Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oki Sugama
Abstrak :
Keunggulan proses pemisahan gas CO2 dengan membran dibandingkan dengan proses pemisahan lalnnya seperti distilasi kriogenik dan proses adsorpsi adalah penggunaan energi yang lebih rendah, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan biaya operasinya yang relatif lebih rendah. Mekanisme terjadinya pemisahan dalam membran adalah berdasarkan perbedaan permeabilitas dari setiap komponen gas dalam campurannya. Gas CO2 memiliki sifat-sifat fisik yang memungkinkannya mmtuk berpermeasi lebih mudah menembus membran, seperti diameter kinetik molekulnya yang kecil, solubilitasnya yang relatif besar, dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan molekul-molekul penyusun membran polimer. Pada penelitian ini digunakan Polyester Film yang digunakan sebagai membran unmk pemisahan campuran C02 dan Udam P gujian dilakukan dalam dnla iahap yaitu pada kondisi Ideal menggunakan gas murni CO2 , O2 dan N2 dan pada kondisi Aktual menggunakan campuran gas dmgan komposisi 20.045 % CO2, 16.91 % O2 dan 63.045 % N2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Permeabilitas Ideal O2 dan N2 oenderung konstan dengan kenaikan tekanan. Sedangkan Permeabilitas Ideal CO2 meningkat tajam dengan kenaikan tekanan. Hal ini disebabkan molekul-molekul gas co2. berinteraksi mempengaruhi struktur rantai membran sehingga membuatnya semakin fleksibel, semakin mudah untuk dilewati molekul gas CO2. Dari perhitungan, pada permodelan maupun Aktual, diperoleh peningkatan fraksi gas CO; yang tertolak terhadap kenaikan fraksi gas yang permeat (stage cut). Sebaliknya terdapat peningkatan & aksi udara yang permeat terhadap kenaikan stage cut. Ini disebabkan meningkatnya permeabilitas membran akibat interaksi struktur membran dengan molekul-molekul gas C02, sehingga membran jadi kurang selektif terhadap gs C02. Sebaliknya gas-gas di dalam campuran yang seharusnya sulit lmtuk permeat, sebagian ikut terpermeasi. Selektivitas Ideal C02/N2 tertinggi didapat sebesar 26.769 dan Selektivitas Ideal C01/O2 tertinggi didapat sebesar 11.618 pada tekanan 900 kPa. Koudisi optimum untuk pemisahan gas dengan membran Polyester Film berada pada tekanan 900 kPa dan stage cut 0,21 dengan kemurnian udara yang diperoleh sebesar 85% dari udara umpan sebesar 79,9 %. Kemurnian udara ini dapat ditingkatkan sampai dengan 94% dengan stage cut sebesar 161.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Ammar Syarif
Abstrak :
Teknik pemisahan gas digunakan di pabrik pengolahan gas alam untuk memisahkan CH4 dari kontaminan gas utama seperti CO2 dan N2 yang dapat mengurangi nilai kalor, merusak pipa dan peralatan, dan kapasitas pipa limbah. Metode pemisahan berbasis membran sangat diinginkan karena teknologi yang bersih, penghematan energi, serta kemampuannya untuk menggantikan proses konvensional, berbeda dengan distilasi kriogenik yang membutuhkan konsumsi energi yang tinggi dan penyerapan berbasis amina. Baru-baru ini, pemisahan gas menggunakan membrane Metal-Organic Framework Zr-〖fum〗_67-〖mes〗_33-fcu-MOF telah ditemukan untuk memisahkan CH4 dari CO2 dan N2 secara selektif, dan analisis tekno-ekonomi menunjukkan bahwa menggunakan membran seperti itu pada skala industri menjanjikan karena dapat mengurangi secara simultan. penghilangan biaya CO2 dan N2 sekitar 73%, relatif terhadap distilasi kriogenik dan penangkapan CO2 berbasis amina. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa mengendalikan aperture dari membran Zr-X-fcu-MOF dengan jenis yang berbeda dan variasi penghubungnya memiliki keunggulan. Dalam penelitian ini, dengan menggunakan teori fungsional densitas, kami menyelidiki secara komputasi apakah memperkenalkan penghubung asam malonat yang lebih kecil, atau asam mesakonat dan asam malat yang lebih fleksibel dapat meningkatkan pemilihan pemisahan CO2/CH4. Setelah membangun dan mengoptimalkan struktur membran, molekul gas individu (CH4/CO2) ditempatkan sebelum dan sesudah memasuki membran, dan jalur yang disukai secara energetik yang menghubungkan kedua keadaan dicari menggunakan metode climbing image-nudged elastic band (CI-NEB). Profil energi potensial yang dihasilkan dibandingkan dengan profil energi membrane Metal-Organic Framework Zr-〖fum〗_67-〖mes〗_33-fcu-MOF, dan hubungan antara tinggi penghalang dan variasi penghubung akan dianalisis. Semua perhitungan dilakukan dengan menggunakan Quantum Espresso suite, dan VMD sebagai visualisasi. Hasil untuk keempat membran tersebut adalah struktur yang menguntungkan dan konfigurasi yang stabil. Diperoleh melalui perhitungan energi interaktif dengan rentang -13.23 kJ/mol hingga -34.81 kJ/mol. CH4 memiliki hambatan energi yang lebih tinggi daripada CO2. Dengan menganalisis perbedaannya, diketahui bahwa penghubung mesakonat dan malik memiliki perbedaan hambatan energi tertinggi sebesar 9.15 kJ/mol dan 10.07 kJ/mol sesuai urutan, yang berarti lebih baik dalam pemisahan. Hambatan energi tertinggi terdapat pada penghubung malik, sementara hambatan energi terendah terdapat pada penghubung malonat. ......Gas separation techniques are employed in natural-gas processing plants to separate CH4 from major gas contaminants such as CO2 and N2 that can reduce the heating value, damage pipelines and equipment, and waste pipeline capacity. Separation methods based on membranes are highly desirable because of a clean technology, saving energy, and its ability to replace conventional processes as compared to the energy-intensive cryogenic distillation and amine-based absorption. Very recently, gas separation using a Zr-〖fum〗_67-〖mes〗_33-fcu-MOF membrane Metal-Organic Framework has been found to separate CH4 from CO2 and N2 selectively, and techno-economic analysis indicated that employing such membrane on an industrial scale is promising as it can reduce simultaneous removal of CO2 and N2 cost by about 73%, relative to cryogenic distillation and amine-based CO2 capture. Previous study revealed that controlling the aperture of Zr-X- fcu-MOF membranes with different type and variation of linkers is advantageous, and in the present study, using density functional theory, we investigate computationally whether introducing smaller malonic acid linker, or more flexible mesaconate acid and malic acid can improve CO2/CH4 separation selectivity. After constructing and optimizing the structure of membranes, individual gas molecule (CH4/CO2) is placed before and after entering membranes, and the energetically favoured path connecting the two states is searched using the climbing image nudged elastic band (CI-NEB) method. The resulting potential energy profiles are compared against those of membrane Metal-Organic Framework Zr-〖fum〗_67-〖mes〗_33-fcu-MOF, and the relation between barrier height and linker variation will be analyzed. All calculations are performed using Quantum Espresso suite, and VMD as visualization. The result for this study, all four membrane is a favorable structure and stable configuration.from interactive energy calculation with the range of -13.23 kJ/mol to -34.81 kJ/mol. CH4 is the higher energy barrier than CO2, both mesaconate and malic linker is the highest differences of activation energy meaning a better at separation with the value of discrepancy 9.15 kJ/mol and 10.07 kJ/mol in order. The highest energy barrier would be malic linker and the lowest energy barrier would be malonic linker.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Kartika Rizqi
Abstrak :
ABSTRAK
Proses regasifikasi di Arun LNG Receiving-Hub and Regasification Terminal merupakan proses untuk merubah fase LNG dari liquid menjadi gas. Dalam proses tersebut terjadi absorpsi energi panas oleh LNG sehingga terjadi perubahan fasa dari liquid ke gas. Saat ini di Arun, dingin (cold) yang terkandung dalam LNG langsung dibuang dan tidak dimanfaatkan. Padahal dingin dari LNG dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal seperti cryogenic air separation and liquefaction, CO2 solidification and liquefaction, cryogenic power generation dan thermal storage and food processing. Namun, setelah dilakukan analisa pendahuluan, pemanfaatan dingin dari LNG untuk Air Separation Unit (ASU) paling memungkinkan untuk dikaji lebih detail dengan tujuan untuk menambah manfaat dan nilai