Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurcholis
"Pasien geriatri rentan mengidap berbagai penyakit (multipatologi) sehingga memungkinkan terjadi polifarmasi. Saat ini, trend penggunaan statin di beberapa negara mengalami peningkatan. Statin digunakan sebagai pencegahan primer dan sekunder penyakit jantung koroner yang prevalensinya terbanyak pada pasien geriatri. Di RSCM belum ada kajian kuantitatif penggunaan statin, sehingga perlu dilakukan kajian penggunaan statin pada pasien geriatri guna mengetahui besar penggunaan statin di RSCM. Studi ini adalah penelitian cross sectional menggunakan kajian defined daily dose (DDD) pada pasien geriatri (>60 tahun) rawat inap di RSCM pada periode Januari-Juni 2015. Hasil yang didapatkan adalah 24 pasien menggunakan statin; 22 pasien (91.6%) menggunakan simvastatin dan 2 pasien (8.4%) menggunakan atorvastatin. Diperoleh hasil DDD total statin 4.12 DDD/100 bed-days, dengan DDD simvastatin dan atorvastatin berrturut-turut 3.68 dan 0.28 DDD/100 bed-days. Profil penggunaan obat statin pada pasien geriatri rawat inap di RSCM tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain, seperti India dengan DDD total statin 55.6 DDD/100 bed-days dan 4.32 DDD/100 bed-days

Geriatric patients are susceptible to multipathologic condition and susceptible to polypharmacy. Nowadays, trend of statin utilization in some countries has been raising. Statin is used for primary and secondary prevention of coronary heart disease, which has the highest prevalence in elderly. There is no quantitative study about statin utilization in RSCM, so a study of statin utilization in geriatric patient in RSCM is needed. This is a cross sectional study evaluating the quantitative use of statin in geriatric patients (>60 years old) admitted in medicine ward of RSCM from January-June 2015 using the defined daily dose (DDD) system. The results shows that 24 patients used statin: 22 patients (91.6%) were prescribed simvastatin and 2 patients (8.4%) were prescribed atorvastatin. The total statin DDD is 4.12 DDD/100 bed-days with the DDD of simvastatin and atorvastatin is 3.68 and 0.28 DDD/100 bed-days, respectively. The statin utilization in hospitalized geriatric patients in RSCM was lower compared to other country, such as India with total satin DDD is 55.6 DDD/100 bed-days and 4.32 DDD/100 bed-days."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Gabriela
"Latar Belakang: Saat ini prevalensi kebutuhan anestesi umum pada pasien geriatri semakin meningkat. Tanpa modalitas pemantauan yang memadai, pemberian agen anestesi yang berlebihan dapat menciptakan plana anestesi yang lebih dalam. Bispectral index (BIS) merupakan alat pemantauan kedalaman hipnosis melalui pengolahan data elektroensefalogram (processed EEG). Penelitian ini bertujuan membandingkan durasi deep hypnotic time (DHT) pada pasien geriatri yang menjalani anestesi umum dengan penambahan pemantauan BIS dibandingkan pemantauan standar.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar tunggal melibatkan 44 pasien geriatri yang menjalani anestesi umum untuk prosedur operasi. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok perlakuan yang mendapatkan tambahan pemantauan BISTM dan kelompok kontrol dengan pemantauan standar sesuai ASA. Data BISTM dari kedua kelompok akan direkam secara kontinyu untuk dianalisis selanjutnya. Terhadap subjek, dilakukan pemeriksaan MMSE prabedah dan pascabedah serta pencatatan waktu emergence.
Hasil: Penambahan pemantauan BISTM dapat menurunkan durasi DHT bila dibandingkan dengan pemantauan standar dengan durasi DHT untuk kelompok BIS dan kontrol masing-masing sebesar 12 menit (0-122) dan 21,5 menit (0-200 menit) (nilai p = 0,36). Pada populasi penelitian didapatkan nilai BIS loss of consciousness (BIS LOC) sebesar 80,55 ± 6,48. Penurunan nilai MMSE pascabedah lebih kecil pada kelompok BIS (0,5 vs 2,0; nilai p = 0,06). Durasi waktu pulih sadar didapatkan lebih panjang pada kelompok BIS yakni 28,45 ± 13,48 bila dibandingkan dengan kelompok kontrol sepanjang 22,35 ± 7,81 (nilai p = 0,09; IK 95% -1,01 s/d 13,21 menit). Terdapat kecenderungan terjadinya anestesi yang lebih dangkal pada pemantauan standar yang ditunjukkan oleh nilai BIS tertinggi intraoperatif dan durasi BIS >60. Nilai BIS tertinggi didapatkan lebih tinggi pada kelompok kontrol (73,2 ± 11,41 vs 69,4 ± 8,31) dengan durasi BIS >60 yang lebih panjang pada kelompok kontrol (30 menit vs 8,5 menit)
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara durasi DHT pada pasien geriatri yang menjalani anestesi umum dengan penambahan pemantauan BISTM dibandingkan pemantauan standar.

Background: The current need for general anesthesia in geriatric population has increased. Without adequate monitoring modality, the administration of anesthetic agents can create unnecessary deeper anesthetic plane. Bispectral index (BIS) is an equipment to monitor the depth of hypnosis through processing raw EEG data. This study aims to compare the duration of deep hypnotic time (DHT) in geriatric patients undergoing general anesthesia with additional BIS monitor compared to standard monitoring.
Methods: This study was a randomized, single-blind clinical trial involving 44 geriatric patients undergoing general anesthesia for surgical procedures. Subjects are divided into two groups, one with additional BISTM monitor and the other with standard monitoring according to ASA. Data acquired from BISTM will continually be recorded to be analyzed afterward. Subjects will be eveluated with MMSE prior and after undergoing general anesthesia and emergence time will be recorded.
Result: Additional BISTM monitor can decrease duration of DHT compared to standard monitoring with DHT for BIS and control group, respectively, 12 minutes (0-122) and 21.5 minutes (0-200 menit) (p value = 0.36). In study population, BIS value for loss of consciousness (BIS LOC) is 80.55 ± 6.48. The decrease of MMSE value post operative is smaller in BIS group compared to control group (0.5 vs 2.0; p value = 0.06). Emergence time is longer in BIS group (28.45 ± 13.48 minutes) compared to control group (22.35 ± 7.81 minutes) with p value = 0.09, 95% CI - 1.01 s/d 13.21 minutes. There was tendency of light anesthesia conduct in control group as shown in comparison of intraoperative highest BIS value and duration of BIS value >60. Higher BIS value is observed in control group (73.2 ± 11.41 vs 69.4 ± 8.31) with longer duration of BIS value >60 compared to BIS group (30 minutes vs 8.5 minutes, respectively).
Conclusion: There is no significant difference in duration of DHT between geriatric population undergoing general anesthesia with additional BISTM monitor compared to standard monitoring.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library