Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azzam Auliarahman
"Pulau Lombok yang berada di wilayah dengan aktivitas seismik yang sangat tinggi akibat dilewati zona subduksi Lempeng Indo-Australia, dan sesar naik Busur Belakang Flores (Flores Back-arc Thrust), membuat Kawasan Bandara Iinternasional Lombok (BIL) yang terletak di Lombok Tengah tidak terlepas dari ancaman dan risiko gempa bumi. Kawasan BIL yang juga didominasi oleh batuan sedimen gunung api membuat daerah ini rawan terkena amplifikasi gelombang gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan di kawasan BIL dengan menggunakan data gravitasi. Metode gravitasi dipiliha karena dapat menganalisis variasi kontras densitas dibawah permukaan dari data anomali gravitasi yang telah dikoreksi, yang kemudian dapat memperlihatkan struktur patahan, basemen, dan geometri basin dengan baik. Hasil analisis first horizontal derivative (FHD), second vertical derivative (SVD) serta pemodelan inversi 3D menunjukkan adanya struktur basemen yang kompleks dengan tiga cekungan utama, dan geometri basemen yang merupakan kanal berbentuk lembah dengan arah timur laut menuju barat daya. Struktur dinding basemen tersebut diperkirakan berasal dari batuan gamping yang sudah mengeras dan tersementasi yang kemudian terisi oleh batuan sedimen piroklastik dari erupsi Gunung Samalas pada tahun 1257. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait struktur geologi bawah permukaan di Kawasan BIL untuk perencanaan mitigasi bencana gempa yang lebih aman dimasa depan.

Lombok Island, located in a region with very high seismic activity due to its position along the subduction zone of the Indo-Australian Plate and the Flores Back-arc Thrust, makes the area around Lombok International Airport (BIL), situated in Central Lombok, vulnerable to earthquake hazards. The BIL area, which is also dominated by volcanic sedimentary rocks, is susceptible to seismic wave amplification. This study aims to identify the subsurface geological structures in the BIL region using gravity data. The gravity method was chosen because it can analyze variations in density contrasts beneath the surface from corrected gravity anomaly data, which can then reveal fault structures, basements, and basin geometries effectively. The results from the first horizontal derivative (FHD), second vertical derivative (SVD), and 3D inversion modeling analyses indicate the presence of a complex basement structure with three major basins, as well as a basin geometry resembling a valley channel running from the northeast to the southwest. The basement walls are believed to consist of hardened and cemented limestone rocks, subsequently filled with pyroclastic sedimentary rocks from the eruption of Mount Samalas in 1257. This research is expected to provide valuable insights into the subsurface geological structure of the BIL area for safer future earthquake disaster mitigation planning."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Yulia
"Lebong, Bengkulu merupakan salah satu zona prospek panas bumi yang dilalui oleh sesar aktif, yaitu Sesar Sumatera, yang berperan penting dalam mengontrol sistem panas bumi di wilayah tersebut. Informasi terkait distribusi densitas batuan bawah permukaan di zona ini masih terbatas, terlepas dari pentingnya karakteristik densitas dalam mengidentifikasi jalur migrasi fluida panas bumi dan zona reservoir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi distribusi densitas bawah permukaan di daerah prospek panas bumi Lebong melalui pemodelan inversi 3D data gravitasi. Pengukuran gravitasi dilakukan dengan jarak antar titik 250 meter pada area seluas 12 × 10 km. Data yang diperoleh dikoreksi menggunakan koreksi udara bebas, Bouguer (dengan densitas rata-rata 2,5 gr/cc berdasarkan metode Parasnis dan Nettleton), serta koreksi medan, hingga dihasilkan peta anomali Bouguer lengkap. Pemodelan dilakukan dengan pendekatan unconstrained dan constrained inversion yang memanfaatkan pendekatan Cartesian Cut Cell (CCC) dan algoritma Iterative Reweighting Inversion (IRI) Interpretasi hasil pemodelan dikorelasikan dengan data magnetotellurik (MT) dan peta geologi. Hasil analisis menunjukkan adanya zona densitas rendah yang memanjang searah struktur sesar dan terpusat di area graben, yang diinterpretasikan sebagai jalur utama migrasi fluida panas bumi pada zona prospek Lebong.

Lebong, Bengkulu is one of the geothermal prospect zones traversed by an active fault, the Sumatra Fault, which plays a significant role in controlling the geothermal system in the area. However, information related to the subsurface rock density distribution in this zone remains limited, despite the importance of density characteristics in identifying fluid migration pathways and reservoir zones. This study aims to identify the subsurface density distribution in the Lebong geothermal prospect area through 3D gravity inversion modeling. Gravity measurements were conducted with a 250-meter station spacing across an area of 12 × 10 km. The acquired data were corrected using free-air correction, Bouguer correction (with an average density of 2.5 g/cc based on the Parasnis and Nettleton methods), and terrain correction, resulting in a complete Bouguer anomaly (CBA) map. Inversion modeling was performed using both unconstrained and constrained, which utilizes the Cartesian Cut Cell (CCC) method and the Iterative Reweighting Inversion (IRI) algorithm). Interpretation of the modeling results was supported by magnetotelluric (MT) and geological data. The analysis revealed a low-density zone trending parallel to the fault structure and centered in the graben area, which is interpreted as the main fluid migration pathway in the Lebong geothermal prospect zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library