Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Pratiwi Rahayu
Abstrak :
Pabrik pengolahan gas X merupakan pabrik pengolahan gas bumi menjadi gas kering yang siap dijual (sales gas) dengan kadar air maksimal 9 lb/MMscf dari proses dehidrasi menggunakan Triethylene Glycol (TEG). Proses regenerasi rich TEG pada pabrik ini hanya mampu menghasilkan lean TEG dengan kemurnian 91,7%. Sehingga pabrik pengolahan gas X hanya mampu mengolah umpan gas sebesar 175 MMscfd. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan kemurnian TEG dengan bantuan stripping gas agar kapasitas pabrik dapat ditingkatkan sehingga memberikan nilai keekonomian yang lebih tinggi. Pada laju alir TEG yang tetap, laju alir stripping gas (N2) yang digunakan berada pada kisaran 0 - 2 m3/h. Kapasitas yang memberikan keuntungan per satuan produk yang lebih tinggi dari pada desain awal pabrik adalah 225 MMscfd sebesar 3,9654 USD/MMBtu dengan penggunaan stripping gas sebanyak 0,006 m3/h, sedangkan yang memberikan NPV tertinggi adalah pada kapasitas 585 MMscfd yaitu sebesar 723.800.123 USD. ...... X gas processing plant is natural gas processing plant that produces dry gas that is ready to be sold (sales gas) with a maximum water content of 9 lb/ MMscf which is obtained from dehydration process using Triethylene Glycol (TEG). The initial design of the rich TEG regeneration process only able to produce lean TEG with a purity of 91,7%. Therefore, this processing plant only able to process the feed gas by 175 MMscfd. Thus, a study can be conducted to determine the effect of stripping gas (N2) on TEG purity so that the plant?s capacity can be increased which also increase the plant?s profits. The results show that when the TEG flow rate is fixed, flow rate of the stripping gas (N2) which can be used in the regeneration process ranges from 0 to 2 m3/h. The only capacity of modification plant which provides more profits per capacity than that obtained from the initial design of the plant is 225 MMscfd worth 3,9654 USD/MMBtu. The amount of stripping gas required in this capacity is as much as 0,006 m3/h. Meanwhile, total profit obtained by comparing NPV shows that the capacity of 585 MMscfd give the highest NPV worth 723.800.123 USD.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katz, Donald L.
New York: Mc-Graw-Hill Publishing Company, 1990
665.73 KAT n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Berger, Bill D.
Tulsa, Oklahoma: PennWell Publishing, 1980
622.39 BER g III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andriany Nirmalakrisna
Abstrak :
Permasalahan industri gas domestik di Indonesia saat ini adalah ketidakpastian alokasi pasokan gas domestik, minimnya infrastruktur, serta permasalahan harga jual gas. Untuk meningkatkan alokasi gas industri, harga gas domestik seharusnya dinaikkan, sehingga disparitasnya tidak terlalu jauh dengan harga gas ekspor. Di sisi lain, adanya monopoli akses transportasi jalur pengangkutan gas di Indonesia menyebabkan industri harus membayar harga gas lebih mahal dari yang sewajarnya. Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk mendapatkan harga gas yang layak dalam rangka membantu Pemerintah dalam menetapkan harga gas agar tidak selalu terpaku pada harga gas yang ditetapkan oleh pedagang gas (trader) dan pengangkut gas (transporter). Metode yang digunakan dalam penentuan harga gas ini adalah metode Netback Value (NBV). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis ketidakpastian untuk mendapatkan validasi ketidakpastian dengan simulasi Monte Carlo menggunakan piranti lunak Crystal Ball. Berdasarkan penelitian, didapatkan rasio pembiayaan antara sektor hulu dan hilir untuk harga jual gas rekalkulasi dengan kondisi ideal (biaya transmisi jalur pipa Pertagas serta prediksi biaya distribusi didasarkan informasi laporan tahunan PGN) sebesar lebih dari satu atau mendekati satu. Hal ini masih wajar mengingat sektor hulu memiliki nilai investasi lebih tinggi untuk melakukan aktivitas ekplorasi dan produksi, dibandingkan dengan sektor hilir. Sementara itu, jika dibandingkan dengan harga jual gas bumi PGN baik untuk sektor listrik dan sektor industri non pupuk, terdapat perbedaan yang sangat signifikan sehingga menyebabkan rasio pembiayaan sektor hulu dan hilir tidak realistis.