tambah secara ekonomi pada Terminal Regasifikasi dan Penerimaan-Hub LNG Arun. Kajian detail pemanfaatan dingin LNG Air Separation Unit (ASU) di Terminal Regasifikasi dan Penerimaan-Hub LNG Arun dilakukan melalui beberapa tahapan dimulai dari tahapan pengumpulan data, kemudian dilanjutkan ke tahapan perancangan skema proses Air Separation Unit dan yang terakhir tahapan perhitungan keekonomian rancangan atau desain proses Air Separation Unit. Perancangan pemanfaatan dingin untuk Air Separation Unit mengacu pada skema proses Air Separation Unit eksisting milik pabrik A. Dari desain diperoleh produk berupa Nitrogen cair sejumlah 278,4 Nm3/jam, Oksigen cair sejumlah 13,71 Nm3/jam dengan kebutuhan energi sebesar 700.816 kCal/Jam atau setara dengan 814,34 kW. Dari segi kelayakan ekonomi diketahui bahwa ASU memiliki IRR = 21,89%, NPV = Rp 8.550.335.957,03, PBP = 9,92 tahun, dan PI = 1,64
ABSTRACT
Regasification process at the Arun LNG Receiving and Regasification Terminal- Hub is a process for the phase change from liquid to gas LNG. In the process occurs in the absorption of heat energy by LNG, causing a phase change from liquid to gas. Currently in Arun, (cold) is contained in the LNG immediately discarded and not used. Though the cold of LNG can be used for several things such as cryogenic air separation and liquefaction, CO2 solidification and liquefaction, cryogenic thermal power generation and storage and food processing. However, after a preliminary analysis, the use of LNG cold for Air Separation Unit (ASU) most likely to be studied more in detail with the aim to increase the benefits and economic value added in Regasification Terminal and Acceptance-Hub Arun LNG. Studies detail the use of cold LNG Air Separation Unit (ASU) in the Regasification Terminal and Acceptance-Hub Arun done through several stages starting from the stage of data collection, then proceed to the design stage process scheme Air Separation Unit and the last stage of the calculation of the economics of design or design process Air Separation Unit. The design of the cold utilization for Air Separation Unit refers to the process scheme of the existing Air Separation Unit factory belonging to A. From the design of the product obtained in the form of a liquid nitrogen 278,4 Nm3/hours, liquid oxygen amount of 1,71 Nm3/hours with the energy needs of 700 816 kCal /hours, equivalent to 814,34 kW. In terms of economic feasibility in mind that ASU has IRR = 21,89%, NPV = Rp 8.550.335.957,03, PBP = 9,92 years, and PI = 1,64
2016
T45709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlis Nugroho
Abstrak :
Pabrik BOC ASU/NLU 150 TPD adalah sebuah pabrik yang mampu memproduksi oksigen, nitrogen, dan argon mumi dari udara atmosfer. Pabrik ini mulai beroperasi di awal tahun 90-an dengan kapasitas 150 ton produk perhari. Kebutuhan energi dari pabrik ini dipenuhi oleh Iistrik tegangan tinggi dari PLN. Sebuah penyelidikan dilakukan untuk mempelajari dan mendapatkan potensi-potensi penghematan energi untuk mengurangi dampak peningkatan harga listrik ditanah air baru-baru ini. Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa proses konversi energi pada kompresor dan ekspander untuk mendapatkan kehilangan avoidabIe yang mungkin dimilikinya sehingga didapat potensi penghematan maksimal dari peralatan ini , Selanjutnya pemeriksaan pada jaringan penukar kalor (HEN) umuk mencari potensi retrofit yang dimilikinya dengan metode pinch. Selain itu juga dilakukan evaluasi pada mesin pendingin melalui angka COP (coeficient of performance) dan FOM (figure of merit) yang dimilikinya untuk mengetahui seberapa bagus kinerja dari alat-alat ini. Dari pemeriksaan HEN diketahui keberadaan potensi retroiit sebesar 61,738 kW. Pemeriksaan pada mesin pendingin mununjukkan bahwa desain konfigurasinya sangat baik. Sedangkan pada kompresor dan ekspander, nilai kehilangan avoidable teoritis yang dimilikinya adalah sebesar 1.39 milyar rupiah per tahun kerja.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yang, Ralph T.
Boston: Butterworth, 1987
660.284 2 YAN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yang, Ralph T.
