Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Destianne Khansa
"Isu kecurangan atau fraud di industri perbankan khususnya BPR telah menjadi permasalahan yang menyebabkan kondisi keuangan BPR memburuk dan hilangnya kepercayaan nasabah sehingga menghambat kelangsungan usaha dan pada akhirnya menyebabkan kegagalan BPR. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor yang menjadi penyebab fraud pada BPR di Indonesia dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi fraud di BPR melalui variabel tekanan/insentif, peluang, pembenaran, dan kemampuan dalam fraud diamond model. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer dari wawancara kepada pegawai LPS yang melakukan pemeriksaan terhadap BPR dan Direktur Utama BPR Panji Aronta. Dan data sekunder dari laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh LPS terhadap BPR yang dilikuidasi untuk periode 2020 s.d. 2022. Serta pendekatan fraud diamond diterapkan untuk menganalisis permasalahan. Tekanan finansial dan non-finansial, peluang yang ada akibat lemahnya kontrol internal dan tata kelola BPR, pembenaran atas perbuatan fraud, dan kemampuan seseorang menjadi faktor penyebab terjadinya fraud di BPR. Faktor internal dan eksternal juga berpengaruh kepada seseorang dalam melakukan fraud. Penelitian ini menjelaskan bahwa BPR yang memiliki tata kelola dan kontrol internal yang baik, integritas pegawai, pengurus dan pemilik yang tinggi, dan pengelolaan kredit yang memperhatikan prinsip kehati-hatian dapat mencegah terjadinya fraud di BPR.

Fraud issues in the banking industry, especially rural banks, has become a problem that has caused poor financial condition and loss of public confidence and, in turn, hinder the continuity of business and eventually led to the failure of rural bank. The research aims to analyze the factors that cause fraud in rural banks in Indonesia and provide recommendations for reducing fraud in rural banks through variables of pressure/incentives, opportunities, justification, and capabilities in the fraud diamond model. This research is qualitative research using primary data from interviews with LPS employees who have conducted rural banks examinations and the Director of BPR Panji Aronta. And secondary data from examinations results reports conducted by LPS on liquidated rural banks for the period 2020 until 2022. And the fraud diamond approach is applied to analyze problems. Financial and non-financial pressures, opportunities that exist due to weak rural bank internal control and governance, rationalization for committing fraud, and capability are factors that cause fraud to occur in rural banks. Internal and external factors also affect someone in committed fraud. This study explains that rural banks must have good internal governance and control, high integrity of employees, management and owners, and prudence credit management can prevent fraud in rural banks. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Angely
"Perkembangan reksa dana sebagai salah satu instrumen investasi di Indonesia semakin dirasakan dengan munculnya pihak-pihak yang dapat melakukan pemasaran reksa dana, yakni Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Setiap APERD wajib mengikuti dan patuh terhadap seluruh peraturan perundang-undangan, terutama di bidang pasar modal. Namun, PT Bibit Tumbuh Bersama selaku salah satu APERD melakukan tindakan penyebaran informasi yang tidak benar terhadap produk reksa dana dari PT Sinarmas Asset Management pada pertengahan tahun 2020. Tindakan penyebaran informasi yang tidak benar dalam pasar modal dapat dikategorikan sebagai penipuan apabila unsur-unsur dalam penipuan terbukti dipenuhi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang salah satu tugasnya adalah untuk mengawasi di bidang pasar modal, memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi administratif dan/atau apabila diperlukan dapat melakukan penyidikan atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di pasar modal. Permasalahannya, tidak ditemukan adanya sanksi administratif yang diberikan oleh OJK kepada PT Bibit Tumbuh Bersama hingga saat ini. Oleh karena itu, tulisan ini akan menganalisis terkait peran OJK dalam menangani penipuan yang dilakukan oleh APERD, penyelesaian masalah antara PT Bibit Tumbuh Bersama dan PT Sinarmas Asset Management, serta perbandingan peran Securities and Exchange Commission dalam menangani penipuan yang dilakukan oleh perusahaan penjual reksa dana di Amerika Serikat.

The development of mutual funds as an investment instrument in Indonesia is increasingly felt by the emergence of parties who can market mutual funds, namely Mutual Fund Selling Agent. Each Mutual Fund Selling Agent must follow and comply with all laws and regulations, especially in the capital market sector. However, PT Bibit Tumbuh Bersama as one of the Mutual Fund Selling Agent, carried out an act of disseminating incorrect information on mutual fund products from PT Sinarmas Asset Management in mid-2020. The act of disseminating incorrect information in the capital market can be categorized as fraud if the elements in fraud proved fulfilled. The Financial Services Authority, one of whose duties is to supervise the capital market, has the authority to impose administrative sanctions and/or if necessary can conduct investigations into violations that occur in the capital market. The problem is, there is no administrative sanction to date given by The Financial Services Authority to PT Bibit Tumbuh Bersama. Therefore, this paper will analyze the role of The Financial Services Authority in dealing with fraud committed by Mutual Fund Selling Agent, the resolution of the problem between PT Bibit Tumbuh Bersama and PT Sinarmas Asset Management, as well as a comparison of the role of the Securities and Exchange Commission in dealing with fraud committed by mutual fund selling companies in the United States of America."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library