Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lianita
"Pemakaman San Diego Hills adalah sebuah bentuk pemakaman baru yang cukup menarik saat ini. Bentuk arsitektur yang terdapat pada pemakaman ini berbeda dengan pemakaman-pemakaman yang terdapat di Indonesia pada umumnya. Sehingga skripsi ini bertujuan untuk mengungkap ide-ide arsitektural sebuah pemakaman dari Pemakaman San Diego Hills milik Lippo Grup di Karawang, dikaitkan dengan gejala hiper-realitas yang terjadi ditengah masyarakat.
Metode analisa yang digunakan dalam pembahasan Pemakaman San Diego Hills pada skripsi ini lebih melihat pada citra dan budaya pemakaman yang terdapat di beberapa tempat serta bentuk hiper-realitas pada arsitektur makam yang mempengaruhi perilaku masyarakat di dalamnya, yang berhubungan dengan teori tentang kapitalisme, citra, dan representasi.
Hipotesis dari skripsi ini adalah bahwa Pemakaman San Diego Hills ini merupakan salah satu bentuk dari kapitalisme yang memicu terjadinya gejala hiperrealitas. Pada akhirnya, kondisi-kondisi inilah yang membuat masyarakat percaya bahwa Pemakaman San Diego Hills adalah bentuk pemakaman yang ideal saat ini.

San Diego Hills Funeral Park and Memorial Homes is new attractive funeral architecture nowadays. Architectural form in this funeral is different with the other commonly funeral architecture in Indonesia. So, this thesis is offer to pronounce the architectural idea of funeral in San Diego Hills as the fate of Lippo Group, Karawang, connected to hyper-reality symptons that happens in people life.
The method of analysis which used in the discussion of San Diego Hills of this thesis is by seeing the images and funeral cultures from several places and hyper-reality in funeral architecture that influence the life style of society inside, related to the capitalism, images and representative theory.
The hippotesis of this thesis is San Diego Hills which has been a part of capitalism, be able to stimulate hyper-reality. In the end, all of these conditions make people believe that San Diego Hills is the ideal of funeral architecture form nowadays.
"
2008
S48401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"ABSTRAK
Salah satu bukti tingkah laku dan budaya manusia masa lalu yang menarik untuk diungkapkan adalah yang berhubungan dengan tradisi penguburan. Penguburan memiliki arti dan peranan yang penting dalam proses kehidupan manusia. Penguburan dianggap sebagai suatu perlakuan masyarakat dalam rangka memperlakukan dan mengantar seseorang yang meninggal kembali menuju ke alam kehidupan lain, yang disebut dunia roh atau dunia para leluhur.
Aspek-aspek dalam penguburan, khususnya penguburan primer, banyak yang menarik untuk dikaji. Penelitian ini mengkaji tentang penguburan primer dengan melihat aspek-aspek orientasi/arah bujur mayat/rangka yang dikubur, sikap badan dan anggota badan mayat/rangka, serta jenis dan sebaran bekal kubur yang disertakan dalam penguburan tersebut.
Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan, di mana data-data yang digunakan berdasarkan laporan-laporan yang telah diterbitkan. Data-data penguburan ini berasal dari situs Plawangan (Jawa Tengah), Gilimanuk (Bali), dan Liang Bua (Nusa Tenggara Timur). Data yang digunakan dalam kajian ini berjumlah 62 rangka, masing- masing 28 rangka dari situs Plawangan; 22 rangka dari situs Gilimanuk; dan 12 rangka dari situs Liang Bua.
Sebagai hasil dari kajian ini diperoleh kesimpulan bahwa orientasi atau arah bujur mayat/rangka yang dikubur sebagian besar mengarah ke gunung yang dianggap suci dengan meletakkan bagian kaki searah dengan arah gunung. Mengenai sikap badannya, umumnya dalam posisi lurus berbaring, tetapi dengan bermacam-macam variasi sikap tangan dan kaki. Sedangkan jenis bekal kubur yang umum dijumpai adalah periuk. Suatu hal yang cukup menarik dalam bekal kubur ini bahwa rangka/mayat yang berjenis kelamin perempuan selalu ditemukan bekal kubur berupa periuk, sementara itu yang berjenis kelamin laki-laki selalu dijumpai bekal kubur berupa kapak atau tajak."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"ABSTRAK
Hewan merupakan salah satu temuan arkeologis yang penting dalam rangka penelitian masa lalu manusia. Hewan di samping merupakan sumber pangan, juga digunakan dalam kehidupan religi yaitu sebagai bekal kubur.
