Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thalisa Adenia Azzahra Junaidi
Abstrak :
Tugas akhir ini membahas strategi penerjemahan lagu yang digunakan dalam penerjemahan lirik lagu “A Whole New World,” film yang di produksi oleh Disneyyaitu Aladdin, ke dalam Bahasa Jerman serta korelasinya dengan unsur bahasa dan non-bahasa. Data diteliti dengan menggunakan teori strategi penerjemahan Årkeström (2009). Penelitian ini dilakukan secara hibrida kualitatif dengan metode deskriptif komparatif-kontrastif untuk membandingkan dua lirik lagu yang berbeda dan kuantitatif untuk mengkalkulasi penggunaan strategi penerjemahan pada lagu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerjemahan lagu ini mementingkan keselarasan bunyi saat dinyanyikan kembali antara teks sumber dan teks sasaran karena teks terjemahan harus bisa dinyanyikan kembali sesuai dengan ritme musik dari teks sumber. Strategi penerjemahan lagu yang paling dominan digunakan pada penerjemahan ini adalah strategi penggunaan parafrasa pada teks terjemahan, sementara strategi paling sedikit digunakan adalah strategi kata-demi-kata. ......This study focuses on analyzing song translation strategy used in the translationlyrics of the song “A Whole New World,” a film produced by Disney calledAladdin, into German and their correlation with language and non-languageelements. The data were examined using the translation strategy theory ofÅrkeström (2009). This research was conducted in a qualitative hybrid betweencomparative-contrastive descriptive method to compare two different song lyricsand quantitative to calculate the use of translation strategies in songs. The results ofthis study indicate that the translation of this song emphasizes sound harmony whensung again between the source text and the target text because the translated textmust be able to be sung again according to the musical rhythm of the source text. The most dominant song translation strategy used in this translation is the strategyof using paraphrases in the translated text, while the least used strategy is the word-for-word strategy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brigita Pathresia
Abstrak :
Musik merupakan karya seni yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai sarana untuk mengekspresikan diri. Namun, banyak lagu diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa demi kepuasan dari pendengar itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prosedur dan metode apa saja yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan lagu berbahasa Inggris How Far I’ll Go ke dalam bahasa Jerman yang berjudul Ich Bin Bereit. Di dalam penelitian ini, penulis juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah apa saja yang dihadapi dan strategi apa saja yang digunakan oleh penerjemah saat menerjemahkan lagu. Korpus data yang digunakan untuk penelitian ini adalah lirik lagu How Far I’ll Go dan juga lirik terjemahannya ke dalam bahasa Jerman yang diperoleh secara daring melalui aplikasi layanan pemutar lagu Spotify yang dipublikasikan secara resmi oleh label Walt Disney Records. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kontrastif karena penulis membandingkan dua lirik dalam bahasa yang berbeda. Teori yang digunakan adalah teori metode penerjemahan milik Newmark (1988) untuk mengidentifikasi metode penerjemahan apa saja yang digunakan dan teori prosedur penerjemahan milik Vinay dan Darbelnet (dalam Venuti, 2000). Hasil penelitian menunjukkan adanya empat prosedur yang digunakan, yaitu transposisi, terjemahan harfiah, modulasi, dan kesepadanan. Kemudian dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan, yaitu penerjemahan harfiah, idiomatik, dan komunikatif. ......Music is a form of art that has many functions, one of the functions is as a medium to express oneself. However, many songs are translated into various languages for the satisfaction of the listeners themselves. This analysis aims to identify the procedures and methods used in translating the song How Far I’ll Go (in English) into a song with German lyrics, Ich Bin Bereit. This study also aims to identify which problems are faced and which strategies are used by the translator when translating this song. The data corpus chosen for this study are the lyrics of the songs in English and German: How Far I’ll Go and Ich Bin Bereit. The lyrics are procured through Spotify, a music streaming service application. The songs and lyrics were published officially by Walt Disney Records. This study uses Newmark’s (1988) translation methods theory to identify which translation methods are used and Vinay and Darbelnet’s theory of translation procedures (in Venuti, 2000). Results show there are four translation procedures were used: transposition, literal, modulation and equivalence. Then it can be concluded that there are three translation methods used in translation: literal, idiomatic and communicative translation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Daniel Nicholas
Abstrak :