Domestic gas industry?s problems in Indonesia are uncertain allocation for domestic gas supply, lack of infrastructure, and also gas price issue. To improve the gas allocation for domestic industrial sector, domestic gas prices should be raised, so that the disparity between domestic gas price and export gas price is not too far away. On the other hand, the existence of monopoly of gas trader and transporter in Indonesia caused the industry has to pay the price of gas more expensive than normal. In this study conducted a simulation to get decent gas prices in order to give recommendation to the Government in determining the price of gas that does not always get hung up on the price of gas that is determined by gas traders and transporters. The method used in determining the gas price is the Netback Value method (NBV). The data in this study is processed using uncertainty analysis to with Monte Carlo simulation using Crystal Ball software. Based on the study, the cost ratio between the upstream and downstream sectors for gas price recalculation with ideal conditions (using Pertagas pipeline transmission costs and distribution cost based on annual report of PGN) is more than one or close to one. It is still reasonable considering the upstream sector has a higher investment value for exploration and production activities than the downstream sector. Meanwhile, when compared with the gas price from PGN, there are very significant differences that cause the cost ratio of the upstream and downstream sector is not realistic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najoan, Nestorius Sowor
Abstrak :
Industri pengolahan gas alam di Indonesia merupakan industri yang layak untuk investasi. Hal ini dikarenakan cadangan gas alam yang cukup banyak di Indonesia, pemanfaatannya yang kurang maksimal, kenaikan subsidi BBM, serta pasar yang menjanjikan. Pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini mempunyai kapasitas sebesar 153,257.238 MMSCF/tahun dan diharapkan akan beroperasi selama 19 tahun. Angka tersebut didapatkan berdasarkan analisa pasar Indonesia. Pabrik ini akan dibangun di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Proses yang ada dalam pabrik ini menggunakan mode operasi kontinyu. Gas alam akan diproses menggunakan dua proses utama yaitu proses sweetening dan fraksionasi. Proses sweetening merupakan proses absorbsi menggunakan pelarut DEA yang bertujuan untuk membersihkan gas alam umpan. Proses fraksionasi merupakan proses utama yang akan memisahkan gas alam menjadi produk gas kota, LPG serta kondensat. Produk gas kota direncanakan akan didistribusikan menggunakan dua alternatif transportasi yaitu dengan perpipaan atau CNG. Unjuk kerja proses yang baik ditunjukkan dengan effisiensi energi sebesar 82.61% (proses sweetening) dan 98.57% (proses fraksionasi). Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini membutuhkan investasi sekitar US$ 160 juta dan biaya manufaktur sekitar US$ 57.7 juta. Dengan analisa ekonomi, didapatkan nilai NPV untuk proyek ini sekitar US$ 94 juta, IRR sebesar 25%, dan PBP sekitar 6 tahun. Perubahan paling sensitif terhadap kelayakan pabrik ini adalah kapasitas produksi pabrik, dimana produksinya tidak boleh kurang dari 76136.884 MMSCF/tahun atau 49.68% dari kapasitas produksi dasar pabrik. Analisa resiko dengan metode Monte Carlo berdasarkan parameter IRR lebih besar dari tingkat diskonto (11%) menyatakan peluang kelayakan pabrik untuk distribusi gas kota dengan jaringan pipa sebesar 82.15% sedangkan dengan CNG sebesar 79.78%. Berdasarkan analisa ekonomi yang telah dilakukan maka pabrik ini telah memenuhi tingkat kelayakan secara ekonomi dan layak untuk dibangun.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, David P.