Bekal kubur adalah berbagai jenis benda (termasuk manusia dan hewan) yang disertakan bersama mayat dalam penguburan. Penyertaan bekal kubur pada mayat/rangka ini umumnya berlandaskan keinginan dan kepercayaan masyarakat yang masih hidup untuk mencukupi keperluan si mati dalam perjalanan ke alam arwah, dan untuk melanjutkan kehidupan di sana.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini pada dasarnya berupa deskriptif analitik. Data-data yang dikumpulkan berupa data-data sekunder, yaitu hasil-hasil laporan penelitian lapangan atau ekskavasi arkeologi yang telah diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Denpasar. Data-data tersebut dicatat, dipilah, dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu mengetahui jenis-jenis hewan yang digunakan sebagai bekal kubur, mengetahui ciri-ciri khusus dari kubur yang menggunakan bekal kubur hewan, dan mengetahui latar belakang dipilihnya jenis hewan tertentu sebagai bekal kubur.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Pertama, jenis-jenis hewan yang digunakan sebagai bekal kubur di situs Gilimanuk adalah hewan babi, anjing, dan ayam; Kedua, secara tegas tidak ada ciri khusus yang membedakan antara kubur yang menggunakan hewan dengan kubur yang tanpa menggunakan hewan sebagai bekal kubur; Ketiga, mengingat hanya sebagian kecil saja kubur yang menggunakan bekal kubur berupa hewan, maka kemungkinan besar menunjukkan status sosial tertentu dalam masyarakatnya. Di samping itu, disertakannya hewan dalam penguburan tersebut mempunyai latar belakang dan makna tertentu pula."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
R.P. Soejono
"Peninggalan-peninggalan kuno di Bali, baik yang berbentuk benda maupun yang berupa adat-istiadat dan bentuk-bentuk pranata social lainnya yang tidak memperlihatkan suatu ciri agama Hindu atau agama Buddha, pada umumnya dianggap sebagai hal-hal yang bersifat asli. Di antara istilah--stilah yang lazim dugunakan untuk menandai hal-hal asli itu ialah istilah "asli kuno" atau ancient indigenous (Gorse k Dronkers tt : 30-39; Swellengrebel 1960 24-30).
Anggapan bahwa ada perkembangan yang bersifat "praaejarah " sebelum unsur-unsur Hinduisme dan Buddhiasme muiai berpengaruh di Bali, mula-mula dikemukan oleh W.d.J. Nieuwenkamp ( 1920 : 93), kernudian dinyatakan pula oleh V.E. Korn (1928) dan P.A.J. Moo jean (1929). Anggapan tersebut didasari atas temtuan-temuan sarkofagus di Manuaba (Batu Lusu) dan di Busungbin. Ketika itu sarkofagus merupakan gejala kebudayaan yang mulai banyak diperhatikan para peneliti.
Kesimpulan mengenai temuan-temuan tercebut, ialah bahwa penguburan dalam sarkofagus itu tidak dilakukan lagi pada masa Hinduisme dan Buddhisme berkembang di Bali dan karena itu sarkofagus-sarkofagus Batu Luau oleh Nieuwenkamp (1926: 92) dikirakan sebagai praehistorisohe overblijfselen. Berdasarkan penemuan beberapa sarkofagus di bangkiangjaran, di utara. Petang, di antara sejumlah banyak sisa-sisa rangka orang dan pecahan gerabah tipe labu (kalebas) berleher tegak, Korn telah menafsirkan bahwa sebelum "jaman Hindu" hanyalah golongan terkemuka dalam masyarakat dikubur dalam peti-peti batu dari benda-benda yang ikut sorta dikubur terdiri dari senjata-senjata tajam, perhiasan serta pelindung jari-jari dari perunggu. Pada jaman itu penduduk di Bali Tengah (khusus antara Busungbiu dan Banjarangkan) telah mengenal teknik pembuatan benda perunggu, serta telah maju dalam cara pembuatan gerabah, walaupun beberapa Janis benda seperti pahat, pipisan dan lasing masih dibuat dari batu (Horn 1930).
