Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Pribadi Arsyad
"Sistem penciuman elektronik dikembangkan untuk mengatasi ketergantungan terhadap penciuman manusia. Sistem penciuman elektronik ini dibangun dengan memanfaatkan algoritma fuzzy learning vector quantization (FLVQ) untuk proses klasifikasinya. Penelitian ini akan mencoba dua metode baru yang dikembangkan yaitu pemilihan bobot awal jaringan dari vektor rata-rata setiap kelas aroma dan melakukan pengenalan di ruang eigen. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, ternyata bahwa kedua metode baru tersebut mampu meningkatkan deraja pengenalan aroma. Pada pengenalan terhadap aroma yang terdiri dari campuran 2 zat (aroma 2 campuran) dengan sistem 8 maupun 16 sensor akurasinya mencapai lebih dari 98%. Sedangkan apda pengenalan aroma yang terdiri dari campuran 3 zat (aroma 3 campuran) akurasi sistem 8 sensor sekitar 80% dan sistem 16 sensor mencapai lebih dari 94%."
2004
JIKT-4-1-Mei2004-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M.R. Widyanto
"To improve the recognition accuracy of a developed artificial odor discrimination system for three mixture fragrance recognition, Fuzzy similarity based Self-Organized Network inspired by Immune Algorithm (F-SONIA) is proposed.Minimum, average, and maximum values of fragrance data acquisition are used to form triangular fuzzy numbers. THen, the fuzzy similarity measure is used to define the relationship between fragrance inputs and connection strengths of hidden units. The fuzzy similarity is defined as the maximum value of the intersection region between triangular fuzzy set of hidden units. In experiments, performances of the proposed method is compared with the conventional self-organized Network inspired by Immune Algorithm (SONIA) and the Fuzzy Learning Vector Quantization (FLVQ). Experiments show that F-SONIA improves recognition accuracy of SONIA by 3-9%. Comparing to the previously developed artificial odor discrimination system that used FLVQ as pattern classifier, the recognition accuracy is increased by 14-15%."
2003
JIKT-3-2-Okt2003-90
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan
"Berbeda dengan pandangan umum yang cenderung mengaitkan ketidak-pastian ke dalam konteks probabilistik, teori fuzzy mengenali ketidak-pastian justru dalam kaitannya dengan fuzziness yaitu kekurang-tepatan pendefinisian aspek-aspek yang terkait dengan suatu entitas, ataupun ambiguity yaitu pengaitan sejumlah berhingga pemaknaan atas entitas berfonetik sama. Paradigma yang ditawarkan oleh teori fuzzy adalah nilai keanggotaan yang gradual antara non-membership dan full-membership. Dalam kaitannya dengan modelisasi matematis fenomena riil yang secara alamiah mengandung aspek ketidak-pastian non-probabilistik, diajukan persamaan diferensial fuzzy sebagai alat bantu teoritis. Dalam menyelesaikan persamaan diferensial biasa linier fuzzy digunakan metode generalized differentiability. Kelebihan metode ini, atas metode-metode sebelumnya terletak pada kepraktisan dalam mencari solusi persamaan diferensial biasa linier fuzzy. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S27725
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Portti
"Penelitian ini mengusulkan tiga algoritma meta-heuristik berbasis Fuzzy K-modes untuk clustering binary data set. Ada tiga metode metaheuristik diterapkan, yaitu Particle Swarm Optimization (PSO), Genetika Algoritma (GA), dan Artificial Bee Colony (ABC). Ketiga algoritma digabungkan dengan algoritma K-modes. Tujuannya adalah untuk memberikan modes awal yang lebih baik untuk K-modes. Jarak antara data ke modes dihitung dengan menggunakan koefisien Jaccard. Koefisien Jaccard diterapkan karena dataset mengandung banyak nilai nol . Dalam rangka untuk melakukan pengelompokan set data real tentang supplier otomotif di Taiwan, algoritma yang diusulkan diverifikasi menggunakan benchmark set data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSO K-modes dan GA K-modes lebih baik dari ABC K-modes. Selain itu, dari hasil studi kasus, GA K-modes memberikan SSE terkecil dan juga memiliki waktu komputasi lebih cepat dari PSO K-modes dan ABC K-modes.

