Environment Management (BEM). The results of this research are comparison between the green conditions and actual conditions of the buildings using GAP Analysis method, and action plans to achieve the expected green conditions according to Existing Building Greenship.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandalika Driva Notraini
Abstrak :
Green retrofit menjadi salah satu solusi yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon oleh bangunan. Di Indonesia, terdapat beberapa penilaian yang digunakan untuk pekerjaan green retrofitting diantaranya Greenship rating tools dan Permen PUPR No.21 Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan struktur WBS berdasarkan kedua sumber literatur tersebut. Terdapat 3 tahapan pekerjaan, 23 proses tahap pekerjaan, 62 metode dan pendukung proses, serta 250 aktivitas pada susunan WBS pekerjaan green retrofitting untuk aspek IHC berdasarkan GBCI dan Permen PUPR No. 21 Tahun 2021. Perencanaan sumber daya yang akurat juga diperlukan untuk mencapai sertifikasi green building. Melalui sejumlah pengujian, penelitian ini mengidentifikasi aktivitas yang berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya. ...... Green retrofitting is one of the solutions to reduce carbon emissions by buildings. In Indonesia, there are several assessments used for green retrofitting work including Greenship rating tools and Permen PUPR No.21 of 2021. This research aims to develop a WBS structure based on these two literature sources. There are 3 stages of work, 23 work stage processes, 62 methods and supporting processes, and 250 activities in the WBS structure of green retrofitting work for the IHC aspect based on GBCI and Permen PUPR No. 21 of 2021. Accurate resource planning is also required to achieve green building certification. Through a number of tests, this research identifies activities that affect the accuracy of resource planning.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusup Arjuna
Abstrak :
Di Indonesia, pekerjaan green retrofitting mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan rating tools GBCI. Digunakan pendekatan WBS untuk membagi pekerjaan menjadi tingkatan yang lebih sederhana, dengan menggabungan 2 (dua) standar pekerjaan green retrofitting bangunan kantor bertingkat tinggi dari aspek konservasi dan efisiensi energi menjadi 5 tingkatan yang mudah untuk dikelola. Melakukan retrofitting bangunan dapat menghemat penggunaan energi sebesar 50% - 70%. Upaya pemaksimalan pekerjaan green retrofitting dipengaruhi oleh akurasi perencaan WBS serta akurasi perencaan sumber daya pada proyek. Penelitian yang dilakukan dibatasi untuk pekerjaan green retrofitting bangunan gedung kantor bertingkat tinggi aspek konservasi dan efisiensi energi (EEC). Data dikumpulkan menggunakan metode studi literatur, analisis arsip, analisa deskriptif, dan kuesioner yang diuji mengunakan analisa delphi, serta analisa statistik mengunakan uji homogenitas, uji kecukupan data, validitas internal, reliabilitas data, dan validitas eksternal. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator/aktivitas pada struktur WBS yang penting dan berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya. ...... In Indonesia, the term "green retrofitting" refers to Minister of Public Works Regulation Number 21 of 2021 and the GBCI rating tools. The Work Breakdown Structure (WBS) approach is utilized to divide the work into simpler levels,by combining two green retrofitting standards for high-rise office buildings, focusing on conservation and energy efficiency, into five manageable levels. Retrofitting buildings can result in energy savings of 50% - 70%. The effectiveness of green retrofitting efforts is influenced by the accuracy of WBS planning and resource planning in the project. The research is limited to green retrofitting of high-rise office buildings, specifically focusing on conservation and energy efficiency aspects (EEC). Data is collected using literature study, archival analysis, descriptive analysis, and questionnaires tested with Delphi analysis, as well as statistikal analysis using tests for homogeneity, data adequacy, internal validity, data reliability, and external validity. The results of this research aim to identify the important indicators/activities in the WBS structure that significantly affect resource planning accuracy.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafizh Arrasyid
Abstrak :
