Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nenen Rusnaeni
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pembuatan pasta anoda dan lapisan anoda dengan metode casting menggunakan katalis Platina (Pt) berbasis karbon. Lapisan anoda yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi distribusi dan ukuran parlikel pasta dan pori, Serta komposisi elemennya dengan menggunakan SEM dan EDX. Lapisan anoda yang dibuat mempunyai performa morfologi yang menunjukkan kerataan distribusi partikel pasta serta ukuran pori yang cukup baik. Ukuran pori dan partikel katalis Pt/C yang terbentuk adalah kurang dari 1 pm, terutama dari tapisan berpasta yang mempunyai perbandingan kandungan Platina dengan elektrolit 1:1. Pasta tersebut juga mampu menempel dengan baik pada substrat berpori besar.

Tahap selanjutnya adalah pengujian kinerja anoda pada peralatan fuel cell setelah dilakukan penggabungan sampel lapisan anoda dengan membran elektrolit dan lapisan katoda untuk membentuk MEA. Nilai voltase sirkuit terbuka yang dihasilkan berkisar antara 0,82 - 0,95 Volt dengan densitas arus maksimal yang bisa dicapai adalah sekitar 7o ma/cm². Bentuk kurva polarisasi MEA dari Salah satu sampel lapisan mana menunjukkan kemiripan dengan MEA komersial. Beberapa sampel lapisan anoda dianalisis untuk melihat aktivitas masa dari Platina agar dapat diketahui respons voltasenya yang mengindikasikan kemudahan laju gas reaktan menuju Platina.

Lapisan anoda yang dibuat pada penelitian ini dapat dipakai menjadi pengganti sebagai bagian dari komponen MEA PEMFC komersial.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Samsuri
Abstrak :
Bagas merupakan residu padat pada proses pengolahan tebu menjadi gula, yang sejauh ini masih belum banyak dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah (added value). Bagas yang terrnasuk biomassa mengandung lignocellulose sangat dimungkinkan untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif seperti bioetanol atau biogas. Dalam kaitan pemanfaatan bagas menjadi bioetanol secara konvensional dapat dilakukan dengan proses kimiawi yaitu dengan menggunakan asam kuat pada proses hidrolisisnya. Selain itu dapat pula konversi bagas menjadi bioetanol dapat dilakukan dengan bioproses dengan menggunakan enzim.

Pada penelitian ini telah dilakukan konversi bagas menjadi etanol dengan menggunakan bioproses, yaitn dengan menggunakan sistem Sacharifikasi dan Fermentasi secara serentak atau SSF (Simultaneous Sacharification and Fermentation). Untuk lebih memaksimalkan konversi bioetanol sebelum proses SSF dilakukan perlakuan dengan menggunakan jamur pelapuk putih (white rot fungi) dan steaming.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa etanol dapat diproduksi dari bagas dengan proses SSF menggunakan yeast S. cerevisiae dan enzim cellulase. Perlakuan dengan menggunakan jamur pelapuk putih: P. erynggi, P. ostreatus, C. subvermispora, L. edodes dan PSMO1 mampu meningkatkan produksi etanol dari bagas dengan proses SSF. Produksi etanol dari bagas murni maksimum 1,55 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan, setelah diperlakukan dengan P. erynggi, P. ostreatus, C. subvermispora, L. edades dan PSMO1 etanol tertinggi yang dihasilkan berturut-turut 5,55 g/L, 4,73 g/L, 4,96 g/L, 3,96 g/L, 4,75 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan.

Kombinasi perlakuan menggunakan jamur pelapuk putih dan steaming pada suhu 180°C selama 1 jam marnpu meningkatkan produksi etanoi dari bagas dengan proses SSP secara signifikan. Produksi etanol dari bagas murni maksimum 1,55 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan, setelah diperlakukan dengan kombinasi steaming dan perlakuan dengan P. erynggi, P. ostrearus, C subvermispora, L. edodes dan PSMO1 etanol tertinggi yang dihasilkan berturut-turut 19,99 g/L, 18,47 g/L, 18,00 g/L, 18,28 g/L, 17,55 g/L dari 50 g/L substrat digunakan Produksi etanol dari bagas yang tertinggi adalah bagas yang telah diperlakukan dengan jamur pelapuk putih P. erynggi dan dikombinasikan dengan steaming yaitu 19,99 g/L dari 50 g/L substrat yang digunakan atau sekitar 40% dari total bagas yang digunakan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ening
Abstrak :
Sistem logistik distribusi BBM beberapa wilayah di Indonesia yang kurang efisien akan menyebabkan tingginya biaya penyediaan BBM wilayah tersebut. Hal tersebut bisa disebabkan oleh letak geografinya yang jauh dari kilang, rute distribusi yang tidak efektif kapasitas kilang kecil sehingga biaya pengolahan kilangnya tinggi. Terbatasnya infrastruktur penyediaan dan pendistribusian BBM dapat menghambat suplai BBM. Untuk memperbaiki system logistik distribusi BBM yang ada diantaranya dengan mengubah rute distribusi, moda transportasi, sumber kilang, dan membangun infrastruktur baru yang lain.

