Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indira Prisanti
"ABSTRAK
Kelompok gay sebagai kelompok minoritas di Indonesia umumnya
diberikan representasi negatif di media. Perkembangan internet memungkinkan
blog menjadi media alternatif kelompok gay. Blog dilihat sebagai sebuah
cyberqueer space, yaitu ruang yang memfasilitasi pengalaman-pengalaman
minoritas seksual yang sulit ditemukan dalam kehidupan nyata. Penelitian ini
menggunakan paradigma post-positivism dengan metode kualitatif melalui
wawancara mendalam dengan empat informan. Selain meneliti pengalaman
penulis blog gay dalam menciptakan blog, peneliti juga meneliti pembentukan
identitas seksual penulis blog gay. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa blog
memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri dan menjalin hubungan
sosial dengan gay lain. Identitas yang dibentuk melalui blog merupakan ekstensi
identitas di dunia nyata.

ABSTRACT
Gay men, as a minority group in Indonesia, are commonly given negative
representations in the media. The development of internet has enabled blogs to
become alternative media for gay men. Blogs are seen as cyberqueer spaces where
sexual minority experiences are facilitated. This research uses post-positivist
paradigm and qualitative method through in-depth interviews of four gay
bloggers. Apart from studying gay bloggers? experiences in writing blogs, this
research also explores the sexual identity formations of the bloggers. It is
concluded from this research that blogs enable individuals to express their selves
and form relaionships wih other gay men. The identities formed through blogs are
extensions of their offline identities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanisa Purwantari
"LSL merupakan populasi kunci HIV yang paling berisiko dibandingkan dengan populasi lainnya. Salah satu strategi penanggulangan HIV/AIDS adalah VCT yang bertujuan untuk meningkatkan penemuan kasus HIV. Diketahui baru 59% LSL yang sudah pernah memanfaatkan VCT di Indonesia. Persepsi individu terhadap HIV/AIDS dan VCT dan faktor modifikasi diketahui dapat mempengaruhi LSL dalam memanfaatkan VCT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan VCT pada LSL di Bogor tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan secara daring dengan jumlah responden 108 orang. Pemanfaatan VCT sebagai variabel dependen, sedangkan faktor modifikasi (umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pengetahuan), persepsi individu (persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan) serta isyarat untuk bertindak sebagai variabel independen. Data dianalisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil proporsi tertinggi pada kelompok LSL yang pernah memanfaatkan VCT sebesar 70,4%, 84,3% berumur £ 30 tahun, 63,0% pendidikan terakhir menengah, 63,9% bekerja, 59,3% memiliki pengetahuan yang rendah, 55,6% memiliki persepsi kerentanan tinggi atau rentan, 51,9% memiliki persepsi keparahan tinggi atau parah, 52,8% memiliki persepsi manfaat tinggi, 60,2% memiliki persepsi hambatan rendah, dan 68,5% memiliki isyarat untuk bertindak tinggi. Terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,034), persepsi manfaat (p=0,001), dan persepsi hambatan (p=0,001) dengan pemanfaatan VCT. Hasil penelitian menyarankan untuk optimalisasi kegiatan penyuluhan terkait HIV/AIDS dan pemanfaatan VCT kepada kelompok LSL oleh petugas kesehatan dan LSM.

MSM is the key HIV population most at risk compared to other populations. One of the HIV/AIDS prevention strategies is VCT which aims to increase HIV case finding. It is known that only 59% of MSM have used VCT in Indonesia. Modifying factors and individual perceptions of HIV/AIDS and VCT are associated to the utilization of VCT among MSM. This study aims to determine the factors related to the use of VCT in MSM at ​​Bogor in 2021. This study used a cross-sectional design with purposive sampling. Data were collected through questionnaires distributed online with a total of 108 respondents. Utilization of VCT as the dependent variable, while the modifying factors (age, last education, occupation, and knowledge), individual perceptions (perceived vulnerability, perceived severity, perceived benefits, and perceived barriers) and cues to action as independent variables. Based on the results of the analysis, it was found that the highest proportion of MSM groups who had used VCT was 70.4%, 84.3% aged £30 years, 63.0% had secondary education, 63.9% worked, 59.3% had low knowledge, 55.6% had a high perception of susceptibility, 51.9% had a high perception of severity, 52.8% had a high perceived benefit, 60.2% had a low perceived barrier, and 68.5% had a high cue to action. There is a relationship between knowledge (p=0.034), perceived benefits (p=0.001), and perceived barriers (p=0.001) with the use of VCT. The results of the study suggest optimizing counseling activities related to HIV/AIDS and the use of VCT to MSM groups by health workers and NGOs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azriel Bima Putra Anugrah
"Pasangan pria sesama jenis sering menghadapi stigmatisasi sosial dan budaya, yang dapat merugikan kualitas hubungan mereka. Kualitas hubungan dan komitmen memainkan peran penting dalam kesehatan individu, terutama dalam hubungan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisis hubungan antara kedekatan emosional, kualitas tidur, dan kesehatan mental pada Lelaki Seks dengan Lelaki. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 138 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data  menggunakan Chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa kedekatan emosi (p = 0,010) dan kualitas tidur (p = 0,010) memiliki hubungan yang signifikan terhadap kesehatan mental. Rekomendasi penelitian mencakup penerapan pendekatan holistik oleh pelayanan kesehatan, terutama perawat, dengan fokus pada dukungan emosional dan kualitas tidur individu Lelaki Seks dengan Lelaki, serta perkuatan kurikulum pendidikan keperawatan terkait dukungan emosional dan kualitas tidur.

