Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Disa Riliana
"Geostatistika dapat digunakan untuk menyebarkan sifat fisika batuan. Dalam studi ini properti fisika yang digunakan adalah porositas efektif. Pemodelan akan didasarkan pada data 3D structural seismik dan data sumur. Adapun yang menjadi target dari studi ini adalah Formasi Kujung 1 yang dibagi menjadi beberapa zona yaitu: zona kujung, 1, zona 2 dan zona 3. Data seismik terdiri dari Inline 479-647 sebanyak 168 inline dan Xline 181-301 sebanyak 120. Setelah dilakukan pengolahan data, persebaran porositas efektif pada zona-zona tersebut akan terlihat lebih jelas. Hasil dari penelitian ini adalah distribusi sebaran porositas efektif formasi Kujung 1 dengan range nilai porositas efektif 0.1-0.44 dengan porositas yang semakin baik pada zona 2 dan zona 3.

Geostatistics can be used to distribute physics properties of a formation. In this study, the property used is effective porosity. The modeling will be based on 3D structural seismic and also well data. The target of this study is Kujung 1 Formation which will be divided into Kujung 1 zone, zone 2 and zone 3. Seismic data consists of Inline 479-647 with 168 Inline and Xline 181-301 with 120 Xline. After data is processed, the effective porosity distribution in zones mentioned before will be clearer. The result of this research is a distribution map of porosity effective in Kujung 1 Formation with range of 0.1-0.44 with better porosity in zone 2 and 3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arief Rakhman
"Air tanah merupakan salah satu sumber daya alam paling penting yang mendukung kesehatan manusia, perkembangan ekonomi, dan keanekaragaman ekologi. Penggunaan air tanah terus meningkat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kemudahan mendapatkannya, kualitas yang baik, dan biaya yang murah. Kebutuhan air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Bogor cukup besar karena tingginya jumlah penduduk dan industri. Mengingat pentingnya peran air tanah maka pengetahuan tentang keberadaan air tanah sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi spasial tingkat potensi air tanah berdasarkan analisis fisik berupa geologi, geomorfologi, lereng, tutupan lahan, kerapatan aliran, tekstur tanah, dan curah hujan dengan menggunakan teknik Sistem Informasi Geografi, Penginderaan Jauh, dan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah penggunaan lahan. CAT Bogor memiliki potensi air tanah yang baik di bagian utara dan kurang baik di bagian selatan.

Groundwater is one of the most important resource that support human health, economy development, and diversity of ecology. Groundwater using increase because of many factors, such as : easy in exploitation, good in quality, and low in cost. Requirement of groundwater in Bogor basin is high because of high population and industry. Considering the importance of groundwater, the knowledge about existence of groundwater is needful. The purpose of this research is acquiring the spatial information about level of groundwater potential based physic analysis those are geology, geomorphology, slope, land use, drainage density, soil texture, and annual rainfall using Geography Information System, Remote Sensing, and Analytic Hierarchy Process (AHP). The result of this research shows that landuse is the most influent parameter. Groundwater potential in the southern of Bogor Basin is enough good and in the northern is not enough good."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, D.C.: American Geophysical Union, 2018
509 JGR
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Aristya Pratama
"Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng litosfer yang menyebabkan munculnya jajaran busur magmatik. Busur magmatik tersebut membuat Indonesia kaya akan potensi mineral, seperti mineral emas. Salah satu busur magmatik yang melintasi Indonesia berada pada wilayah pulau Jawa adalah busur Sunda-Banda. Busur tersebut mempunyai potensi mineral bijih tipe endapan epitermal. Oleh karena itu, perlu dilakukan survei geofisika agar dapat mengetahui zona mineralisasi emas. Zona mineralisasi emas tersebut diidentifikasi menggunakan metode resistivitas dan induced polarization konfigurasi Dipole-Dipole dengan menggunakan 81 elektroda dan jarak spasi 5m. Proses akuisisi data dilakukan sebanyak 3 lintasan, yaitu lintasan BDG-02, BDG-03, dan BDG-04 dengan orientasi dari arah Utara ke Selatan. Pemodelan 2D dilakukan dengan menggunakan software 2D untuk memperoleh penampang dengan nilai resistivitas dan chargeability yang sebenarnya. Selanjutnya dilakukan pengolahan pemodelan 3D menggunakan software 3D untuk mengidentifikasi kemenerusan zona mineralisasi emas. Pada daerah penelitian nilai resistivitas dan chargeability memiliki rentang nilai berkisar antara 1 – 6787 Ωm dan 0 – 888 msec. Zona mineralisasi emas di daerah penelitian memiliki nilai resistivitas 3 – 1483 Ωm dan nilai chargeability ≥164 msec. Korelasi penampang 2D resistivitas dan induced polarization ditemukan bahwa pengendapan mineralisasi emas berada pada batuan breksti tuf dan andesit. Berdasarkan hasil penampang 3D, kemenerusan zona mineralisasi emas terdapat pada lintasan BDG-03 dan BDG-04 di kedalaman ±25m yang berarah Barat Daya-Timur Laut, sedangkan pada lintasan BDG02 zona mineralisasi emas tidak berkelanjutan melainkan berbentuk spot yang berada di kedalaman ±70m. Zona mineralisasi pada setiap lintasan diperkirakan dikontrol oleh struktur yang berorientasi Barat Daya-Timur Laut.

Indonesia is located at the confluence of three lithospheric plates that cause the emergence of a series of magmatic arcs. These magmatic arcs make Indonesia rich in mineral potential, such as gold minerals. One of the magmatic arcs that crosses Indonesia in the Java island region is the Sunda-Banda arc. The arc has the potential for epithermal deposit-type ore minerals. Therefore, it is necessary to conduct a geophysical survey in order to determine the gold mineralization zone. The gold mineralization zone was identified using the resistivity method and induced polarization Dipole-Dipole configuration using 81 electrodes and 5m spacing. The data acquisition process was carried out as many as 3 passes, namely the BDG-02, BDG-03, and BDG-04 passes with orientation from north to south. 2D modeling was carried out using 2D software to obtain cross sections with actual resistivity and chargeability values. Furthermore, 3D modeling processing was carried out using 3D software to identify the continuity of the gold mineralization zone. In the study area the resistivity and chargeability values have a range of values ranging from 1 - 6787 Ωm and 0 - 888 msec. The gold mineralization zone in the study area has a resistivity value of 3 - 1483 Ωm and a chargeability value of ≥164 msec. The correlation of 2D resistivity and induced polarization cross sections found that the deposition of gold mineralization is in tuff and andesite breccia rocks. Based on the 3D cross-section results, the continuity of the gold mineralization zone is found in the BDG-03 and BDG-04 trajectories at a depth of ±25m in the Southwest-Northeast direction, while in the BDG-02 trajectory the gold mineralization zone is not continuous but in the form of a spot located at a depth of ±70m. The mineralized zones on each traverse are thought to be controlled by a Southwest-Northeast oriented structure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kulhenek, O.
Amsterdam: Elsevier, 1976
551 KUL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Van Boeckel, Joseph J.G.M.
Amsterdam: Helder, [Date of publication not identified]
622.15 BOE g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parasnis, D.S.
London: Chapman and Hall, 1997
550 PAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thorik Achsan
"Pada studi ini telah dilakukan analisis petrofisika dan evaluasi reservoar pada lapangan Blackfoot. Analisis petrofisika dan evaluasi formasi dilakukan pada 8 buah sumur yang tersebar pada lapangan Blackfoot. Identifikasi reservoar dihasilkan dari parameter sifat fisik suatu batuan seperti porositas, kandungan lempung, permeabilitias, dan saturasi air yang dihasilkan dari perhitungan evaluasi formasi. Evaluasi formasi yang dilakukan meliputi tahapan identifikasi zona target, perhitungan kandungan lempung, porositas, saturasi air dan hasilnya ditampilkan dalam lumping.