Pengembangan berbasis ‘Green Village Transit’ pada Kawasan TOD Mangga Besar dengan memberikan ruang hijau, komersil berbasi gaya hidup sehat dan pemberdayaan masyarakat sekitar melalui ruang-ruang komunitas, area subzona komersil  yang akan dikembangkan memiliki tema green lifestyle: seperti fungsi restoran dengan urban farming, local market barang daur ulang dan upcycle, serta retail berbasis slow fashion, seluruh fungsi retail ini memiliki segmen pasar ekonomi menengah keatas. Oleh karena itu dibutuhkan wadah pengembangan bagi masyarakat sekitar agar dapat meningkatkan daya saing warga setempat pada pembangunan TOD Mangga Besar, dengan menyediakan wadah pelatihan dan pendidikan untuk masyarakat setempat, yang sejalan dengan fungsi retail yang ada pada kawasan. Balai Latihan Kerja Kuliner dan Produk Vegetarian menjadi fungsi yang dapat meningkatkan nilai SDM masyarakat setempat untuk dapat menunjang visi Kawasan TOD Mangga besar yang mengedepankan gaya hidup hijau.  ...... Development based on 'Green Village Transit' in the Mangga Besar TOD Area by providing green, commercial space based on a healthy lifestyle and empowering the surrounding community through community spaces, the commercial sub-zone area that will be developed has a green lifestyle theme: such as the function of a restaurant with urban farming, local markets for recycled and up cycled goods, as well as slow fashion-based retail, all of these retail functions have middle and upper economic market segments. Therefore a development forum is needed for the surrounding community so that it can increase the competitiveness of local residents in the construction of the Mangga Besar TOD, by providing a training and education forum for the local community, which is in line with the existing retail functions in the area. The Culinary and Vegetarian Product Training Center is a function that can increase the value of local community to be able to support the vision of the Mangga Besar TOD Area which promotes a green lifestyle.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Budiman
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas evaluasi standar penilaian Green Building di Indonesia pada tahap operasional dan pemeliharaan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian mutu Green Building pada tahap operasional dan pemeliharaan serta bentuk kontribusi dari hasil evaluasi Green Building. Metode pengumpulan data lapangan dan studi literatur dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian mutu Green Building di Indonesia. Setelah itu, dengan Studi Kasus penelitian ini akan memberikan bentuk kontribusi dari evaluasi Green Building pada fase operasional dan pemeliharaan. Hasil penelitian menyarankan bentuk kontribusi yang tepat untuk meningkatkan mutu Green Building adalah penerapan insentif untuk bangunan yang menerapkan konsep Green Building.
ABSTRACT
This thesis discusses the standard evaluation ratings Green Building in Indonesia at this stage of operations and maintenance to identify factors that influence the quality achievement Green Building in the operational phase and maintenance as well as a contribution by the results of the evaluation of Green Building. Field data collection methods and literature studies conducted to examine the factors that affect the achievement of quality Green Building in Indonesia. After that, the case study of this research will provide a contribution of evaluation Green Building on the operation and maintenance phase. The researcher suggests the form of a proper contribution to improving the quality of Green Building is an incentive for building application that implements the concept of Green Building.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr Coryna Yusi Rachmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Gedung adalah bangunan sipil yang membutuhkan konsumsi energi terbesar. Dengan pengembangan konsep Green Building adalah merencanakan passive design dengan melakukan optimalisasi desain fasad bangunan sehingga berdampak pada efisiensi energi dan penurunan life cycle cost. Bagaimana rekomendasi desain fasad bangunan yang optimum dalam upaya efisiensi energi, dan bagaimana rekomendasi fasad sehingga menurunkan life cycle cost. Window wall ratio adalah salah satu faktor sangat berpengaruh pada luasan area Gedung yang menggunakan pencahayaan alami, dan mempengaruhi besarnya energi yang dibutuhkan dalam mendinginkan suhu ruangan. Perhitungan Overal Thermal Transfer Value (OTTV) digunakan untuk menghitung besaran external load yang mempengaruhi energi pendinginan dalam bangunan.