Ketegasan tentang perkembangan suatu kebudayaan prasejarah di Bali, Bebelum ada pengaruh unsur-unsur Hinduisme dan Buddhisme dalam tata kehidnpan penduduk, timbul sejak penelitian sistimatis dimulai oleh P.V. van Stein Callenfels terhadap jaman perunggu di Bali (Stein Callenfels 1931). A.N.J: Th. a Th. van der Hoop dalam kategorinya (Hoop 1941 : 144-160, 195-197, 213, 246-247, 258-259, 300) lebih tegas lagi menggolongkan benda-benda temuan Bali sesuai dengan kategorinya dalam tingkat-tingkat jaman prasejarah. Penggolongan van der Hoop ini menggambarkan perkembangan prasejarah di Bali yang dibukikan kelangsungannya sejak tingkat bercocoktanam dengan adanya temuan-temuan beliung persegi di pulau ini, sampai pada tingkat perundagian, yang banyak menghasilkan benda-benda perunggu. Yang dimaksud dengan masa perundagian ialah suatu tingkat perkembangan kehidupan manusia yang dipandang sejajar dengan masa urbanisasi di Eropa dan Timur Tengah. Dalam masa ini berkembanglah dalam masyarakat keLompok-kelompok tukang dalam berbagai bidang keahlian (undagi-tukang)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1977
D324
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Saraswati
"Kematian merupakan salah satu tahap dalam lingkaran hidup yang pasti akan dilalui oleh setiap manusia di dunia. Dalam agama Buddha Jepang sendiri, manusia yang meninggal tidak akan terputus begitu saja hubungannya dengan dunia ini karena kapanpun ia bisa `kembali' untuk melihat dunianya yang dulu. Yanagita Kunio dalam konsepnya mengenai arwah Ieluhur, mengatakan bahwa meskipun manusia meninggal, rohnya akan tetap tinggal di tempat dimana ia berada selama hidupnya, dan tidak akan pergi jauh.Kematian juga bukan berarti terpisahnya manusia dari kehidupan. Justru kematian merupakan awal dari kehidupan yang baru setelah manusia menjalani hidup di dunia ini atau kono yo. Kehidupan baru itu disebabkan karena manusia akan menjalani reinkarnasi di antara enam alam yang disebut dengan rokudo. Enam alam itu adalah jigoku (neraka), gaki (alam setan kelaparan), chikusho (alam hewan), alam manusia, alam ashura, dan alam dewa. Menurut agama Buddha, karena kematian merupakan salah satu tahap dalam lingkaran hidup yang memegang peranan panting dalam proses reinkarnasi, ritus untuk menangani kematian tersebut diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Upacara kematian yang diselenggarakan di Jepang ini dilakukan tidak hanya dalam tata cara agama Buddha saja namun juga dalam tata cara agama Kristen (khatolik dan Protestan), Shinto maupun mushukyo (tidak beragama). Meskipun beraneka ragam, upacara kematian yang dilakukan di Jepang sebagian besar umumnya masih dalam tata cara agama Buddha atau bukyo sogi.Upacara kematian menurut agama Buddha di Jepang ini mempunyai kaitan dengan leluhur karena upacara kematian itu sendiri merupakan awal dari proses dimana manusia akan menjadi sosen (leluhur). Setelah upacara kematian, arwah orang yang meninggal itu akan melalui proses upacara peringatan yang dibuat oleh keluarga almarhum yang disebut dengan hoji. Setelah hoji yang terakhir yaitu tomurai age, barulah arwah orang yang meninggal itu bisa masuk ke dalam kelompok Ieluhur dan menjadi sorei (arwah leluhur). Untuk memelihara arwah leluhur supaya tetap menjaga kelangsungan dan keselamatan ie-nya, para keturunannya mengadakan upacara persembahan secara periodik seperti Obon matsuri yang tujuannya tidak lain adalah untuk menghormati arwah leluhumya. Selain itu, upacara tersebut juga mempunyai makna lain yaitu untuk menjaga kontak antara kono yo (dunia ini) dengan ano yo (dunia orang mati)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joel James Surjanto
