Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyuddin Diningrat
Abstrak :
Pemahaman mengenai sebaran permeabilitas reservoir sangatlah penting dalam penentuan strategi dan pengembangan lapangan panas bumi Wayang Windu. Sebaran permeabilitas ini salah satunya dapat didekati dengan menganalisis gempa mikro yang biasa terdeteksi di lapangan panas bumi yang sedang berkembang. Gelombang-S gempa mikro yang merambat melalui suatu media anisotropi akan mengalami splitting menjadi Sfast yang memiliki kecepatan lebih besar dengan polarisasi sejajar rekahan dan Sslow yang tegak lurus rekahan. Dengan menganalisis kedua gelombang tersebut maka akan didapatkan informasi permeabilitas rekahan media yang dilewatinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai arah orientasi rekahan dan distribusi intensitas rekahan di lapangan panas bumi Wayang Windu. Arah orientasi rekahan akan sejajar dengan arah polarisasi Sfast, sedangkan intensitas rekahan proporsional dengan waktu tunda antara Sfast dan Sslow-nya. Metode rotation correlation digunakan untuk mendapatkan arah polarisasi Sfast () dan waktu tunda (dt) antara gelombang Sfast dan Sslow. Hasil dari metode ini kemudian diintegrasikan dengan data pendukung lainnya untuk mendapatkan interpretasi yang komprehensif mengenai distribusi permeabilitas di lapangan ini, sehingga dapat berkontribusi dalam proses conceptual model update dan mengurangi uncertainty pada saat well targeting. Arah dominan orientasi rekahan yang dihasilkan dari penelitian kali ini adalah WNE-ESE dan NE-SW, sedangkan daerah yang memiliki intensitas rekahan yang paling tinggi berada di bagian utara lapangan ini yang sampai saat ini merupakan daerah pemasok steam terbesar di lapangan panas bumi Wayang Windu. ......Understanding permeability distribution of the reservoir is necessary to guide strategic and future development of the Wayang Windu geothermal field. Its distribution can be derived by analyzing microearthquakes wave that used to occur in the development stage of geothermal field. A shear-wave that propagating through the anisotropic medium will split into two waves, i.e. Sfast that has faster velocity and its polarization direction parallels with predominant orientation of crack anisotropy, and Sslow which is orthogonal to Sfast. Analyzing both waves, we can acquire the information of crack permeability of the medium in which both waves passed through. This study aim is to understand dominant cracks orientation and crack density distribution at Wayang Windu geothermal field. The strike of predominant cracks will parallel to polarization direction of Sfast, whilst crack density proportional to the time delay between Sfast and Sslow. Rotation correlation method is used to extract information of polarization direction () and delay time (dt) between the fast and the slow waves. The result was analyzed and discussed together with additional supporting data to have a comprehensive interpretation of permeability distribution of the field, thus it will help during conceptual model update and well targeting process. Dominant cracks orientation derived from the study is WNE-ESE and NE-SW, while most fractured area is located in the northern part of this field, where most of the steam supplied coming from.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safiul Primasatya
Abstrak :
Eksplorasi panas bumi merupakan tahapan yang sangat penting pada kegiatan pengusahaan panas bumi karena memiliki tingkat resiko kegagalan pemboran yang sangat tinggi serta biaya yang dikeluarkan cukup besar. Oleh karena itu, diperlukan interpretasi terpadu berdasarkan data geosains untuk mendelineasi prospek sistem geothermal Gn. Lawu sehingga penentuan lokasi pemboran mempunyai tingkat kepastian yang lebih tinggi. Dalam mendelineasi sistem geothermal sangat ditentukan dengan sebaran batuan resistivitas rendah yang mengindikasikan adanya lapisan penudung (caprock) yang didominasi oleh material lempung. Selain itu, target utama dari eksplorasi panas bumi adalah temperatur dan permeabilitas batuan yang tinggi. Distribusi sebaran temperatur bawah permukaan dapat diperkirakan melalui data manifestasi pada lokasi penelitian. Sedangkan permeabilitas tinggi berasosiasi dengan zona patahan dimana fluida dapat mengalir ke permukaan. Magnetotelluric (MT) merupakan metode geofisika pasif yang melibatkan pengukuran fluktuasi medan listrik dan magnet alam sebagai sarana untuk menentukan resistivitas batuan di bawah permukaan bumi dimana pemodelan data MT dapat dilakukan menggunakan inversi 3D. Untuk memahami lebih lanjut mengenai pemodelan MT tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada inversi 3D