Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risma Kristi Utami
Abstrak :
ABSTRAK Infeksi parasit usus masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia terutama pada masyarakat dengan kondisi sanitasi yang buruk. Masalah infeksi parasit usus perlu mendapat perhatian karena dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi parasit usus pada murid sekolah dasar di Kecamatan Setu, Bekasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dengan subjek murid sekolah dasar negeri dan madrasah ibtidaiyah. Subjek diberikan penjelasan mengenai apa yang akan dilakukan lalu diminta mengumpulkan feses keesokan harinya. Pemeriksaan feses dilakukan di laboratorium parasitologi dengan cara pemeriksaan langsung. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 133 pot feses. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat infeksi parasit usus sebesar 65,4% yang didominasi oleh Blastocystis hominis. Murid laki-laki yang terinfeksi adalah 72,1% dan perempuan 59,7%. Murid madrasah yang terinfeksi sebanyak 66,6% dan murid sekolah dasar negeri 64,67%. Uji chi square menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada infeksi parasit usus dengan jenis kelamin (p=0,134) maupun jenis sekolah (p=0,792). Kesimpulannya, infeksi parasit usus tidak berhubungan dengan jenis kelamin maupun jenis sekolah.
ABSTRACT Intestinal parasites infection is a widespread problem in developing countries, including Indonesia. It spreads among the people living in overcrowded population with poor sanitation and lack of clean water. This problem needs attention because it gives negative impacts on the growth and development process of children. The purpose of this research is to find the prevalence of intestinal parasite among elementary school students in Setu, Bekasi. This research is an analytical-observative research with cross-sectional study using students in state elementary school and madrasah ibtidaiyah as subjects. Explaining the procedure and collecting samples on the next day were conducted in this research. The examination uses direct examination method using microscope in parasitology laboratorium. From 133 samples, there were 65,4% positive result. Most of them are Blastocystis hominis. Prevalence of parasites on boys are 72,1% and on girls are 59,7%. Prevalence of parasites was 66,6% in madrasah ibtidaiyah and 64,67% in state elementary school. Chi square test shows that there is no relationship between intestinal parasite infection with either gender (p=0,134) or type of school (p=0,792). It means all boys and girls studying in state elementary school or madrasah ibtidaiyah have the same possibility to be infected by intestinal parasites.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew John Widya Sieman
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi parasit intestinal masih menjadi salah satu penyakit infeksi yang sering ditemui di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Di lingkungan dengan tingkat sanitasi yang rendah, seperti di pemukiman dekat tempat pembuangan akhir sampah (TPA), infeksi ini akan lebih mudah terjadi. Pada penelitian ini, akan diteliti mengenai tingkat infeksi parasit intestinal dan hubungannya dengan kebiasaan anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi dalam menjaga kebersihan kuku. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2012, dan didapatkan subyek penelitian sebanyak 100 anak. Data diolah menggunakan program SPSS 21.0, menggunakan uji Chi-square. Dari data yang terkumpul, didapatkan angka infeksi parasit intestinal pada anak-anak di TPA Bantar Gebang sebesar 80,0%, dengan rincian berikut: Blastocystis hominis (59,0%), Giardia lamblia (34,0%), Trichuris trichiura (30,0%), Ascaris lumbricoides (4,0%), dan Entamoeba histolytica (1,0%). Didapatkan pula bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi menggunting kuku, sebagai parameter kebersihan kuku, dan infeksi parasit intestinal (P > 0,05).
ABSTRACT
Intestinal parasites infection is currently still a commonly found infectious disease worldwide, especially in developing countries, including Indonesia. In areas with relatively low sanitation levels, such as residential areas near Tempat Pembuangan Akhir (TPA), this infection is more likely to happen. This study aims to observe the association of intestinal parasite infection and nail hygiene in children living in TPA Bantar Gebang, Bekasi. The design used in this study was cross-sectional. Data was collected in May 2012, with a total of 100 children as subjects. The data was then processed using SPSS 21.0 with Chi-square test. It is found that the infection rate of intestinal parasites infection in children living in TPA Bantar Gebang was 80,0%, which consisted of Blastocystis hominis (59,0%), Giardia lamblia (34,0%), Trichuris trichiura (30,0%), Ascaris lumbricoides (4,0%), and Entamoeba histolytica (1,0%). The result showed that there was no association between the frequency of nail trimming, as a parameter of nail hygiene, and intestinal parasites infection (P > 0,05).