Abstrak :
Investasi pada konstruksi pabrik elpiji dan pemurnian gas dilakukan mengingat potensi sumber daya gas alam Indonesia yang sangat besar yaitu 65 TCF (trillion cubic feel) tetapi pemanfatannya terbatas, pasar yang menjanjikan dan melonjaknya beban subsidi bahan bakar minyak. Pabrik ini akan dibangun di Kecamatan Batui, lebih dekat dengan blok Matindok, Sulawesi Tengah, dengan mode operas! kontinu mengingat umpan dan produknya berfasa gas. Lapangan gas Senonoro dan Matindok akan menjadi pemasok bahan baku pada industri pengolahan gas elpiji dan pemumian gas. Gas alam yang berasal dan lapangan gas Matindok dikategorikan sebagai gas alam asam (sour natural gas) karena mengandung hidrogen snifida (H2S) dengan kadar 5000 ppm dan cadangan gas alam sebesar 0,45 BCFG (billion cubic feet gas), sedangkan gas alam dari Senoro kandungan H2S rendah dan cadangannya sebesar 3 BCFG. Perlakuan pertama untnk gas lumpan ialah pemisahan partikel padatan dan debu yang terbawa oleh gas. Setelah itu gas akan dialirkan menuju proses Sweetening, bertujuan untuk menghilangkan kandungan CO2 dan H2S yang terkandung dalam gas alani, melalui proses absorbs! oleh pelamt kimia MEA (monoethanolamine). Kandmigan FLO diliilangkan melalui proses Dehidrasi dengan menggunakan pelarut TEG (Triethylene Glycol). Setelah itu gas akan dialirkan menuju kolom fraksionasi. kandungan metana dan etana terdapat pula propana dan butana yang signifikan pada gas alamnya, maka periu dilakukan proses pengambilan gas-gas ini mengingat nilai ekonomisnya. Produk yang akan dihasilkan ialah gas kota, LPG dan kondensat. Sehingga membutul-ikan dua kolom fraksionasi yaitu kolom deelhanizer dan kolom debuthanizer. Untuk dasar perhitungan dari analisa teknis, menggunakan alat bantu software HYSYS 3.1. Neraca energi imtuk proses pemumian dan proses utama dihitung secara terpisah dikarenakan perbedaan perhitungan termodinamika yang digunakan (fluid package), dimana untuk proses pemumian yaitu pembersihan gas, digunakan amine package dan Soave-Redlich-Kwong (SRK) package, sedangkan untuk proses utama digimakan Peng Robinson package.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Herman R.
Abstrak :
Pemanfaatan gas alam di Indonesia belum dilakukan secara optimal, walaupun Indonesia mempunyai sumber gas yang melimpah. Gas alam memiliki potensi yang menjajikan, baik dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik pengolahan gas alam akan didirikan di kecamatan Batui, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sumber gas alam akan diambil dari lapangan gas Matindok dan Senoro. Pabrik ini akan mempunyai kapasitas produksi sebesar 86.400 MMSCF/tahun dan akan beroperasi selama 20 tahun. Pemrosesan gas alam akan dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah sweetening, dilakukan untuk mengurangi kadar C02 dan H2S dalam gas. Pelarut yang digunakan adalah MEA {tnonoethanolamine). Tahap kedua adalah dehidrasi, untuk mengurangi kadar air, dilakukan dengan memakal TEG (Triethylene Giycol). Tahap terakhir adalah fraksionasi, yaitu penusahan gas berdasarkan fraksi beratnya. Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini membutuhkan investasi US$ 188,857,944.64 dan biaya manufaktur sekitar US$54,811.532.99. Setelah dilakukan analisa kelayakan pabrik didapatkan nilai dari parameter kelayakan pabrik yaitu NPV (US$ $125,760,066.06), IRR (28.22%), dan PBP (5 tahun 5 bulan) yang memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Analisa sensitivitas yang dilakukan faktor harga beli gas alam, harga jual gas kota, harga jual elpiji. dan kapasitas produksi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deri Ramadhan
Abstrak :
Gas – Oil Separator merupakan salah satu peralatan utama dalam Fasilitas Pemrosesan Gas Bumi. Gas – Oil Separator merupakan suatu bejana tekan yang berfungsi untuk memisahkan fluida dari sumur migas menjadi fasa gas dan fasa cair. Peralatan ini dipasang pada Fasilitas Pemrosesan Gas Bumi sebagai peralatan pertama yang dilalui oleh fluida produksi yang mengalir dari sumur migas dan jaringan pipa pengumpul. Separator akan memisahkan fluida produksi tersebut menjadi gas, kondensat, dan air. Dengan demikian, cairan dan gas akan memenuhi ruang separator. Volume cairan dan tekanan gas harus dapat dikendalikan untuk menjamin process safety. Untuk mencegah terjadinya risiko keselamatan, komponen instrumentasi keselamatan dibutuhkan untuk dapat mengendalikan fluida di dalam sistem, sehingga risiko tersebut dapat dicegah. Dalam hal ini, salah satunya diperlukan pemilihan desain dan ukuran yang sesuai dari sebuah liquid control valve untuk menjamin process safety. Liquid