dengan MT3Dinv-X yang kemudian diintegrasikan dengan data dukung gravitasi, geologi dan geokimia untuk mendelineasi sistem geothermal Gn. Lawu. Hasil akhir penelitian ini adalah memberikan rekomendasi pola sebaran resistivitas batuan serta membuat model konseptual untuk menentukan area target pemboran pada daerah penelitian. ...... Geothermal exploration is crucial step in geothermal business because it has uncertainty drilling result and high cost. Therefore, an integrated interpretation based on geosciences data is needed to delineate the prospect of Gn. Lawu geothermal system so the location of drilling could be more convince. The distribution of low resistivity rocks that indicating the presence of a caprock which is dominated by the material of clay. Moreover, the main target of geothermal exploration is the high temperature and permeability of rocks. The distribution of subsurface temperature can be estimated through the manifestation data on site. High permeability is associated with a fault zone where fluid can flow to the surface. Magnetotelluric (MT) is a passive geophysical method that involves measuring the fluctuations of electric and natural magnetic fields as a means of determining the resistivity of rocks beneath the Earth's surface where MT data modeling can be performed using 3D inversion. To understand more about the MT modeling, this research is focused on 3D inversion with MT3Dinv-X which is then integrated with gravity, geological and geochemical support data to delineate Gn. Lawu geothermal system. The final result of this research is to recommend the pattern of distribution of rock resistivity as well as to create conceptual model to determine drilling target area in research area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiansyah
Abstrak :
Indonesia memiliki potenslal sumber daya alam yang sangat kaya dan saiah satunya adalah sumber daya alam untuk energi listrik, yaitu potensi panasbumi. Indonesia memiliki potensi panasbumi yang cukup banyak karena Indonesia dilalui oleh dua lempengan pegunungan di sepanjang Bukit Barisan, Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya, tetapi hal tersebut harus melalui tahapan eksplorasi dengan cara mempelajari karakter reservoir dan kesetimbangan mineral di dalamnya. Akibat adanya subduksi dari lempengan samudra ke dalam lempengan kontinen menimbulkan gesekan baiuan dan menghasilkan lelehan magma, akibat adanya gaya mengambang lelehan magma tersebut terbentuk gunung api di daratan, selain itu juga menghasilkan sistem panasbumi Sistem panasbumi sangat mempengaruhi komposisi mineral didaiamnya, dan seianjutnya akan mempengaruhi eksplorasi mineral tersebut, karena menentukan nilai ekonomis dari geotermal untuk ekspioitasi industri. Silika termasuk salah satu mineral yang dapat digunakan untuk penentuan nilai ekonomi dari suatu reservoir, dengan cara menentukan konsentrasi kelarutan silika, sesuai dengan perubahan suhu. Sampel untuk pengukuran silika diambil dari 2 daerah pegunungan di Indonesia, yaitu Lahendong dan Sibayak. Dengan perincian 12 sumur dari daerah Sibayak dengan cara SCS(fase Uap), SPW dan Wearbox(bak i penampungan) dan 5 buah sumur dari daerah Lahendong yang terdiri dari mata air panas SPW (separated water)dan wearbox. Pengukuran silika ini menggunakan spektrofotometer UV-Vis Shimidzu-160 di laboratorium UV BATAN, dengan menggunakan metode ammonium molibdat. Pada panjang gelombang silika 370 nm. Data didapatkan dengan cara memasukkan konsentrasi yang didapat dari sumur-sumur tersebut kedalam persamaan Quartz dari Fournier (1977) Dan didapatkan suhu reservoir sementara untuk Sibayak berkisar antara 20,76°C hingga 266,83°C dan untuk daerah Lahendong berkisar antara 111,3°C hingga 314,3°C. Untuk penentuan suhu sebenarnya dibutuhkan fraksi uap dan fraksi cair untuk mendapatkan konsentrasi total dari silika. Didapatkan konsentrasi total dari reservoir untuk Lahendong berkisar 219,30 ppm hingga 949,68 ppm. Sedangkan untuk Sibayak berkisar antara 276,61 ppm hingga 596,11 ppm Dari konsentrasi total tersebut dihasilkan suhu reservoir yang sebenarnya untuk Lahendong berkisar antara 193,84°C hingga 275,85°C dan untuk daerah SIbayak berkisar antara 186,93°C hingga 238,85°
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Aulia Luqman
Abstrak :
