Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Martinus
Abstrak :
ABSTRAK


Pengadaan Bahan Bakar Minyak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, merupakan tugas pokok Badan Usaha Milik Negara PERTAMINA. Oleh sebab itu upaya penyempurnaan didalam pola penyaluran/distribusi BBM perlu terus dilakukan untuk menghindari terjadinya in-efisiensi. Dalam Tesis ini, penelitian diarahkan pada pola distribusi pada daerah-daerah terpencil, namun tingkat pemakaian BBM-nya relatif masih kecil.

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan pola penyaluran/distribusi BBM dalam bentuk rute pelayaran yang efisien dan murah serta dapat menekan kemungkinan terjadi dead freight dalam program pengapalan BBM (shipment) dengan penerapan Model Jaringan - Susunan Perentangan Minimum.

Metodologi yang digunakan meliputi penelitian awal untuk mengetahui sistem penyaluran/distribusi BBM di wilayah UPPDN VII Cabang Manado saat ini. Langkah berikutnya adalah pengumpulan data, berupa data kebutuhan BBM, data kegiatan operasi perkapalan (operation sheet) yang dilanjutkan dengan proses pengolahan data dan pada tahap akhir dilakukan simulasi penjadwalan kapal (ships scheduling).

Hasil penerapan susunan perentangan minimum menunjukkan biaya angkutan laut adalah sebesar Rp. 2,345,902,829,- per bulan, sementara itu realisasi biaya angkutan laut saat ini adalah Rp. 2,911,822,587.50,- per bulan, sehingga terdapat selisih biaya sebesar Rp. 565,919, 758.50,- per bu Ian. Dengan demikian dalam waktu 1 tahun besarnya biaya yang dapat dihemat adalah sebesar Rp. 6,791,037, 102,-.

Hasil evaluasi/analisa menunjukkan bahwa penerapan model jaringan - susunan perentangan minimum dapat memberikan biaya angkutan laut yang murah, faktor dead freight yang kecil, kebutuhan unit kapal yang kecil dan rute pelayaran yang efisien.

Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Adlyani
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan gas di kepulauan Indonesia, mengakibatkan beberapa industri membangun pembangkit berskala kecil. Namun letak pembangkit yang berbeda-beda mengakibatkan tidak semua kapal pengangkut gas dapat beroperasi terutama pada wilayah perairan dangkal di Sabang dan Nias. Pembangunan kapal LNG berukuran kecil atau small scale LNG carrier SSLC sebagai salah satu solusi permasalahan tersebut. Namun SSLC belum banyak digunakan, hanya terdapat 57 unit kapal SSLC di dunia pada 2016 lalu. Sehingga perancangan desain SSLC masih terbilang sulit. Oleh karena itu, perancangan desain dengan menggunakan desain parametrik untuk memudahkan perancangan kapal SSLC yang sesuai dengan kondisi Sabang dan Nias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi utama kapal yang optimum untuk kapal berkapasitas muatan sebesar 2500 m3 dan 7500 m3 dari kapal SSLC 5000 m3 sebagai initial design dengan menggunakan kriteria parameter dimensi ratio L/B, B/T, T/H, dan L/H. Penentuan kriteria berdasarkan database kapal pembanding sebanyak 44 unit kapal. Dimensi utama dari initial design kapal SSLC 5000 m3 adalah L = 94,3 meter, B = 16,57 meter, T = 4,57 meter, dan H = 10,32 meter. Hasil penelitian ini adalah mendapatkan dimensi utama paling optimum yaitu L = 82,23 meter, B = 14,32 meter, T = 3,9 meter, dan H = 7,91 meter untuk kapal SSLC 2500 m3 dan L = 109,73 meter, B = 19,11 meter, T = 5,2 meter, H = 10,55 meter untuk kapal SSLC 7500 m3
ABSTRACT<>br> The increasing demand for gas in the Indonesian archipelago caused some industries building small scale power plants. However, the location of different power plants caused not all of gas carriers being able to operate especially in shallow water areas in Sabang and Nias. The building of small scale LNG carrier SSLC as one of the solutions to this problem. But SSLC has not been widely used, there are only 57 units of SSLC in the world in 2016. It causes design planning of SSLC is still quite difficult. Therefore, parametric design can make easier to get the design that suitable with condition of Sabang and Nias. The purpose of this study is to determine the optimum rsquo s main dimensions with load capacity of 2500 m3 and 7500 m3 from SSLC 5000 m3 as initial design by using dimension ratios L B, B T, T H and L H. Determination of criteria based on the comparison vessel database of 44 units of SSLC. Main dimension of initial design 5000 m3 are L 94,3 meter, B 16,57 meter, T 4,57 meter, and H 10,32 meter. The results of this study is to get the optimum rsquo s main dimensions i.e. L 82,23 meter, B 14,32 meter, T 3,9 meter, and H 7,91 meter for 2500 m3 SSLC and L 109,73 meter, B 19,11 meter, T 5,2 meter, H 10,55 meter for 7500 m3 SSLC.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Transportasi biaya rendah untuk orang dan barang sangat penting untuk kesejahteraan ekonomi bangsa. Hingga kini jika harga minyak naik, biaya transportasi otomatis akan mengikuti dan sebagian rakyat menderita akibat melambungnya harga makanan dan barang-barang lainnya. Hampir 100 persen kebutuhan energi transportasi negara Indonesia didukung oleh minyak. Sementara biaya di sektor energi terutama listrik, di negara maju yang juga berperan signifikan untuk mendukung transportasi, jauh lebih stabil dan dapat diprediksi. Kebutuhan energi yang begitu tinggi di sektor transportasi cenderung memaksa manusia untuk mengupayakan sumber dan sarana energi dalam bentuk lain seperti listrik atau hydrogen yang dapat menyamai atau melebihi kinerja bahan bakar minyak. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan keekonomian harga energi dari sumber EBT dan fosil untuk melihat sejauh mana peluang keekonomian beberapa jenis energi dapat memainkan peran signifikan di sektor transportasi dan dampak selanjutnya di dalam sistem energi. Metodologi yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan perhitungan langsung pada bahan atau sumber energi terkait. Dari hasil analisis diperoleh bahwa akan semakin dibutuhkan peran energi nuklir dan energi tertentu lainnya sebagai sumber energi listrik menimbang aspek keekonomiannya yang relatif lebih baik.
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Transportasi biaya rendah untuk orang dan barang sangat penting untuk kesejahteraan ekonomi bangsa. Hingga kini jika harga minyak naik, biaya transportasi otomatis akan mengikuti dan sebagian rakyat menderita akibat melambungnya harga makanan dan barang-barang lainnya. Hampir 100 persen kebutuhan energi transportasi negara Indonesia didukung oleh minyak. Sementara biaya di sektor energi terutama listrik, di negara maju yang juga berperan signifikan untuk mendukung transportasi, jauh lebih stabil dan dapat diprediksi. Kebutuhan energi yang begitu tinggi di sektor transportasi cenderung memaksa manusia untuk mengupayakan sumber dan sarana energi dalam bentuk lain seperti listrik atau hydrogen yang dapat menyamai atau melebihi kinerja bahan bakar minyak. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan keekonomian harga energi dari sumber EBT dan fosil untuk melihat sejauh mana peluang keekonomian beberapa jenis energi dapat memainkan peran signifikan di sektor transportasi dan dampak selanjutnya di dalam sistem energi. Metodologi yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan perhitungan langsung pada bahan atau sumber energi terkait. Dari hasil analisis diperoleh bahwa akan semakin dibutuhkan peran energi nuklir dan energi tertentu lainnya sebagai sumber energi listrik menimbang aspek keekonomiannya yang relatif lebih baik.
