Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurbaity
Abstrak :
Penelitian efek hipoglikemik ekstrak daun tapak dara, biji petai cina dalam bentuk tunggal telah dilakukan pada hewan percobaan. Akan tetapi uji efek hipoglikemik dalam ramuan daun tapak dara dengan biji petal cina belum dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun ramuan tapak dara (Catharanthus roseus (L) G. Don) dengan biji petai cina (Leucaena leucocephala (Link) de Wit) dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus dan mengetahui karakteristik bahan yang digunakan. Penelitian dilakukan menggunakan metode percobaan faktorial 5 x 5 x 6, dengan rancangan acak kelompok. Ada 3 faktor yang menjadi variabel bebas yaitu : faktor daun tapak data, biji petai cina masing-masing dengan 5 variasi konsentrasi, dan faktor interval waktu pengambilan darah dengan 6 x pengambilan. Sebagai variabel tidak bebas adalah kadar glukosa darah tikus. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak ramuan daun tapak dara dengan biji petai cina terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus, digunakan kelompok kontrol ( diberi air suling ), 24 kelompok perlakuan yang masing-masing diberi ekstrak etanol ramuan yang bervariasi, dan kelompok pembanding yang diberi suspensi tolbutamid 250 mg / kg berat badan. Perlakuan pada tikus percobaan digunakan metode uji toleransi glukosa secara oral. kadar glukosa darah dihitung pada interval waktu tertentu yaitu sebelum pemberian bahan uji sampai dengan 4 jam setelah pemberian bahan uji, analisis kadar glukosa darah ditentukan dengan metode orto-toluidin dan diukur dengan spektrofotometer pada k 630 nm. Untuk mengetahui karakteristik pola kromatogram ekstrak etanol daun tapak dara dengan biji petal cina digunakan kromatografi gas/spektrometer massa. Hasil penelitan menunjukkan bahwa tidak semua variasi kombinasi larutan uji dapat menurunkan kadar glukosa darah yang berbeda secara statistik dengan kelompok kontrol. Perlakuan yang berbeda secara statistik dengan kelompok kontrol adalah perlakuan t2p1 dan t2p4 (p<0,05 ). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol ramuan pada perlakuan tzpi ( 0,10 g serbuk daun tapak dara + 1,04 g serbuk biji petal cina) dan perlakuan t2p4 ( 0,10 g serbuk daun tapak data + 4,16 g serbuk biji petai cina ) 1 kg berat badan dapat menurunkan kadar glukosa darah yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Hasil analisis ekstrak dengan kromatografi gas terlihat bahwa tidak semua puncak-puncak yang ada pada kromatogram tunggal muncul pada kromatogram ramuan, dan puncak-puncak yang ada pada kromatogram ramuan tidak sama dengan gabungan puncak yang- ada pada kromatogram tunggalnya. Hal ini terlihat adanya puncak-puncak yang hilang dan munculnya puncak-puncak baru pada kromatogram ramuan.
