Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudi Supriyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Jaring insang (gill net) dengan 3 ukuran mata jaring merupakan alat tangkap utama untuk menangkap ikan bawal hitam (Parastromateus niger) di Perairan Sambas, Kalimantan Barat. Sampai saat ini belum diketahui ukuran mata jaring mana yang paling ramah lingkungan untuk memanfaatkan sumberdaya ikan demersal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis komposisi jenis, aspek biologi, ikan dominan dan ukuran mata jaring insang yang ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis hasil tangkapan jaring insang terdiri dari 35 jenis dimana yang mendominasi adalah ikan bawal hitam (24,57 %). Kondisi biodiversitas berada dalam kategori sedang dan komunitas berada dalam keseimbangan. Pertumbuhan ikan bawal hitam bersifat allometrik dengan kebiasaan makan bersifat herbivore yang cenderung omnivore. Ukuran ikan bawal hitam yang tertangkap dipengaruhi oleh ukuran mata jaring, semakin besar ukuran mata jaring maka semakin besar ikan yang tertangkap. Ukuran mata jaring insang yang paling ramah lingkungan adalah ukuran 8 inchi karena hasil tangkapannya lebih besar dan bermutu lebih baik. Untuk mendukung perikanan jaring insang yang melestarikan sumberdaya bawal hitam sebaiknya digunakan satu ukuran mata jaring saja yaitu jaring insang yang berukuran mata jaring 8 inchi.
ABSTRACT
Gill nets with 3 mesh size is the main fishing gear to catch black pomfret (Parastromateus niger) in the waters of Sambas, West Kalimantan. Until now unknown mesh sizes which are the most environmentally friendly to use resources demersal fish. The purpose of this study was to determine and analyze the composition of types, biological aspects, the dominant fish gill and mesh sizes that are environmentally friendly. The results showed the species composition of the catch gill net consists of 35 species which is dominated by black pomfret fish (24.57%). Conditions of biodiversity are in the medium category and communities are in balance. Black pomfret fish growth is allometric with eating habits that tend to be herbivore omnivore. Size black pomfret fish caught influenced by mesh size, the larger the mesh size, the greater the fish are caught. Mesh size gill most environmentally friendly is a size 8 inches because catch bigger and better quality. To support the gill net fishery that conserve resources should be used black pomfret the mesh size, ie gill net mesh size 8 inches.
2015
T42890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Adimas Gilang Santoso
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan memformulasikan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan perikanan di Kota Pekalongan dengan mennentukan hasil tangkapan dan upaya pada tingkat tangkapan maksimum lestari MSY , Maximum Economic Yield MEY dan Open Access Equilibrium OAE dari ikan demersal yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan TPI Pekalongan. Alat analisis yang digunakan adalah model bioekonomi Gordon-Schaefer.Analisis menunjukkan perikanan Pekalongan sudah terjadi overfishing sejak tahun 2006 dengan tingkat pemanfaatan sebesar 125. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan dan upaya pada tingkat Maximum Sustainable Yield MSY sebesar 225.713 kg/tahun dan 108 trip/tahun. Sementara estimasi nilai Maximum Economic Yield MEY dan Open Access Equilibrium OAE pada tingkat 220.232 kg/tahun dan 91 trip/tahun dan 118.768 kg/tahun pada 182 trip/tahun. Sejumlah opsi pengelolaan perikanan yang diajukan dalam penelitian ini di antaranya adalah: pembatasan kuota penangkapan ikan pada tingkat MSY sebesar 108 Kg/Trip dan MEY 91 Kg/Trip, kebijakan pengaturan lebar mata jaring, kontrol terhadap ukuran mesin kapal, pembatasan penerbitan izin penangkapan bagi kapal baru dan upaya konservasi dan budidaya terhadap ikan demersal ekonomi penting.
This study aims to formulate appropriate policies for fisheries management in Pekalongan through estimating catches and efforts on Maximum Sustainable Yields MSY , Maximum Economic Yield MEY and Open Access Equilibrium OAE of demersal fish landed in Pekalongan Fish Market. The analysis tool that used in this research is Gordon Schaefer Bioeconomic Model.Analysis shows that Pekalongan fisheries is in overfishing 2006 with utilization rate 125. The result shows that catches and efforts at Maximum Sustainable Yield MSY is 225.713 kg year on 108 trips year meanwhile estimation of Maximum Economic Yield MEY and Open Access OA is 220.232 kg year on 91 trips year and 118.768 kg year on 182 trips year. Some options of proposed fisheries management are fishing restrictions, revising policy exists of mesh size, tight control over ship engine size, restrictions on issuance of fishing vessel license, and demersal fish conservation and cultivation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library