Penelitian ini membahas kesalahan penerjemahan dari 2 artikel terjemahan yang dimuat pada salah satu kanal berita terbesar di Jerman, yaitu Deutsche Welle. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis kontrastif dimana penulis membandingkan BSu (Bahasa Sumber) dengan BSa (Bahasa Sasaran) dan melihat kesalahan-kesalahan yang terjadi serta mengoreksi kesalahan-kesalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan 2 teks dari DW, yaitu “Wird in Deutschland Containern straffrei" dan “Ein regionaler Kulturzug verbindet Deutschland und Polen”. Penelitian ini menganalisis kesalahan penerjemahan dengan teori yang dikemukakan oleh Mona Baker dalam bukunya yang berjudul “In Other Words: A Coursebook on translation” (2013) dan mengoreksi sesuai dengan bahasa Indonesia Jurnalistik yang baik menurut Kunjana Rahardi dalam bukunya yang berjudul Bahasa Jurnalistik: Pedoman Kebahasaan untuk Mahasiswa, Jurnalistik, dan Umum (2011).Dalam proses penerjemahan, padanan bahasa dapat ditemukan dengan memperhatikan konteks, situasi, dan kesesuaian bahasa yang dituju. Penelitian ini berkontribusi dalam pemahaman penerjemahan artikel jurnalistik yang baik terlebih dalam artikel bahasa Jerman. ......This research discusses the translation errors of two translated articles published on one of Germany's largest news websites, Deutsche Welle. The research method used is qualitative with contrastive analysis in which the writer compares the source language with the target language, analyze for errors that occur, and corrects them. This research uses 2 texts from DW, namely "Wird in Deutschland Container Straffrei" and "Ein Regionaler Kulturzug Verbindet Deutschland und Polen". This study analyses the translation errors using the theory proposed by Mona Baker in her book titled In Other Words: A Coursebook on translation (2013) and corrects them in accordance with good Indonesian Journalism according to Kunjana Rahardi in his book entitled Language of Journalism: Language Guidelines for Students, Journalism, and the Public (2011). In the translation process, language equivalence can be found by paying attention to the context, situation, and appropriateness of the intended language. This research contributes to the understanding of good translation of journalistic articles, especially in German.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Rifanza Salim
Abstrak :
Terjemahan beranotasi adalah penelitian yang berupa teks terjemahan yang disertai anotasi sebagai pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih. Penerjemahan TSu dikerjakan dengan berpedoman pada ideologi pelokalan, metode komunikatif, dan pendekatan dokumenter-filologis. Skoposnya adalah menghasilkan buku ajar yang dapat berfungsi dengan baik. Masalah penerjemahan yang diungkapkan dalam karya ini mencakup masalah penerjemahan istilah budaya, istilah umum, metafora, dan pengalihan struktur kalimat. Dalam mencari padanan beragam istilah dan nama diri, pendalaman pengetahuan ensiklopedis dan penggunaan beragam alat kerja perlu digiatkan untuk menemukan padanan yang mudah dimengerti dan diingat oleh pembaca. ......An annotated translation is a type of research which consists of a translation that is supported by annotations of the translator’s commentary on the chosen equivalents. The translation of this ST was guided by the localization ideology, the communicative method, and the documentary-philological approach. The translation problems encountered in this work includes the problems of translating cultural and common terms, metaphors, and syntax. In finding equivalents of various terms and proper names, enrichment of encyclopedic knowledge and utilization of different work tools are encouraged in order to discover equivalents that are both easily understood and remembered by the readers.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadijah Putri Rahmadewi
Abstrak :
Pergeseran bentuk dan makna dalam penerjemahan terjadi karena perbedaan aturan dan budaya masing-masing bahasa. Hal ini juga terjadi pada cerpen berjudul Nadir yang terdapat dalam kumpulan cerpen Niederungen karya Herta Mueller (2010) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Tiya Hapitiawati berjudul Nadir (2022). Subjek dalam penelitian ini adalah metafora antropomorfik yang ditemukan dalam cerpen Nadir. Fokus penelitian ini adalah pergeseran bentuk dan makna pada metafora antropomorfik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan studi pustaka. Kalimat yang mengandung metafora antropomorfik dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif dan dianalisis pergeseran bentuknya berdasarkan teori dari Catford (1965) dan teori pergeseran makna dari Simatupang (1999) dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Duden dan Dict.cc untuk bahasa Jerman. Dari 29 data metafora antropomorfik, ditemukan 46 pergeseran. Pergeseran bentuk berjumlah 43 dengan detail 14 pergeseran struktur, enam pergeseran kelas kata, 21 pergeseran unit, dan dua pergeseran intrasistem. Sementara itu, pergeseran makna berjumlah tiga, ketiganya adalah pergeseran makna generik ke spesifik. Dari semua data, tidak ada pergeseran makna budaya yang terjadi. Selain itu, ada pula tiga data yang tidak mengalami pergeseran dan sebuah data yang dalam TSu bukan merupakan antropomorfik. ......Category shift and meaning shift occur in translation because of the differences in each language's rules and culture. These shifts also exist in a narrative text, Nadir, which is part of the narrative text compilation book Niederungen written by Herta Herta Mueller (2010). The book is translated into Indonesian by Tiya Hapitiawati into Nadir (2022). Anthropomorphism found in Nadir is the subject of this research. This research’s focuses are category and meaning shift in anthropomorphism. The methods are qualitative descriptive and library research. The sentence which contains anthropomorphism is analyzed through the qualitative descriptive method and its shifts are also analyzed through category shift theory by Catford (1965) and meaning shift theory by Simatupang (1999). Tools used in this research are Kamus Besar Bahasa Indonesia, Duden, and Dict.cc. The result is from 29 anthropomorphisms, there are 46 shifts on them. The category shift has 43 data with 14 structure shifts, six class shifts, 21 intra-system shifts, and two unit shifts. The meaning shift has three data. All of them are generic to specific. No data was found on the cultural point of view shift. There are also three data that don’t have shifts and a data that isn’t a part of anthropomorphism in German, but it is in Indonesian.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Agustiningtyas Cantika Putri