Manifestasi Kawah Ratu Terletak di Pegunungan Halimun-Salak yang merupakan terletak di antara Banten dan Jawa Barat. Pada tahap awal eksplorasi panas bumi, survei aspek geologi dan geokimia. Survei geologi meliputi aspek geomorfologi dan litologi daerah penelitian. Survei geokimia untuk mengetahui karakteristik fluida pada manifestasi dan mencari penyebab terjadinya manifestasi di daerah tersebut. Pembuatan pemodelan panas bumi merupakan salah satu pendekatan awal pada eksplorasi panas bumi. Pemodelan panas bumi dibuat dengan korelasi data geologi, geokimia, dan geofisika. Data geologi di dapatkan dengan melakukan pemetaan dan studio dengan analisis citra DEM. Pengambilan ata geokimia dilakukan dengan sampling fluida panas bumi. Data geokimia berupa analisis kation anion, isotop, gas chromatography, dan gas titration. Data geofisika didapatkan dari studi literature pada daerah penelitian. Kawah Ratu didominasi dengan batuan vulkanik seperti breksi andesit, scoria, dan tuff yang sudah teralterasi. Kawah Ratu memiliki karakteristik fluida sulfat dengan tingginya kandungan SO4. Fluida pada manifestasi kawah ratu berasal dari air hujan atau meteoric water. Dari karakteristik geologi dan geokimia pada Kawah Ratu masuk ke dalam kelompok geothermal play convection dominated tipe CV– 1. Hasil akhir dari penelitian ini berupa model konseptual model Lapangan Panas Bumi Kawah Ratu. ......Kawah Ratu Manifestation Located in the Halimun-Salak Mountains which are located between Banten and West Java. In the early stages of geothermal exploration, survey of geological and geochemical aspects. The geological survey covers the geomorphological and lithological aspects of the research area. Geochemical survey to see the fluid response to manifestations and to find out the causes of manifestations in the area. Geothermal modeling is one of the earliest approaches to geothermal exploration. Geothermal modeling is carried out by displaying geological, geochemical and geophysical data. Geological data were obtained by mapping and studio using DEM image analysis. Geochemical sampling is carried out by taking geothermal fluid samples. Geochemical data are in the form of analysis of cation anions, isotopes, gas chromatography, and gas titrations. Geophysical data were obtained from literature studies in the research area. Kawah Ratu is dominated by volcanic rocks such as altered andesite, scoria, and breccia tuff. Kawah Ratu contains sulfuric liquid containing SO4. The liquid in the form of the queen's crater comes from rainwater or meteor water. From the influence and geochemistry of Kawah Ratu, it is included in the geothermal convection game group which is dominated by the CV– 1 type. The final result of this study is a conceptual geological model of the Kawah Ratu Geothermal Field
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revanza Adirama Anwar
Abstrak :
ABSTRAK Proyek pembangunan infrastruktur lokasi pemboran panas bumi, dalam pelaksanaannya tidak selalu baik yang ditunjukkan dengan terjadinya keterlambatan. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen risiko, yaitu dengan melakukan identifikasi risiko-risiko pada pelaksanaan proyek pada PT. X yang berpengaruh pada kinerja waktu proyek serta melakukan analisa dampak dan penyebabnya. Penelitian ini mengidentifikasi 5faktor risiko dominan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja waktu proyek. Kelima faktor risiko dominan ini dikelompokkan menjadi dua komponen besar yaitu faktor risiko yang berhubungan dengan kondisi lokasi proyekdan faktor risiko yang berhubungan finansial kontraktor.Hasil dari analisa tersebut dievaluasi untuk menentukan level dan peringkat masing-masing risiko sehingga dapat ditentukan cara penanganan, tindakan dan rekomendasi terhadap risiko-risiko tersebut. Diharapkan dengan dilakukan proses manajemen risiko, maka kinerja waktu proyek PT. X dapat ditingkatkan sehingga tidak ada lagi terjadi keterlambatan proyek.
ABSTRACT Delays in completing the infrastucture development of geothermal drilling projects sometimes inevitably occured due to certain issues. In order to minimise the risk of the delays,a risk management should be implemented. In this study analysing the infrastructure project of PT. X, the management of risk was conducted by identifying risks affecting project time performance and analysing its causes and impacts. This study identified five dominant risk factors that have a significant correlation on time performance of the project. Fifth dominant risk factors are grouped into two major components, the risk factors associated with the project site conditions and the risk factors related financial contractor.The results of the analysisthenbe evaluated in order to determine the level and rank of each risk. Based on this evaluation, treatments, actions, and recommendations could next be taken to resolve the risks. By implementing risk manegement, therefore, it is expected that time performance of PT. X project could be improved and any potential delays could be anticipated.
