Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hojjat, Mahzad
"This edited volume provides a comprehensive overview of theory and research on friendship, which represents one of our most fundamental and unique forms of close relationships. The book comprises sixteen chapters that focus on both the beneficial and detrimental aspects of this important bond. The topics covered include the ways in which friendship varies across the life span, how friendship interacts with gender, and friendship in different contexts, such as in the workplace and through social media, and with different partners, such as mentors, romantic partners, and pets. How friendships are successfully maintained and friendships role in mental, physical, and social functioning is also considered. The contributors come from a variety of scientific disciplines and countries. The book may be used in undergraduate or graduate courses in various fields, including psychology, sociology, counseling, social work, communication, family studies, marriage and family therapy, and nursing."
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470470
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sulistiani Adi Pekerti
"Perkembangan teknologi yang semakin maju tidak hanya memberikan manfaat, melainkan juga dapat memberikan dampak negatif, salah satunya phubbing. Phubbing merupakan suatu istilah baru yang menggambarkan suatu tindakan dimana seseorang terdorong untuk memberikan atensi pada telepon genggamnya secara berlebihan sehingga cenderung mengabaikan lawan bicaranya dalam situasi sosial. Phubbing dapat memberikan banyak dampak dalam interaksi sosial, khususnya kepuasan pertemanan yang penting pada periode emerging adulthood sebagai pengguna paling aktif telepon genggam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara phubbing dengan kepuasan pertemanan pada emerging adulthood. Responden dari penelitian ini sebanyak 166 orang mahasiswa berusia 18-25 tahun yang berdomisili di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Data diperoleh dengan menggunakan metode accidental sampling.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara phubbing dengan kepuasan pertemanan namun berbeda dengan hipotesis awal karena hubungan yang terjadi positif (r=.187, p<0,05). Keterbatasan dari penelitian ini dan arahan untuk penelitian selanjutnya di diskusikan lebih lanjut.

The development of technology not only give benefits but also give negative effect, such as phubbing. Phubbing is a new term that refer to an action in which someone compulsively giving attention to their mobile phone until they tend to snubbing someone in social setting. Phubbing can give many impacts in social interaction, especially friendship satisfaction which is important during emerging adulthood period, as an active mobile phone users.
The purpose of this study is to find the relationship between phubbing and friendship satisfaction in emerging adulthood. This research involve 166 student in 18-25 years old who stay in Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, and Bekasi. The data are collected using accidental sampling method.
The result of this research show that the relationship between phubbing and friendship satisfaction relationship are different from initial hyphotesis because the correlation is positive (r=.187, p<0,05). Limitations of this research and directions for the future research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeslyn
"Hubungan persahabatan yang baik merupakan sumber dukungan sosial yang penting pada masa eksplorasi di usia emerging adults. Salah satu faktor yang berperan terhadap hubungan persahabatan adalah maternal dan paternal attachment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan maternal dan paternal attachment dengan kualitas persahabatan emerging adults. Partisipan (N= 218) merupakan emerging adults berusia 18-25 tahun (M= 21,17), berkewarganegaraan Indonesia, memiliki ayah dan ibu yang lengkap, dan memiliki sahabat. Maternal dan paternal attachment diukur menggunakan instrumen Experience in Close Relationship Scale-Relationship Structures, dan kualitas persahabatan diukur dengan McGill Friendship Questionnaire-Friends’ Function. Hasil penelitian ini menemukan bahwa avoidance maternal (r(-0,255)<0,001, p<0,01) dan paternal (r(-0.168)= 0.006; p<0.01) attachment berkorelasi negatif dengan kualitas persahabatan. Sementara itu, anxiety maternal dan paternal attachment ditemukan tidak berkorelasi dengan kualitas persahabatan. Hal ini menandakan bahwa avoidance attachment dengan ayah dan ibu berhubungan dengan hubungan dekat individu di usia emerging adulthood dengan sahabat yang tercermin dari kualitas persahabatan.