"Makalah ini meneliti kinerja keuangan dan valuasi Propel untuk tahun fiskal 2023 (FY23). Propel mengalami peningkatan penjualan sebesar 15,93% dibandingkan FY22, terutama didorong oleh peningkatan operasi pemakaman dan akuisisi strategis bisnis pemakaman. Pertumbuhan jumlah kematian dan populasi lanjut usia di Australia juga berkontribusi pada peningkatan permintaan layanan Propel. Strategi perusahaan untuk mengakuisisi aset dalam industri perawatan kematian dan diversifikasi portofolio layanan, termasuk layanan pemakaman hewan peliharaan, lebih lanjut mendukung pertumbuhan pendapatan. Analisis mendalam terhadap margin laba Propel menggunakan analisis DuPont mengungkapkan fluktuasi signifikan selama periode tiga tahun, terutama penurunan substansial pada tahun 2022 karena biaya penghentian sebesar $15 juta dan pengeluaran non-berulang lainnya. Return on net operating assets (RNOA) untuk tahun 2023 adalah 6,59%, sementara rasio leverage keuangan menunjukkan bahwa sebagian besar operasi dibiayai melalui utang. Spread positif antara RNOA dan biaya pinjaman bersih (NBC) sebesar 3,32% menunjukkan bahwa leverage keuangan telah meningkatkan pengembalian ekuitas pemegang saham (ROE). P/B multiple sebesar 2,05 dan forward P/E multiple sebesar 23,16 menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan pendapatan residual positif untuk Propel. Tingkat pertumbuhan terminal sebesar 4,09% sejalan dengan pertumbuhan GDP nominal Australia, mendukung keberlanjutan perkiraan ini. Analisis ini menyimpulkan dengan rekomendasi untuk menjual saham karena risiko potensi overvaluasi, menyoroti pentingnya proyeksi pertumbuhan yang akurat dan asumsi biaya modal dalam valuasi ekuitas.
This paper examines Propel's financial performance and valuation for fiscal year 2023 (FY23). Propel experienced a 15.93% increase in sales compared to FY22, primarily driven by a rise in funeral operations and strategic acquisitions of funeral businesses. The growth in the number of deaths and an aging population in Australia also contributed to increased demand for Propel's services. The company’s strategy of acquiring assets within the death care industry and diversifying its service portfolio, including pet funeral services, further bolstered revenue growth. A detailed analysis of Propel's profit margin using DuPont analysis reveals significant fluctuations over the three-year period, notably a substantial decline in 2022 due to a $15 million termination fee and other non-recurring expenses. The return on net operating assets (RNOA) for 2023 was 6.59%, while the financial leverage ratio indicated that a significant portion of operations is financed through debt. The positive spread between RNOA and net borrowing costs (NBC) of 3.32% suggests that financial leverage has enhanced returns on shareholders' equity (ROE). The P/B multiple of 2.05 and a forward P/E multiple of 23.16 indicate that the market expects positive residual income growth for Propel. A terminal growth rate of 4.09% aligns with Australia's nominal GDP growth, supporting the sustainability of this estimate. The analysis concludes with a recommendation to sell shares due to potential overvaluation risks, highlighting the importance of accurate growth projections and cost of capital assumptions in equity valuation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Yuliani Kurnia
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh ajaran Buddha dan Konfusianisme yang berkembang di Korea terhadap tata cara dan makna ritual pemakaman dan peringatan arwah yang dilakukan masyarakat Korea. Namun, penulis membatasi masalah ini pada ritual yang dilaksanakan sebelum mendapat pengaruh agama Kristen dan perkembangan modernisasi. Sebelum membahas topik tersebut, penulis juga membahas mengenai pandangan masyarakat Korea mengenai kematian dan kehidupan setelah kematian yang dijadikan dasar dilaksanakannya kedua ritual tersebut. Dari penelitian kualitatif deskriptif ini, disimpulkan adanya pengaruh yang kuat dari ajaran Buddha dan Konfusianisme dalam makna dan pelaksanaan ritual pemakaman dan peringatan arwah dalam masyarakat Korea dan kedua ritual tersebut tetap dilaksanakan secara turun-temurun hingga sekarang ini.