ABSTRACT
Buildings are civil buildings that require the greatest energy consumption. By developing the concept of Green Building is planning a passive design by optimizing the design of the building facade so that it impacts on energy efficiency and decreases life cycle costs. How to recommend the optimum building facade design in an effort to improve energy efficiency, and how to recommend the facade so as to reduce the life cycle cost. Window wall ratio is one of the factors that greatly influences the area of a building that uses natural lighting, and influences the amount of energy needed to cool the room temperature. Calculation of Overal Thermal Transfer Value (OTTV) is used to calculate the amount of external load that affects cooling energy in buildings.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriyo Fajar Dewantoro
Abstrak :
Kesehatan adalah faktor penting untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai oleh pekerja dan produktifitas yang rendah dapat mengakibatkan perusahaan rugi. Orang menghabiskan 87% waktunya di dalam ruangan. Sebuah bangunan yang dirancang tanpa berfokus pada suhu, kelembaban, aliran udara, dan pencahayaan dapat menyebabkan Sick Building Syndrome (SBS) pada karyawan yang bekerja di gedung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa sistem penilaian kinerja green building yang sudah ada di indonesia dapat dikembangkan menjadi green and healthy building dan sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif untuk mendapatkan kriteria desain dan untuk mendapatkan pengembangan sistem penilaian kinerja green and healthy building. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam, serta divalidasi melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat 7 kriteria desain dan 57 indikator penilaian yang dapat dikembangkan menjadi konsep green and healthy building di Indonesia. Didapatkan bahwa tidak semua kriteria desain yang ada pada healthy building di dunia dapat diterapkan di indonesia dan bangunan gedung yang telah tersertifikasi green building di Indonesia dapat dikembangkan menjadi konsep green and healthy building. ......Health is an important factor in producing something of value for workers, and low productivity can cause companies to lose money. People spend 87% of their time indoors. A building that is designed without focusing on temperature, humidity, airflow, and lighting can cause Sick Building Syndrome (SBS) in employees working in the building. The purpose of this research is to find out if the green building performance rating system that already exists in Indonesia can be developed into a green and healthy building in accordance with environmental conditions in Indonesia. The research method was carried out through a qualitative approach to obtain design criteria and to develop a green and healthy building performance rating system. Methods of data collection through in-depth interviews and validation through Focus Group Discussion (FGD). The results of this study state that there are 7 design criteria and 57 assessment indicators that can be developed into a green and healthy building concept in Indonesia. It was found that not all of the existing design criteria for healthy buildings in the world can be applied in Indonesia, and buildings that have been certified as green buildings in Indonesia can be developed into green and healthy building concepts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Santy
Abstrak :
Bertambahnya bangunan gedung di Indonesia tidak diikuti dengan bertambahnya populasi green building. Sertifikasi Greenship dari Green Building Council Indonesia telah ada sejak tahun 2011 dan sampai tahun 2015 hanya 16 gedung yang telah mendapatkan sertifikasi. Dari penelitian sebelumnya, diketahui green building memberikan keuntungan bagi pemilik gedung dengan penghematan biaya perawatan dan operasional, namun pada awal pembangunan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk membangun gedung dan instalasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengembangkan insentif bangunan gedung untuk menambah populasi green building. Kebijakan insentif bagi bangunan gedung sendiri belum berjalan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur, benchmarking dan wawancara pakar untuk mengetahui jenis-jenis intensif yang dapat diaplikasikan di Indonesia. Studi kasus dilakukan untuk mengetahui perbedaan biaya pembangunan green building dan non-green building. Besaran insentif yang diusulkan didapat dengan membuat model, memperoyeksikan besaran pajak dan menghitung proyeksi keuntungan pemilik gedung. Diharapkan kebijakan insentif gedung dari pemerintah akan mendorong penyelenggaraan green building oleh pemilik gedung sehingga akan meningkatkan populasi green building