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Nugrahaputra
Abstrak :
Infeksi parasit di intestinal adalah masalah endemik utama yang biasanya ditemukan pada daerah dengan status ekonomi yang rendah, padat penduduk, dan higienitas yang buruk. Pekerja perkebunan dan keluarganya yang tinggal di Desa Pacet mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi parasit intestinal karena mereka sering berkontak dengan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi parasit intestinal pada siswa-siswi madrasah di Desa Pacet dan hubungannya dengan tingkat pendidikan mereka. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10-11 September 2011 di Desa Pacet, Cianjur. Seluruh siswa-siswi (171 orang) diminta untuk mengumpulkan feses mereka untuk diperiksa secara mikroskopik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi infeksi parasit intestinal siswa-siswi tsanawiyah adalah 53% dan aliyah 49% tetapi hasil tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (chi square, p=0,626). Jumlah infeksi tunggal A. lumbricoides adalah 4 orang, T. trichiura 3 orang, B. hominis 69 orang, G. lamblia 2 orang, dan E. Coli 2 orang. Infeksi campuran B. hominis dan A. lumbricoides berjumlah 5 orang, serta B. hominis dan E. Coli berjumlah 4 orang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prevalensi infeksi STH dan G. lamblia cukup rendah serta tidak terdapat hubungan di antara prevalensi infeksi parasit intestinal dan tingkat pendidikan. ...... Intestinal parasitic infection is a major endemic problem found in the area with low economic status, densely populated rural areas, and poor hygiene. Plantation worker and their family who lives in Pacet village has greater risk of getting infected by parasitic infection because they often contact with soil. The aim of this study is to know the prevalence of intestinal parasitic infections among madrasah students in Pacet and its association with the level of education. This study used a cross-sectional design. Data was collected in 10-11 September 2011 in Pacet Village, Cianjur. All students (171 people) were asked to collect their stool sample then examined microscopically. The result showed the prevalence of intestinal parasitic in tsanawiyah student was 53% while aliyah was 49% but the difference was not significant (chi square, p=0,626). Total single infection among students that were infected by A.lumbricoides is 4 students, T. trichiura 3 students, B.hominis 69 students, G.lamblia 2 students, and E.coli 2 students. Mixed infection of B.hominis with A.lumbricoides in 5 students and B.hominis with E.coli in 4 students. It was concluded that STH and G.lamblia infection is low and no association between the prevalence of intestinal parasitic infection with the levels of education.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Lutfiana Yaktiani
Abstrak :
Prevalensi parasit usus tinggi di negara berkembang dan beriklim tropis, termasuk Indonesia terutama menyerang anak-anak. Hal ini mendorong peneliti mencari tahu faktor risiko yang berperan dalam infeksi parasit usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar gebang, Bekasi tahun 2012 dan hubungannya dengan tingkat pendidikan mereka sebagai salah satu faktor risiko infeksi parasit usus. Desain penelitian adalah cross sectional dengan metode analitik. Pengambilan data dilakukan pada Maret 2012, terdiri dari kuesioner dan pemeriksaan mikroskopik feses. Data diproses menggunakan SPSS versi 16.0 kemudian dianalisis dengan uji chi-square. Subjek penelitian adalah anak-anak yang telah bersekolah minimal di tingkat PAUD dengan total subjek sebanyak 114 anak, diantaranya 53 siswa PAUD, 39 siswa SD kelas 1-3, dan 22 siswa SD kelas 4-6. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 91 anak (79,8%) terinfeksi parasit usus. Prevalensi infeksi parasit usus pada setiap tingkat pendidikan adalah PAUD 79,2%, SD kelas 1-3 79,5%, dan SD kelas 4-6 81,8%. Pada uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan (p>0,05) antara prevalensi infeksi parasit usus dengan tingkat pendidikan. Dengan demikian terdapat faktor selain tingkat pendidikan yang berpengaruh terhadap infeksi parasit usus, seperti lingkungan tempat tinggal, tingkat pengawasan orang tua, kebiasaan sehari-hari, dan ketersediaan fasilitas kesehatan di sekolah.
Prevalence of intestinal parasite infection is high in tropical developing country such as Indonesia, especially among school aged children. This situation makes the researcher has interest to find out which risk factors give influence in intestinal parasite infections among children. The aims of this research are to find out the prevalence of intestinal parasite infection among children in TPA Bantar Gebang, Bekasi in 2012 and its relation to their education level. This paper is an analytical research designed as a cross sectional study. The data have been taken on March, 2012 using questioner and microscopic examination of feces. Then, it has been processed using SPSS version 16.0 and has been analyzed using chi-square test. The subjects of this research are 114 children who have studied at least in playgroup, consist of 53 students of playgroup or kindergarten, 39 students of first until third year of elementary school, and 22 students of fourth until sixth year of elementary school. The result of this study shows that 91 children infected intestinal parasites. The prevalence of intestinal parasite infection at each education levels are 79,2% in playgroup or kindergarten, 79,5% in students of first until third year of elementary school, and 81,8% in students of fourth until sixth year of elementary school. The result of the analysis using chi-square shows that there was no relation (p>0,05) between prevalence of intestinal parasite infection and education level. It can be conclude that there were another factors besides education level that contribute to intestinal parasite infections among children, such as the environment of their living, parents’ surveillance, daily activities, and health facilities in the schools.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library