Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Silviyani F.
Abstrak :
Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, ruang lingkup penelitian, sumber data, prosedur kerja dan sistematika penyajian.

Dalam bab kedua dijabarkan rangkaian teori. Teori Karl Buhler digunakan sebagai dasar konsep tentang fungsi bahasa. Teori dari Brinker Klaus digunakan sebagai dasar konsep tentang fungsi teks. Sebagai teori pendukung digunakan teori dari Harald Weinfrich dan Helbig/Buscha.

Pada bab ketiga data yaitu 175 kalimat dalam tiga puluh tiga teks resep masakan berbahasa Jerman yang diambil dari buku resep masakan Ich Helfe Dir Kochen dianalisis.

Kesimpulan dari hasil analisis dijabarkan pada bab keempat. Struktur kebahasaan yang paling sering muncul adalah Infinitivkonstruktion. Struktur ini ditemukan pada 171 kalimat yang dianalisis. Selain itu ditemukan juga struktur kebahasaan lainnya, yaitu kalimat perintah, kalimat pasif, pola kalimat 'sollen+Infinitiv' dan 'mussen+Infinitv'. Kelima struktur itu digunakan untuk mengekspresikan suatu perintah, urut-urutan kalimat dalam masing-masing teks menunjukkan urut-urutan perintah, sehingga membentuk langkah-langkah tindakan untuk menghasilkan suatu masakan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Pasek Sudanta
Abstrak :
Wissen ist Macht ( knowledge is power) is a popular quotation in german society. We find many forms of use this quotation in german daily life and therefore I will analyze some of them. This thesis aims to Iook for the hidden discourse in three research corpus, which have slogan Wissen ist Macht . The three research corpus are : a Brouchure from Der Spiegel magazine, Unicards postcard serie from Kettcards, and a picture from website www.ostseeruhe.coin. This research will use the theory from Roland Barthes as he explained in his book Mythologies . In this attempt I will show you how the slogan Wissen ist Macht become a connector between the picture and the hidden discourse, so that the quotation has other meaning of Wissen ist Macht.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14664
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kahrmann, Cordula
Konigstein: Athenaum, 1986
438 KAH e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Refina Setiani
Abstrak :
Dalam skripsi ini, saya meneliti mengenai perujukan kembali Jemaah Islamiah dalam artikel mengenai pengeboman hotel Marriott dua Surat kabar berbahasa Jerman, yaitu Frankfurter Allgemeine Zeitung dan Suddeutsche Zeitung, Perujukan kembali yang saya teliti adalah perujukan kembali dengan menggunakan nomina atau frase nominal lain karena saya juga melihat makna afektif apa yang ditimbulkan oleh perujukan kembali tersebut. Korpus data diteliti dengan hanya menggarisbawahi segmen wacana yang menunjukkan perujukan kembali tersebut. Penelitian dilakukan berlandaskan teori analisis wacana yang dikembangkan oleh Klaus von Brinker dan teori makna yang dikembangkan oleh Gustav H. Blanke. Hubungan semantis perujukan kembali dibuktikan dengan menggunakan teori analisis komponen makna dari Eugene A. Nida. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jemaah Islamiyah yang secara etimologis bermakna afektif positif dalam korpus data diberikan perujukan kembali yang afektif negatif. Perujukan kembali yang bermakna afektif netral hanya ditemukan sebanyak dua buah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S15017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kegel, Gerd
Munchen: Max Hueber, 1975
432 KEG a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reiss, Katharina
Heidelberg: Groos, 1993
GER 418.02 REI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purwiati Rahayu
Abstrak :
Dalam skripsi ini, saya meneliti bagaimana empat orang pria dan seorang wanita Jerman dalam novel Das Superweib menyatakan persetujuan atau penolakan kepada mitra tutur. Saya membatasi percakapan antara empat orang tokoh pria dan seorang tokoh wanita karena kelima orang tersebut adalah tokoh sentral dalam novel karya Hera Lind ini. Ungkapan yang mereka gunakan untuk menyatakan persetujuan atau penolakan dianalisis dari tataran pragmatik berdasarkan teori implikatur percakapan dari Grice dan dari tataran sosiolinguistik berdasarkan teori mengenai ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita dari Katrin Oppermann-Erika Weber dan Ingrid Samel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan ungkapan-ungkapan yang digunakan oleh empat orang tokoh utama pria dan seorang tokoh utama wanita Jerman dalam novel Das Superweib untuk menyatakan persetujuan atau penolakan ditinjau dari implikatur percakapan. Selain itu, ungkapan-ungkapan yang mereka gunakan untuk menyatakan persetujuan atau penolakan tersebut dikaitkan dengan ciri ragam bahasa pria dan ragam bahasa wanita. Setelah menganalisis data, saya menyimpulkan bahwa empat orang tokoh utama pria dalam novel Das Superweib lebih sering menggunakan implikatur percakapan dalam menyatakan persetujuan atau penolakan dibandingkan dengan tokoh utama wanita. Namun sebaliknya, ungkapan-ungkapan yang digunakan oleh tokoh utama wanita dalam novel ini untuk menyatakan persetujuan atau penolakan lebih banyak menunjukkan ciri ragam bahasa wanita dibandingkan dengan ungkapan-ungkapan yang digunakan oleh empat orang tokoh utama pria yang menunjukkan ciri ragam bahasa pria.
In dieser Examensarbeit untersuche ich, wie vier deutsche Männer und eine deutsche Frau die Zustimmung oder Ablehnung zu ihren Gesprächspartnern ausdrücken. Ich habe meine Daten nur auf die Gespräche zwischen einer weiblichen Hauptfigur und vier männlichen Hauptfiguren im Roman ?Das Superweib? beschränkt, denn die fünf Personen sind die Zentralfiguren in dieser Arbeit von Hera Lind. Die Ausdrücke, die sie benutzen, um Zustimmung oder Ablehnung auszudrücken, werden pragmatisch und soziolinguistisch analysiert. Die Analyse basiert sich auf die konversationelle Implikatur-Theorie von Grice so wie auch die Theorie von Katrin Oppermann-Erika Weber und Ingrid Samel über Männersprache und Frauensprache. Das Ziel dieser Untersuchung ist, um herauszufinden, welche Ausdrücke, die vier deutsche Männer und die deutsche Frau im Roman ?Das Superweib? benutzen, um Zustimmung oder Ablehnung auszudrücken. Diese Ausdrücke werden vom Aspekt der konversationellen Implikatur gesehen. Auβerdem werden die Ausdrücke mit den Merkmalen der Männersprache und Frauensprache verglichen. Nach der Datenanalyse kam ich zu der Schluβfolgerung, dass die vier deutsche Männer im Roman ?Das Superweib? öfter als die deutsche Frau die konversationelle Implikatur benutzten, um Zustimmung oder Ablehnung auszudrücken. Im Gegensatz dazu sind Ausdrücke, die von der deutschen Frau benutzt wurden, um Zustimmung oder Ablehnung auszudrücken, mehr die Merkmale der Frauensprache zeigen, als die Ausdrücke von den vier Männern, die die Merkmale der Männersprache zeigen.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14975
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library