Dari studi ini dihasilkan parameter petrofisika untuk mempresentasikan batuan reservoar pada setiap zona-zona potensial. Dari pengolahan data menggunakan software techlog 2011, dari hasil 8 buah sumur memiliki rata-rata nilai porositas yaitu 23%, kandungan lempung 18% dan saturasi air 24%.

This study has been conducted on petrophysical analysis and reservoir evaluation in the Blackfoot field. Petrophysical analysis and formation evaluation is performed on 8 wells at Blackfoot field. Reservoir identification is based on the physical parameter such as porosity, volume shale, permeability, and water saturation. Formation evaluation was conducted from identification of the target zone, calculation volume shale, porosity and water saturation.
The results from petrophysical parameter and reservoir evaluation are shown in lumping. Petrophysic parameter resulted from this study for presentating of reservoar rocks on each of potential zone. Based on data processing using software techlog 2011, results of the 8 wells have an average value of porosity is 23%, Volume shale is 18% and water saturation is 24%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Sanjaya
"Sesar Besar Sumatra memainkan peran utama dalam permeabilitas sistem panasbumi di lapangan “X”. Jejak Sesar biasanya terlihat di permukaan melalui remote sensing dan pemetaan permukaan, namun adanya aktivitas vulkanik muda dapat menutupi jejak patahan dan membuat tidak semua struktur permukaan dapat teridentifikasi, selain itu kontinuitas jejak sesar dipermukaan kebawah perurmukaan di reservoir ketidakpastian yang besar.
Gabungan interpretasi struktur permukaan berdasarkan data remote sensing, observasi lapangan dengan pengolahan survey geofisika merupakan salah satu pendekatan untuk mengkarakterisasi sesar/distribusi struktur, peta Complete Bouguer Anomaly (CBA) menunjukkan korelasi yang baik dengan zona Sesar Besar Sumatera berarah baratlaut-tenggara yang diinterpretasikan sebagai graben struktur. Integrasi pengolahan gravitasi, geologi permukaan dan data sumur menunjukkan ada beberapa jenis kelurusan struktur di sepanjang zona Sesar Besar Sumatra di lapangan “X”, selain itu, borehole image log menunjukan arah dominan rekahan terbuka yang berbeda dengan trend dari Sesar besar Sumatra yang menunjukan permeabilitas pada lapangan “X” lebih dikontrol oleh rezim ekstensional dari Sesar Besar Sumatra yang relatif memiliki arah utara-selatan. Untuk mengetahui geometri struktur (dipping) dibawah permukaan, hasil interpretasi kelurusan di integrasikan dengan 3D MT model dan 2D gravity model, integrasi model geofisika, geologi dan geokimia menghasilkan model konseptual 3 dimensi pada lapangan “X” yang mencakup lokasi upflow dan outflow, kedalaman dan batas reservoir serta pola dan distribusi permeabilitas yang mengontrol jalur fluida thermal.
Temuan baru pada berbagai tren sesar/struktur di sepanjang zona Sesar Besar Sumatra di Lapangan panasbumi “X” berdasarkan integrasi data remote sensing, geologi, geofisika dan data sumur sangat membantu untuk penggambaran karakterisasi struktur dan pola permeabilitas di Lapangan Panasbumi “X” yang juga penting dan berguna untuk rencana pengembangan terkait strategi lokasi sumur produksi dan injeksi beserta dengan penargetan sumur mengurangi risiko pemboran yang gagal.

The Great Sumatra Fault (GSF) has been identified to play a major role in controlling the permeability of the geothermal system in “X” field. The main trace of GSF is usually visible on the surface through remote sensing and surface mapping, however young volcanic activities may cover the fault traces or not all identified surface structures extend deep into the reservoir hence the structure identification becomes challenging.
Combined surface structure interpretation based on LiDAR data and field observation with Gravity processing is one of the approaches to characterize the fault/structure distribution, Complete Bouguer Anomaly (CBA) map shows a good correlation with NW-SE trending Sumatran fault zone which interpreted as graben structure. An integration of gravity processing, surface geology and well data suggests numerous types of structure lineaments along the major NW-SE GSF zone. In addition, the borehole image log also confirms different direction of fracture trends as compared to GSF zone which indicates older structural setting from the younger GSF zone. Integration of lineament interpretation with 3D MT model and 2D gravity model was conducted to interpret the geometry of fault in the subsurface (dip direction). The integrated of geophysical, geological and geochemistry model generate 3D conceptual model which explain the upflow and outflow location, depth of reservoir and reservoir boundary also permeability pattern which control the hydrothermal fluid pathway of “X” field.