Same-sex male couples often face social and cultural stigmatization, which can adversely impact the quality of their relationships. Relationship quality and commitment play a crucial role in individual health, especially in long-term relationships. The objective of this research is to analyze the relationship between emotional closeness, sleep quality, and mental health in Men who have Sex with Men (MSM). This study employs a quantitative correlational approach with a cross-sectional design, involving a sample of 138 individuals. The research instrument utilizes a questionnaire, and data analysis is conducted using Chi-square. The results reveal a significant association between emotional closeness (p = 0.010) and sleep quality (p = 0.010) with mental health. This study recommends advocate for the implementation of a holistic approach by healthcare providers, particularly nurses, focusing on emotional support and sleep quality for individual MSM. Furthermore, there is a need to enhance nursing education curricula concerning emotional support and sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Putri Amalia
"Gay telah mengalami berbagai pengalaman yang tidak menyenangkan semenjak ketertarikan sexual mereka dianggap sebagai perbuatan menyimpang oleh masyarkat. Hal ini diperparah ketika virus HIV-AIDS menyerang kaum mereka pada tahun 1980-an. Makalah ini membahas pengaruh HIV-AIDS pada kehidupan kaum gay sebagai individu, di komunitas mereka, dan di kehidupan masyarakat yang lebih luas. Makalah ini secara khusus membahas dampak wabah AIDS di komunitas gay pada film The Normal Heart. Dengan menggunakan beberapa pendekeran seperti representasi film dan konsep identitas Stuart Hall, hasil menunjukan bahwa fakta wabah AIDS merubah kehidupan kaum gay dan komunitas gay dengan kehidupan masyarkat luas dalam hal yang positif.

Gays have been experienced some unpleasant experiences since their sexual attraction that was considered as a deviant act by the society. It was compounded when HIV-AIDS attacked them in the 1980s. This paper examines the effects of HIV-AIDS on gays? life as an individual, in the community, and in the larger society. It is particularly focusing on the impacts of the AIDS outbreak in the gay community in the movie The Normal Heart. By using some approaches such as movie representation and identity concept by Stuart Hall, the result of the paper shows the fact that AIDS outbreak changed the life of gays and forever changed the gay community and its relationship with larger society in positive ways.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"n this landmark collection of Australian writing spanning well over a century, an Australia emerges that is radically different from the cliched land of bronzed lifesavers and long-suffering sheepfarmers' wives. Robert Dessaix's anthology reflects the diversity, non-conformity and ambiguity that have always been features of Australian society. Remarkably, it confirms that few of the country's most celebrated writers, regardless of their sexuality, have not, at one time or another, written on homosexual themes. Patrick White, David Malouf, Elizabeth Jolley, Frank Moorhouse and Helen Garner are all included, along with a number of newer writers. This rare openness to the illicit and the subversive is just one of the revelations in an entertaining and provocative volume. Through the fiction, poetry and drama of over forty writers, the collection traces the flowering of a rich variety of homosexual sensibilities from colonial times to the present. In a long introductory overview of the literature, Robert Dessaix suggests a number of stimulating readings, and states that his primary consideration is always pleasure for the reader. Erotic, raffish, refined, romantic, rebellious and always perverse, this anthology celebrates the adventurousness and sophistication of Australian writing in ways that cast an exciting new light on Australian cultural history"
Melbourne: Oxford University Press, 1993
820.805 AUS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Wulan Anggraini
"Pola penularan HIV berdasarkan faktor resiko tidak mengalami perubahan. Bahkan berdasarkan kajian kajian paruh waktu Strategi dan Rencana Aksi Nasional (SRAN), salah satu kelompok dengan prevalensi HIV meningkat yaitu kelompok LSL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status HIV pada LSL (lelaki berhubungan seks dengan lelaki) di Poli IMS/VCT Puskesmas Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, rancangan yang dipakai yaitu crossectional, menggunakan data sekunder yang diperoleh dari form VCT dan form register IMS. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas berkaitan dengan perilaku beresiko, digunakan data primer yang diperoleh dari wawancara mendalam pada 3 orang LSL. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh LSL yang merupakan klien VCT di Poli IMS/VCT Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo yang baru berkunjung pada bulan Januari ? Desember 2014. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2015.
Hasil penelitian ini diketahui 37,1% LSL klien VCT terinfeksi HIV. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara variabel pendidikan dan pekerjaan terhadap status HIV pada LSL. Untuk itu perlunya kerjasama lintas sektoral untuk menekan angka kejadian HIV, khususnya pada kelompok LSL.