The hypoglycemic effect of single form extract of Catharanthus roseus (L) G. Don leaves and Leucaena leucocephala (Lmk) de Wit seeds have been studied on nondiabetic and diabetic rats. So far there is not any report on the treatment of extract combination of the plants on rats yet. The aim of this study was to determine the hypoglycemic effect of the ethanolic extract from a combined Catharanthus roseus (L) G. Don and Leucaena leucocephala (Lmk) de Wit seeds in non diabetic rats. To find out the effect of combined extract ethanolic in hypoglycemic activity the normal rats, are devided into 26 group : one group of untreated control ; 24 are treated groups, each of which were administrated orally with different doses of these combined extract; and one group was fed 250 mg/kg of tolbutamid as a reference compound. Blood glucose was determined by using ortotoluidin method and the characteristic of ethanolic extract was analized by using gas chromatography 1 mass Spectrometry. By statistical analysis it was shown a significant decrease of blood glucose of the t2p1 and t2p4 groups compared to the control group, and the other treated groups. Gas chromatography analysis shown that some of peaks were missing and some new peaks appeared in the chromatogram of the extract.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murtiwi
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara penelitian : Selama kehamilan, untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin yang optimal diperlukan adaptasi ibu. Salah satu di antaranya terjadi perubahan kadar hormon pertumbuhan plasenta (hPGH), diduga akan menyebabkan kadar glukosa dan asam amino ibu meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kadar glukosa dan asam amino ibu dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan berat lahir normal (BBLN). Penelitian ini berupa studi eksploratif pada dua kelompok ibu hamil aterm (38 - 40 minggu). Kelompok I, 15 ibu hamil yang mempunyai taksiran berat janin antara 2000 - 2500 g. Kelompok II, ibu hamil yang mempunyai taksiran berat janin antara 2501 - 3500 g. Pengambilan percontoh darah dari vena kubiti ibu dan darah talipusat untuk pemeriksaan kadar glukosa dan asam amino total. Selain itu juga diukur berat plasenta. Dilakukan perbandingan nilai rata-rata antara dua kelompok dengan batas kemaknaan α = 5%. Hasil dan Kesimpulan : Kadar glukosa serum ibu kelompok BBLR = 112,4 mg/dl. Kelompok BBLN = 110,93 mg/dl. Kadar asam amino serum ibu kelompok BBLR = 5,62 mg/dl. Kelompok BBLN = 4,45 mg/dl. Kadar glukosa serum talipusat (bayi) kelompok BBLR = 97,13 mg/dl, kelompok BBLN = 107,33 mg/dl. Kadar asam amino serum talipusat kelompok BBLR = 6,33 mg/dl, kelompok BBLN = 4,79 mg/dl. Berat plasenta BBLR = 416,66 g. Berat plasenta BBLN = 483,33 g. Kadar glukosa dan asam amino ibu dan bayi dengan berat lahir rendah tidak berbeda dengan berat normal. ......Serum Levels Of Glucose And Amino Acids Of Mothers And Babies Of Low Birth Weight And NormalScope and Method of Study : During pregnancy, the mother supplies all essential nutrients for fetal growth and development. Maternal adaptations occur to meet the need of optimal fetal growth. Metabolic function changes represent one of the remarkable maternal adaptations. Maternal serum levels of glucose and amino acids increase as a result of the increasing serum levels of human placenta growth hormone (hPGH). The purpose of this study was to compare the glucose and amino acids levels in the serum of mothers with low birth weight (LBW) and normal birth weight (NBW) babies and the cord blood serum of the LBW and NBW babies. The method used in this study was exploration on two pregnant women groups of 38 - 40 weeks of pregnancy. The first group consisted of 15 pregnant women with LBW babies (2000 - 2500 g), and the second group was a group of 15 pregnant women who have NBW babies (2501 - 3500 g). Placenta weight were also taken. Result and Conclusion : The result of the study showed that, the mean serum glucose level of mothers with LBW babies was 112.4 mg/dl, while that of mothers with NBW babies was 110,93 mg/dl. The mean serum amino acids level of mothers with LBW babies was 5.62 mg/dl, and that of mothers with NBW was 4.45 mg/dl. The mean glucose value in placental cord of LBW babies was 97.13 mg/dl, while that of NBW babies was 107.33 mg/dl. While the mean serum amino acids levels of LBW babies were 6.33 mg/dl, and that of NEW babies was 4.79 mg/dl, The mean placenta weights of LBW babies was 416.66 g and that of NBW babies was 483.33 mg/dl. There was no significant difference in serum levels of glucose and amino acids in both low birth weight and normal.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanny Widjaja