The new finding on numerous fault/structure trend along the GSF zone based on gravity and image log are helpful for the delineation of the extent of the major faults/structures for permeability characterization at “X” field. Moreover, it is important and useful for future development plan related to well targeting strategy in tapping the permeable zone for more effective fracture intersection and reducing the risk of dry hole.
"
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Syadrina
"Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua untuk mengidentifikasi patahan sebagai pemicu peristiwa gempa bumi. Hal ini dilakukan sebab wilayah penelitian berfungsi sebagai kawasan infrastruktur pembangunan jalan tol Trans Papua jalur Jayapura - Illiem - Wamena. Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur geologi berupa sesar dan patahan adalah metode gravitasi dengan memanfaatkan data gravitasi satelit GGMPlus. Proses identifikasi sesar yang dilakukan dengan metode analisa FHD dan SVD dapat memetakan sebaran patahan di suatu daerah serta karakteristiknya berupa patahan naik atau turun. Dalam penelitian ini, dilakukan juga metode forward modelling 2D untuk mengetahui gambaran lapisan bawah permukaan di daerah penelitian beserta sesar yang berhasil diidentifikasi dari suatu lintasan. Pengolahan dilakukan dengan membuat peta Anomali Bouguer Lengkap (CBA), kemudian dilakukan pemisahan anomali dengan filter polinomial TSA orde 1 dan 2 serta Bandpass Filter, dan dibuat peta FHD serta SVD. Pemisahan anomali gravitasi dilakukan menggunakan filter TSA dan Bandpass untuk melihat keselarasan pola anomali antara satu sama lain sehingga tingkat keakuratannya dapat diketahui. Slicing data diambil pada peta FHD dan SVD yang dikorelasikan dalam bentuk grafik sehingga patahan dan jenisnya mampu diidentifikasi. Ditemukan ada 3 sesar naik dari hasil slicing pada 2 (dua) lintasan berarah barat daya-tenggara di daerah penelitian. Sesar atau patahan ini yang berhasil diidentifikasi kemudian dikorelasikan dengan peta seismisitas gempa di sekitar daerah penelitian, ditemukan bahwa sesar tersebut tidak mengakibatkan gempa bumi yang bersifat destruktif, sehingga proyek jalan tol Trans Papua di sekitar daerah penelitian hanya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana gempa bumi.

This research was conducted in Jayapura Regency, Papua Province to identify faults as triggers for earthquakes. This was done because the research area functions as an infrastructure area for the construction of the Trans Papua toll road route Jayapura - Illiem - Wamena. One of the geophysical methods that can be used to identify geological structures in the form of faults and faults is the gravity method by utilizing the GGMPlus satellite gravity data. The fault identification process carried out using the FHD and SVD analysis methods can map the distribution of faults in an area and their characteristics in the form of up or down faults. In this study, the 2D forward modeling method was also used to describe the subsurface layer in the study area and the faults identified from a trajectory. Processing is done by making a Complete Bouguer Anomaly (CBA) map, then separating the anomalies with 1st and 2nd order TSA polynomial filters and Bandpass Filters, and FHD and SVD maps are made. Gravity anomaly separation is carried out using TSA and Bandpass filters to see the alignment of anomaly patterns with each other so that the level of accuracy can be known. Slicing data is taken on FHD and SVD maps which are correlated in graphical form so that faults and their types can be identified. It was found that there were 3 upward faults resulting from slicing on 2 (two) tracks trending southwest-southeast in the study area. These faults or faults which were identified were then correlated with the earthquake seismicity map around the study area, it was found that these faults did not cause destructive earthquakes, so the Trans Papua toll road project around the research area only needs to increase awareness of earthquake disasters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>