ABSTRACT
HIV transmission patterns based on risk factors did not change. Even based studies part-time studies Strategy and National Action Plan (SRAN), one of the groups with increased HIV prevalence is MSM. This study aims to determine the factors associated with HIV status in MSM (men having sex with men) in Poli STI / VCT Puskesmas Pasar Rebo 2014.
This study is a quantitative research, design used is cross-sectional, using secondary data obtained from the form VCT and STI register form. To get a broader picture relating to risky behavior, used primary data obtained from in-depth interviews on 3 MSM. The population in this study is the entire MSM who are clients of VCT in Poli STI / VCT Puskesmas Pasar Rebo new visit in January to December 2014. The study was conducted in December 2015.
The results of this study are known for 37.1% of HIV-infected MSM VCT clients. Statistical analysis showed a significant relationship between the variables education and work against HIV status in MSM. Therefore the need for cross-sectoral cooperation to suppress the incidence of HIV, particularly in MSM."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Roudledge, 2001
R 306.766 209 2 WHO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Khalikul Fadli
"Organisasi Kesehatan Dunla (WHO) dan lembaga khusus untuk menanggulangi AIDS dari PBB (UNAIDS), melaporkan estimasi jum!ah penderita HIV/AIDS di seluruh dunia pada tahun 1990 adaiah 7,8 juta dan pada akhir Desember 2007 mencapai 33,2 juta, 90% berasa1 dari negara berkembang.
Alasan tidak memakai kondom di kalangan gay berbeda-beda ant:ara lain, kondom dapat mengganggu hubungan sek.s dan hubungan seks menjadi tidak nikmat Sedangk:an yang Jainnya tidak percaya keefektifan kondom, atau kondom sering rusak, kesempir.an dan berpori, schingga kondom tidak menjamin untuk tidak tertular Hrv, Selain itu yang menjadi penghambat dalam penggunaan kondom saat seks anal yaitu mengurangi kenyamanan (600/o), pa.sangan seks beresiko rendah (46%), pereaya pada pasangan seks (42%) dan ketidalctersediaan kondom (31%).
Pene!itian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berbubungan dengan konsistensi perilak:u pemakaian kondom pada seks anal di ka1angan gay di Kota Surabaya tahun 2004 2005.
Perilaku (SSP) 2004-2005 dan yang menjadi sasaran atau respondeD adalah lelaki suka lelaki (gay). Desain penelitian yang digunakan dalam peneJitian ini adalah Cross sectional dan analisis yang dilakukan mencakup univariat:. bivariat dan muJtivariat dengan menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menemukan konsistensi pemakaian kondom pada kelompak gay di Surabaya masih rendah yaitu 22.2%. Berdasarkan hasil analisis multivaria hanya pengetahuan berhubungan dengan konsisrensi pemakaian kondom setelah dikontrol variabel lain, yaitu dengan OR= 2.53 (Cl : 1.082-5.92).
Oulreach program untuk penyuluhan agar dapat meryangkau dan menggalang partisipasi kelompok gay tertutup serta bekerja sama dengan mitra potensial seperti kelompok gay, LSM. panti pijat pria untuk melaku.kan penyuluhan serta diskusi dalam benruk kelompok kecil dan berkesinambungan dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang H!V/AIDS dan pemakain kondom.