control valve digunakan untuk mengendalikan ketinggian cairan di dalam separator untuk mencegah fluida dapat mencapai batas ketinggian maksimum maupun minimum cairan di separator. Untuk menghasilkan sebuah liquid control valve yang handal, diperlukan perhitungan sizing dan pemilihan tipe desain yang sesuai dengan kondisi operasional yang diinginkan. Penelitian ini menghasilkan perhitungan sizing dan pemilihan desain yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sebuah liquid control valve yang tepat dan handal untuk dipasang pada Sistem Gas – Oil Separator. ......Gas – Oil separator is one of the main equipment in Gas Processing Facility. Gas – Oil Separator itself is a pressure vessel used for separating a well stream into gaseous phase and liquid phase. It is installed in the Gas Processing Facility as the first equipment where the production fluid flow through from wells and gathering pipeline. The separator will separate the fluid into gas, condensate, and water. So, the liquid and gas will fill the separator. Liquid volume and gas pressure has to be controlled to obtain a process safety. To prevent the risks, the safety instrumentation components is required to control a fluid so the risk would not be happened. For this case it needs a proper design of liquid control valve to obtain a process safety. Liquid Control Valve is used to control liquid level in the Separator to prevent high and low level liquid in the separator. To provide a reliable Liquid Control Valve we need to run a sizing calculation and design selection to determine the size and type of Liquid Control Valve that suits an operational condition. The Research resulted the size and type of Liquid Control Valve that should be fulfilled to install a capable and reliable Liquid Control Valve in Oil – Gas Separator system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danur Pratama Ayyubi Razin
Abstrak :
Konsumsi dan kebutuhan minyak dan gas bumi di Indonesia semakin tahun semakin meningkat sayangnya produksi minyak dan gas di Indonesia belum bisa mengimbangi permintaan yang terus naik, sehingga diperlukan metode eksplorasi dan interpretasi yang lebih efektif sehingga produksi bisa ditingkatkan, salah satu nya dengan menggunakan Colored Inversion. Tujuan dari penelitian yang dilakukan pada kasus offshore sebuah lapangan di Kalimantan , Indonesia adalah mengkarakterisasi reservoir daerah tersebut berdasarkan metode Colored Inversion dan metode yang lebih konvensional yaitu Atribut Seismik. Metode Colored Inversion adalah salah satu metode inversi impendansi Akustik seismik 3D yang semua datanya berasal dari data seismik, sehingga mempersingkat waktu pemodelan. Dalam penelitian ini terdapat dua proses analisis reservoir, yang pertama berdasarkan atribut Envelope, Frekuensi, dan Fasa, kedua analisa berdasarkan hasil dari Colored Inversion. Kedua analisa ini kemudian di korelasikan sebagai pembuktian keakuratan identifikasi reservoir hidrokarbon dari proses Colored Inversion. Berdasarkan Hasil penelitian, Metode Colored Inversion sudah bisa memetakan parameter target yang diduga batuan reservoir serta memiliki korelasi yang cukup baik dengan analisi atribut seismik untuk mengkarakterisasikan reservoir hidrokarbon. ......The consumption and demand for oil and gas in Indonesia is increasing year by year. Unfortunately, oil and gas production in Indonesia has not been able to keep up with the ever-increasing demand, so more effective exploration and interpretation methods are needed so that production can be increased, one of which is by using Colored Inversion. The purpose of the research conducted on the offshore case of a field in Kalimantan, Indonesia is to characterize the reservoir area based on the Colored Inversion method and the more conventional method, namely Seismic Attributes. The Colored Inversion Method is one of the 3D seismic acoustic impedance inversion methods in which all the data comes from seismic data, thus shortening the modeling time. In this study, there are two reservoir analysis processes, the first is based on the Envelope, Frequency, and Phase attributes, the second analysis is based on the results of the Colored inversion. These two analyzes are then correlated to prove the accuracy of the identification of the hydrocarbon reservoir from the Colored inversion process. Based on the results of the study, the Colored Inversion Method was able to map the target parameters suspected to be reservoir rocks and had a fairly good correlation with seismic attribute analysis to characterize hydrocarbon reservoirs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>