Secara umum rantai suplai BBM dimulai dari titik kilang atau Floating storage menuju terminal transit/instalasi kemudian diteruskan ke depot selanjutnya ke beberapa SPBU atau pengguna besar. Pemodelan distribusi BBM pada studi ini meliputi biaya BBM keluar kilang, biaya transportasi dan biaya penyimpanan. Pemodelan ini menggunakan program Powersim Studio Expert 2001. Model distribusi BBM dibuat untuk tiap propinsi berdasarkan permintaan BBM, rute/jarak distribusi BBM, harga pokok BBM tiap kilang, dan biaya penyimpanan.

Pada studi ini dilakukan analisis biaya penyediaan BBM nasional dan optimasi biaya penyediaan distribusi BBM. Dari hasil analisis biaya penyediaan BBM, cost of supply BBM yang dialas rata-rata nasional ada 12 propinsi. Salah satunya adalah Sumatera Barat. Pada studi ini optimasi dilakukan pada propinsi Sumatera Barat sedangkan optimasi propinsi lain dapat dilakukan dengan metode yang sama dengan Sumatera Barat. Optimasi ini menggunakan program Powersim Solver.

Pada optimasi biaya penyediaan BBM Sumatera Barat dilakukan dengan 3 alternatif pola distribusi BBM. Sumber kilang altematif yaitu Dumai, Cilacap, dan Floating Storage Semangka. Moda transportasi yang dipilih yaitu pipa dan tanker. Dari hasil optimasi biaya penyediaan BBM Sumatera Barat yang optimal adalah alternatif I dengan sumber kilang dari Dumai kemudian ke depot Padang dengan menggunakan pipa. Hasil optimasi ini dapat meminimalkan biaya penyediaan BBM Sumatera Barat sampai turun 26%. Biaya penyediaan sebelum optimasi 2,9 milyar USD dan setelah optimasi menjadi 2,2 milyar USD.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T41227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Mariana Tesa Ayudia Putri
Abstrak :
Fuel cell urea menarik dikembangkan karena karakteristik dari urea, seperti non-toxic, tidak mudah terbakar, serta merupakan salah satu penyusun limbah terbesar, yaitu urin. Untuk meningkatkan efisiensi dari fuel cell urea/H2O2, diperlukannya suatu katalis anoda. Nikel dikenal sebagai katalis yang baik serta memiliki energi aktivasi yang baik pula pada medium basa. Umumnya paduan antara nikel dengan metal lain dilakukan untuk meningkatkan stabilitas serta meningkatkan aktivitas katalitiknya. Pada penelitian ini, bimetal nikel-kobalt, nikel-mangan, nikel-tembaga, dan nikel-zinc dideposisi pada permukaan boron-doped diamond (BDD) untuk dijadikan sebagai katalis anoda pada fuel cell urea/H2O2. Karakterisasi dengan menggunakan SEM dan XPS menunjukkan bahwa partikel bimetal tersebut telah terdeposisi secara merata di atas permukaan BDD. Optimasi membran penukar ion, konsentrasi KOH sebagai medium basa pada urea, serta variasi komposisi perbandingan bimetal menunjukkan hasil terbaik pada penggunaan NiMn-BDD sebagai katalis anoda dengan densitas daya sebesar 0,712 mW cm-2 pada potensial sebesar 0,339 V vs SHE dan densitas arus sebesar 2,107 mA cm-2. Membran yang digunakan adalah penukar anion dengan elekrolit KOH 3 M dan perbandingan antara nikel dan mangan sebesar 4:1. Stabilitas yang baik diperoleh pada pengaplikasian selama tiga jam dengan rata-rata potensial diperoleh sebesar 0,5461 V vs SHE.
Urea fuel cell is very interesting to be developed because of the characteristics of urea, such as non-toxic, non-flammable, and it is one of the biggest waste compilers, urine. To increase the efficiency of the urea/H2O2 fuel cell, an anode catalyst is needed. Nickel is known as a good catalyst and has a good activation energy in alkaline medium. Generally, the alloy or bimetal of nickel and other metals are done to increase the stability and the catalytic activity of nickel. In this study, bimetallic nickel-cobalt, nickel-manganese, nickel-copper and nickel-zinc deposited on the surface of boron-doped diamond (BDD) are investigated as an anode catalyst in urea/H2O2 fuel cells. Characterization using SEM-EDX and XPS shows that the bimetal particles have been deposited quite homogenously on the surface of BDD. Optimation of the ion exchange membrane, KOH concentration as a base medium on urea, and composition's ratio of bimetal showed the best result can be obtained using NiMn-BDD as an anode catalyst with a power density of 0.712 mW cm-2 at a potential of 0.339 V vs SHE and a current density of 2.107 mA cm-2. The membrane used is an anion exchange membrane using 3 M KOH and a 4: 1 ratio between nickel and manganese. Good stability was obtained for three hours of application with an average potential obtained of 0.5461 V vs SHE.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Aryani