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pengaruh sari buah L9omordica charantia Linn yang segar dan yang dila yukan terhadap kadar glukosa darah kelinci. Sari buah segar maupun sari buah layu memperlihatkan efek penurunan kadar glukosa darah yang bermakna ( signifikan ) pada takaran pemakaian 260 g / kg BB, tetapi efek mi lebih kecil dibandingkan dengan efek penurunan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh tolbutamid ( signifikan ). Walaupun tidak bermakna, efek penurunan kadar glukosa darah sari buah segar lebih kecil dibandingkan efek penurunan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh sari buah la yu pada takaran pemakaian yang sama. ABSTRACT The experiment has been done to know the effect of the fresh and faded juice of Momordica charantia Linn to the blood glucose level of the rabbit. The fresh and the faded juice indicated the effect of the declining of the blood glucose level which was significant at the dose of 260 g / kg BB but this effect was smaller compared with the effect of tolbutamid (significant). The effect of the declining of the blood glucose level of the fresh juice was smaller compared with the effect of the faded juice at the same dose, but non significant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemas Muhandis Mancapani
Abstrak :
Material lignoselulosa adalah salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan untuk energi dan produk kimia Bioetanol adalah termasuk biofuel yang memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan dan menjaga ketersediaan minyak bumi Penelitian ini melakukan studi penggunaan model prediktif Analytical Semi Empirical Model ASEM dalam merepresentasikan tahapan biokonversi dari biomass lignoselulosa menjadi produk glukosa monosakarida yakni reaksi hidrolisis kimiawi yang diproses lebih lanjut akan menjadi bioetanol Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi suhu optimum dalam aspek ekonomis dan kualitas melalui simulasi model ASEM Data eksperimen sekunder dari bahan mentah yang mengandung material lignoselulosa disimulasikan dengan perangkat lunak komputasi numerik menggunakan metode curve fitting Hasil dari simulasi untuk suhu optimum memproduksi produk dominan glukosa monosakarida berkisar antara 433 ndash 488 K Dengan akurasi nilai R2 yang mendekati 1 berkisar antara 0 8729 ndash 0 9978 dan SSE yang mendekati 0 berkisar antara 7 577 ndash 0 5574 bergantung pada bahan mentah yang digunakan dan jenis produk dominan yang diinginkan. ......Lignocellulosic materials are among the most promising renewable feedstocks for the production of energy and chemicals. Bioethanol is a major biofuelcan be produced from lignocellulosic materials and also advantages are environmental friendly and maintain availability of petroleoum. This researchstudy implementation the predictive Analytical Semi Empirical Model(ASEM) in representingglucose/monosaccharide whicha bioconversion stage from lignocellulosic materials to bioethanol, chemical hydrolysis/acid hydrolysis. This research aims optimum temperature condition each products through simulation producing glucose in higher economical and quality aspect by ASEM model simulation. Experimental secondary data of raw materials which contain lignoselluosic are simulated using Numerical Computation Software with curve fitting method. The result of the simulation, optimum temperature condition to produce glucose/monosaccharide is 433-488 K.With accuracy R2 value is 0,8729-0,9978 and SSE value is 7,577-0,5574 depend on raw material and desirable product.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishak Firdauzi Ruslan
Abstrak :