di Indonesia. ......Rapid growth of new buildings in Indonesia is not in compliance with green building growth. Greenship certification from Green Building Council Indonesia has been establish since 2011 and until 2015 only 16 building get the certification. From previous research, it is known that green building gives its benefit to building owner by saving in the operation and maintenance phase, but in the initial phase it need premium cost to build. This research aims to acknowledge and develop building incentives to promote green building population. There is no building incentive policy in Indonesia yet, so from literature review, bench marking and interviews we will find out the appropriate incentive system which is applicable in Indonesia. Case study is done to find out the green premium cost. The proposed amount of incentives is get by doing model, tax projection and projecting the building owner benefit. Like in other countries, government incentive policy will encourage building owner to develop more green building in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Agnes Christin
Abstrak :
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung pada pasal 107 Standar Teknis penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau dikenakan pada bangunan gedung baru dan bangunan gedung yang sudah ada, bangunan peribadatan adalah bangunan dengan kategori Bangunan Gedung klas 9b dengan luas di atas 10.000m2. Bangunan masjid pada fungsinya adalah sarana peribadatan yang membutuhkan kenyamanan dalam ibadah. Nilai kenyaman yang dibutuhan adalah merupakan beberapa aspek pemenuhan nilai-nilai green pada bangunan masjid. Pada objek studi kasus yang diteliti, bangunan masjid ini merupakan bangunan retrofit dengan konsep green building dan sudah bersertifikasi edge dan belum tersertifikasi Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). Pada penerapan konsep green building retrofit pada bangunan tersebut dibutuhkan biaya yang awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan biasa lainya. Namun, dengan konsep green building yang berfokus pada efisiensi energi sepanjang life cycle proyek, penerapan konsep tersebut tentunya dapat menurunkan biaya operasional mencapai 10% dan dapat mengurangi biaya pemeliharan sebanyak 20 % dari sebelumnya (Mita Defitri, 2023). Diperlukan identifikasi setiap tahapan pada bagunan retrofit green building untuk dapat memaksimalkan permasalahan biaya awal yang dibutuhkan pada pelaksanaan bangunan green retrofit masjid. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis komponen biaya green retrofit dengan metode Life cycle cost (LCC) dengan mempertimbangkan risiko dominan pada tahapan green retrofit bangunan masjid untuk dapat mengetahui kinerja investasi. Hasil dari analisis tersebut menghasilkan kinerja investasi masing-masing integrasinya terhadap risiko dominan yang akan menjadi keputusan investasi. ......Based on the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 16 of 2021 concerning the Implementation Regulations of Law Number 28 of 2002 concerning Building Buildings in article 107 of the Technical Standards for the implementation of Green Building Buildings imposed on new buildings and existing buildings, worship buildings are buildings with Building category class 9b with an area above 10,000m2. The mosque building in its function is a means of worship that requires comfort in worship. The comfort value needed is some aspects of the fulfillment of green values in the mosque building. In the case study object studied, this mosque building is a retrofit building with the concept of green building and has been edge certified and not yet certified by the Greenship Green Building Council Indonesia (GBCI). The application of the green building retrofit concept to the building requires higher initial costs compared to other ordinary buildings. However, with the concept of green building that focuses on energy efficiency throughout the life cycle of the project, the application of the concept can certainly reduce operational costs by 10% and can reduce maintenance costs by 20% from before (Mita Defitri, 2023). It is necessary to identify each stage in the green building retrofit to be able to maximize the initial cost problems required in the implementation of the mosque green retrofit building. Therefore, this research analyzes the cost components of green retrofits with the Life cycle cost (LCC) method by considering the dominant risks at the green retrofit stage of the mosque building to determine investment performance. The results of the analysis result in the investment performance of each integration of the dominant risk which will become an investment decision.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>