Abstrak :
Dalam thesis ini dirancang sebuah algoritma pengendali Model Predictive Control (MPC) Constrained dan diimplementasikan pada sistem Proton Exchange Membrane Fuel Cell. Model yang digunakan adalah model linier yang didapatkan dari Identifikasi sistem dengan metode Least Square. Constraint di berikan pada perubahan masing-masing sinyal kendali serta perbandingan antara sinyal kendali pertama dan kedua. Dari hasil simulasi terlihat bahwa pengendali MPC menghasilkan respon keluaran yang mengikuti sinyal acuan yang diberikan, serta mampu mengatasi gangguan yang berupa perubahan beban yang terjadi pada sistem PEMFC. Dengan pemberian constraint pada pengendali MPC, sinyal kendali yang dihasilkan dapat dibatasi sesuai dengan karakteristik fisik dari sistem PEMFC.
This theses presents a Constrained Model Predictive Control design . The controller is implemented in the Proton Exchange Membrane Fuel Cell. The MPC algorithm based on the Linear model generated from identification system using Least Square Method. The controller consist of control signal constraints including the comparison of each control signal amplitude. The simulation result show that the MPC resulting a very good transient behaviour, the output from PEMFC can follow the trajectory and did not effected by load change disturbances. With some constraint additional in MPC, the control signals can be bounded refer to the real characteristic of PEMFC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25908
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Rafika
Abstrak :
Sel tunam merupakan energi alternatif yang sedang dikembangkan saat ini sebagai pengganti dari bahan bakar fosil. Sel tunam dinilai lebih ramah lingkungan, biaya produksi yang rendah dan memiliki waktu operasi yang lama selama bahan bakar hidrogen terus diberikan. Pada penelitian ini difokuskan dalam pembuatan pelat bipolar yang merupakan komponen utama sel tunam. Pelat bipolar berfungsi sebagai pengumpul arus dari elektron yang dihasilkan oleh reaksi kimia antara hidrogen sebagai bahan bakar dan oksigen di udara untuk kemudian dialirkan dari katoda ke anoda sehingga diperoleh arus listrik. Pelat bipolar yang menjadi bahasan utama adalah pelat bipolar karbon komposit dengan jenis Sel Tunam Elektrolit Membran Polimer (PEMFC). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variasi waktu mixing sebesar 30 detik, 60 detik, 90 detik, 120 detik, dan 150 detik pada komposisi matriks 90% Grafit EAF, penguat (filler) 5% Karbon Hitam dan 5% Tabung Nano Berdinding Banyak (MWCNT) serta resin epoksi sebagai bindernya. Campuran bahan pelat bipolar ini dilakukan dengan menggunakan Alat pengaduk kecepatan tinggi (high speed mixer) dengan kecepatan putar 28000 rpm dan dicetak dengan menggunakan metode cetak tekan (compression moulding) pada tekanan 55 MPa dan temperatur 1000C selama 4 jam. Karakterisasi dalam penelitian ini meliputi pengujian densitas, pengujian fleksural, pengujian porositas, pengujian konduktivitas, serta pengamatan morfologi patahan fleksural dengan menggunakan FESEM. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil bahwa pelat bipolar dengan variasi waktu mixing 30 sekon mempunyai karakteristik yang optimum. Dimana nilai densitas adalah sebesar 1.75 gr/cm3, nilai porositas sebesar 2,53 %, nilai fleksural sebesar 41,98 MPa dan nilai konduktivitas sebesar 3,99 S/cm. ......Fuel cell an alternative energy that is currently being developed as a replacement for fossil fuels. Fuel cell considered more environmentally friendly, low production costs and have a long operating time for hydrogen fuel continue to be provided. This study focused on the manufacture of bipolar plates is an important component fuel cell. Bipolar plates whose main function as current collectors of the electrons generated by the chemical reaction between hydrogen as fuel and oxygen in the air to then flow from the cathode to the anode in order to obtain electricity. In this study, the bipolar plate