Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rully F. Sukarno
Abstrak :

ABSTRAK Sistem tanda baca suatu bahasa bisa berbeda antara satu bahasa dan lainnya. Ini bisa menimbulkan masalah dalam penerjemahan. Penelitian ini bertujuan untuk memerikan padanan TBTD BP dalam BI. Masalah yang diteliti adalah bagaimana fungsi TBTD BP dial ihkan ke BI ditinjau dari konteks dan makna, pergeseran yang terjadi, dan probabilitas perpadanannya. Sumber data berupa dua buah karya sastra berbahasa Prancis dan terjemahannya. Teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori-teori penerjemahan, yang meeliputi konsep perpadanan dalam penerjemahan, pergeseran, serta probabilitas perpadanan; teori mengenai konteks; serta konsep mengenai fungsi TBTD dan tanda baca lainnya dalarn BP dan BI.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S14417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Medyana Bonaedy
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan pergeseran-pergeseran bentuk yang terjadi pada penerjemahan frase nominal bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia. Teori yang dipakai adalah teori penerjemahan dari Nida & Taber dalam The Theory and Practice of Translation, teori pergeseran bentuk dari Catford dalam A Linguistic Theory of Translation, dan teori frase nominal bahasa Prancis dari Jean-Louis Chiss, Jacques Filliolet, & Dominique Maingueneau dalam Linguistique francaise Initiation _ La Probl_matique Structurale : Syntaxe, Communication, Po_tique. Analisis pergeseran bentuk yang berupa uraian dari jenis-jenis pergeseran bentuk di dalam data, kemudian dihitung hingga dicapai kesimpulan bahwa pergeseran struktur adalah pergeseran bentuk yang paling banyak ditemukan di dalam penelitian ini. Dalam penelitian ditemukan bahwa pergeseran bentuk yang terdapat pada penerjemahan frase nominal bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia terdiri dari pergeseran kelas, tingkatan, struktur, dan frase nominal yang mengalami pergeseran berbeda.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hervey, Sandor G.J.
London: Routledge, 1992
418.024 HER t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Arinta Swasti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan memerikan unsur-unsur agama Katolik dalam BP dan padanannya dalam BI, serta masalah penerjemahannya. Konsep yang digunakan dalam analisis adalah konsep kebudayaan, karena unsur agama Katolik merupakan bagian dari unsur kebudayaan; konsep semantik; dan konsep penerjemahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemahan unsur-unsur agama Katolik BP yang terdiri dari unsur emosi religius, sistem keyakinan, ritual, serta umat dan organisasi sosial; ke dalam BI, tidak mengalami hambatan yang besar. Dalam menerjemahkan unsur bahasa yang mengungkapkan unsur emosi religius, tidak ditemukan hambatan sama sekali, karena emosi religius bersifat universal. Hambatan dalam penyebutan nama-nama yang bersifat Ketuhanan yang merupakan bagian dari sistem keyakinan juga tidak besar. Hal tersebut terjadi karena walaupun hanya dipeluk oleh segolongan kecil masyarakat Indonesia, namun agama Katolik sudah lama tumbuh di Indonesia. Dengan demikian, masalah yang dihadapi oleh penerjemah, tidak berarti jika dibandingkan dengan masalah pener_jemahan nama-nama yang bersifat Ketuhanan pada masyarakat Afrika yang masih primitif. Selebihnya, hambatan yang berasal dari sistem keyakinan tidak besar, karena unsur sistem keyakinan dalam BP tersebut juga dimiliki oleh masyarakat Katolik BI. Hambatan terbesar muncul dari penerjemahan unsur BP yang mengungkapkan unsur ritual. Hambatan tersebut terjadi karena manifestasi agama Katolik yang diwarnai adat istiadat khas Parallels. Kenyataan tersebut juga tercermin dalam kosakata-kosakata BP yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Dalam penerjemahan unsur BP yang mengungkapkan unsur umat dan organisasi sosial, hambatan yang muncul tidak terlalu besar. Dalam hal ini terlihat kecenderungan pe_nerjemah untuk mempersamakan unsur bahasa yang meng_ungkapkan unsur umat dan organisasi sosial yang terdapat dalam agama Katolik dan Protestan. Pada umumnya, hambatan tersebut dapat diatasi dengan melakukan prosedur pemadanan kontekstual dan prosedur penerjemahan modulasi. Hambatan yang dialami penerjemah mengakibatkan penerjemahan unsur agama Katolik BP secara tidak memadai ke dalam BI. Namun jumlah tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan unsur agama Katolik BP yang diterjemahkan secara memadai ke dalam BI.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai padanan konjungsi koordinatif el BP dalam BI.

Masalah-masalah yang diteliti adalah padanan konjungsi koordinatif el BP dalam BI ditinjau dari konteks dan makna, pergeseran yang terjadi dan probabilitas perpadanannya.