Sensor elektrokimia non-enzimatis glukosa berbasis logam nikel dibuat secara elektrodeposisi menggunakan larutan NiCl2 5 mM dalam buffer asetat pH 5 0,1 M pada elektroda Glassy Carbon (GCE). Elektrodeposisi dilakukan dengan potensial -1,376 V vs Ag/AgCl dengan variasi waktu deposisi selama 60, 180, dan 300 s. Lama waktu deposisi mempengaruhi jumlah deposit pada permukaan GCE yang diketahui dengan metode SEM dan jumlah logam Ni diketahui dengan metode EDS. Elektroda GCE terdeposisi nikel selama 300 s (Ni-GCE 300 s) mampu mendeteksi glukosa dengan teknik voltametri siklik kisaran konsentrasi 0,099-0,909 mM dengan kelinearitasan sebesar R2= 0,9982 dan kemiringan sebesar 138,2. Ni-GCE 300 s mampu juga mendeteksi glukosa kisaran 0,999-9,9 mM dengan kelinearitasan sebesar R2= 0,9814 dan kemiringan sebesar 257,89. Ni-GCE 300 s memiliki Repeatabilitas yang baik dimana pada pengukuran 0,909 mM glukosa menghasilkan nilai RSD (n=10) sebesar 0,58 %. Kestabilan Ni-GCE 300 s cukup baik untuk pengukuran glukosa 0,909 mM dengan rentang waktu 12 hari dengan respon arus kisaran 750-800 μA. Dari segi sensitifitas, Ni-GCE 300 s mengalami penurunan arus ketika mendeteksi glukosa 0,099 mM dengan penambahan asam askorbat dan fruktosa pada konsentrasi yang sama dan 1:10 dari glukosa. ......Electrochemical non-enzimatic glucose sensor based on nickle metal was made by electrodeposition using NiCl2 5 mM in acetic buffer pH 5 0,1 M solution on Glassy Carbon electrode (GCE). Electrodeposition potential was set on -1,376 V vs Ag/AgCl with varying deposition time of 60, 180, and 300 s. Deposition time affects the amount of deposit at the electrode surface that was analyzed using SEM method and nickle composition was analyzed using EDS method. GCE electrode deposited with nickle for 300 s (Ni-GCE 300 s) can detect glucose using cyclic voltammetry technique with a range of 0,099-0909 mM concentration with a linearity of R2= 0,9982 and a slope of 138,2. Ni-GCE 300 s can also detect glucose with a range of 0,999-9,9 mM concentration with a linearity of R2=0,9814 and a slope of 257,89. Ni-GCE 300 s have a good reproducibillity for detecting 0,909 mM of glucose and gives a RSD (n=10) value of 0,58%. Ni-GCE stabillity was good for detecting 0,909 mM of glucose with a time range of 12 days that gives a current response range of 750-800 μA. In sensitivity, Ni-GCE 300 s experienced on decreasing current response while detecting 0,099 mM of glucose from addition of ascorbic acid and fructose with a same and 1:10 of glucose concentration.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisha Ika Shanty
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui potensi
antihiperglikemik simplisia Alphitobius sp. pada mencit (Mus musculus L.) yang diinduksi aloksan monohidrat (250 mg/kg bb). Dua puluh lima ekor mencit jantan, dibagi ke dalam 5 kelompok, terdiri atas kelompok kontrol normal yang diberi akuades (KK1), kelompok kontrol perlakuan yang diinduksi aloksan dan diberi akuades (KK2), kelompok perlakuan yang diinduksi aloksan dan diberi simplisia
dosis 0,5; 1,05; dan 1,6 mg/kg bb (KP1; KP2; KP3). Pemberian simplisia
dilakukan selama 14 hari beruturut-turut. Hasil uji ANAVA (P < 0,05)
menunjukkan adanya pengaruh pemberian simplisia terhadap kadar glukosa darah puasa dan post prandial mencit. Hasil uji LSD (P < 0,05) menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara KK1 dengan KP2 dan KP3, tetapi ada perbedaan nyata antara KK2 dengan KK1,KP2 dan KP3. Pemberian simplisia dosis 1,05 dan 1,6 mg/kg bb mampu menurunkan kadar glukosa darah puasa sebanyak 29,91% dan 37,04%, dan post prandial sebanyak 49,51%, dan 52,32% ke keadaan normal (KK1 sebagai acuan). ...... The study has been conducted to know antihyperglycemic effect of simplicia Alphitobius sp. on alloxan (250 mg/kg bb) induced male DDY mice (Mus musculus L.). Twenty five mice were divided into 5 groups consisting, normal control group which was administered with aquades (KK1), treatment control group which was induced by alloxan and given aquades (KK2), treatment groups which were induced by alloxan and given 0,5; 1,05; 1,6 mg/kg bb (KP1; KP2; KP3) dose of simplicia. Simplicia were given consecutively for 14 days. One-way anova test result (P < 0,05) showed that there was difference in fasting and post