Abstract
This thesis discusses the influence of Buddhism and Confucianism that developed in Korea toward the procedure and meaning of funeral and memorial services performed in Korean society. However, the author limits this problem in the rituals conducted prior to the influence of Christianity and the development of modernization. Before addressing the topic, the author also discussed the Korean society views of death and life after death which is used as the basis of the implementation of both the ritual. From this descriptive qualitative research, we can conclude the existence of the strong influence of Buddhism and Confucianism in the meaning and implementation of funeral and memorial services in Korean society and the rituals are still carried out by generations until today."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S500
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vazalia Saradiva
"Kebutuhan masyarakat akan pelayanan pemakaman yang baik dapat memberikan suasana yang aman, nyaman, bebas banjir, pungli dan penggusuran serta memiliki kepastian hukum yang jelas. Hal tersebut menyebabkan banyak bermunculan pemakaman dengan konsep eksklusif. Di Indonesia sendiri pemakaman eksklusif ini sudah banyak salah satunya yaitu San Diego Hills Memorial Parks and Funeral Homes Pemakaman eksklusif merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang belum begitu diatur dan diperhatikan oleh pemerintah.
Di Indonesia, tempat pemakaman diatur oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia di bawah Departemen Dalam Negeri yang diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987. masalah status kepemilikan tanah serta objek dan subjek dalam pembelian tanah untuk pemakaman eksklusif juga belum mendapatkan pengaturan yang jelas di Indonesia. Untuk itu tesis ini meneliti status hukum tanah dan keabsahan dari perjanjian kepemilikan tanah Untuk Pemakaman Eksklusif Di San Diego Hills Memorial Park And Funeral Homes.
Dalam penyusunan dan penulisan tesis ini metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian tesis ini adalah Yuridis Normatif, dengan tipologi penelitiannya adalah penelitian eksplanatoris, yaitu suatu bentuk penelitian yang menggambarkan serta menjelaskan lebih dalam mengenai suatu gejala. Suatu gejala akan dipaparkan kemudian dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan dan teori-teori hukum, sehingga akan dihasilkan suatu penyelesaian terhadap gejala tersebut. Dalam hal ini mengacu pada peraturan terkait dengan pemakaman dan juga pertanahan.
Dari hasil penelitian terdapat beberapa penyimpangan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentang Penyediaan dan Penggunaan Tanah Untuk Keperluan Tempat Pemakaman antara lain dari status tanah pemakaman, bukti kepemilikan, subjek dan objek dalam perjanjian kepemilikan tanah pemakaman di San Diego Hills Memorial Park And Funeral Homes.

Community needs good funeral service that can provide safe environment, comfortable, free from flood, extortion and displacement as well as having a clear legal certainty. This causes many emerging cemeteries with exclusive concept. In Indonesia, there are many exclusive funerals, one of them is San Diego Hills Memorial Parks Cemeteries and Funeral Homes. As a people needs exclusive funeral have not been organized and cared for by the government.
In Indonesia, where the funeral arranged by the Government of the Republic of Indonesia under the Ministry of the Interior are regulated under Government Regulation No. 9 of 1987 on the Provision and Use of Land for the Need of Cemetery and the Minister of Home Affairs Number 26 of 1989 on Guidelines for government regulation No. 9 of 1987. Issue of land ownership status as well as object and subject in the purchase of land for an exclusive cemetery is also not yet to get a clear regulation in Indonesia. Therefore, this thesis examines the legal status of the land and the validity of the ownership agreement for exclusive cemetery at San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes.
In arranging this thesis and the method used in this thesis is through normative juridical, with the typology of research is explanatory research, which is a form of research that describes and explains more about the symptom. A phenomenon will be discussed later associated with the legislation and legal theories, therefore it will be a solution to these symptoms, this case refers to the regulations related to the funeral and also land.
