Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadang Sunendar
Abstrak :
Kita mungkin tidak dapat memberikan suatu batasan yang memuaskan tentang roman, namun roman merupakan suatu sumbangan yang dapat menunjukkan suatu bentuk sejarah (Goldenstein, 1988 4). Banyak batasan-batasan mengenai roman yang diajukan oleh beberapa ahli, salah satunya adalah yang dikemukakan Michel Raimond dalam Le Roman : "Le roman est une histoire feinte, ecrite en prose, ou l'auteur cherche a exiter l'interet par la peinture des passions, des moeurs, ou par la singularite des aventures" (Raimond, 1989 : 20). (Roman adalah sebuah kisah fiktif yang ditulis dalam bentuk prosa. Seorang pengarang berupaya untuk membangkitkan minat melalui gambaran-gambaran yang mengasyikkan, adat kebiasaan, atau melalui keunikan petualangan--petualangan). Roman berkembang dengan pesat pada abad XIX. Perkembangan ini tidak dicapai dengan mudah. Pada awalnya roman hanya merupakan salah satu bentuk karya sastra di samping puisi dan drama. Sejak abad XVII1 kemunculannya diikuti oleh menjamurnya bentuk-bentuk beragam yang tidak terikat pada kaidah yang tetap dan ketat seperti pada puisi dan drama pada masa itu. Pada perkembangannya, bermunculan jenis-jenis roman yang oleh Paul Robert dikiasifikasikan menjadi roman sejarah (roman historique), roman cinta (roman d'amour), roman tentang adat kebiasaan (roman de moeurs), roman eksotis (roman exotique), roman otobiografis (roman. autobiographique), roman hitam (roman noir) (Robert, 1987 . 1223). Pada paruh abad XVIII Madame de Stael menyatakan bahwa perkembangan roman waktu itu menyedihkan karena temanya hanya tentang cinta dan keiahatan_ Ia menyebutkan bahwa roman harus lebih dekat dengan kehidupan masyarakat, hal ini baru terwujud pada abad XIX melalui karya Stendhal. Henri Beyle lahir pada tanggal 23 Januari 1783. Pada usia 7 tahun ibunya meninggal. Hal ini menandai masa kecilnya yang tidak menyenangkan karena ia harus hidup dengan ayahnya yang tidak ia senangi. Ia masuk sekolah menengah di Grenoble. Atas saran sepupunya, Daru, ia memasuki kehidupan militer, dan ia ditempatkan di Milan, Italia. la pernah keluar dari militer, namun kembali pada tahun 1810 dan diangkat menjadi penasihat negara. Pada saat tinggal di Italia ia menghasilkan beberapa kritik sastra seperti Vie de Haydn (1814), Vie de Mozart (1814), Vie de Metastase (1814), Vie de Napoleon (1816). Tahun 1817 ia membuat esei Histoire de to Peinture en Italie. Rome, Naples, et Florence, dan untuk pertama kalinya ia memakai nama samaran Stendhal. Pada tahun 1821 ia kembali ke Paris karena dicurigai polisi Austria. Ia menjalin hubungan asmara dengan Clementine Curial yang memberinya inspirasi untuk membuat esei de rumour ( 1822) dan vie de Rossini {1823), namun terutama hal itu melahirkan sosok Mathilde dalam Le Rouge Et Le Noir 11830). Ia pun membuat analisis tentang romantisme, seperti Racine et Shakespeare (1825). Akhirnya pada tahun 1827 ia menghasilkan roman pertamanya Armance. Dua tahun kemudian ia menuliskan sebuah pengalaman di Roma dalam Promenades dans Rome {1829). Le Rouge Et Le Noir (1830) merupakan roman kedua Stendhal. Berkat pergantian sistem pemerintahan waktu itu, ia ditunjuk menjadi Konsul Perancis di Trieste, kemudian di Civita-Vecchia (1830-1835). Pada rasa jabatannya tersebut is menulis dua roman yang tidak diselesaikannya, yaitu Lucien Leuwen dan Lamiel. Pada tahun yang sama ia membuat sebuah roman La vie de Henri Br-Ward. Roman lain yang dibuatnya adalah Souvenirs d'Egotisme (1832). Ia pergi ke Inggris dan menghasilkan Memoires d?un touriste ( 1838) dan pada tahun...
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Hoedoro Hoed
Abstrak :
Penelitian yang dilaporkan dalam disertasi ini merupakan kajian tentang fungsi kala dalam novel Perancis dan implikasinya dalam penerjemahan novel Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemahan merupakan upaya mengalihkan amanat dari suatu bahasa (bahasa sumber, BSu) ke dalam bahasa lain (bahasa sasaran, BSa). Pada kegiatan penerjemahan fungsi kewaktuan kala dalam novel Perancis ke bahasa Indonesia, waktu kebahasaan adalah salah satu segi amanat yang harus dialihkan. Agar pengalihan amanat itu dapat diteliti ketepatannya, perlu diketahui dahulu fungsi kewaktuan kala dalam novel bahasa Perancis. Pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam kaitan dengan waktu dan bahasa ialah bagaimana pengalaman manusia dalam waktu diwujudkan dalam kegiatan kebahasaan. Sehuhungan dengan itu, dapat dicatat sejumlah nanut seperti Jespersen (1924), Bloomfield (1933), Weinrich (karya aseli 1964), Bull (1971), Benveniste (1974), Pinchon (1974), Pollak (1976) dan Comrie (1985). Pembicaraan tentang konsep waktu (bagaimana manusia memandang waktu) dan bagaimana hubungannya dengan bahasa (waktu kebahasaan) dapat kita lihat dalam karya Bull (1971) dan Benveniste (1974). Bull mengemukakan bahwa manusia menempatkan dirinya dalam waktu bila is menghubungkannya dengan suatu atau sejumlah peristiwa yang diketahuinya.
Depok: Universitas Indonesia, 1989
D1586
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartre, Jean-Paul
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000
843 SAR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chateaubriand
Bandung: Vorkink-Van Hoeve, [date of publication not identified]
840 CHA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
d'Estaing, Valery Giscard
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
843 DES s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chaulet, Georges
Jakarta: Gramedia, 1983
840 CHA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bonzon, Paul-Jacques
Jakarta: Gramedia, 1985
840 BON e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chaulet, Georges
Jakarta: Gramedia, 1984
840 CHA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bonzon, Paul-Jacques
Jakarta: Gramedia, 1985
840 BON e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bonzon, Paul-Jacques
Jakarta: Gramedia, 1986
840 BON e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>