London: Imperial College Press, 1997
660.284 2 YAN g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Pangestika Gunarso
Abstrak :
Pengujian pemisahan gas dilakukan dengan menggunakan membran cair yang telah dimodifikasi dengan nanozeolit Na-Y. Membran cair yang digunakan adalah cairan higroskopik gliserol yang diimpregnasikan ke dalam membran hidrofilik berpori polyvinilidene fluoride (PVDF). Membran PVDF ini berfungsi sebagai support dari gliserol. Membran cair tersebut dimodifikasi dengan nanozeolit Na-Y dan dilakukan pengujian untuk aplikasi pemisahan gas. Nanozeolit yang digunakan disintesis dengan menggunakan metode seeding. Hasil nanozeolit yang terbentuk kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan SEM-EDS, XRD, FTIR, BET, serta PSA. Pola XRD menunjukkan nanozeolit yang terbentuk memiliki struktur zeolit Y. Hasil karakterisasi dengan SEM-EDS menunjukkan kristal nanozeolit yang saling bertumpuk dengan struktur berbentuk kubus dengan rasio Si/Al 3,21. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan PSA, didapatkan distribusi terbesar dari ukuran nanozeolit adalah 2 nm. Campuran gas yang digunakan untuk aplikasi pemisahan gas adalah campuran gas yang mengandung CO2, N2, serta O2 dengan rasio perbandingan volume 1:1:1. Pengujian pemisahan gas dilakukan pada suhu 250C dengan variasi tekanan 0,5 bar dan 1,5 bar. Variasi juga dilakukan pada jumlah nanozeolit (5%-20%) yang ditambahkan pada membran cair. Berdasarkan hasil percobaan, pemisahan gas CO2 paling baik terjadi pada tekanan 0,5 bar dengan 20% penambahan jumlah nanozeolit. ...... Examination of gas separation was carried out by using a Na-Y nanozeolite modified liquid membrane. Liquid of hygroscopic glycerol used as the liquid membrane was impregnated in a porous hydrophilic polyvinilidenen fluoride (PVDF) membrane. The PVDF membrane serves as a support of glycerol. The liquid membrane was modified by nanozeolite Na-Y examined for application of gas separation. Nanozeolite was synthesized by seeding method and then characterized by using SEM-EDS, XRD, FTIR, BET, and PSA. XRD patterns showed that nanozeolite structure was zeolite Y. SEM-EDS result showed that the crystal of nanozeolite grew over one another with cube-shaped structure and the Si/Al ratio is 3,21. Based on the PSA result, the biggest distribution size of nanozeolite obtained was 2 nm. A gas mixture that contains of CO2, N2, and O2 with volume ratio of 1:1:1 was used for gas separation. Examination of gas separation was carried out at 250C with various pressures of 0,5 bar and 1,5 bar. The number of nanozeolite in the liquid membrane was also varied (5%-20%). Based on experimental, the best separation of CO2 gas can be obtained with pressure of 0,5 bar and 20% the number of nanozeolite.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Eli Rosady
Abstrak :
Dengan permintaan hidrogen yang tinggi di masa depan, pemanfaatan energi dingin tampaknya menjadi solusi alternatif untuk meningkatkan rantai ekonomi hidrogen dengan memaksimalkan pemanfaatan limbah energi dingin selama regasifikasi. Suhu rendah hidrogen cair (-253℃ pada 1 atm) akan memberikan beragam aplikasi yang dapat diimplementasikan. Makalah ini mengusulkan pembangkit daya dan unit pemisahan udara sebagai proses integrasi dari regasifikasi hidrogen cair. Untuk mencapai desain proses terbaik, pemilihan proses dibuat dengan mempertimbangkan tingginya pembangkitan daya dan rendahnya kerusakan eksergi. Desain proses terpilih akan diintegrasikan dengan unit pemisahan udara dengan 4 skenario laju alir dan dioptimasi untuk mendapatkan kondisi ideal dengan maksimal energi listrik hasil dan kerusakan eksergi yang minimum. Solusi ideal setiap scenario akan dievaluasi keekonomiannya. Dari hasil pemilihan proses, cascade rankine cycle mampu memulihkan energi pencairan hidrogen hingga 11,46 % dan menghasilkan kerusakan eksergi yang paling minim. Cascade rankine cycle kemudian diintegrasikan dengan unit pemisahan udara dan dioptimasi. Dari hasil simulasi, semakin tinggi laju alir udara akan menghasilkan energi listrik yang semakin rendah tetapi mampu mengurangi kerusakan eksergi hingga 1700 kW. Dari hasil perhitungan, skenario D, dengan laju alir 12000 kg/jam mampu memberikan internal rate of return paling tinggi (23,96%) dan payback period tersingkat 5,14 tahun dibanding dengan skenario lainnya.  ......With the future's high demand for hydrogen, utilizing cold energy appears to be an alternative solution to enhance the hydrogen economic chain by maximizing the use of cold energy waste during regasification. The low temperature of liquid hydrogen (-253℃ at 1 atm) offers various applicable implementations. This paper proposes integrating a power plant and an air separation unit with the liquid hydrogen regasification process. To achieve the optimal process design, the selection process considers both high power generation and low exergy destruction. The chosen process design will be integrated with the air separation unit under four different flow rate scenarios and optimized to obtain ideal conditions, maximizing electrical energy output and minimizing exergy destruction. The economic feasibility of the ideal solution for each scenario will be evaluated. Based on the process selection results, the cascade Rankine cycle can recover up to 11.46% of the hydrogen liquefaction energy and produce the least exergy destruction. The cascade Rankine cycle is then integrated with the air separation unit and optimized. Simulation results indicate that higher air flow rates yield lower electrical energy but can reduce exergy destruction by up to 1700 kW. According to economic calculations, scenario D, with a flow rate of 12,000 kg/hour, provides the highest internal rate of return (23.96%) and the shortest payback period of 5.14 years compared to other scenarios.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Arviani
Abstrak :
ABSTRAK
Ti6Al4V merupakan material yang sangat reaktif terhadap atmosfer terutama pada temperatur tinggi. Pada saat proses sintering, reaktivitas titanium terhadap oksigen menyebabkan lapisan TiO2 kehilangan sifat proteksinya sehingga oksigen berdifusi ke dalam material. Hal tersebut dapat merugikan karena menurunkan kualitas ikatan material, menurunkan sifat mekanis, dan menyebabkan material brittle. Penelitian ini bertujuan untuk melindungi material dari pembentukan lapisan oksida (TiO2) pada permukaan paduan Ti6Al4V, melindungi dari difusi oksigen, dan mencegah difusi oksigen ke dalam material pada saat proses sintering dengan menggunakan teknologi baru yaitu Arc Plasma Sintering (APS). Teknologi sintering yang dilakukan menggunakan arus dan plasma sebagai sumber panas yang mampu melakukan proses sintering dengan waktu sangat singkat hanya dalam hitungan menit, dan konsumsi energi yang rendah. Dengan keunggulan yang dimiliki Arc Plasma Sintering (APS), diharapkan mampu melindungi Ti6Al4V dari oksidasi pada saat sintering. Sintering dilakukan pada arus 50 A dengan variasi waktu sintering selama 4 menit, 8 menit, dan12 menit. Hasil proses Arc Plasma Sintering (APS) dibandingkan dengan hasil sintering konvensional dengan atmosfer argon pada temperatur 1300oC selama 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Kemudian dilakukan karakterisasi material dengan menggunakan SEM-EDS dan XRD, serta pengujian densitas dan kekerasan vickers. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan metode Arc Plasma Sintering (APS), material memiliki densitas dan kekerasan yang lebih baik dengan nilai densitas relatif mencapai 98,40% dan kekerasan sebesar 374,719 HV, serta ketebalan lapisan permukan TiO2 yang terus berkurang dari 16,405µm hingga 12,002µm dan tidak terjadi difusi oksigen ke dalam material jika dibandingkan dengan argon sintering.
ABSTRACT
Ti6Al4V is a material that is very reactive to the atmosphere, especially at high temperatures. During the sintering process, the reactivity of titanium to oxygen causes the TiO2 layer to lose its protective properties so that oxygen diffuses into the material. This can be detrimental because it decreases the quality of material bonds, decreases mechanical properties, and causes brittle material. This study aims to protect the material from the formation of an oxide layer (TiO2) on the Ti6Al4V alloy surface, protect it from diffusion of oxygen, and prevent the diffusion of oxygen into the material during the sintering process using the new technology, Arc Plasma Sintering (APS). Sintering technology is carried out using currents and plasma as a heat source that is capable of performing the sintering process with a very short time in just minutes, and low energy consumption. With the advantages of Arc Plasma Sintering (APS), it is expected to protect Ti6Al4V from oxidation during sintering. Sintering is carried out on 50 A currents with variations in sintering time for 4 minutes, 8 minutes and 12 minutes. The results of the Arc Plasma Sintering (APS) process were compared with the results of conventional sintering with an argon atmosphere at a temperature of 1300oC for 2 hours, 3 hours and 4 hours. Then the material characterization was performed using SEM-EDS and XRD, as well as testing Vickers density and hardness. The results of this study indicate that with the Arc Plasma Sintering (APS) method, the material has better density and hardness with a relative density value of 98.40% and hardness of 374,719 HV, and the thickness of the TiO2 surface layer continues to decrease from 16.405µm to 12,002 µm and there is no diffusion of oxygen into the material when compared to argon sintering.

 

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam : Elsevier, 2000
660.284 REC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>