This study proposed three meta-heuristic based fuzzy K-modes algorithms for clustering binary dataset. There are three meta-heuristic methods applied, namely Particle Swarm Optimization (PSO) algorithm, Genetic Algorithm (GA) algorithm, and Artificial Bee Colony (ABC) algorithm. These three algorithms are combined with k-modes algorithm. Their aim is to give better initial modes for the k-modes. Herein, the similarity between two instances is calculated using jaccard coefficient. The Jaccard coefficient is applied since the dataset contains many zero values. In order to cluster a real data set about automobile suppliers in Taiwan, the proposed algorithms are verified using benchmark data set. The experiments results show that PSO K-modes and GA K-modes is better than ABC K-modes. Moreover, from case study results, GA fuzzy K-modes gives the smallest SSE and also has faster computational time than PSO fuzzy K-modes and ABC fuzzy K-modes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda
"ABSTRAK
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset strategis perusahaan yang berperan sebagai pelaksana yang mengelola dan menjalankan strategi perusahaan. Pentingnya peran SDM tersebut menjadikan divisi SDM memiliki peranan yang besar dalam pencapaian tujuan perusahaan karena fungsinya untuk mengelola SDM ke arah yang lebih baik. Hal ini berarti diperlukan sistem pengukuran kinerja agar divisi SDM dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan  perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan pengukuran kinerja divisi SDM PT KBN dengan menggunakan metode Human Resource Scorecard. Perancangan ini dilakukan dengan menetapkan tujuan strategis dan Key Performance Indicator yang kemudian dipetakan ke dalam peta strategi. Selanjutnya hasil rancangan tersebut  ditentukan bobot prioritasnya dengan menggunakan metode Fuzzy Analytic Network Process. Pada penelitian ini, diperoleh rancangan Human Resource Scorecard dengan 13 tujuan strategis serta 21 indikator untuk setiap leading

ABSTRACT
Human Resources (HR) is a strategic asset of a company that acts as an executor who manages and runs the companys strategy. The importance of the role of HR makes the HR division play a big role in achieving company goals because of its function to manage HR in a better direction. This means that a performance measurement system is needed so that the HR division can contribute to achieving company goals. This study aims to obtain a design of the performance measurement system for the human resources division at PT KBN using the Human Resource Scorecard method. The Human Resource Scorecard is created by determining the strategic objectives and KPIs which are then mapped into the strategy map. Then determine the priority weight of the design using the Fuzzy Analytic Network Process method. The design of the Human Resource Scorecard obtained in this study consisted of 13 strategic objectives and 21 indicators for each of leading and lagging indicator.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zeid Masyhur
"ABSTRAK
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu industri yang memiliki peranan krusial dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia baik dari segi penciptaan lapangan pekerjaan dan kontribusi terhadap PDB Indonesia. Industri tekstil dan pakaian jadi merupakan 1 di antara 5 industri yang menyumbang tertinggi terhadap PDB Indonesia. Akan tetapi, sebagian besar dari usaha di industri ini belum memperhatikan perspektif keberlanjutan dan memiliki beberapa indikasi masalah terkait pengukuran performa keberlanjutan bisnisnya. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk merancang pengukuran kinerja dan strategi untuk meningkatkan kinerja yang perlu dilakukan oleh usaha guna mengetahui performa, kondisi, dan posisi bisnis dalam industri. Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) diterapkan dalam penelitian untuk mendapatkan pembobotan setiap indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur pencapaian keberlanjutan. Penelitian ini berhasil memberikan rancangan indikator kinerja & enam rekomendasi strategi bisnis utama yang ada pada setiap indikator kinerja utama yang telah diukur pada salah satu usaha jasa konveksi di Jabodetabek berdasarkan aspek keberlanjutan yang meliputi aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Seluruh rekomendasi strategi bisnis pada masing-masing indikator kinerja utama diprioritaskan berdasarkan bobot pada setiap indikator kinerja utama.

ABSTRACT
Micro, small and medium enterprises (MSMEs) are one of the industries that have a crucial role in economic growth in Indonesia both in terms of job creation and contribution to Indonesia's GDP. The textile and apparel industry is one of the 5 industries that contribute the highest to Indonesia's GDP. However, most of the businesses in this industry have not considered sustainability and have several indications of problems related to measuring the sustainability of their business. So, this study aims to design performance measurements and strategies to improve performance that need to be done by businesses to determine the performance, conditions, and business position in the industry. Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) method is applied in research to gain weighting of each performance indicator used to measure achievement of sustainability. This study succeeded in providing a design of performance indicators & six main business strategy recommendations that exist in each of the key performance indicators that have been measured in one of the clothing service business in Jabodetabek based on sustainability aspects which include economic, environmental, and social aspects. All business strategy recommendations on each of the key performance indicators are prioritized based on the weights for each key performance indicator."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book present some techniques for solving several problems by means of Fuzzy Adaptive Simulated Annealing (Fuzzy ASA), a fuzzy-controlled version of ASA, and by ASA itself. ASA is a sophisticated global optimization algorithm that is based upon ideas of the simulated annealing paradigm, coded in the C programming language and developed to statistically find the best global fit of a nonlinear constrained, non-convex cost function over a multi-dimensional space."