Best friends are an important source of social support for emerging adults during their exploration phase. One important factor that plays a role towards best friendship are maternal and paternal attachment. This research aims to know the relationship between maternal and paternal attachment and best friendship quality in emerging adults. The participants (N= 218) are emerging adults aged 18-25 (M= 21,17) who have best friends, Indonesian, and both parents are still alive. Maternal and paternal attachment are measured using Experience in Close Relationship Scale-Relationship Structures, whilst best friendship quality is measured using McGill Friendship Questionnaire-Friends’ Function. The result found a significant negative correlation between avoidance maternal (r(-0,255)<0,001, p<0,01) and paternal (r(-0.168)= 0.006; p<0.01) attachment with best friendship quality. Meanwhile, the result found no significant correlation between anxiety maternal and paternal attachment and best friendship quality. This result indicates that there is a relationship between avoidance parental attachment and friendship quality in emerging adults."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Shafira Keumala
"Pada mahasiswa, depresi merupakan suatu hal yang sangat umum dialami. Bahkan, ditemukan 50% siswa sedang berusaha menyelesaikan Depresi kompilasi dimulai masa perkuliahan. Depresi merupakan suatu keadaan subjektif yang dapat dilakukan menimbulkan berbagai dampak, hingga pikiran untuk mengeluarkan diri. Penelitian ini Terkait dengan memahami hubungan kualitas pertemanan, kesepian, dan faktor demografis (jenis kelamin, angkatan, pengaturan tempat tinggal, dan fakultas) dengan depresi pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Sampel diambil dengan metode non probability sampling, dan diperoleh 230 partisipan. Alat ukur yang digunkaan adalah HSCL-25, de Jong-Gierveld Loneliness Scale, dan MFQ-FF. Analisis data dialakukan dengan chi-square, ANOVA satu arah, dan pikirkan pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada interaksi positif yang signifikan antara kesepian (kesepian emosional dan sosial kesepian) dengan depresi pada mahasiswa UI, (2) tidak ada pertimbangan yang signifikan antara kualitas pertemanan dengan depresi pada mahasiswa UI, dan (3) tidak terkait dengan yang signifikan antara faktor demografis (jenis kelamin, angkatan, mengatur tempat tinggal, dan fakultas) dengan depresi pada Mahasiswa UI.

Depression is a common thing for students. In fact, 50% of students start get depressed once they start their studies. Depression is subjective conditions that can have many effects, including the idea of ​​suicide. This lesson aims to find out the relationship between the qualities of friendship, loneliness, and demographic factors (gender, class or group, housing arrangement, and faculty) and depression in University of Indonesia (UI) students. The sample is selected by the non-probability sampling method, of which 230 participants were present was obtained. The measuring instruments used in this study are as follows HSCL-25, de Jong-Giervelds Lonely Scale, and MFQ-FF. Data analysis is performed using chi-square correlation, one-way ANOVA, and Pearson. Results research shows that; (1) there is a significant positive correlation between lonely (emotional and social), (2) there is no significant correlation between the quality of friendship and depression in UI students, and (3) nothing significant correlation between demographic factors (gender, class or group, housing) settings, and faculty) and depression in UI students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrizka Sarah Dewi
"Kelompok pertemanan merupakan peran utama dalam perkembangan seorang remaja, karena remaja menghabiskan waktu lebih banyak bersama teman dibandingkan dengan keluarga. Akan tetapi, situasi pertemanan yang negatif seperti berada pada kelompok pertemanan menyimpang atau persepsi penerimaan teman yang rendah dapat mempengaruhi perilaku menyimpang seperti konsumsi alkohol di bawah umur. Penelitian ini merupakan follow-up study dari penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2017 dan 2018, secara spesifik bertujuan untuk memprediksi peran dari keanggotaan geng, persepsi penerimaan teman sebaya, dan jumlah uang saku terhadap perilaku konsumsi alkohol pada siswa SMA DKI Jakarta menggunakan regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa hanya keanggotaan geng di tahun 2018 (B = 0,548, N = 521, p < 0,05) dan uang saku di tahun 2018 (B = 0,000, N = 521, p<0,05) dapat memprediksi perilaku konsumsi alkohol di tahun 2019.

Peer group plays as a main role in the development of adolescence, as they spend more time with friends than family. However, situation regarding friendship such as involved in deviant peer group and low perceived peer acceptance could influence deviant behavior in adolescent such as underage alcohol consumption. This study is a follow-up study of research conducted in 2017 and 2018, specifically aiming to predict the role of deviant peer group, perceived peer acceptance, and pocket money possession to adolescents alcohol consumption in high school students in DKI Jakarta. Results indicated using logistic regression that only deviant peer group in 2018 (B = 0,548, N = 521, p < 0,05) and pocket money possession in 2018 (B =0,000, N = 521, p<0,05) are able to predict alcohol consumption behavior in 2019.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hildayani, supervisor
"Sejak memasuki usia sekolah, keluarga tidak lagi menjadi satu-satunya
lingkungan yang berperan besar dalam kehidupan anak. Terlebih lagi pada
akhir masa usia sekolah, dimana anak mulai memasuki usia prapubertas- Pada masa ini, di samping orang tua, lingkungan pergaulan dengan teman
mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan anak.