World Health Organization (WHO) and UNAIDS reported estimation of HIVI/AIDS patients throughout !he World in 1990 is 7.8 million and at the end of December 2007 is 332 million and 900"/o of them from development country.
The reason of not to use condom among gays is different, for examples; disturb of sexual activity and not comfortable sexual activity. The other reasons are unconvince of condom affectiveness, or condom often breakdown. narrowness and big size of pori porlbanier of condom usage are less comfortable (60%). low risk partner sexual activity {46%). trust with partner sexual activity (42%) and not available of condom (31%).
The purpose of this study to identified the related factors of consistency of condom usage behavior on anal sex among gays in Surabaya 2004-2005. Data Behavior Survei Surveilen (BSS} 2004-2005 is used on this study, with gays as sample. The design of this study is cross sectional with univariate. bivariate and multivariate analysis by used logistics regression. The result showed consistency of condom usage behavior on anal sex among gays fn Surabaya is low (22.2%). Base on multivariate analysis showed only knowledge related to consistency of condom usage behavior after controlled by other, variables OR2.53 (CI :1.082-5.92).
Outreach program for health education to rengc and look after participation of closed gay groups and corporated with potential partner, like:gay groups, NGO, L men massage provider to conduct sustainability of health education and discussion in the small group in result to promote knowledge of HIV/AIDS and condom usage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21035
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Adhista
"Bahasa gay merupakan salah satu variasi bahasa yang terdapat di kelompok masyarakat. Bahasa tersebut termasuk ke dalam kelompok bahasa slang yang pembentukan dan penggunaannya memiliki maksud dan tujuan-tujuan tertentu dari para penggunanya. Penelitian ini membahas proses pembentukan kata yang terjadi dalam bahasa gay dan penggunaannya dalam percakapan. Data yang digunakan merupakan percakapan yang dilakukan oleh sebuah kelompok gay dalam media sosial Whatsapp. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan kata dalam bahasa gay terbagi ke dalam tiga klasifikasi utama pembentukan, yaitu pembentukan berdasarkan asosiasi fonetis, asosiasi semantis, dan rujukan bahasa asing. Asosiasi semantis terdiri dari enam subklasifikasi, yaitu abreviasi, paragog, abreviasi dan paragog, asosiasi bunyi, onomatope, dan modifikasi internal. Kemudian, asosiasi semantis terdiri dari dua subklasifikasi, yaitu asosiasi semantis konteks lingual dan asosiasi semantis konteks nonlingual. Di sisi lain, rujukan bahasa asing terdiri dari tiga subklasifikasi bahasa asing yang dirujuk, yaitu bahasa Inggris, bahasa Belanda, dan bahasa Hokkien. Dari segi penggunaan katanya, bahasa gay digunakan untuk tujuan-tujuan khusus, seperti menimbulkan kesan genit dalam percakapan, penghalusan kata, serta sebagai pemberi ciri khusus kelompok pemakainya.

Gay language is one of variations of language in society. That language included in slang language which have special formation and uses of the weare group. This research analyzed the formation of word and its use in the conversation. The data is the conversation that used by a gay group on Whatsapp social media. This research used a qualitative method with descriptive data presentation. The result showed that the formation of words in gay language is divided into three classifications phonetic association, semantic association, and foreign language references. Phonetic association divided into six subclassifications abbreviation, paragogue, abbreviation and paragogue, sound association, onomatope, and internal modifications. Then, semantic association divided into two subclassifications semantic association lingual context and semantic association nonlingual context. On the other hand, foreign language references divided into three subclassifications English, Dutch, and Hokkien. In addition, gay word used for special purpose, such as rise the impression of a flirty in conversation, euphemism, and distinctive feature of the weare group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Silviana Theodora Esteria
"Infeksi menular seksual IMS merupakan salah satu penyebab penyakit utama di dunia. Perilaku seksual berisiko merupakan faktor risiko terjadinya IMS. Prevalensi sifilis cenderung meningkat pada kelompok Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki LSL. Menurut data STBP 2013 prevalensi sifilis meningkat pada LSL yaitu dari 9 2011 menjadi 11,3. Menjual seks merupakan perilaku seks berisiko dalam penularan sifilis pada LSL. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku seks dengan kejadian sifilis pada LSL. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data STBP 2015. Analisis deskriptif dan regresi logistik dilakukan pada sampel 1.496 responden. Hasil analisis multivariabel didapatkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku menjual seks dengan kejadian sifilis dengan rasio odds 1,4 95 EI 1,0-2,1.

Sexually Transmitted Infections STIs is one of the leading causes of disease in the world. Risk behavior sex is a risk factor of STIs. The prevalence of syphilis have increased among Men who have Sex with Men. According to IBBS 2013 the prevalence of syphilis among MSM have increased from 9 2011 to 11,3 . Selling sex is a risk sex behavior in the transmission of syphilis among MSM. This study aims to see the relationship between sex behavior and syphilis among MSM. This study is quantitative study using data of IBBS 2015. Descriptive analysis and logistic regression was performed on a sample 1,496 repondents. The result of multivariable analysis showed there an association between selling sex and syphilis with odds ratio 1.4 95 CI 1.0 2.1."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>