prandial glucose level among those groups. Least Signficant Difference (LSD) test (P < 0,05) showed that there was no difference between KK1 - KP2 and KP3. But, there was difference between KK2 - KK1, KP2, and KP3. Result showed that simplicia’s dose 1,05 and 1,6 mg/kg bb were able to lower fasting blood glucose level up to 29,91% and 37,04%, also post prandial glucose level up to 49,51% and 52,32% to normal control (KK1) state.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Ardito
Abstrak :
ABSTRACT
Latar Belakang: Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah penyakit keganasan yang terjadi pada sel-sel prekursor limfoid yang sering terjadi pada anak-anak. Pengobatan LLA terdiri dari tiga fase, fase induksi, konsolidasi, dan maintenance. Terapi fase induksi merupakan tahap pembersihan sel-sel kanker dan fase ini mempunyai tujuan untuk mencapai masa remisi. Fase ini menggunakan obat kortikosteroid akibat sifat sitotoksik yang dimilikinya. Obat kortikosteroid memiliki salah satu efek samping berupa peningkatan kenaikan glukosa plasma yang dapat meningkatkan gula darah sewaktu. Deksametason dan prednison merupakan kortikosteroid yang digunakan dalam pengobatan fase induksi. Hingga saat ini, belum terdapat penelitian mengenai tingkatan efek samping dari kedua obat yang diukur berdasarkan nilai glukosa plasma. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat peningkatan nilai gula darah sewaktu dari kedua obat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang. Sampel yang digunakan sebanyak 57 sampel dari rekam medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Hasil: Persebaran data dari nilai glukosa plasma yang diperoleh tidak normal. Perbandingan nilai gula darah sewaktu dari deksametason dan prednison disajikan dalam bentuk median yaitu 107 mg/dL untuk prednison dan 98 mg/dL untuk deksametason. Analisis dilakukan menggunakan Uji Mann-Whitney dan menunjukkan hasil yang tidak bermakna Kesimpulan: Nilai median pada nilai gula darah sewaktu dari penggunaan deksametason dan prednison tidak menunjukkan hasil yang bermakna.
ABSTRACT
Background: Acute lymphoblastic leukemia (LLA) is a malignant disease occurs in lymphoid precursor cells which often occur in children. Treatment LLA consists of three phases, the induction, consolidation and maintenance phases. Phase therapy induction is the stage of cleansing cancer cells and this phase has a purpose to reach a period of remission. This phase uses corticosteroid drugs due to its properties cytotoxic it has. Corticosteroid drugs have one side effect in the form of an increase in plasma glucose which can increase blood sugar when. Dexamethasone and prednisone are the corticosteroids used in the treatment of the induction phase. Until now, there has been no research on the degree of side effects of both drugs measured by glucose values plasma. Objective: The purpose of this study is to determine the level of improvement Current blood sugar values ​​of both drugs. Method: This research uses design cross-sectional research. The sample used was 57 samples from the record Cipto Mangunkusumo Hospital. The sampling technique used is consecutive sampling. Results: Data distribution of glucose values plasma obtained is not normal. Comparison of blood sugar values ​​when from dexamethasone and prednisone are presented in the median form of 107 mg / dL for prednisone and 98 mg / dL for dexamethasone. Analyzes were performed using Test Mann-Whitney and show results that are not meaningful Conclusion: Value median in blood sugar values ​​when using dexamethasone and prednisone did not show meaningful results.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Fildza Fakhira
Abstrak :
Limbah biomassa merupakan sumber daya biologi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Limbah sekam padi mengandung selulosa dalam jumlah tinggi (34,4%). Glukosa dapat diperoleh melalui reaksi hidrolisis selulosa limbah biomassa yang telah terdelignifikasi. Glukosa dapat diubah menjadi berbagai bahan kimia bernilai tambah dimana salah satunya adalah FDCA. Pada penelitian ini, katalis NiO/ZSM-5 dan Mn3O4/ZSM-5 berpori hirarki disintesis untuk konversi glukosa menjadi FDCA melalui intermediet HMF dengan metode one pot. Substrat glukosa yang digunakan adalah komersil dan dari sekam padi. Katalis NiO/ZSM-5 dan Mn3O4/ZSM-5 berpori hirarki disintesis menggunakan metode templat ganda pada ZSM-5 yang diikuti dengan metode impregnasi basah secara spray dan dikarakterisasi dengan XRD, FTIR, XRF, SEM-EDX Mapping, dan BET. Analisis