Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berliana Zulny
Abstrak :
Daerah penelitian “M” merupakan salah satu daerah potensi panas bumi karena ditandai keterdapatan manifestasi mata air panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona permeabel di daerah penelitian “M” sekaligus menentukan zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran. Identifikasi zona permeabel dilakukan berdasarkan analisis korelasi antara struktur geologi permukaan dan struktur geologi bawah permukaan yang diperoleh melalui integrasi data primer berupa metode Fault Fracture Density (FFD) dan metode gravitasi. Analisis struktur geologi permukaan dilakukan berdasarkan analisis kerapatan kelurusan menggunakan metode Fault Fracture Density (FFD) yang diperoleh dengan metode ekstraksi kelurusan secara manual dan otomatis menggunakan citra DEMNAS. Analisis stuktur geologi bawah permukaan berupa struktur patahan yang mengontrol terbentuknya kerapatan kelurusan dan kemunculan manifestasi mata air panas di permukaan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan metode gravitasi yang meliputi analisis First Horizontal Derivative (FHD), analisis Second Vertical Derivative (SVD), dan analisis Euler Deconvolution (ED). Adanya zona permeabilitas tinggi hingga sangat tinggi dan kontras anomali SVD di lokasi yang sama mengindikasikan zona permeabel dihasilkan dari struktur geologi permukaan dan struktur geologi bawah permukaan yang berkorelasi baik. Sementara itu, zona permeabel yang direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran ditentukan berdasarkan integrasi data primer dan data sekunder (data geologi, data geokimia, dan metode magnetotellurik). Berdasarkan analisis terpadu FFD, zona permeabel daerah penelitian “M" berada di enam wilayah, yaitu di bagian tengah hingga ke barat laut, timur laut, barat daya, selatan, dan tenggara hingga ke timur. Namun, berdasarkan analisis integrasi data gravitasi dan metode FFD, zona permeabel yang terbentuk dari struktur permukaan dan struktur patahan bawah permukaan yang berkorelasi baik berada di bagian tengah, barat laut, utara, timur laut, dan selatan. Berdasarkan analisis terpadu FFD serta analisis integrasi data gravitasi dan metode FFD, zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran terletak pada daerah sebaran manifestasi di zona graben dan di sekitar manifestasi APDM-6 di zona horst. Namun, berdasarkan analisis integrasi data primer dan data sekunder, zona permeabel yang dapat direkomendasikan sebagai lokasi target pengeboran utama mengerucut pada zona upflow atau tepatnya di sekitar manifestasi APDM-1, APDM-2, APDM-3, dan APDM-5 yang terletak di zona graben dan di sekitar gunung DTR karena terdapat parameter target pengeboran yang lebih mendukung baik dari data primer maupun data sekunder. ......The research area "M" is one of the geothermal potential areas because it is characterized by the manifestation was found as hot springs. This research aims to identify permeable zones in the "M" research area and to determine permeable zones that can be recommended as drilling target location. Permeable zones are identified based on correlation analysis between surface geological structures and subsurface geological structures which is obtained using primary data integration between the Fault Fracture Density (FFD) method and the gravity method. Analysis of the surface geological structure is carried out based on lineament density analysis using the Fault Fracture Density (FFD) method which is obtained using manual and automatic lineament extraction methods using DEMNAS imagery. Analysis of subsurface geological structures in the form of fault structures controlling the emergence of density lineaments and hot springs on the surface is carried out based on the results of gravity method processing consisting of First Horizontal Derivative (FHD) analysis, Second Vertical Derivative (SVD) analysis, and Euler Deconvolution (ED) analysis. The existence of high to very high permeability zones and contrasting SVD anomalies at the same location indicate that the permeable zone is the result of well-correlated surface geological structures and subsurface geological structures. Meanwhile, the permeable zone recommended as a drilling target location is determined based on the integration of primary data and secondary data (geological data, geochemical data, and magnetotelluric methods). Based on the integrated FFD analysis, the permeable zone of the "M" research area is located in six regions, i.e., in the central part to the northwest, northeast, southwest, south, and southeast