From the research, there were some deviations from the Government Regulation No. 9 of 1987 on the Provision and Use of Land for Cemetery Purposes, such as the status of the cemetery, proof of ownership, the subject and object of the funeral land ownership treaty in San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardesty Bachdani
"ABSTRAK
Peningkatan pelayanan hingga pemanfaatan aset daerah yang tidak terpakai dilakukan untuk menghindari potensi yang hilang dalam kebijakan retribusi pelayanan pemakaman di Provinsi DKI Jakarta, melalui studi kasus yang dilakukan di Kota Administrasi Jakarta Timur. Fokus penelitian adalah untuk mengalanilisis strategi optimalisasi yang dilakukan oleh implementator baik dari tingkat pengawas hingga pelaksana teknis, serta untuk melihat kendala-kendala yang terjadi pada proses penerapanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data studi lapangan dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa optimalisasi yang dilakukan belum berjalan maksimal, untuk sistem TPU Online, database yang ada belum dapat digunakan sepenuhnya sehingga malah mempersulit baik bagi implementor maupun wajib retribusi, dan untuk makam tumpang tidak dapat maksimal karena faktor budaya masyarakat yang menginkan satu makam untuk satu jenazah, dan untuk makam kadaluarsa karena belum terdapatnya Peraturan Gubernur menjadikan terjadinya banyak diskresi pada saat proses pemanfaatanya.

ABSTRACT
Service enhancement until utilization of unused region asset are perform to avoid potential loss of funeral service user charges policy in the Province of DKI Jakarta, through case study which is conducted in City Administration of East Jakarta. The focus of this research is to analyze optimization stategy that perform by the implementator, from the supervisor level to the executor level, and to find out the obstacles that happened in the application process. This research using a qualitative method with field and literature research as the data collection method. The result of this research had shown that the optimization do not work well, for TPU online system, the database can rsquo t used completely, wherewith both of implementator and user charges payer is complicate instead of facilitate, and for overlap cemetery can rsquo t be optimum, since the society culture factor which is prefer to user one cemetery for one corpse, and then for utilization of expired cemetery, since of there is no Governor Regulation ensue much of discretion in the utilization process."
2017
S67635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Laura Magdalena E.
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai tradisi mengenakan baju putih dalam upacara pemakaman tradisional Cina dan betujuan untuk memaparkan awal terbentuknya tradisi penggunaan baju putih sebagai baju berkabung serta makna warna putih pada baju berkabung dalam masyarakat Cina. Adapun tradisi mengenakan baju putih sebagai tanda berkabung dalam upacara pemakaman tradisional Cina menurut catatan sejarah sudah dimulai sejak awal dinasti Zhou, dan masih dilakukan hingga sekarang. Warna putih dianggap sebagai warna berkabung yang menunjukan kemurnian, kesederhanaan, kesucian, kehidupan, dan kejujuran. Seiring berjalannya waktu, penggunaan baju berkabung ini pun semakin sederhana, tetapi tidak menghilangkan unsur utama yaitu pakaian dasar bewarna putih. Dari hasil penelitian yang melihat dari sisi budaya dan sejarah yang dilakukan berdasarkan studi kepustakaan, ditemukan warna putih berhubungan dengan makna berkabung dan kematian dalam masyarakat Cina.

ABSTRACT
This study discusses the tradition of wearing white clothes in traditional Chinese funerals and aims to describe the beginning of a tradition of using white clothes as mourning attire and also to analyze significance of white clothing as mourning attire in Chinese society. According to historical records, the tradition of wearing white mourning dress as a sign of mourning in traditional Chinese funerals has been started since the Zhou dynasty and still apply today. The white color is considered as the color of mourning, it is to symbolize innocence, simplicity, purity, existence, and sincerity. However, as time goes by, the use of mourning clothes is now even simpler, but does not eliminate the main element of this tradition that is white clothing. From testing the results of historical research based on the literature study earlier, it was found that white color was linked to death and mourning in Chinese culture. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>