Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alia Damar Adiningsih
"Berbagai penyakit dalam tubuh disebabkan oleh adanya radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau gugus yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Dalam melindungi tubuh dari serangan radikal bebas, substansi antioksidan berfungsi untuk menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas, sehingga menghambat terjadinya reaksi berantai. Buah manggis merupakan hasil pertanian pangan yang melimpah di Indonesia, dengan produksi lebih dari 190 ribu ton manggis setiap tahunnya. Kulit buah manggis memiliki kandungan senyawa polifenol cukup tinggi yang berperan sebagai antioksidan, namun belum banyak dimanfaatkan. Proses fermentasi merupakan salah satu cara efektif untuk memanfaatkan limbah kulit buah manggis untuk memproduksi antioksidan guna menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Khamir Saccharomyces cerevisiae terbukti dapat meningkatkan kadar antioksidan buah melalui fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan suhu fermentasi, pH fermentasi, lama waktu fermentasi dan konsentrasi biomassa kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn) dengan khamir Saccharomyces cerevisiae yang optimum untuk menghasilkan aktivitas antioksidan terbaik. Konsentrasi biomassa kulit buah manggis divariasikan menggunakan metode OVAT (One Variable at A Time), sedangkan suhu fermentasi, pH fermentasi dan lama waktu fermentasi dioptimasi menggunakan RSM (Response Surface Methodology). Sampel hasil fermentasi kemudian dilakukan pengujian antara lain uji TPC (Total Phenolic Content), TFC (Total Flavonoid Content) berikut dengan analisisnya menggunakan software Design-Expert 11, dan uji DPPH (Difenil-2-Pikrilhidrazil) guna mengetahui aktivitas antioksidan melalui senyawa polifenol. Kemudian dilakukan karakterisasi untuk menentukan komposisi antioksidan menggunakan pendekatan LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi terbaik untuk menghasilkan aktivitas antioksidan optimum sebesar 5,68 ppm antioksidan adalah pada suhu 31,5oC, pH 6, waktu 6 jam dan konsentrasi bubuk kulit manggis 20%. Senyawa Alpha-mangostin atau 1,3,6-Trihydroxy-7-methoxy-2,8-bis(3-methylbut-2-en-1-yl)-9H-xanthen-9-one merupakan senyawa dengan komposisi tertinggi baik pada sampel fenolik maupun flavonoid.

Various diseases in the body are caused by the presence of free radicals. Free radicals are atoms or groups that have one or more unpaired electrons. In protecting the body from free radical attack, antioxidant substances function to stabilize free radicals by complementing the lack of electrons from free radicals, thereby inhibiting chain reactions. Mangosteen fruit is an abundant agricultural food product in Indonesia, with a production of more than 190 thousand tons of mangosteen each year, this is directly proportional to the abundant amount of mangosteen rind waste. Mangosteen rind contains quite high polyphenols compounds which act as antioxidants, but have not been widely used. The fermentation process is one of the most effective ways to utilize mangosteen rind waste to produce antioxidants to ward off free radicals that enter the body. One of the most widely used microorganisms in fermentation is Saccharomyces cerevisiae because besides being cheap, easier to obtain, and commonly used in the production of food and beverage industries, Saccharomyces cerevisiae yeast is proven to increase fruit antioxidant levels through fermentation. The purpose of this study are to determine the optimum fermentation temperature, fermentation pH, fermentation time, and biomass concentration of mangosteen rind (Garcinia mangostana Linn) with yeast (Saccharomyces cerevisiae) to produce the best antioxidant activity. The concentration of mangosteen rind biomass will be vary using the OVAT (One Variable at A Time) method, while fermentation temperature, pH fermentation, and fermentation time will be optimized using RSM (Response Surface Methodology). The sample of fermentation then will carry out by some tests, among others TPC (Total Phenolic Content), TFC (Total Flavonoid Content) along with the analysis using the Design-Expert 11 software, and DPPH (Difenil-2-Pikrilhidrazil) test to determine antioxidant activity through polyphenol compounds. Then carry out characterization to determine the composition of antioxidant using the LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy) approach. The result showed that the best operating condition to produce the optimum antioxidant activity of 5,68 ppm antioxidant was at a temperature of 31,5oC, pH 6, time of 6 hours and a concentration of 20% mangosteen peel powder. Alpha-mangostin or 1,3,6-Trihydroxy-7-methoxy-2,8-bis(3-methylbut-2-en-1-yl)-9H-xanthen-9-one compound was the compound with the highest composition both at phenolic and flavonoid samples."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Syafira
"Latar belakang: Kanker payudara sebagai kanker nomor satu pada wanita merupakan sebuah ancaman. Kanker payudara merupakan kanker dengan sebab non-infeksius. Secara umum, kanker merupakan penyakit multifaktorial. Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup memiliki peran dalam perkembangan kanker. Manusia secara konstan selalu terpapar radikal bebas baik dari internal maupun eksternal. Ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dapat menyebabkan radikal bebas yang tidak terkontrol dan berlebihan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel dan berakhir dengan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Jamur shiitake (Lentinula edodes) merupakan salah satu jamur yang telah dipelajari secara ekstensif tentang manfaatnya. Telah diketahui bahwa L. edodes memiliki efek antioksidan dan sitotoksik terhadap sel kanker. Studi ini bertujuan untuk mengetahui konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksik dari L. edodes terhadap sel kanker payudara T47D.