Ada sejumlah kemajuan yang dibuat oleh anak selama masa usia
sekolah, yang menyebabkan hubungan pertemanan yang mereka bentuk
menjadi semakin kompleks dan berarti. Salah satunya adalah kemampuan yang lebih baik untuk memahami perspektif kebutuhan, dan perasaan orang lain.
Dengan kemampuan ini, anak mulai mengutamakan adanya rasa setia kawan,
pengertian, dan berbagi perhatian dalam berteman. Harapan tentang
persahabatan dalam cara yang lebih kompleks pun makin berkembang.
Memasuki masa remaja., khususnya pada masa remaja awal, kebutuhan
akan sahabat ini semakin bertambah. Sekalipun hubungan dengan keluarga
tetap dekat, sahabat menjadi penycedia dukungan pada masa remaja. Sejalan
dengan bertambahnya usia, remaja menginginkan hubungan yang lebih dekat, yang meliputi berbagi perasaan, pikiran, dan masalah-masalah pribadi.
Adanya rasa setia kawan, perhatian, dan keinginan untuk berbagi
merupakan beberapa kualitas yang ada dalam sebuah hubungan persahabatan.
Kualitas persahabatan sendiri mengacu pada ciri atau sifat yang esensial dari sebuah persahabatan. Parker dan Asher (1993) mengemukakan enam kualitas
persahabatan yang meliputi : validation and caring, conflict and betrayal,
compambnshy and recreation, help and guidance, intimate exchange, dan
conflict resolution.
Sejumlah faktor diperkirakan berpengaruh terhadap kualitas
persahabatan. Faktor-faktor tersebut meliputi attachment orangtua-anak, usia,dan jender. Adanya perbedaan kualitas attachment (secure dan insecure), usia
(usia sekolah dan remaja), dan jender (laki-laki dan perempuan) diasumsikan juga akan menghasilkan perbedaan dalam kualitas persahabatan tertentu.
Untuk menguji pemikiran di atas, penulis melakukan penelitian tentang
hal ini. Sepanjang yang penulis ketahui, penelitian tentang pengaruh kualitas attachment, usia, dan jender terhadap kualitas persahabatan belum banyak
dilakukan di Indonesia, terlebih lagi yang diukur pada masa usia sekolah dan remaja. Selain itu, kemungkinan adanya perubahan dalam kebutuhan akan sahabat dan perubahan dalam peran jender juga mendorong penulis untuk
melakukan penelitian ini. Dalam kaitannya dengan kualitas attachment, penulis membatasi pengukuran hanya terhadap attachment antara ibu - anak. Hal ini dipilih mengingat ibu hampir selalu menjadi figur attachment utama dalam kehidupan anak.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif dan
melibatkan sejumlah siswa SD dan SLTP yang memenuhi karakteristik
tertentu. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang menggali kualitas attachment ibu-anak dan kualitas persahabatan anak. Seluruh data diolah dengan menggunakan program SPSS.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa faktor jender
mempunyai pengaruh yang cukup bermakna terhadap kualitas persahabatan
tertentu. Perbedaan yang bermakna antar kelompok juga ditemukan untuk
sejumlah kualitas persahabatan. Pertama, kelompok anak yang secure
ditemukan memiliki skor yang lebih tinggi secara bermakna untuk kualitas validation and caring, help and guidance, dan conflict resolution dibandingkan
dengan kelompok anak yang insecure. Kedua, kelompok anak usia sekolah
ditemukan memiliki skor yang lebih tinggi secara bermakna untuk kualitas companionship and recreation dan validation and caring dibandingkan dengan
kelompok anak remaja. Akhirnya, kelompok anak perempuan menunjukkan
skor yang lebih tinggi secara bermakna untuk kualitas companionship and
recreation, validation and caring, dan intimate disclosure dibandingkan dengan kelompok anak laki-laki. Sejumlah hal tampaknya mempengaruhi hasil yang diperoleh, seperti faktor instrumen penelitian dan jumlah sampel. Untuk
penelitian selanjutnya, beberapa saran diberikan berkaitan dengan hal itu.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library