Abstrak :
Tugas akhir ini membahas pergeseran bentuk (transposisi) yang terjadi dalam penerjemahan adjektiva atributif bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia pada sebuah artikel yang berjudul Ein Leben für die Tiere dalam majalah NADI. Pergeseran bentuk dalam penerjemahan tidak dapat dihindari karena setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif dengan model komparatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pergeseran dalam penerjemahan oleh J.C. Catford. Selain itu, teori mengenai kategori sintaksis bahasa Jerman oleh Pittner dan Berman, teori pembentukan kata bahasa Jerman oleh Michael Lohde, dan teori mengenai tata bahasa baku bahasa Indonesia oleh Hasan Alwi, dkk. juga digunakan dalam penelitian ini sebagai teori penunjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tipe pergeseran bentuk, baik transposisi tataran maupun kategori, terjadi dalam penerjemahan adjektiva atributif bahasa Jerman ke bahasa Indonesia. Bahkan, dalam penerjemahan satu adjektiva, dapat terjadi beberapa jenis pergeseran bentuk secara bersamaan.
This research discusses about the shifts in translation (transpositions) that occur in the translation of German attributive adjectives into Indonesian in an article entitled Ein Leben für die Tiere in NADI magazine. Shifts in translation are inevitable because each language has different systems. The method used in this research is descriptive-qualitative method with a comparative model. The theory used in this research is the translation shift theory by J.C. Catford, meanwhile the theory about German syntax categories by Pittner and Berman, the theory of German word formation by Michael Lohde, and theories about Indonesian grammar by Hasan Alwi, et al. are also used in this study as supporting theories. This study shows that all types of translation shifts, both level and category transpositions, occurred in the translation of attributive adjectives from German into Indonesian. In fact, in the translation of an adjective, several types of shifts can occur simultaneously.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Hadiyanti
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesepadanan kalimat imperatif dan metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan takarir film dokumenter SAMIN vs SEMEN dengan takarir bahasa Jerman. Karya film dokumenter SAMIN vs SEMEN (Deutsche Untertitel) dipilih sebagai bahan penelitian karena terjemahan takarir bahasa jerman yang tertera mengandung banyak kalimat imperatif untuk diteliti. Analisis pada penelitian fokus pada konsep kesepadanan dalam penerjemahan yang diperkenalkan oleh Mona Baker (2018). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian adalah metode simak dan catat. Setelah itu data diklasifikasikan kesepadanannya berdasarkan metode penerjemahan sehingga dapat diketahui sejauh mana kesepadanan terjemahan kalimat imperatif dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Hasil penelitian menunjukkan kesepadanan kalimat imperatif dalam terjemahan takarir bahasa Jerman dalam film dokumenter SAMIN vs SEMEN mencapai 95% dengan 1 dari 20 data diklasifikasikan tidak sepadan. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan atau referensi yang berguna bagi peneliti, pemelajar atau mahasiswa yang mempelajari bahasa Jerman di Indonesia. ......This research aimed to acknowledge the equivalence of imperative sentences and translation strategy which is used in documentary film SAMIN vs SEMEN with German language subtitle. The documentary film SAMIN vs SEMEN (Deutsche Untertitel) is selected as research material because  many imperative sentences are found in the film. The analysis in this research focused on the concept of equivalence in translation introduced by Mona Baker (2018). To determine the equivalence classification in the translation results of the imperative sentence, the equivalence test is carried out through analysis of the translation strategies used by this documentary’s translator. The data collection method used in this research is the observation method using note-taking techniques. Then the equivalent of data is classified based on its translation strategies so it can be discovered to which extent the equivalence of the imperative sentence translation from Indonesian into German language. The results of this research showed that the equivalence of imperative sentences in the German translation of subtitles in the documentary film SAMIN vs SEMEN reached 95% in which 1 out of 20 data classified as not equivalence. Hopefully the research on this topic could increasing the insights and number of useful reading references, especially for researchers, teachers and German language enthusiasts in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library