is the main discussion bipolar plates carbon composite with the type of polymer electrolyte membrane fuel cell (PEMFC). This research used to analyze the influence of variation mixing time of 30 second, 60 second, 90 second, 120 second, and 150 second at 90% graphite matrix composition of EAF, filler 5% Carbon Black, 5% MWCNT and epoxy resin as binder. Mixed bipolar plate materials was carried out using a high speed mixer at 28,000 rpm rotational speed and by using compression molding at a pressure of 55 MPa and a temperature of 1000C for 4 hours. The characterization in this study include density testing, testing fleksural, porosity testing, conductivity testing, and observation of fracture morphology flexural using FESEM. Based on this study, showed that the bipolar plates with 30 second mixing time has3the optimum characteristics, in which the density of the bipolar plate 1.69 gr/cm , the value of porosity is 1.14 %, the flexural strength is 46.70 MPa and and the electrical conductivity is 8.17 S / cm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Puri Hardiyani
Abstrak :
Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan teknologi pengolahan limbah cair yang menjanjikan karena dapat menghasilkan energi listrik sekaligus menurunkan kandungan organik dalam limbah. Penelitian ini menentukan kinerja seluruh penelitian MFC yang dilakukan di Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia periode Februari hingga Juni 2013 sebagai pengolah limbah ditentukan dari penurunan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan tegangan listrik yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan reaktor single-chamber MFC tanpa membran penukar ion serta limbah model dan limbah industri tempe. Sebagian besar penelitian MFC tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tegangan listrik yang dihasilkan, semakin tinggi pula persentase kadar COD yang diturunkan. ......Microbial Fuel Cell is a promising technology for wastewater treatment because of its capability for both electricity generation and organic compound reduce. This study determines performances of whole MFC research conducted in Departemen of Chemical Engineering, Universitas Indonesia from February until June 2013 as wastewater treatment based on relation of COD removal and electricity generated. This research use membrane-lees single-chamber MFC, synthetic wastewater and tempeh industry wastewater. Most of the MFC research shows that the higher voltage of electricity produced, the higher COD removal percentage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46604
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Jati
Abstrak :
Pengolahan gas alam bertujuan memenuhi spesifikasi gas jual. Dehidrasi absorpsi menggunakan glikol mampu menghasilkan kadar air di dalam gas alam kurang dari 7 lb/MMscf dan kehilangan glikol maksimum adalah 0,10 gal/MMscf saat regenerasi. Namun, proses regenerasi glikol dengan metode konvensional destilasi atmosferik saat ini terjadi kehilangan glikol sebesar 56,37 gal/MMscf. Simulasi untuk modifikasi regenerasi TEG menghasilkan perancangan ulang pada kolom stripping gas dengan penambahan unit TEG cooler pada masukan TEG flash drum mampu mengurangi kehilangan glikol sebesar 0,0849 gal/MMscf. Analisa kelayakan ekonomis menunjukkan bahwa nilai IRR yang didapat sebesar 27,42 % dengan nilai MARR sebesar 21,87 % sehingga modifikasi layak untuk dijalankan. ......Natural gas processing aims to meet the specifications of sale gas. Dehydration using glycol absorption could produce moisture in natural gas is less than 7 lb/MMscf and maximum loss of glycol is 0,10 gal/MMscf in regeneration. However, Now in glycol regeneration with atmosferic destilation-conventional method occurs loss of glycol 56,37 gal/MMscf. Simulation for modification in TEG regeneration is to redesign stripping gas column with adding TEG cooler in TEG flash drum inlet could reduce the loss of glycol 0,0849 gal/MMscf. The feasibilty analysis indicates that the value of IRR is 27,42 % with MARR 21,87 % so the modification is feasible to run.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larminie, James
Chichester: John Wiley & Sons, 2000
621.312 429 LAR f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>