Berlin: [, Springer], 2012
e20398876
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada skripsi ini dibahas permodelan dengan mengidentifikasi suatu kumpulan data masukan-keluaran suatu proses nonlinier sistem satu tangki dan sistem tangki terhubung dalam bentuk model fuzzy Takagi-Sugeno untuk mengatasi kelemahan yang timbul bila pemodelan dilakukan dengan pendekatan konvesional. Algoritma Gustafson-Kessel (product-space fuzzy clustering) digunakan untuk mengelompokkan data masukan-keluaran menjadi beberapa cluster dimana anggota suatu cluster memiliki kesamaan yang lebih tinggi daripada dengan anggota dari cluster yang lainnya. Parameter model fuzzy Takagi-Sugeno untuk setiap aturan (cluster) diestimasi dengan menggunakan metode least-square untuk masing-masing cluster (local linear).
Model fuzzy Takagi-Sugeno untuk sistem satu tangki yang didapat telah diuji dengan memberikan masukan multisinusoidal dan hasilnya menunjukkan bahwa model fuzzy Takagi-Sugeno untuk sistem satu tangki mampu menyamai karakteristik proses nonlinier sistem satu tangki dengan tingkat kesamaan sinyal keluaran model fuzzy Takagi-Sugeno berdasarkan variansinya terhadap sinyal keluaran proses nonlinier sistem satu tangki sebesar 99.8341%. Demikian pula dengan model fuzzy Takagi-Sugeno untuk sistem tangki terhubung, dimana sinyal keluarannya memiliki tingkat kesamaan sebesar 99.6582% bila dibandingkan dengan sinyal keluaran proses nonlinier sistem tangki terhubung."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Aristiawati
"Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak dengan jumlah kematian sekitar 3 juta jiwa atau setara dengan 5,2% dari jumlah
kematian di seluruh dunia. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai PPOK, namun data yang dikumpulkan dalam penelitian biasanya tidak memuat semua data yang diinginkan. Hilangnya informasi dalam data dikenal dengan istilah missing values yang dapat menjadi masalah untuk semua jenis analisis data. Salah satu cara untuk menangani missing values yaitu dengan melakukan proses imputasi data pada tahap preprocessing untuk mendapatkan data lengkap yang diharapkan mampu meningkatkan akurasi dari analisis data yang dilakukan. Pada penelitian ini dilakukan imputasi menggunakan mean dan Fuzzy C-Means (FCM). FCM merupakan metode pengelompokan yang memungkinkan satu bagian data menjadi milik dua atau lebih kelompok berdasarkan nilai keanggotaannya. Data lengkap hasil imputasi diuji menggunakan metode klasifikasi Decision Tree dengan persentase data training 50%-90% untuk melihat performa dari metode mean dan FCM. Berdasarkan penelitian ini diperoleh nilai akurasi, presisi, dan recall tertinggi untuk klasifikasi data PPOK yang diimputasi menggunakan mean masing-masing sebesar 64,7%, 71%, dan 65%. Sedangkan nilai akurasi, presisi, dan recall tertinggi untuk klasifikasi data PPOK yang diimputasi menggunakan FCM
masing-masing sebesar 78,9%, 85%, dan 79%. Hasil ini menunjukkan bahwa FCM membantu Decision Tree untuk mengklasifikasikan data lebih baik dengan nilai imputasi yang lebih baik untuk menggantikan missing values.