2015
T52017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Rahma Tsany
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada menganalisis potensi terhadap manifestasi panas bumi berupa mata air panas yang berada di permukaan dan dapat diasosiasikan pada suatu sumber panas bumi di kedalaman permukaan. Lapangan daerah Maranda – Kawende, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, metode analisis geokimia air dan metode penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fluida air panas serta menentukan temperatur yang berada di bawah permukaan pada wilayah panas bumi daerah Maranda - Kawende. Data yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu data sekunder salah satunya diambil oleh PSDMBP yang berfokus kepada data kation, anion serta pH. Terdapat persebaran manifestasi panas bumi berupa air panas dan air dingin yang terdiri dari dua mata air dingin, tiga air sungai, satu air laut dan dua puluh dua mata air panas. Pada analisis dari ke dua puluh tujuh manifestasi permukaan panas bumi berdasarkan analisis geokimia air didapatkan bahwa tipe air panas bumi menunjukan tipe air klorida dan klorida-bikarbonat. Sumber air panas bumi tidak bersumber dari satu reservoir yang sama serta kondisi air panas berada di fase immature waters dan partial equilibration diketahui juga air panas berasal dari air meteorik yang didominasi oleh air yang sudah mengalami pencampuran oleh air permukaan. Berdasarkan geoindikator didapatkan zona upflow berada di titik Ap.Maranda I. Pada metode penginderaan jauh mengintegrasikan beberapa data meliputi LST, NDVI, dan FFD serta data sekunder lainnya meliputi data geologi dan manifestasi permukaan. Melalui analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa terdapat empat area potensi panas bumi. Area potensi A terletak pada daerah Maranda dengan koordinat UTM 227925 - 226909 mE dan UTM 9856819 - 9865793 mN serta memiliki luas 22 hektar. Area potensi B terletak pada Daerah Pantangolemba dengan koordinat 229991 - 233563 mE dan 9846449 - 9842678 mN serta memiliki luas 13 hektar. Area potensi C terletak pada daerah Pakareme dengan koordinat 220267 - 224571 mE dan 9878781 - 9875298 mN serta memiliki luas 14 hektar. Area potensi D terletak pada Daerah Pantangolemba dengan koordinat 216289 – 220800 mE dan 9866259 – 9863881 mN serta memiliki luas 10 hektar. ......This research focuses on analyzing the potential for geothermal manifestations in the form of hot springs that are on the surface and can be associated with a geothermal source in the depths of the surface. The Maranda – Kawende Regional Field, Poso Regency, Central Sulawesi Province, is one of the areas in Indonesia that has geothermal potential. This study uses two methods, namely, the method of water geochemical analysis and remote sensing methods. This study aims to determine the characteristics of the hot water fluid and determine the temperatur below the surface in the geothermal area of ??Maranda - Kawende. The data used in this research is secondary data, one of which was taken by PSDMBP which focuses on cation, anion and pH data. There is a distribution of geothermal manifestations in the form of hot water and cold water consisting of two cold springs, three rivers, one seawater and twenty-two hot springs. In the analysis of the twenty-seven geothermal surface manifestations based on water geochemistry analysis, it was found that the type of geothermal water shows the type of chloride and chloride-bicarbonate water. Geothermal water sources are not sourced from the same reservoir and the condition of the hot water is in the immature waters and partial equilibration phases. It is also known that hot water comes from meteoric water which is dominated by water that has experienced mixing with surface water. Based on the geoindicator, the upflow zone is located at Ap.Maranda I point. The remote sensing method integrates several data including LST, NDVI, and FFD as well as other secondary data including geological data and surface manifestations. Through this analysis, the results show that there are four geothermal potential areas. First, Potential area A is located in the Maranda Region with coordinates UTM 227925 - 226909 mE and UTM 9856819 - 9865793 mN and has an area of ??22 hectares. Second, potential area B is located in the Pantangolemba Region with coordinates 229991 - 233563 mE and 9846449 - 9842678 mN and has an area of ??13 hectares. Third, potential area C is located in the Pakareme Region with coordinates 220267 - 224571 mE and 9878781 - 9875298 mN and has an area of ??14 hectares. Potential area D is located in the Pantangolemba Region with coordinates 216289 – 220800 mE and 9866259 – 9863881 mN and has an area of ??10 hectares.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library