XRD, XRF, dan SEM-EDX menunjukkan keberhasilan impregnasi NiO dan Mn3O4 pada ZSM-5 berpori hirarki. Rentang hasil persen konversi glukosa komersil adalah 40 – 44% setelah reaksi berlangsung selama 8 jam. Yield HMF dan FDCA tertinggi diperoleh menggunakan katalis Mn3O4/ZSM-5 masing-masing sebesar 3,11% dan 0,511 untuk reaksi setelah 4 dan 8 jam berturut-turut. Pada reaksi konversi glukosa dari sekam padi, yield HMF dan FDCA tertinggi juga diperoleh menggunakan katalis Mn3O4/ZSM-5 dengan masing-masing sebesar 0,0008% setelah 4 jam reaksi dan 0,147% setelah 8 jam reaksi. ......Biomass waste is a biological resource that can be used as an energy source. Rice husk waste contains high amounts of cellulose (34.4%). Glucose can be obtained through the hydrolysis reaction of delignified cellulose waste biomass. Glucose can be converted into various value-added chemicals, including FDCA. This study synthesized hierarchical porous NiO/ZSM-5 and Mn3O4/ZSM-5 catalysts to convert glucose to FDCA through HMF intermediates using the one-pot method. The glucose substrate used is commercial and made from rice husks. Hierarchical porous NiO/ZSM-5 and Mn3O4/ZSM-5 catalysts were synthesized using the double template method on ZSM-5 followed by the wet spray impregnation method and characterized by XRD, FTIR, XRF, SEM-EDX Mapping, and BET. XRD, XRF, and SEM-EDX analysis showed the successful impregnation of NiO and Mn3O4 on hierarchical porous ZSM-5. The commercial glucose conversion percentage yield range is 40 – 44% after the reaction takes place for 8 hours. The highest yields of HMF and FDCA were obtained by Mn3O4/ZSM-5, respectively, 3.11% after 4 hours of reaction and 0.511% after 8 hours of reaction. In the conversion reaction of glucose from rice husk, the highest yields of HMF and FDCA were obtained by Mn3O4/ZSM-5 with 0.0008% after 4 hours of reaction and 0.147% after 8 hours of reaction, respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrine Permata Leoni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar gula darah puasa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada Satlantas dan Sumda di Polresta Depok. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan pada 143 responden. Penelitian dilakukan pada April sampai Mei 2012. Data yang dikumpulkan adalah kadar gula darah puasa, pendidikan terakhir, suku, riwayat diabetes melitus, umur, IMT, RLPP, asupan karbohidrat, asupan serat, asupan protein, asupan lemak, pengetahuan, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok dengan cara pengukuran kadar gula darah puasa, pengukuran antropometri, pengisian kuesioner, dan wawancara (food recall). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara umur, suku, RLPP, dan asupan protein dengan kadar gula darah puasa (nilai p < 0,05). Disarankan untuk melakukan intervensi melalui program pencegahan penyakit degeneratif berupa penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan konsultasi gizi terutama tentang kadar gula darah. ......This study aims to know the description of fasting blood glucose levels and the factors that influence in Employees of Satlantas and Sumda Polresta Depok. The design study is a cross sectional study conducted on 143 respondents.The study was conducted from April to May 2012. Data collected were fasting blood glucose levels, the latest education, ethnicity, history of diabetes mellitus, age, BMI, WHR, carbohydrate intake, fiber intake, protein intake, fat intake, knowledge, physical activity, and smoking habits by measuring fasting blood glucose levels, anthropometric measurements, filling questionnaires, and interview (food recall). The results of this study showed significant correlations between age, ethnicity, WHR, and protein intake with fasting blood glucose levels (p value < 0.05). It is recommended to intervene through programs of prevention of degenerative diseases of education, health, and nutrition consultation, especially on blood glucose levels.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Chryseabacterium indolognes ID6004 has ability to produce protease.Its growth and activiyi of proteolytic enzyme are influenced by carbon source (sugar) and notrogen source (Yeats extract0 which presumably to be repressor......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>