Metode: L. edodes yang sudah berupa serbuk kering dimaserasi dengan n-heksan, etil asetat, dan etanol secara berurutan, menghasilkan ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol L. edodes. Setiap ekstrak kemudian dievaluasi kandungan konstituen fitokimia, aktivitas antioksidan, dan aktivitas sitotoksiknya melalui uji fitokimia, analisis kromatografi lapis tipis (KLT), uji DPPH, dan uji MTT terhadap sel kanker T47D.
Hasil: Skrining uji fitokimia dari ekstrak L. edodes menunjukkan adanya alkaloid, glikosida, flavonoid, dan triterpenoid. Analisis KLT menunjukan bahwa L. edodes mengandung lima belas komponen senyawa kimia. Uji DPPH memperlihatkan bahwa ekstrak etanol L. edodes memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat terhadap radikal bebas DPPH. Berdasarkan uji MTT, ketiga jenis ekstrak L. edodes menunjukkan aktivitas sitotoksik yang sangat kuat terhadap sel kanker payudara T47D.
Kesimpulan: Senyawa kimia yang terkandung pada L. edodes menunjukan aktivitas antioxidant dan sitotoksi terhadap sel kanker payudara T47D melalui Analisa DPPH dan MTT.

Background: Breast cancer is a major threat as it is the number one cancer affecting women. It is a non-communicable disease with non-infectious etiology. In general, cancer is a multifactorial disease. Factors such as genetics, environment, and lifestyle play a role. Humans are constantly exposed to free radicals from internal or external sources. An imbalance between free radicals and antioxidants will cause uncontrollable and excessive free radicals. This can cause cell damage which leads to uncontrollable cell growth. Shiitake mushroom (Lentinula edodes) is one of fungi that has been studied extensively on its health benefits. It is known to contain substances that can exert antioxidant and cytotoxicity towards cancer cells. The study aims to investigate phytochemical constituent, antioxidant activity, and cytotoxic activity of Lentinula edodes towards T47D breast cancer cells.
Method: Dry powder L. edodes was macerated in multi-level manner with n-hexane, ethyl acetate, and ethanol as solvent sequentially producing n-hexane extract, ethyl acetate extract, and ethanol extract of L. edodes. Each extract is evaluated for its phytochemical constituents composition, antioxidant activity, and cytotoxic activity using phytochemical test, thin layer chromatography, DPPH assay, and MTT assay towards T47D breast cancer cell line.
Results: Preliminary phytochemical screening of L. edodes extract showed that it contains alkaloid, glycoside, flavonoid, and triterpenoid. TLC resulted in fifteen chemical compounds. DPPH assay resulted in very active antioxidant activity of L. edodes ethanol extract towards DPPH free radicals. Based on MTT assay, the three L. edodes extracts resulted in very active cytotoxic activity towards the T47D breast cancer cell line.
Conclusion: Chemical constituents of L. edodes showed antioxidant activity and cytotoxic activity toward T47D breast cancer line through DPPH assay and MTT assay respectively.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Putra Djohan
"ABSTRAK
Penuaan menjadi masalah karena penyakit yang timbul akibat proses tersebut. Salah satu agen penyebab penuaan adalah radikal bebas yang bisa merusak komponen sel. Dibutuhkan substansi yang bisa mengurangi efek dari penuaan akibat radikal bebas, seperti antioksidan yang ada pada Acalpyha indica Linn. Penelitian eksperimental dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Balitbangkes Kemenkes RI), Departemen Histologi, dan Departemen Farmasi pada bulan Desember 2017 hingga September 2018 kepada tikus Sprague-Dawley. Terdapat 4 kelompok perlakuan, yaitu tikus muda dengan placebo, tikus tua dengan plasebo, tikus tua yang diberi Acalypha Indica Linn 250 mg/kgBB, dan tikus tua yang diberi vitamin E 6 IU dengan masing-masing 6 tikus per kelompok. Tikus diberi perlakuan selama 28 hari dan diambil hipokampus tikus pada hari ke 29 yang kemudian diwarnai dengan hematoksilin-eosin untuk melihat densitas sel neuron pada hipokampus. Acalypha indica Linn dapat meningkatkan secara bermakna jumlah sel neuron granular normal pada daerah CA3 (p = 0.000) dan girus dentatus (p = 0.018). Selain itu, Acalypha indica Linn dapat meningkatkan secara bermakna jumlah sel neuron granular abnormal pada daerah CA3 (p = 0.021), tetapi menurunkan secara bermakna jumlah sel piramid pada daerah CA3 (p = 0.000)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library