Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melati Rahmaningrum Nur Khalifah
"Humor telah lama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan sering dikaitkan dengan karakteristik generasi tertentu. Humor berkembang dan mengalami penyesuaian pada setiap generasi. Hal ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan perubahan sosial. Untuk itu, menganalisis humor sebuah generasi seperti Gen Z akan berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang bagaimana humor itu bertransformasi dan mengalami penyesuaian. Penelitian seperti ini juga dapat mengemukakan bagaimana proses transformasi tersebut merefleksikan perubahan masyarakat. Generasi Z (atau sering disingkat Gen Z) menunjukkan preferensi humor yang sangat khas, yaitu humor absurd yang diekspresikan melalui meme internet. Penelitian ini menggunakan metode kajian tekstual dan etnografi untuk memahami secara mendalam apa yang dimaksud dengan humor absurd dan bagaimana humor tersebut berkaitan dengan konstruksi identitas dan stereotipe Gen Z. Studi kasus yang dipilih adalah meme internet dengan karakter utama Banana Cat dan beberapa karakter sampingan seperti Maxwell, Happy Happy Happy Cat, dan Pumpkin Cat karena sering digunakan untuk meme dengan humor absurd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meme dengan humor absurd sering kali menampilkan kombinasi elemen yang tidak biasa, tidak jelas dan dengan alur cerita yang tidak terduga sesuai dengan incronguity theory dalam studi humor. Humor absurd dalam meme Banana Cat dan teman-temannya mengandalkan kesenjangan antara apa yang diharapkan dan apa yang sebenarnya terjadi. Bentuk ketidakjelasan atau absurditas inilah yang kemudian dianggap sebagai ciri khas humor Gen Z karena banyak dikonstruksi dan disebarluaskan oleh Gen Z. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa ada generalisasi preferensi humor karena apa yang disampaikan dalam humor menurut responden Gen Z mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas keseharian yang mereka jalani.

Humor has long been an integral part of human life and is often associated with the characteristics of specific generations. Humor evolves and adapts with each generation, influenced by technological advancements and social changes. Thus, analyzing the humor of a generation like Gen Z will contribute to a broader understanding of how humor transforms and adapts. Such research can also reveal how this transformation process reflects societal changes. Generation Z (often abbreviated as Gen Z) exhibits a distinctive preference for absurd humor expressed through internet memes. This study uses textual and ethnographic methods to deeply understand what is meant by absurd humor and how it relates to the construction of Gen Z's identity and stereotypes. The case study selected is internet memes featuring the main character Banana Cat and several supporting characters such as Maxwell, Happy Happy Happy Cat, and Pumpkin Cat, as they are often used for absurd humor memes. The research findings indicate that memes with absurd humor frequently showcase a combination of unusual elements, ambiguity, and unexpected storylines, aligning with the incongruity theory in humor studies. Absurd humor in Banana Cat and its companions' memes relies on the gap between expectations and reality. This form of ambiguity or absurdity is then considered a hallmark of Gen Z humor because it is largely constructed and disseminated by Gen Z. The study also reveals a generalization of humor preferences, as what is conveyed in the humor, according to Gen Z respondents, reflects their dissatisfaction with their everyday lives."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iris Fadiyah
"Teknologi yang terus berkembang pesat mendorong masyarakat untuk terus menggunakan media sosial dan terpapar oleh iklan-iklan yang disebarkan secara digital didukung dengan anyak brand yang menggunakan influencer sebagai sarana untuk mempromosikan produk atau jasa mereka di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredibilitas influencer terhadap niat beli di kalangan pengguna aktif TikTok dalam kategori Generasi Z di Indonesia. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital natives, menunjukkan ketergantungan yang tinggi terhadap media sosial dalam pengambilan keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada responden dengan kriteria Generasi Z yang merupakan pengguna aktif TikTok yang pernah melihat influencer yang melakukan promosi terhadap produk di TikTok dengan purposive sampling dan metode PLS-SEM (Partial Least Square – Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh reliability dan expertise terhadap kreidibilitas influencer yang di mana kredibilitas influencer juga berpengaruh terhadap trust konsumen. Selain itu, trust pada konsumen juga pada akhirnya berpengaruh kepada niat pembelian konsumen dari produk yang dipromosikan. Penelitian ini diharapkan dapat kontribusi pada literatur mengenai pemasaran digital dan perilaku konsumen, serta memberikan wawasan bagi brand dalam mengoptimalkan penggunaan influencer di media sosial.

Rapidly evolving technology encourages people to continue to use social media and be exposed to digitally disseminated advertisements supported by brands that use influencers as a means to promote their products or services on social media. This study aims to analyze the influence of influencer credibility on purchase intention among active TikTok users in the Generation Z category in Indonesia. Generation Z, known as digital natives, shows a high reliance on social media in making purchasing decisions. This study uses quantitative methods by distributing questionnaires to respondents with Generation Z criteria who are active TikTok users who have seen influencers who promote products on TikTok with purposive sampling and PLS-SEM (Partial Least Square - Structural Equation Modeling) method. The results showed the influence of reliability and expertise on influencer credibility, where influencer credibility also affects consumer trust. In addition, trust in consumers also ultimately affects consumer purchase intentions of the promoted products. This research is expected to contribute to the literature on digital marketing and consumer behavior, as well as provide insight for brands in optimizing the use of influencers on social media."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library