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Transportasi biaya rendah untuk orang dan barang sangat penting untuk kesejahteraan ekonomi bangsa. Hingga kini jika harga minyak naik, biaya transportasi otomatis akan mengikuti dan sebagian rakyat menderita akibat melambungnya harga makanan dan barang-barang lainnya. Hampir 100 persen kebutuhan energi transportasi negara Indonesia didukung oleh minyak. Sementara biaya di sektor energi terutama listrik, di negara maju yang juga berperan signifikan untuk mendukung transportasi, jauh lebih stabil dan dapat diprediksi. Kebutuhan energi yang begitu tinggi di sektor transportasi cenderung memaksa manusia untuk mengupayakan sumber dan sarana energi dalam bentuk lain seperti listrik atau hydrogen yang dapat menyamai atau melebihi kinerja bahan bakar minyak. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan keekonomian harga energi dari sumber EBT dan fosil untuk melihat sejauh mana peluang keekonomian beberapa jenis energi dapat memainkan peran signifikan di sektor transportasi dan dampak selanjutnya di dalam sistem energi. Metodologi yang digunakan adalah penelusuran pustaka dan perhitungan langsung pada bahan atau sumber energi terkait. Dari hasil analisis diperoleh bahwa akan semakin dibutuhkan peran energi nuklir dan energi tertentu lainnya sebagai sumber energi listrik menimbang aspek keekonomiannya yang relatif lebih baik.
JPEN 16:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuraya, Aprian Bramta
Abstrak :
ABSTRAK
Biaya bahan bakar adalah hal yang tidak dapat kita pisahkan dari biaya perjalanan, khususnya pada Negara Indonesia yang menduduki peringkat pertama dalam penjualan kendaraan roda empat di asean selama berturut turut pada periode 2014-2017. Oleh karena itu biaya pada kendaraan roda empat membutuhkan perhatian khusus dalam mengetahui hal- hal yang mempengaruhi biaya bahan bakar dan pemantauannya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan bahan bakar minyak beberapa diantaranya adalah nilai RPM dan Throttle Position selama berkendara yang pada penelitian ini di paparkan terhadap curve fitting untuk mendapatkan fungsi regresi yang menggambarkan hubungannya. Perancangan aplikasi berbasis cloud ini bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan yang kita keluarkan selama berkendara menggunakan data yang diambil dari raspberry Pi 3B+ via OBD II port. Hasil dari penelitian ini kita dapatkan hubungan antara RPM vs Tps vs fuel cost direpresentasikan dalam Fuel Cost(poly3) =-2.54 + 0.7574*x + 0.001014*y dengan koefisien determinasi R2 sebesar 0,9882 dan RSME 0,3731, error dari hasil analisa fuel cost sebesar 85 %. Analisis dari aplikasi menampilkan analisa data dalam bentuk grafis antara fuel cost terhadap waktu. br>
Biaya bahan bakar adalah hal yang tidak dapat kita pisahkan dari biaya perjalanan, khususnya pada Negara Indonesia yang menduduki peringkat pertama dalam penjualan kendaraan roda empat di asean selama berturut turut pada periode 2014-2017. Oleh karena itu biaya bahan bakar pada kendaraan roda empat membutuhkan perhatian khusus dalam mengetahui hal- hal yang mempengaruhi biaya bahan bakar dan pemantauannya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan bahan bakar minyak beberapa diantaranya adalah nilai RPM dan Throttle Position selama berkendara yang pada penelitian ini di paparkan terhadap curve fitting untuk mendapatkan fungsi regresi yang menggambarkan hubungannya. Perancangan aplikasi berbasis cloud ini bertujuan untuk mengetahui biaya perjalanan yang kita keluarkan selama berkendara menggunakan data yang diambil dari raspberry Pi 3B+ via OBD II port. Hasil dari penelitian ini kita dapatkan hubungan antara RPM vs Tps vs fuel cost direpresentasikan dalam Fuel Cost(poly3) =-2.54 + 0.7574*x + 0.001014*y dengan koefisien determinasi R2 sebesar 0,9882 dan RSME 0,3731, error dari hasil analisa fuel cost sebesar 85 %. Analisis dari aplikasi menampilkan analisa data dalam bentuk grafis antara fuel cost terhadap waktu.
ABSTRACT
Fuel cost an integral part of travel cost , especially in Indonesia where road transport is the main way of transportation.This is supported by reaching the highest number of four wheeled vehicle in asean during 2014-2017. This condition led to the need of the ability to monitor gas expenses using four wheeled vehicle. In this research some variable is used to determine the rate of fuel cost during travel such as: RPM and Throttle Position. Using mathlab RPM and Throttle position will be curv fitted against fuel cost we get from calculating fuel cost . The development purpose of this application is to do calculation of fuel cost using MAF, throttle position and RPM from raspberry Pi 3B+ via OBD II port. This research found that the relation of fuel cost to RPM and throttle position is represented by Fuel Cost(poly3) =-2.54 + 0.7574*x + 0.001014*y with the coefficient of detemination R2 = 0,9882 and RSME 0,3731. The analysis in this research is represented in graphs of fuel cost to time and trip number.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library