Teori-teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori-teori penerjemahan, meliputi konsep perpadanan dalam penerjemahan, pengertian padanan nil dan zero, pergeseran, dan probabilitas perpadanan; konsep mengenai satuan-satuan gramatikal, makna dan konjungsi koordinatif baik dalam BP maupun BI.

Konjungsi koordinatif el BP yang diperoleh sejumlah 731 buah, terdiri atas konjungsi koordinatif yang bernuansa makna 'penambahan/penjumlahan sebanyak 449 buah, yang bernuansa makna 'akibat' sebanyak 30 buah, yang bernuansa makna 'pertentangan' sebanyak 18 buah, yang bernuansa makna 'rasa heran' sebanyak 1 buah, yang bernuansa makna 'rasa marah' sebanyak 2 buah, yang bernuansa makna 'gradasi/peningkatan' sebanyak 80 buah, yang bernuansa makna 'peralihan, lanjutan dalam narasi' sebanyak 69 buah, yang bernuansa makna 'penekanan, dalam suatu perincian' sebanyak 9 buah, yang bernuansa makna'urutan' sebanyak 73 buah.

Jenis-jenis pergeseran yang ditemui adalah pergeseran tataran sebanyak 3 buah, pergeseran satuan sebanyak 2 buah, dan pergeseran kelas sebanyak 3 buah. Dari jumlah pergeseran tersebut, terlihat bahwa dalam penerjemahan KK el BP ke dalam BI ini tidak banyak terjadi penyimpangan kesejajaran bentuk.

Padanan yang dominan untuk nuansa makna 'penambahan/penjumlahan' adalah konjungsi dan (70,601%) dan padanan zero (15,813%), untuk nuansa makna `akibat' adalah konjungsi dan (50,000%) dan padanan zero (20,000%), untuk nuansa makna `pertentangan' adalah konjungsi dan (27,778%), tetapi dan namun (22,222%), untuk nuansa makna `rasa heran' adalah konjungsi dan (100,000%), untuk nuansa makna `rasa marah' adalah konjungsi apalagi (50,000%) dan padanan zero (50,000%), untuk nuansa makna 'gradasi/peningkatan' adalah konjungsi dan (81,250%), untuk nuansa makna `peralihan, lanjutan untuk narasi' adalah konjungsi dan (68,116%) dan padanan zero (27,536%), untuk nuansa makna `penekanan, untuk suatu perincian' adalah konjungsi dan (44,444%) dan tanda Baca koma (33,333%), dan untuk nuansa makna `urutan' adalah konjungsi dan (71,233%) dan padanan zero (15,068%).
1995
S14556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yunirsyam
Abstrak :
ABSTRAK
Penerjemahan merupakan sarana komunikasi interlingual yang berfungsi untuk mempercepat dan memperluas pemahaman tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, penerjemahan merupakan hal penting dalam proses pengalihan informasi di segala bidang dari satu bahasa ke bahasa lain. Sebagai sarana komunikasi, penerjemahan melibatkan pengirim (P1) penerima (P2), amanat, dan penerjemah. Karena alasan sebagai sarana komunikasi itulah, maka fungsi bahasa Jakobson dijadikan landasan dalam penelitian ini. Menurut Jakobson ada enam fungsi bahasa yang berhubungan dengan faktor-faktor komunikasi. Keenam fungsi bahasa tersebut adalah fungsi ekspresif, fungsi informatif, fungsi vokatif, fungsi estetik, fungsi fatik dan fungsi metalinguistik. Karena penerjemah berperan sebagai seorang perantara antara pengirim teks BSu dan pembaca teks BSa maka penerjemah pada prinsipnya harus mengutamakan terjemahan dalam fungsi bahasa yang sama dengan teks BSu. Dengan demikian penerjemah akan menerjemahkan teks tersebut sesuai dengan maksud P1. Berdasarkan analisis berlandaskan fungsi bahasa yang telah dilakukan, terlihat bahwa ketidakmunculan padanan teks BSu dalam BSa pada penerjemahan La Symphonie Pastorale mengakibatkan ketidakutuhan teks dan ketidakteralihan informasi dalam teks BSa.Hal ini terbukti dari tiga puluh tiga teks yang dianalisis hanya ditemukan satu teks yang menunjukkan ketidakmunculan padanan teks BSu tidak mengakibatkan ketidaksepadanan antara teks BSu dengan teks BSa. Sedangkan sisanya, tiga puluh dua teks, menunjukkan ketidakmunculan padanan teks BSu mengakibatkan ketidaksepadanan antara teks BSu dengan teks BSa. Dengan demikian diharapkan penerjemah dalam menerjemahkan suatu teks memperhatikan hat tersebut.
1996
S13819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library