Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
Hidayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam skripsi ini saya membandingkan perilaku berbahasa tokoh utama perempuan pada novel Der geteille Himmel karya Christa Wolf dan Pada Sebuah Kapal karya N.H. Dini. Fokus penelitian saya adalah menganalisis perilaku berbahasa tokoh perempuan pada saat mengungkapkan cinta dari aspek sintaksis, semantis, dan pragmatis.
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Teori-teori yang tersaji dalam Bab II terdiri dari teori perilaku berbahasa laki-laki dan perempuan, teori tindak tutur Austin, realisaasi sintaksis bahasa Jerman menurut Engel dan bahasa Indonesia menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, serta teori maknanva Blanke.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa ciri-ciri ragam bahasa perempuan masih terlihat pada kedua novel tersebut. Pada novel Pada Sebuah Kapal ciri-ciri itu didominasi oleh penggunaan tindak ilokusi verdiktif yang banyak mengandung keraguan dan ketidaktegasan perrempuan (dengan cukup banyaknya kata mungkin dan kalau), pemilihan kata yang banyak berasal dari ranah cinta dan lebih halus, serta banyaknya penggunaan bentuk-bentuk pengecilan. Sedangkan pada karya Christa Wolf, keraguan dan ketidaktegasan serta penggunaan bentuk-bentuk pengecilan tersebut tidak terlihat. Hal ini menunjukkan, bahwa gerakan feminis memiliki pengaruh dengan gradasi yang berbeda pada kedua novel itu. Perbedaan ini tentu saja tidak lepas dari faktor-faklor lain, seperti faktor biografis, sosio-kultural, dan historis yang melingkupi masyarakat Jerman dan masyarakat Indonesia.
2001
S14666
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wijayani
Abstrak :
ABSTRAK
Para penulis feminis melalui tulisan-tulisannya berusaha mcngungkapkan ketidakpuasannya akan pembagian peran yang diberikan patriarki karena membatasi perempuan untuk berkcmbang. Usaha ini sudah dirintis penulis Austria, Ingeborg Bachmann dengan karya-karyanya jauh sebelum ide Fraueirbemegmrzg dan Feminisme muncul. Dengan karya-karya cerpennya yang mengambil perempuan sebagai tokoh utama, Bachmann berusaha mcngungkapkan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran perempuan yang tersubordinasi dan termarjinalkan dalam dunia yang dikuasai laki-laki ini. Oleh karena semangat pembebasan kaum perempuan inilah saya menganalisis salah satu karya Ingeborg Bachmann: Ein Schritl mach Gomorrlla dengan tujuan menggali proses pencarian identitas baru bagi perempuan. Skripsi ini menemukan empat poin utama dari cerpen 1si~r Schnll nen.b Gomm-ha, yaitu: 1. bagaimana pengalaman Charlotte sebagai perempuan yang hidup bersama laki-laki dalam konteks budaya patriarki, 2. bagaimana pengalaman Charlotte bersama perempuan terutama Mara sehingga ia tergoda untuk hidup bersama, 3. bagaimana bahasa yang telah sangat disalahgunakan untuk membuat pembagian peran dan memberi stereotip masyarakat, berusaha dihancurkan agar diciptakan sebuah identitas perempuan yang baru, 4. Proses pencarian identitas baru yang dilakukannya Charlotte karena keinginannya untuk hidup di dunia utopinya tanpa bahasa laki-laki, tanpa bahasa perempuan, tanpa ukuran, tanpa ikatan yang menentukan.
Dengan membedah poin-poin di atas kesimpulan scderhana dari skripsi ini adalah Charlotte sebagai seorang perempuan tidak puas atas pembagian peran dan fungsi perempuan dalam masyarakat budaya patriarki sehingga ia mengalami ketidakadilan karena perempuan dirnarjinalkan, dianggap sebagai obeyek yang harus menerima saja perlakuan apa pun yang diberikan laki-laki.
Cerpen ini mengangkat kembali cerita dongeng dan mitos lama yang merefleksikan proses pencarian identitas baru perempuan. Walaupun demikian belum dapat dengan jelas dikatakan seperti apa ciri identitas perempuan yang baru. Walaupun demikian belum dapat dengan jelas dikatakan seperti apa identitas perempuan yang baru, maka perempuan masih harus melangkah menyusuri jalan menuju Gomora.
2001
S14761
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Plenzdorf, Ulrich, 1934-2007
Rostock: Suhrkamp, 1973
833.9 PLE d (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tanzil, Hazil
Jakarta: Djambatan, 1973
833.8 HAZ k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hesse, Hermann
Yogayakarta: Mataangin, 2001
833.9 HES dt
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Frankfurt: Am Main Fischer Bucherei GmbH, , 1967
GER 833.9 MAN j II
Buku Teks Universitas Indonesia Library
F.X. Bhima Setya Budhi
Abstrak :
ABSTRAK
Yang saya bahas dalam skripsi ini adalah teknik ber_cerita yang dipergunakan dalam 2 (dua) buah karya Arthur Schnitzler berjudul Leutnant Gustl yang terbit tahun 1900 dan Fraulein Else yang terbit tahun 1924. Teknik bercerita ini mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri yang menurut saya menimbulkan keindahan sastra. Teknik bercerita itu disebut innere Monolog. Menurut Kamus istilah Sastra yang disusun oleh DR. Panuti Sudjiman, teknik bercerita tersebut dalam sastra Indonesia disebut ekacakap dalaman.
(Sudjiman, 1984: 24). Fokus cerita kedua buku tersebut terletak pada per-golakan batin yang dialami oleh tokoh-tokohnya, dengan latar belakang cerita yang berlain-lainan. Leutnant Gustl berlatar belakang suasana kebanggaan militer di Wina pada masa pemerintahan kerajaan dan kekaisaran Monarkhi Donau_
1985
S14648
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maria Regina Widhiasti
Abstrak :
Using the deconstruction theory and close reading method as the tools to analyze, this thesis tried to prove that identity is not a fixed essence. It is always constructed through memory, fantasy, narration, and myth. Jakob Heym, the leading man in Jakob the Liar is considered as a hero, although he has no hero-qualities prior to what people had in mind. As a hero he only uses a single weapon, lies, to rebuild his communities' hope and spirit to survive in a Poland ghetto. Therefore he had deconstructed the meaning and function of lies. He had managed to transform a common and constructively negative thing into a valuable one.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14797
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Achira Gosana Zaubin
Abstrak :
ABSTRAK
Pengarang sebaiknya tidak mengendus-endus realita melainkan hendaknya bermain-main dengan rea_lita itu. Pengarang sebaiknya tidak mencuri berita dari Surat kabar dan memasukkannya ke dalam_ karyanya , ini tidak cukup. Menurut Dublin penga-rang seyogyanya tidak mereproduksi melainkan berkisah,berkisah secara betas. Sarana paling penting untuk itu bagi Dublin adalah teknik montase. Berlin Alexanderplatz adalah sebuah buku yang hidup dan montase yaitu montase dalam bentuk yang paling beraneka ragam. Dalam bentuk mon_tase foto, kepingan- kepingan kenyataan dijajarkan satu dengan lainnya...
1985
S14584
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wiesel, Elie
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 1990
843.91 WIE m
Buku Teks Universitas Indonesia Library