Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulimatul Safa`ah Praromadani
"Daerah prospek geotermal Telomoyo terletak sekitar 34 km sebelah selatan dari kota Semarang, Jawa Tengah. Geomorfologi Telomoyo terdiri atas komplek Gunung Telomoyo yang didominasi batuan vulkanik plistosen-kuarter berupa piroklastik dan lava dengan komposisi andesit-basaltik. Manifestasi permukaannya berupa mata air panas dan batuan teralterasi. Pendugaan temperature reservoirnya berkisar 2300C.
Dari data gravitasi diketahui ada intrusi di bawah kaldera Telomoyo. Untuk mengetahui informasi bawah permukaan daerah prospek geothermal Telomoyo, dilakukan survey magnetotellurik (MT). Selanjutnya data MT yang diperoleh diolah melalui tahapan pemilihan data time series sampai inversi 2D dan divisualisasikan ke dalam 3D.
Hasil penelitian ini memperlihatkan lapisan resistivitas sangat rendah (<15 Ωm), diinterpretasikan sebagai lapisan penudung (clay cap). Lapisan yang berada di bawah clay cap dengan nilai resistivitas sekitar 50-150 Ωm diinterpretasikan sebagai reservoir dari sistem geotermal. Lapisan heat source tampak berbentuk dome dengan nilai resistivitas >250 Ωm. Selanjutya model dari data MT tersebut diintegrasikan dengan data geologi, geokimia, dan geofisika (gravitasi) sehingga dapat dibuat model konseptual yang dapat mendelineasi sistem geotermal daerah prospek Telomoyo dimana potensi geotermalnya berkisar 125 MWe.

Telomoyo geothermal prospect is located about 34 km southern from Semarang, Central Java. Geomorphology of Telomoyo consist of Mount Telomoyo dominated by volcanic plistocene- quartenary formation consists of pyroclastic and andesit-basaltic lava. Surface manifestation are hot springs and alterationed rock. The estimation of reservoir temperature is about 2300C.
From gravity data we can see an intrusion under Telomoyo's caldera. To get subsurface information about Telomoyo geothermal prospect , MT survey was done. MT data is processed through data selection stage of time series up to 2D inversion and visualized into 3D. The result of the reseach shows that there is very low resistivity layer (<15 Ωm), interpreted as clay cap.
The layer under clay cap with resistivity value is about 50-150 Ωm interpreted as reservoir of geothermal system. Heat source layer has dome shape wih resistivity value >250 Ωm. Moreover, the model from MT data integrated with geology, geochemistry, and geophysics (gravity) data so the conceptual model that delineated geothermal system of Telomoyo prospect area of which geothermal potension about 125 Mwe can be made.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Christina
"Lapangan geotermal Wayang Windu terletak di Jawa Barat telah beroperasi sejak tahun 2000 dengan total kapasitas produksi sebesar 227 MW dan memiliki 28 sumur produksi dan 5 sumur injeksi. Telah dilakukan pengukuran berulang gravitasi dengan 51 benchmarks pada tahun 2014 dan 2017. Dari hasil pengukuran tersebut terlihat perbedaan anomali gravitasi mikro yang berasosiasi dengan perubahan massa di bawah permukaan. Dari 51 stasiun amat, terjadi perbedaan antara pengukuran pada tahun 2014 dengan tahun 2017 mulai dari -263.1 µGal hingga +47.6 µGal. Di daerah selatan lapangan, terjadi nilai perubahan yang positif dengan indikasi adanya penambahan massa sedangkan pada bagian utara, yang merupakan daerah produksi utama, terjadi nilai perubahan yang negatif dengan indikasi terjadinya mass deficit akibat proses produksi.  Dari nilai anomali gravitasi tersebut, dengan metode gridding menggunakan teorema flux Gauss, ditemukan perubahan massa di reservoir sebesar -32.8 juta ton dengan keterangan pertambahan massa di sebelah selatan sebesar 8.1 juta ton, dan pengurangan massa di sebelah utara sebesar 40.9 juta ton untuk tahun 2014-2017. Dari analisis anomali gravitasi mikro tersebut, dapat diamati juga pola aliran fluida sehingga dapat diketahui ketepatan fungsi sumur injeksi. Dengan bantuan data gempa mikro, dapat terlihat, pola aliran fluida yang mengalir dari sebelah selatan lapangan menuju tengah hingga bagian utara lapangan, serta bagian barat laut menuju timur-tenggara, ke arah zona produksi utama. Hasil yang didapat dari penelitian ini dapat digunakan untuk manajemen reservoir geotermal untuk menciptakan sistem dan produksi uap yang berkelanjutan.

Wayang Windu geothermal field is located in West Java and has been operating since 2000. The field has total production capacity of 227 MW, with the 28 production wells and five reinjection wells. Repeated gravity measurements have been done with 51 benchmarks around the reservoir boundary in 2014 and 2017. There are differences in the gravity value associated with the change of mass in the reservoir. The southern area of the field has positive value of gravity changes (up to +47.6 µgal) which indicates the increased mass due to injection process. The northern area which has vapor dominated system and as the location for most of the production wells, has a negative value of gravity changes (up to -263.1 µgal) with the indication of mass deficit due to the production activity. Using the microgravity anomaly and gridding method of Gaussian flux theorem, the change of mass in the reservoir can be found. There is -32.8 Mt of mass changes in the reservoir with 8.1 Mt mass added at the south of the field and 40.9 Mt of mass loss at the north of the field in 2014 until 2017. According to the analysis of changes in microgravity value, fluid flow patterns can also be observed to find the accuracy of reinjection well function. Using micorearthquake data as the secondary data, found that the fluid flow pattern of the field is from the south of the field to the center and the north of the field, and from NW to East-Southeast. The result of this study can be used for geothermal reservoir management to create a sustainable and renewable geothermal system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan dengan laju pertumbuhan 6,5% per tahun. Hal ini berimplikasi pada permintaan pasokan energi yang juga meningkat dengan kebutuhan konsumsi indutri hingga rumah tangga yang semakin meningkat juga. Namun, antara permintaan dengan kapasitas produksi energi listrik terdapat ketimpangan karena kurangnya pasokan yang dapat dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara. Apalagi ditambah dengan biaya produksi listrik yang sangat dipengaruhi oleh harga energi fosil yang memiliki tren naik dan ketersediaannya yang terbatas, mengharuskan Indonesia mengoptimalisasi sumber energi baru terbarukan sebagai alternatif. Panas bumi merupakan alternatif yang sangat potensial karena Indonesia memilki cadangan terbesar di dunia. Sayangnya, pemanfaatan panas bumi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi masih belum optimal karena disebabkan oleh rendahnya minat investasi. Oleh karena itum pemerintah perlu mengadakan perbaikan iklim investasi pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk dapat menarik investor. "
330 ASCSM 19 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library