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is one of the most causes of death in the world with around 3 million deaths, equivalent to 5.2% of deaths worldwide. For this reason, further research needs to be done on CPOD, but the data collected in the study often does not contain all the desired data. Loss information in data is called as a missing values which can be a problem for all types of data analysis. One way to handle missing values is by doing the imputation process at the preprocessing stage to obtain complete data which is expected to increase the accuracy of the data analysis performed. In this study, imputation was done using mean and FCM. FCM is a clustering method that allows one part of the data to belong to two or more groups based on their membership function. The complete dataset was trained with Decision Tree classifier with the percentage of data training 50%-90% to observe the performance in terms of accuracy, precision, and recall for mean and FCM method. Based on this study, the highest value of accuracy, precision,
and recall for classification of COPD data imputed using mean of 64.7 %, 71 % and 65 % respectively. While the highest value of accuracy, precision, and recall for classification of COPD data imputed using FCM is 78.9 %, 85 %, and 79 % respectively. These results indicate that FCM helps Decision Tree to classify data better with better imputation values to replace missing values."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dito Tunjung Parahyta
"Proses Thermal Mixing adalah jenis dari proses pencampuran yang penting di berbagai industri, seperti industri pangan, pupuk, farmasi, material sampai petrochemical. Proses Thermal Mixing merupakan proses Multi input multi ouput (MIMO), karena bekerja dengan mengendalikan dua flow air panas dan air dingin untuk mengendalikan temperatur dan level campuran. Meskipun memiliki respon yang kurang baik untuk mengendalikan MIMO, namun PID masih banyak digunakan karena kesederhanaannya. Algoritma non konvensional yang lebih baik seperti fuzzy control memiliki kerumitan yang tinggi dibanding PID. Algoritma Adaptive Fuzzy PID Controller (AFPIDC) merupakan gabungan dari keduanya, memiliki basis PID yang cukup sederhana namun ditambahkan aspek Fuzzy untuk mempercepat pengendalian dengan cara mengubah konstanta PID secara real-time (on the fly). Algoritma AFPIDC ini diterapkan pada simulasi sistem pengendalian temperatur dan level air pada proses water Thermal Mixing dan dilakukan pada program MATLAB/SIMULINK di PC. Fuzzy yang digunakan memiliki dua input berupa error dan perubahan error, dan memiliki tiga output berupa perubahan nilai konstanta PID. Pengujian sistem dilakukan dengan simulasi perubahan setpoint dan gangguan berupa kebocoran flow. Dari hasil pengujian sistem, pengendali AFPIDC memiliki performa yang lebih baik dari PID dalam mengendalikan temperatur dan level pada sistem. Dalam pengendalian temperatur, didapatkan nilai settling time PID sebesar 830 detik, AFPIDC sebesar 328 detik dan untuk nilai overshoot PID 6,3% dan AFPIDC 0%. Untuk pengendalian level didapatkan settling time PID 3221 detik dan AFPIDC 235 detik dengan nilai overshoot PID 10,5% dan AFPIDC 0%. Dari pengujian sistem terhadap gangguan kebocoran, pengendali temperatur membutuhkan waktu untuk kembali stabil pada PID 780 detik, AFPIDC 250 detik. Sedangkan untuk pengendalian level untuk kembali stabil membutuhkan waktu PID 4510 detik, AFPIDC 225 detik.

The Thermal Mixing Process is a type of mixing process that is important in various industries, such as the food, fertilizer, pharmaceutical, material to petrochemical industries. The Thermal Mixing Process is a multiple-input multiple-output process (MIMO), because it works by controlling hot water and cold-water flows to control the temperature and level of the mixture. Although it has a poor response to control MIMO system, PID is still widely used because of its simplicity. There are some better control algorithm, such as fuzzy control, but have higher complexity than PID. The Adaptive Fuzzy PID Control (AFPIDC) algorithm is a combination of the two, has a simple PID basis with added Fuzzy aspects to speed up control by changing the PID constant in realtime. The AFPIDC algorithm is applied to the simulation of temperature and water level control systems in the process of water Thermal Mixing and is done on the MATLAB/SIMULINK program on a PC. The fuzzy algorithm uses two inputs in the form of errors and changes in errors and has three outputs in the form of changes in the value of the PID constant. System testing is done by simulating setpoint changes and disruption in the form of leakage flow. From the results of system testing, AFPIDC controllers have better performance than PID in controlling temperature and level in the system. In temperature control, the PID settling time is 830 seconds, AFPIDC is 328 seconds and the PID overshoot is 6,3% and AFPIDC is 0%. In level control, the settling time of PID is 3221 seconds while AFPIDC is 235 seconds with PID overshoot is 10,5% while AFPIDC 0%. From testing the system with leakage disturbance, the temperature controller needs time to regain stability at PID 780 seconds, AFPIDC 250 seconds. Meanwhile the level controlling stabilizes at PID 4510 seconds, and AFPIDC at 225 seconds."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>