to the east. However, based on the integration analysis of gravity and FFD data, The permeable zones formed from well-correlated surface structures and subsurface fault structures are in the central, northwest, north, northeast and south parts.. Based on the integrated analysis of FFD and also the integration analysis of gravity data and FFD method, the permeable zone that can be recommended as a drilling target location is located in the manifestation distribution area in the graben zone and around the APDM-6 manifestation in the horst zone. However, based on the integration analysis of primary data and secondary data, the permeable zone that can be recommended as the main drilling target location is narrowed in the upflow zone or precisely around the manifestation of the APDM-1, APDM-2, APDM-3 and APDM-5 hot springs located in the graben zone and around the DTR mountain because there are drilling target parameters that are more supportive of both primary and secondary data.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munazyi
Abstrak :
Wayang windu merupakan sistem panasbumi yang terletak di daerah Pengalengan, 35 km di selatan Kota Bandung. Sistem panasbumi yang berada di Bandung Volcanic Complex ini merupakan salah satu sistem panasbumi dengan temperatur dan entalpi yang tinggi. Model sistem panasbumi ini tergolong unik karena merupakan transisi dari sistem dominasi uap dan sistem dominasi air. Keberhasilan dalam eksplorasi maupun dalam proses pengembangan sistem panasbumi ini salah satunya ditentukan oleh keberhasilan mengidentifikasi struktur. Microearthquake (MEQ) merupakan metode yang cukup efektif untuk mendeteksi struktur dengan cara mendengarkan renspon alamiah dari perubahan stress dan strain dari batuan dalam bentuk gempa mikro. Waktu tiba gelombang P dan S serta identitas sinyal dilakukan penghitungan untuk mendapatkan hiposenter dengan menggunakan Hypo71. Model kecepatan yang digunakan adalah satu dimensi yang homogen dengan rasio Vp terhadap Vs adalah 1.79. Kemudian, relokasi hiposenter dilakukan dengan algoritma Double Difference dengan fase gelombang P meliputi data katalog dan data pasangan event yang memiliki similaritas yang tinggi berdasarkan hasil korelasi silang. Setelah melakukan relokasi dengan HypoDD, didapatkan distribusi hiposenter yang cukup logis dari bentuknya yang memiliki ekstensi horisontal dan vertikal serta memiliki RMS yang minimal. Kemudian, distribusi hiposenter hasil relokasi divisualisasikan dengan GeoSlicer-X untuk kemudian dilakukan konfirmasi dengan data struktur geologi dan data Magnetotellurik untuk menguji validitas dari distribusi hiposenter yang berhasil dihitung. Hasilnya, distribusi hiposenter berada pada batas antara heatsource dan reservoir yang juga memiliki kesesuaian terhadap struktur di permukaan. Interpretasi kaitan MEQ dengan aktivitas injeksi menghasilkan prediksi persebaran fluida ke arah timur dan selatan berdasarkan proyeksi vertikal dari distribusi hiposenter. ...... Wayang Windu Geothermal System lies at Pangalengan, 35 kilometers South of Bandung. The Geothermal System that located in Bandung Volcanic Complex has high temperature and high enthalpy. This is very unique geothermal system because it is the transition of vapor dominated and liquid dominated system. To make the exploration success for, the main factor is determined to structure identification. Microearthquake (MEQ) is efficient method to detect the structure by sensing every change of natural response in form earthquake that less than 3 richter scale. First arrivals time and characteristics of signal are calculated to get the hypocenter using Hypo71 (Geiger Algorithm). This calculation uses velocity model with homogeny seven layers with ratio Vp/Vs is 1.79. After that, the Double Difference algorithm with P phase is used to relocate the hypocenter using catalog data and high similarities of event pair determined by cross correlation. After relocating hypocenter using HypoDD, hypocenters distribution becomes more plausible because of the shape that has vertical and horizontal extension with minimum RMS residual. Then, the hypocenters are visualized using GeoSlicer-X to be confirmed and checked by geological structure and magnetotelluric data. The result shows that hypocenters not only lie at boundaries of low and high resistivity (heatsource) but also firmed with the geological structure orientation. Interpretation of MEQ and fluid injection activities shows fluid flow prediction that head for southern and eastern of injection well.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library